Anda di halaman 1dari 7

BAB I

DEFINISI

A. PENGERTIAN

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan
masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau
wilayah kerja (Depkes, 2011).

Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya


kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu
pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009). Upaya kesehatan pengembangan puskesmas
adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Salah satu program upaya
kesehatan pembangunan di puskesmas adalah Imunisasi yang terdiri atas pelayanan Imunisasi di
puskesmas dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah.

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang besar dengan konsistensi lembek/cair
bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering dari biasanya, biasanya tiga kali atau
lebih dalam satu hari.

B. DASAR HUKUM
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1216/MENKES/SK/XI/2001 tentang
pengendalian penyakit diare

1
BUKU PANDUAN PENYAKIT DIARE
BAB II

RUANG LINGKUP

A. Pelayanan diare di dalam gedung


Melakukan pelayanan, pemeriksaan dan tindakan medis yang meliputi :
1. Pengukuran berat badan pada anakn dan balita
2. Pemeriksaan keadaan umum
3. Turgor kulit
4. Keadaan mata
5. Asupan nutrisi/ makan dan minum

B. Pelayanan diare di luar gedung


Pelayanan diare di luar gedung meliputi :
1. Membina tatalaksana penanganan diare di rumah
2. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat
3. Melakukan penyuluhan kepada anak sekolah
4. Melakukan penyuluhan kepada posyandu/kader posyandu

2
BUKU PANDUAN PENYAKIT DIARE
BAB III

TATA LAKSANA

A. Pelayanan diare didalam gedung


Melakukan pelayanan, pemeriksaan dan tindakan medis yang meliputi:
1. Pemeriksaan keadaan umum : baik, sadar, gelisah, rewel, lesu, lunglai / tidak sadar
2. Pemeriksaan mata : tidak cekung, mata cekung,
3. Pemeriksaan turgor kulit : turgor kembali segera, turgor kembali lambat, turgor
kembali sangat lambat.
4. Pemeriksaan berat badan : tetap, turun
5. Pemeriksaan intake cairan : biasa, tidak haus, ingin minum terus, ada rasa haus,
malas minum.
6. Rencana terapi yang di berikan sesuai dengan tingkat dehidrasi :
a. Rencana terapi A (Diare tanpa Dehidrasi)
 Keadaan umum : baik, sadar
 Pemeriksaan mata : tidak cekung
 Minum biasa, tidak haus, dan cubitan kulit perut/ turgor kembali segera
Terapi diare tanpa dehidrasi :
1. Berikan cairan lebih banyak dari biasanya
 Teruskan ASI lebih sering dan lebih lama
 Anak yang mendapat ASI esklusif, beri oralit/ air matang sebagai
tambahan
 Anak yang tidak mendapat ASI esklusif berikan susu yang biasa
diminum
 Berikan oralit sampai diare berhenti, bila muntah tunggu 10 menit
dan dilanjutkan sedikit demi sedikit
 Berikan 6 bungkus oralit(200ml)
 Ajari ibu cara mencampur dan memberikan oralit
2. Beri obat zinc
Beri zinc 10 hari berturut-turut walaupun diare sudah berhenti bisa
diberikan dengan cara dikunyah/ dilarutkan kedalam 1 sendok air
matang/ ASI, umur < 6 bulan diberi 10mg (1/2 tablet) per hari dan umur
> 6 bulan diberi 20mg (1 tablet) per hari
3. Beri anak makanan untuk mencegah anak kurang gizi
 Berikan makan pada anak sesuai dengan anak dengan menu
yang sama pada waktu anak sehat
 Tambahkan 1-2 sendok teh minyak sayur setiap porsi makan

3
BUKU PANDUAN PENYAKIT DIARE
 Beri makanan kaya kalium seperti sari buah segar, pisang, air
kelapa hijau
 Beri makan lebih sering dari biasanya dengan porsi lebih kecil
( setiap 3-4 jam)
 Setelah diare berhenti, beri makanan yang sama dan makanan
tambahan selama 2 minggu
4. Antibiotik hanya diberikan sesuai indikasi
5. Nasehat ibu / pengasuh
Untuk membawa anak kembali ke petugas kesehatan bila :
 Berak cair lebih sering
 Muntah berulang
 Sangat haus
 Makan dan minum sangat sedikit
 Timbul demam
 Berak berdarah
 Tidak membaik dalam 3 hari
b. Rencana terapi B ( Dehidrasi Ringan/Sedang)
 Keadaan umum : gelisah, rewel
 Pemeriksaan mata : mata cekung
 Ingin minum terus dan ada rasa haus, cubitan kulit perut/ turgor kulit
kembali lambat
Terapi diare Dehidrasi Ringan/sedang :
1. Jumlah oralit yang berikan dalam 3 jam pertama
 Timbang BB
 Berikan oralit lebih banyak
 Berikan ASI
 Untu bayi kurang 6 bulan yang tidak mendapat ASI, berikan
100-200 ml air masak
 Untuk anak lebih 6 bulan tunda pemberian makan selama 3 jam
kecuali ASI dan oralit
 Beri obat Zinc selama 10 hari berturut-turut
2. Amati anak dengan seksama dan bantu ibu beri oralit
 Berikan cairan sesuai indikasi
 Berikan minum sedikit tapi sering
 Bila kelopak mata anak bengkak, hentikan pemberian oralit dan
berikan air masak/ASI
 Berikan oralit ulang bila bengkak hilang

4
BUKU PANDUAN PENYAKIT DIARE
3. Setelah 3-4 jam nilai kembali anak menggunakan bagan penilaian
kemudian pilih rencana terapi A, B, / C untuk melanjutkan terapi
4. Terapi sebelum pengobatan selesai
 Jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam 3 jam dirumah
 Berikan 6 bungkus untuk persediaan di rumah
 Menjelaskan langkah pengobatan anak di rumah
c. Rencana terapi C (Dehidrasi Berat)
 Keadaan umum : lesu, lunglai / tidak sadar
 Pemeriksaan mata : mata cekung
 Malas minum, cubitan kulit perut/turgor kulit kembali sangat lambat
Terapi Diare Dehidrasi Berat :
1. Berikan cairan intravena segera
2. Ulangi nadi masih lemah atau tidak teraba
3. Cek nadi ulang 15-30 menit. Bila nadi teraba, berikan tetesan lebih
cepat
4. Berikan oralit (5ml/kg/jm), bila penderita bisa minum; biasanya setelah
3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak)
5. Berikan zinc selama 10 hari berturut-turut
6. Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam(anak) nilai lagi derajat dehidrasi.
Kemudian pilihlah rencana terapi yang sesuai (A, B atau C) untuk
melanjutkan terapi.
7. Rujuk penderita untu terapi intravena. Bila penderita bisa minum,
sediakan oralit dan tunjukkan cara memberikannya dalam perjalanan
8. Mulai rehidrasi dengan oralit melalui nasogastrik/Orogastrik. Berikan
sedikit demi sedikit, 20ml/kg BB/jam selama 6 jam. Nilai setiap 1-2
jam : Bila muntah atau perut kembung berikan cairan lebih lambat, Bila
rehidrasi tercapai setelah 3 jam rujuk untuk terapi intravena setelah 6
jam nilai kembali dan pilih rencana terapi yang sesuai (A, B atau C)

B. Pelayanan diare di luar gedung


Membina tatalaksana penanganan diare di rumah, melakukan penyuluhan kepada anak
sekolah, masyarakat (diposyandu/ kader posyandu)
1. Tatalaksana penanganan diare dirumah
a. Segera berikan banyak minum
 Setiap kali anak berak berikan oralit :
- Umur kurang 1 tahun (1/4-1/2 gelas)
- Umur 1-4 tahun (1/2-1 gelas)
- Umur diatas 5 tahun (1-1.1/2 gelas)

5
BUKU PANDUAN PENYAKIT DIARE
- Bila oralit tidak tersedia berikan cairan yang tersedia dirumah seperti: kuah
sayur, kuah sup, air tajin, sari buah, air teh, air matang)
 Teruskan pemberian makanan
- Pada bayi yang mendapatkan ASI, teruskan pemberian ASI dan lebih
sering
- Anak yang mendapatkan makanan, teruskan pemberian makanan lebih
sering dari biasanya untuk mencegah anak kurang gizi
- Jika diare sudah berhenti maka balita diberikan makanan ekstra sampai
dua minggu
 Segera ke puskesmas untuk mendapatkan obat zinc
- Obat zinc diberikan pada penderita diare balita
- Mempercepat penyembuhan
- Diharapkan dapat melindungi anak dari diare 2-3 bulan ke depan
- Menambah nafsu makan
2. Penyuluhan ke anak sekolah dan masyarakat (posyandu/kader posyandu)
Penyuluhan yang di sampaikan sebagai berikut :
a. Penyluhan tentang Diare
b. Penyuluhan 5 jurus aman, menghindari infeksi saluran cerna melalui penanganan
makanan yang aman
c. Penyuluhan tentang pembuatan larutan gula dan garam

6
BUKU PANDUAN PENYAKIT DIARE
BAB IV

DOKUMENTASI

7
BUKU PANDUAN PENYAKIT DIARE

Anda mungkin juga menyukai