• Akreditasi: Surat Keterangan Akreditasi dari Menkes → dari BAN dalam bentuk ijazah
• Sertifikasi: terdapat di PP 51 2009 → Sertifikat Kompetensi → melalui
ujian kompetensiRegistrasi : STRA
• Lisensi: outputnya berupa SIPA (Surat izin Praktik Apoteker) dan SIA (Surat izin
Apotek). Untuk bisa mendapatkan lisensi berupa SIPA maka harus melalui tahap
nakreditasi, sertifikasi, dan registrasi dulu.
Peningkatan kompotensi apoteker: misalnya dalam meracik 3 macam tablet yang berwarna
putih agar homogen ditambah zat warna, kalau meracik tablet ukuran yg berbeda maka dari
yang ukuran nya paling kecil dulu agar partikel yg besar tidak menutupi.
Continuous Professional Development : peningkatan professional yg berkelanjutan dimana
apoteker harus selalu mengembangkan kemampuan profesionalitasnya karea IPTEK terus
berkembang, misalnya lewat membaca buku, dll
Profesionalisme perlu dibuktikan karena orang yang tidak berilmu akan mencari aalasan
Pelanggaran apotek dari sektor distribusi obat → apotek panel, yang menangani obat-obat
jumlah besar dari dokter yg dispensing, yg bergerak adalah medrep perusahaan farmasi.
• Proses sertifikasi berkelanjutan meliputi → (1) akreditasi diri & sertifikasi awal, (2)
menyusun rencana pengembangan profesionalitas, (3) mengembangkan, melaksanakan dan
mendokumentasikan praktik kefarmasian, (4) akreditasi & sertifikasi lanjutan.
• Tahapan pengembangan profesionalitas dan praktik meliputi:
Analisis SWOT rumusan ruang lingkup, rincian, kewenangan, kebutuhan praktik
dan kompetensi yang diperlukan