Anda di halaman 1dari 13

Nama : Reza Reynaldi

Nim : I1032191002

KDK II

GANJA

Definisi dari Ganja


 Mungkin ganja adalah salah satu narkoba yg sering di gunakan pada anak muda sekarang
selain mendapakannya mudah dan penggunaannya pun cukup mudah dilakukan sehingga banyak
anak muda sering menggunakan narkoba jenis ini di tambah lagi harganya yg murah yg
memungkinkan untuk anak muda apalagi anak sekolahan dapat mengkonsimsinya. Ganja
(Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih
dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-
cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang
berkepanjangan tanpa sebab). Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di
Amerika Serikat. Hal ini  biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas.
Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus
globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian
Sadhu yang menyembah dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan
ritual penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan
meminum Bhang.

Pemanfaatan Ganja
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat
kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak.
Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih
bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat
disalahgunakan. Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara
lain,  penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya.Syaratnya adalah
varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada
sama sekali. Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi
komponen sayur dan umum disajikan. Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap
seperti rokok, dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
Dan zat lain dalam ganja yang mendatangkan manfaat medis. Misalnya THC (Delta-9
tetrahydrocannabinol) yang memiliki efek analgesik atau penghilang rasa sakit, sifat anti-
spasmodik atau menghilangkan kejang-kejang, anti-tremor, anti-inflamasi dan lainnya. Zat lain
bernama (E)–BCP (Beta-caryophyllene) dapat digunakan sebagai pengobatan nyeri, arthritis
(peradangan sendi), sirosis (peradangan dan fungsi buruk pada hati), mual, dan lainnya.
Cannabidiol (CBD) mengandung sifat anti-inflamasi, anti-biotik, anti-depresan, anti-psikotik,
anti-oksidan, serta berefek menenangkan.
Yang Buruk Dari Ganja

Di sisi lain, ganja juga punya beberapa efek samping bagi kesehatan. Ganja secara khusus
memengaruhi memori episodik penggunanya. Memori episodik adalah kemampuan otak untuk
merencanakan sesuatu di masa depan. Penelitian ini membandingkan 57 perokok ganja dengan
57 non perokok ganja. Para responden diminta menceritakan pengalaman di masa lalu dan
rencana masa depan mereka. Hasilnya, responden yang merokok ganja lebih dari tiga kali dalam
seminggu merasa lebih sulit membayangkan perencanaan masa depan dibandingkan dengan
kelompok yang tidak merokok ganja, serta responden yang hanya merokok ganja dua kali
seminggu atau kurang. Meski begitu, menurut Mercuri dkk, kondisi neurologis perokok ganja
dan kaitannya dengan memori jangka panjang masih perlu dipelajari lebih jauh.
Efek merokok ganja mungkin mirip dengan merokok tembakau. Dilansir dari “National Institute
On Drug Abuse” asap ganja dapat memicu masalah kesehatan pernapasan dan meningkatkan
risiko infeksi paru-paru. Jantung pemakai ganja juga cenderung berdetak lebih cepat dan
dikhawatirkan memicu serangan jantung, terutama bagi pengidap penyakit kardiovaskular. Bagi
wanita hamil, dampak dari pemakaian ganja juga berpengaruh bagi pertumbuhan anak selama
dan setelah kehamilan. Penghisap ganja jangka panjang pun dapat terkena sindrom Hiperemesis
Cannabinoid. Penderita sindrom ini mengalami rasa mual, muntah dan dehidrasi parah.

 Medis

Dalam medis ganja dapat digunakan dengan cara dihisap, dimakan (biasanya dalam bentuk
permen atau cookies), dan diambil sebagai ekstrak cairan. Banyak dari kita yang tidak
mengetahui manfaat ganja bagi kesehatan, inilah beberapa penyakit yang dapat diobati dengan
ganja, seperti yang dilansir dari laman Business Insider, Selasa (26/8/2018).

1. Mengobati glaukoma. Penggunaan ganja dapat digunakan untuk mengobati dan mencegah
penyakit mata glaukoma, yang meningkatkan tekanan pada bola mata, merusak saraf optik dan
menyebabkan hilangnya penglihatan.

2. Menurunkan kecemasan. Pada tahun 2010, para peneliti di Harvard Medical School
menyarankan bahwa beberapa manfaat obat sebenarnya dapat mengurangi kecemasan dan akan
memperbaiki mood si perokok dan bertindak sebagai obat penenang dalam dosis rendah. Jika
digunakan dalam dosis tinggi dapat meningkatkan rasa cemas dan ketakutan.

3. Mengatasi gejala Lupus dan kelainan autoimun. Ganja medis digunakan untuk mengobati
penyakit autoimun Sistemik Lupus Ertyhematosus. Lupus merupakan penyakit yang menyerang
dirinya sendiri tanpa alasan yang jelas. Beberapa bahan kimia dalam ganja tampaknya memiliki
efek menenangkan pada sistem kekebalan tubuh yang mungkin membantu mengatasi gejala
Lupus.

4. Ganja melindungi otak setelah terkena stroke. Penelitian dari Universitas Nottingham
menunjukkan bahwa ganja dapat membantu melindungi otak dari kerusakan akibat stroke,
dengan mengurangi ukuran area yang terkena dampak stroke.
Ini bukan satu-satunya penelitian yang menunjukkan efek neuroprotective dari ganja. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa tanaman tersebut dapat membantu melindungi otak setelah
kejadian traumatis lainnya, seperti gegar otak.

5. Memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer. Sebuah studi yang dipimpin oleh Kim
Janda dari Scripps Research Institute mengemukakan marijuana mungkin dapat memperlambat
perkembangan penyakit Alzheimer. Studi tahun 2006, yang diterbitkan dalam jurnal Molecular
Pharmaceutics, menemukan bahwa THC, yaitu bahan kimia aktif dalam ganja memperlambat
pembentukan plak amiloid dengan menghalangi enzim di otak yang membuatnya. Plak ini
membunuh sel otak dan menyebabkan Alzheimer.

Memang terdapat dampak positif yang bisa diambil dari penggunaan ganja itu sendiri di dalam
dunia medis, tetapi harus diingat bahwa dampak negatifnya jauh lebih banyak. Jadi menolak
ganja sendiri sebenarnya telah memiliki peraturan Undang-Undang penolakan penggunaan
narkotika itu sendiri jauh-jauh hari dan apabila penggunaan ganja itu dilegalkan, dikhawatirkan
penyalahgunaannya dapat meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

www.liputan6.com>health>herbal

Tony Firman Artikel Terkait Ganja, Trito.id

World health organization (WHO)


 
- Resiko tinggi bronkhitis, kanker paru-paru dan penyakit-penyakit pernafasan (ganja
mengandung tar dua kali lebih banyak dari rokok). - Kehilangan minat dan semangat untuk
melakukan kegiatan, - Kehilangan tenaga dan kebosanan. - Kerusakan memori jangka pendek,
daya pikir logikal dan koordinasi gerakan badan. - Dorongan seks menurun. - Jumlah sperma
berkurang (pada pria), siklus menstruasi tidak teratur (pada wanita). - Gejala gangguan kejiwaan
yang berat. - Kerusakan sistem kekebalan tubuh. - Addiction. Ganja menimbulkan
ketergantungan mental dan mengakibatkan kecanduan secara mental. - Mengendarai kendaraan
bermotor Ganja mempengaruhi keterampilan motorik dan koordinasi, penglihatan dan
kemampuan untuk mengukur jarak dan kecepatan. Mengendarai mobil atau motor dengan orang
yang sedang "teler" karena ganja adalah sangat berbahaya. - Daya ingat dan belajar Ganja
mempengaruhi kemampuan mengingat. THC akan mengganggu proses berpikir terutama yang
membutuhkan logika. Ganja juga dapat mengakibatkan kesulitan belajar, walaupun
pelajaran/tugas yang sederhana, sehingga seseorang dapat berprestasi buruk dalam pekerjaan
atau belajar. - Obat-obat lain Ganja dianggap sebagai 'gerbang narkoba' karena seseorang yang
memakai ganja memiliki resiko yang lebih besar untuk memakai zat-zat adiktif yang lebih keras.
Berdasarkan hasil survey, sekitar 98% pemakai heroin bermula dari memakai ganja.

Anda mungkin juga menyukai