Anda di halaman 1dari 8

Tugas Katalog - Mata Kuliah UU & Etika Farmasi Kelas A

Kelompok : 1B
Ardhea Pramesti Ningrum 1606923912
Nadya Atika 1606923881
Rachel Abigail Tobing 1606923881
Silviana Rezki Umami 1606892453
Valenshya Alfa 1606880005

ASPEK PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN


MAKANAN NOMOR 9 TAHUN 2019
Judul Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik

Latar Belakang / Alasan di 1. menjamin keamanan, khasiat, dan mutu obat beredar,
Terbitkan perlu menerapkan pedoman cara distribusi obat yang
baik dalam setiap aspek dan rangkaian distribusi obat;
2. bahwa beberapa ketentuan mengenai distribusi
narkotika dan psikotropika dalam Peraturan Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.03.1.34.11.12.7542 Tahun 2012 tentang Pedoman
Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik sudah tidak
sesuai dengan ketentuan terkini di bidang distribusi
obat khususnya ketentuan dalam Lampiran Aneks III
sehingga perlu diganti;
Tugas Katalog - Mata Kuliah UU & Etika Farmasi Kelas A

Dasar Hukum 1. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang


Badan Pengawas Obat dan Makanan;
2. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor 26 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan;
3. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor 12 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan
Pengawas Obat dan Makanan

Ketentuan Hukum 1. Cara Distribusi Obat yang Baik yang selanjutnya


disingkat CDOB adalah cara distribusi/penyaluran obat
dan/atau bahan obat yang bertujuan memastikan mutu
sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai persyaratan
dan tujuan penggunaannya.
2. Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan
untuk melakukan kegiatan pembuatan Obat atau Bahan
Obat.
3. Pedagang Besar Farmasi yang selanjutnya disingkat PBF
adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang
memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran
Tugas Katalog - Mata Kuliah UU & Etika Farmasi Kelas A

obat dan/atau bahan obat dalam jumlah


besar sesuai ketentuan peraturan perundang undangan.
4. PBF Cabang adalah cabang PBF yang telah memiliki
pengakuan untuk melakukan pengadaan, penyimpanan,
penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Instalasi Sediaan Farmasi yang disebut juga Instalasi
Farmasi Pemerintah adalah sarana tempat menyimpan
dan menyalurkan sediaan farmasi dan alat kesehatan milik
Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Daerah dalam rangka pelayanan kesehatan, yang dalam
Undang-Undang mengenai Narkotika dan Psikotropika
disebut Sarana Penyimpanan Sediaan Farmasi
Pemerintah.
6. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk
biologi, yang digunakan untuk memengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk
manusia.
7. Bahan Obat adalah bahan baik yang berkhasiat maupun
tidak berkhasiat yang digunakan dalam pengolahan obat
Tugas Katalog - Mata Kuliah UU & Etika Farmasi Kelas A

dengan standar dan mutu sebagai bahan baku farmasi


termasuk baku pembanding.
8. Sertifikat CDOB adalah dokumen sah yang merupakan
bukti bahwa PBF dan PBF Cabang telah memenuhi
persyaratan CDOB dalam mendistribusikan Obat
dan/atau Bahan Obat.
Tujuan Untuk menjamin keamanan, khasiat, dan mutu obat beredar,
perlu menerapkan pedoman cara distribusi obat yang baik
dalam setiap aspek dan rangkaian distribusi obat
Materi Muatan / Aspek Utama Penerapan CPOB
yang diatur Prinsip umum
Ruang lingkup : distribusi obat, bahan obat dan
produk biologi termasuk vaksin yang digunakan untuk
manusia.
Bab 1: Manajemen mutu (system mutu, Pengelolaan
kegiatan berdasarkan kontrak, kajian dan pemantauan
manajemen, manajemen risiko mutu)
Bab 2: Organisasi, manajemen dan personalian (organisasi
dan manajemen, Penanggung Jawab, Personil lainnya,
Pelatihan, Higiene)
Tugas Katalog - Mata Kuliah UU & Etika Farmasi Kelas A

Bab 3: bangunan dan peralatan (suhu dan pengendalian


lingkungan, peralatan, system computer, kualifikasi dan
validasi)
Bab 4: operasional (kualifikasi pemasok, kualifikasi
pelanggan, penerimaan, penyimpanan, pemisahan obat
dan/atau bahan obat, pemusnahan obat dan/atau bahan obat,
pemusnahan obat / bahan obat, pengambilan, pengemasan,
pengiriman, ekspor dan impor)
Bab 5: inspeksi diri
Bab 6: keluhan, obat / bahan obat kembalian, diduga palsu
dan penarikan kembali
Bab 7: transportasi (transportasi dan produk dalam transit,
obat / bahan obat dalam pengiriman, container, pengemasan
dan pelabelan, transportasi obat/ bahan obat yang
memerlukan kondisi khusus, kendaraan dan peralatan,
control suhu selama transportasi)
Bab 8: fasilitas distribusi berdasarkan kontrak (pemberi
kontrak, penerima kontrak, kontrak)
Bab 9: dokumentasi
ANEKS
I : bahan obat (pengemasan ulang dan pelabelan ulang,
penanganan bahan obat yang tidak sesuai, dokumentasi)
Tugas Katalog - Mata Kuliah UU & Etika Farmasi Kelas A

II: Produk rantai dngin (personel dan pelatihan, bangunan


dan fasilitas, operasional, pemeliharaan, kualifikasi,
kalibrasi, dan validasi)
III: narkotika, psikotropika, dan precursor farmasi
(personalia, bangunan dan fasilitas, operasional, narkotika,
psikotropika dan precursor farmasi kembalian, dokumentasi,
)
Materi Farmasi CDOB, Industri Farmasi, PBF, Obat, Bahan Obat, Sertifikat
CDOB, Pedoman CDOB
Sanksi PBF, PBF cabang, Instalasi Sediaan Farmasi dan Industri
Farmasi yang melanggar dikenai sanksi administratif, yaitu
peringatan tertulis, penghentian kegiatan sementara, atau
pencabutan sertifikat CDOB.

Pencabutan sertifikat CDOB dilakukan kepada pihak yang


menyalahgunakan pendistribusian obat dan/atau bahan obat
atau tidak terlaksananya CDOB
Aturan Peralihan / Penutup Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku:
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor HK.03.1.34.11.12.7542 Tahun
2012 tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat
Tugas Katalog - Mata Kuliah UU & Etika Farmasi Kelas A

Yang Baik (Berita Negara Republik Indonesia


Tahun 2012 Nomor 1268); dan
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor 40 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pengelolaan Prekursor Farmasi dan Obat
Mengandung Prekursor Farmasi (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1104),
sepanjang mengatur mengenai pengelolaan
prekursor farmasi dan/atau Obat mengandung
prekursor farmasi di Pedagang Besar Farmasi,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
Tugas Katalog - Mata Kuliah UU & Etika Farmasi Kelas A

UUD 1945

UU No. 39 Tahun 2008 UU No. 5 Tahun 1997 UU No. 35 Tahun 2009 UU No. 18 Tahun 2012
UU No. 36 Tahun 2009
Perpres No. 80
Tahun 2017

Peraturan BPOM No. Peraturan BPOM No.


12 Tahun 2018 26 Tahun 2017

Peraturan BPOM No. 9 Tahun


2019 tentang Pedoman Teknis
Cara Distribusi Obat yang Baik

Anda mungkin juga menyukai