Nim : I1032191011
Pada tahun 2014, Badan Narkotika Nasional (BNN) melaporkan bahwa ada
sekitar dua juta pengguna ganja di Indonesia, menjadikan ganja sebagai zat yang paling
banyak digunakan di Indonesia, diikuti oleh stimulan jenis amfetamin (Amphetamine-
Type Stimulants, ATS) seperti metamfetamin (shabu) dan ekstasi (Nugroho, dkk. 2013)
Efek pada pencernaan sensasi tersengat atau terbakar di mulut dan tenggorokan
adalah hal yang akan dirasakan saat mengisap ganja. Bukan saja pada indera perasa, tapi
sensasi di mulut tadi dapat menyebabkan mual dan muntah. Hal tersebut terjadi lantaran
senyawa THC yang secara bersamaan masuk ke organ hati.
Berdasarkan ketiga efek negatif yang di berikan oleh ganja diatas tentu membuat
masyarakat merasa terganggu. Maka dari itu pemerintah membuat peraturan tentang
narkotika, yang mana bagi pengedar ataupun pengguna akan menerima hukuman
ataupun rehabilitasi sesuai kebutuhan fisik atau metalnya. Hal ini berfungsi member
efek jera kepada para pengguna ataupun pengedar.
Namun seperti yang ada sekarang. Banyak sekali masyarakat yang tidak merasa
takut terhadap ancaman tersebut. Yang ada makin banyak korban yang berjatuhan tiap
tahunnya. Bagi mereka yang menjadi klien dari pengobatan narkoba mereka akan di
rehabilitasi sehingga nantinya di harapkan dapat kembali puli seperti semula. Yang
mana di dalam rehabilitasinya mereka akan di ajarkan menggunakan narkoba dengan
kadar yang rendah sehingga nantinya tidak akan terkegantungan terhadap bendan
tersebut.
Biasanya para pengguna narkoba/ ganja adalah orang-orang yang merasa memiliki
masalah besar ataupun pengaruh lingkungan yang ada. Mengapa hal ini bisa terjadi, di
karenakan efek samping yang di berikan oleh narkotika/ ganja ini akan membuat
penggunanya tenang dan lebih rilex. Dan tentunya hal tersebut membuat orang tidak
merasakan beban pikiran. Namun jika ganja/ narkotika sangat sering di gunakan makan
akan membuat kematian seseorang lebih cepat. Bahkan menyebabkan orang tersebu
menderita penyakit HIV danAIDS.
Upaya pencegahan juga yakni pemerintah member tahu akan bahaya ganja
kepada masyarakan melalui sosialisasi ke kampung-kampung ataupun kesekolah-
sekolah yang ada di Indonesia. Dari menjelaskan apa aja yang terkandung di dalam
ganja sampai organ apa saja yang akan di rusak oleh ganja jika di konsumsi di dalam
tubuh kita. Dan juga cara lain yakni pemerintah member tahu akan bahaya ganja
kepada masyarakan melalui sosialisasi ke kampung-kampung ataupun kesekolah-
sekolah yang ada di Indonesia. Dari menjelaskan apa aja yang terkandung di dalam
ganja sampai organ apa saja yang akan di rusak oleh ganja jika di konsumsi di dalam
tubuh kita. Dengan memberikan pembelajaran akan bahayanya ganja kan membuat
seseorang menjadi berpikir dua kali untuk melakukan hal tersebut.
Daftar Pustaka
Nugroho. Pradana Andita, Ika Herani, Lusy Asa Akhrani. 2013. Motivasi Berhenti
Menggunakan Narkoba Pada Anak Jalanan Pengguna Narkoba Berdasarkan
Teori Abraham Maslow. Malang, Universitas Brawijaya Malang.
Sumantono, Angga. 2013. Perilaku Komunikasi Pengguna Ganja (Studi Dramaturgi
Perilaku Komunikasi Pengguna Ganja Dalam Kehidupannya Di Kota Bandung).
Bandung, Unikom.
Anjani, Emilia Kusuma. 2016. Gaya Hidup Pengguna Narkoba. Lampung. Universitas
Lampung Bandar Lampung