Anda di halaman 1dari 4

KESEHATAN KELUARGA DI MASA PANDEMI

COVID-19 menjadi salah satu topik utama di seluruh dunia akhir- akhir ini.
Bagaimana tidak, virus yang mematikan ini begitu cepat meluas dan menyebar ke
seluruh dunia hanya dalam hitungan minggu. Indonesia pun tak luput dari sebaran
virus ini. Sejak bulan Maret, Indonesia berjibaku menghadapi virus COVID-19 hingga
sekarang. Kemunculannya yang tiba- tiba dan cepat meluas, membuat pemerintah
menetapkan COVID-19 sebagai pandemi di Indonesia.

Sejak kemunculan COVID-19, kehidupan masyarakat pun berubah. Sekolah,


kantor, pabrik, dan semua tempat berkerumun dibatasi bahkan ditutup untuk
mencegah dan memutus rantai penyebaran COVID-19. Pemerintah pun meminta
untuk semua kegiatan dipusatkan dari rumah masing-masing. Tak dapat dipungkiri,
hal ini membuat kita shock dan stres. Hal ini disebabkan karena banyak di antara
kita yang tidak terbiasa untuk melakukan semua hal dari rumah.

Kegiatan yang dipusatkan dari rumah, membutuhkan peran serta keluarga


untuk dapat mensukseskannya. Oleh karenanya, keluarga diharapkan dapat
berperan dalam setiap kegiatan yang dilakukan di rumah.

Keluarga sebagai pusat kehidupan

Sumber : www.ruangkeluarga.id
Tak dapat dipungkiri bahwa COVID-19 memukul telak kehidupan kita, tak
terkecuali kehidupan berkeluarga. Tak sedikit dari masyarakat yang kehilangan mata
pencahariannya dikarenakan kondisi perekonomian yang tidak menentu akibat
pandemi ini. Hal ini berdampak pada tingginya angka perceraian di Indonesia
selama masa pandemi1 yang ternyata dikarenakan gugatan dari pihak istri.

Pandemi juga berdampak pada pendidikan anak. Dimana pembelajaran di


sekolah beralih ke online. Hal ini tentu saja menjadi hal yang baru bagi kita. Tak
dapat dipungkiri pula kita belum siap dengan metode pembelajaran online. Sehingga
hal ini juga berdampak pada anak. Banyaknya tugas, kesenjangan pendidikan orang
tua dan guru ataupun kurangnya komunikasi guru dan murid menjadi permasalahan
yang muncul saat ini. Ketidakberdayaan murid, dalam hal ini menerima dan
memahami pembelajaran, menyebabkan beberapa kasus bunuh diri terjadi di
beberapa kota2.

Beberapa fenomena ini dapat dicegah dengan kehadiran keluarga dalam


setiap permasalahan. Keluarga berperan penting untuk menguatkan dan melindungi
setiap anggotanya. Peran keluarga tidak akan pernah hilang mulai dari sejak dalam
kandungan hingga meninggal nanti. Kondisi pandemi ini, menyadarkan kita bahwa
keluarga adalah tempat utama dan pertama yang kita miliki untuk dapat
mengekspresikan serta menyandarkan diri dari segala hal yang kita lalui setiap
harinya.

Tanggung jawab dalam keluarga tidak hanya milik seorang istri ataupun ibu
saja, tapi setiap anggota keluarga memilikinya. Kesadaran masing-masing pihak
dalam menjalankan peranannya dalam keluarga, akan membantu keselarasan dan
tercapainya keharmonisan keluarga. Masa pandemi yang menyebabkan semua
aktifitas dilakukan di dalam rumah, lama kelamaan dapat memicu perselisihan dalam
keluarga. Hal ini dikarenakan perasaan jenuh akibat terbatasi ruang dan waktu.

Dalam menyiasati perubahan ini, langkah pertama yang dapat dilakukan


adalah menyesuaikan diri untuk bekerja dari rumah dengan membuat jadwal kerja
yang seefektif dan seefisien mungkin, sehingga kita masih memiliki waktu untuk
1
Risna Halidi, “Penyebab Tingginya Angka Perceraian di Indonesia Saat Pandemi COVID-19”, (www.suara.com,
diakses pada tgl 2 November 2020, 19.17)
2
CNN Indonesia, “KPAI Sebut Siswa Bunuh Diri Diduga Banyak Tugas Selama PJJ”, (www.cnnindonesia.com,
diakses pada tgl 2 November 2020,19.37)
dihabiskan bersama keluarga. Kita juga harus menyadari bahwa bermain bersama
anak wajib dilakukan. Baik di kala senggang ataupun di hari libur. Anak pun akan
mengalami kejenuhan yang sama dengan kita, oleh karenanya sebagai orang tua,
kita harus dapat membantu anak mengatasi kejenuhan. Refreshing bersama
anggota keluarga secara aman dengan melakukan berbagai kegiatan di luar
rutinitas, penting dilakukan untuk dapat meningkatkan semangat dan energi kita. Hal
sederhana yang tidak boleh dilupakan adalah bersyukur atas segala sesuatunya dan
bahagia3. Masa pandemi ini, adalah waktu yang pas untuk lebih mengenal pasangan
kita dan memperkuat fondasi keluarga agar semakin kuat dalam menghadapi
berbagai situasi yang dihadapi ke depannya.

Memperkuat imunitas diri

Sumber : https://pospapua.com

Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan imunitas diri dalam
menangkal virus COVID-19. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan imunitas tubuh4 :

1. Turunkan Berat Badan

3
Dr. Fadhil Rizal Makarim, “5 Tips Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga Selama PSBB”,
(https://halodoc.com, diakses tgl 2 November 2020, 20.15)
4
Belladina Biananda, “5 Cara Meningkatkan Imun Tubuh Saat Pandemi Virus Corona”,
(https://kesehatan.kontan.co.id, diakses tgl 2 November 2020, 19.56)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Johns Hopkins University,
obesitas adalah salah satu faktor yang menyebabkan orang mudah tertular
virus COVID-19. Dengan mengurangi berat badan, imunitas dapat dinaikkan.
2. Tidur Cukup
Kurang tidur menyebabkan sistem imun tubuh menurun. Kurang tidur bisa
menurunkan fungsi sel, meningkatkan respons inflamasi, dan mengurangi
produksi antibodi.
3. Kurangi Stress
Dengan berbahagia, kita akan meningkatkan hormon endorfin dalam tubuh.
Hormon ini berperan penting dalam pembentukan imunitas tubuh.
4. Konsumsi Makanan Bergizi
Vitamin dan mineral yang dikandung dalam makanan, berperan penting
dalam meningkatkan imunitas tubuh.
5. Olahraga
Dengan berolahraga, tubuh diajak untuk memaksa sel bergerak serta
meningkatkan metabolisme. Peningkatan metabolisme penting untuk
menggerakkan semua fungsi organ tubuh sehingga akan meningkatkan imun
tubuh

Selain tips di atas, penting bagi kita untuk menerapkan 3M dalam keseharian.
3M tersebut terdiri dari memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan
menggunakan sabun ataupun hand sanitizer.

Keluarga yang bahagia dan harmonis adalah kunci dalam menjaga kesehatan
kita. Oleh karenanya, lindungilah keluarga kita dari bahaya COVID-19 dengan saling
menjaga sesama anggota keluarga.

Anda mungkin juga menyukai