Anda di halaman 1dari 14

OBSERVASI FEBRIS

DEMAM LEPTOSPIRA MALARIA THYPOID


BERDARAH
DENGUE
ANAMN DEMAM BIFASIK tinggi DEMAM SEPTIK riwayat DEMAM DEMAM REMITTEN demam
ESIS mendadak (2-7 hari) kontak dengan tikus dan INTERMITTEN/PERIODIK meningkat perlahan-lahan
biasanya setelah daerah banjir Riwayat berpergian/ tinggal terutama pada sore dan malam
bepergian ke daerah FASE LEPTOSPIRAEMIA di daerah endemis malaria hari lalu turun menjelang pagi
endemis - Demam menggigil SECARA UMUM (Minggu 1-2)
DD : - Nyeri kepala frontal TRIAS MALARIA (malaria - Demam
- Nyeri kepala - Nyeri paha, betis dan proxym) secara berurutan: - Nyeri kepala
- Nyeri retro-orbital pinggang - Pusing
- Periode dingin
- Mialgia - Mialgia - Nyeri otot
Dimulai dengan menggigil,
- Atralgia - Mual muntah - Anoreksia
kulit dingin, dan kering,
- Ruam kulit - Diare - Mual muntah
penderita sering
- Mual-muntah - Fotofobia - Obstipasi/diare
membungkus dirinya
- Nyeri perut FASE IMUN : - Sebah
dengan selimut atau sarung
- Tanda perdarahan - Demam menggigil - Batuk
pada saat menggigil, sering
(petekia) - Kelemahan umum - Epitaksis
seluruh badan gemetar,
DBD : - Manifestasi perdarahan
pucat sampai sianosis
- Tanda perdarahan (epistaksis, petekie,
seperti orang kedinginan.
(peteki-ekimosis- perdarahan gusi)
Periode ini berlangsung
purpura, perdarahan
mukosa, antara 15 menit sampai 1
hematemesis/melen jam diikuti dengan
a) meningkatnya temperatur.
- Periode panas
Wajah penderita terlihat
merah, kulit panas dan
kering, nadi cepat dan
panas tubuh tetap tinggi,
dapat sampai 40oC atau
lebih, penderita membuka
selimutnya, respirasi
meningkat, nyeri kepala,
nyeri retroorbital, muntah-
muntah dan dapat terjadi
syok. Periode ini
berlangsung lebih lama dari
fase dingin dapat sampai 2
jam atau lebih, diikuti
dengan keadaan
berkeringat.
- Periode berkeringat
Penderita berkeringat mulai
dari temporal, diikuti
seluruh tubuh, penderita
merasa capek dan sering
tertidur. Bila penderita
bangun akan merasa sehat
dan dapat melakukan
pekerjaan biasa

DAUR SIKLUS :
Falciparum : 24, 36, 48 jam
Vivax : 48 jam
Ovale : 48 jam
Malariae : 72 jam
PF Secara umum : FASE LEPTOSPIRAEMIA : SECARA UMUM : MINGGU 1 : Demam
- Demam - Demam - Demam MINGGU 2 :
- Hepatomegali - Konjungtiva suffusion - Konjungtiva pucat - Demam
- Tanda-tanda - Rash berbentuk makular, - Ikterik - Bradikardia relatif
perdarahan (rumple makulopapular atau - Hepatomegali - Lidah tifoid
leed + (> 10)) urtikaria - Splenomegali - Hepatomegali
- Pada DBD dapat - Splenomegali - Splenomegali
dijumpai asites dan - Hepatomegali KHAS PADA MALARIA TTT : - Meterorismus
efusi pleura - Limfadenopati - Falciparum : gejala GIT, - Gangguan kesadaran
- Pada DSS disertai FASE IMUN : tanda anemia, ikterus, - Roseola (pada orang Indo
penurunan tekanan - Ikterik gejala serebral, tanda jarang ditemukan)
darah <20mmHg, - Epistaksis edema paru, tanda 5 tanda mayor ????
nadi yang cepat dan - Petekie hipoglikemi
lemah, kulit dingin - Nyeri tekan otot betis - Vivax : tanda anemia,
dan gelisah - Tanda meningitis splenomegali
- Ovale : sama dengan
vivax
- Malariae : splenomegali,
tanda sindroma nefrotik

TANDA MALARIA BERAT


(Pernicious manifestation):
- Malaria cerebral
(penurunan kesadaran)
- Tanda asidosis
- Anemia berat
- Tanda gagal ginjal akut
(urine output turun,
kreatinin naik)
- Edema paru
- Tanda hipoglikemia
- Tanda syok
- Perdarahan spontan

PP Secara Umum : - Darah rutin (leukositosis/ - Darah tepi (darah tebal, Darah rutin :
Darah rutin : normal/ sedikit menurun hapusan darah tipis), - leukopenia/leukositosis/N
- Trombositopeni dengan neutrofilia, - Darah rutin - Anemia ringan
- Peningkatan peningkatan LED), - Tes Serologi (IFA) - Trombositopenia
hematokrit trombositopenia - Pemeriksaan cepat --> - Aneosinofilia
- Protombin time - Urinalisis : proteinuria, ICT(Imunocromatograpic - Limfopenia
memanjang leukosituria, cast tes) - Peningkatan LED
- NS1 hari 1-3 - LFT : bilirubin direk - Foto Thorax LFT :
- IgM dengue + IgG meningkat tanpa - Peningkatan SGOT/SGPT
dengue hari ke 4 peningkatan OT/PT
DD : - Ginjal : ureum, kreatinin
- Leukopenia (<5000) - Kultur : darah, urin
- Trombositopenia - Uji Serologi : MAT
(<150.000) (Mikroskopik Agglutination
- Hematokrit naik 5- Test, MSAT (Makroskopik
10% Slide Agglutination Test)
DBD : - Leptotek
- Trombositopenia
(<100.000)
- Penurunan
hematokrit >20%
DX - Rumple leed Serologi : MAT (microscopic - Pemeriksaan sediaan - Uji Widal
- NS1 agglutination test), PCR, darah tebal dan tipis  - Uji Tubex
- IgM anti dengue mikroskop lapang pandang untuk menentukan ada - Uji Typhidot
- IgG anti dengue gelap tidaknya spesies, - Uji IgM Dispstick
stadium dan kepadatan - Kultur salmonella
DEFINISI KASUS - Diagnostik cepat (Rapid
1. Kasus Suspect diagnostic test) yaitu DEFINISI KASUS
Demam akut >38,5 dan HRP-2, aldolase, p-LDH) 1. Suspect : gejala klinis
nyeri kepala-malaise dan - Malaria berat : kimia 2. Probable : Gejala klinis +
atau conjunctival suffusion darah, ekg, foto thorax, gambaran lab
dan ada riwayat kontak dg urinalisis, analisis cairan
lingkungan yang serebrospinalis
terkontaminasi
2. Kasus Probable
Pada PPK 1
Kasus suspect dengan 2
gejala di bawah ini :
- Nyeri betis
- Batuk dengan/tanpa darah
- Sesak nafas
- Ikterik
- Manifestasi perdarahan
- Iritasi meningeal
- Anuria-oliguria dan atau
proteinuria
- Aritmia jantung

Pada PPK 2/3 (dg fasilitas


lab)
- Kasus suspect dg IgM (+)
pada RDT dan atau
minimal 3 kriteria lab :
- Proteinuria, hematuria,
piuria
- Leukositosis dg neutrofilia
(>80%), limfopenia
- Trombosit < 100.000
- Bilirubin >2mg%,
peningkatan OT/PT,
amilase, CPK
3. Kasus Confirmed
- Kasus suspect/probable
disertai dengan salah satu
hasil lab di bawah ini :
- Kultur (+) darah/urine
- PCR (+)
- Serokonversi MAT dari (-)
menjadi (+)/ titer naik 4x
dari awal
- Titer MAT >320
TERAPI Secara umum : - Suportif: atasi dehidrasi, ACT (Artemisinin Base - Tirah baring
- Tirah baring hipotermi, perdarahan, Combination Therapy) - Diet lunak
- Pemberian cairan gagal ginjal - Artesdiaquin (Artesunat - Terapi suportif (antipiretik,
- Medikamentosa - Terapi antibiotik : 50 mg, Amodiakuin 200 antiemetik, cairan adekuat)
simtomatik a) Leptospirosis ringan mg) selama 3 hari - Antibiotik :
- Antibiotik jika ada Doksisiklin 2x100 mg, - Artekin a) Kloramfenikol 4x500 mg
infeksi sekunder Ampisilin 4x500 mg, (Dihidroartemisinin 40 hingga 7 hari bebas
Amoksisilin 4x500 mg mg, piperakuin 320 mg) demam
b) Leptospirosis selama 3 hari b) Tiamfenikol 4x500mg
sedang/berat : - Coartem (Artemeter 20 c) Kotrimoxazole 2x2
Penisilin G 1,5 juta mg, lumefantrine 120 tablet selama 2 minggu
unit/ 6 jam IV, mg) selama 3 hari (1 tablet mengandung
ampisilin 1 gram/6 jam 400 mg sulfametoksazol
IV, amoksisilin 1 PROFILAKSIS dan 80 mg trimetoprim)
gram/6 jam IV - Malarone (Atovaquone- d) Ceftriaxon 3-4gr dalam
c) Kemoprofilaksis : proguanil) : diberikan 1- dextrose 100 cc
doksisiklin 200 2 hari sebelum dan 1 diberikan selama ½ ja
mg/minggu minggu sesudah per infus 1x1 selama 3-5
- Doksisiklin : Diberikan 1- hari
Penisilin : bisa memicu jarisch 2 hari sebelum dan 4 e) Ciprofloxacin 2x500 mg
herxheimer ( gejala minggu sesudah selama 6 hari
detoksifikasi kuman mati - Kloroquine : Diberikan 1 f) Azitromisin 2x500 mg
mengeluarkan endotoksin--> minggu sebelum dan 4
gejala : demam, hipotensi, minggu sesudah
sakit kepala, takikardi) - Meflokuin : Diberikan 2-
3 minggu sebelum dan 4
minggu sesudah
- Bila resisten dengan
klorokuin berikan
doksisiklin 100 mg/hari
atau mefloquin 250
mg/minggu atau
klorokuin 2
tablet/minggu ditambah
proguanil 200mg/hari
REMATIK
OSTEOARTRITIS ARTRITIS ARTRITIS GOUT
RHEUMATOID

ANAMNESIS Nyeri sendi yang bertambah Pembengkakan dan nyeri Eritem, nyeri hebat, dan
saat beraktifitas dan sendi pagi hari sekurang2nya peningkatan suhu pada sendi
berkurang dengan istirahat 1 jam. yg terkena --> sulit berjalan.
PASIEN usia tuab. Wanita > bnyak Timbul gejala sistemik :
< 1 jam Usia 20-45 th / wanita muda demam, menggigil, dan
malaise.
Laki-laki
PF - Gangguan ROM  Ditemukan tanda sinovitis  Kemerahan pada sendi
- Perubahan gaya berjalan : kemerahan, Bengkak,  Pembengkakan atau nyeri
- Pembengkakan sendi Panas, maupun nyeri. pd sendi
asimetris  Berkurangnya lingkup  Kronis : tofus pecah dapat
- Deformitas sendi gerak sendi timbul infeksi sekunder
- Tanda inflamasi akut sendi  Predileksi : PIP, simetris  Monoartritis
: peningkatan suhu, nyeri  Predileksi metatarsal
tekan, gangguan gerak, falangeal
kemerahan
- Predileksi: lutut, panggul,
tangan: CMC,PIP,DIP,
asimetris
PP - Radiologi : rontgen sendi,  LED, leukosit, trombosit  Px.laborat : serum urat
artroskopi, artrografi (trombositosis/trombosit darah, asam urat urin 24
(celah sendi menyempit, openia), globulin jam
ditemukan krista pada meningkat.  Px.analisis cairan sendi
tulang, sklerosis  Albumin serum menurun. Temuan kristal
subkondral, osteofit di  RF (+) monosodium urat
sekitar sendi) Kondisi inflamasi
( leuko 5 rb - 8 rb/mm)
 Px.radiologi : tdk spesisfik
pada kondis awal
penyakit, soft tissue
swelling pd sekitar sendi
DX 1. Kriteria OA sendi lutut Mnrt ARA (American Menurut American College Of
 Berdasar gejala & lab : Rheumatism Association, Reumatology (ACR) 1977:
nyeri lutut + min 5 dari 1987), diagnosis RA dpt  Ditemukan kristal
9 kriteria : ditegakkan apabila 4 dari 7 monosodium urat pada
 Usia > 50 th kriteria: cairan sendi
 Kekakuan < 30  Terdapat tofus berisi
menit  Morning Stiffness > 1 jam kristal monosodium urat
 Krepitus  Artritis pada 3 sendi or  Terdapat 6 dari 12 kriteria
 Bony tenderness lbh. klinis, laboratoris, dan
 Pembengkakan  Artritis pada sendi tangan radiologis sebagai
tulang atau pergelangan tangan. berikut :
 No palpable  Pembengkakan sendi yg a. Terdapat lebih dari satu
warmth simetris. kali serangan arthritis
 LED < 40  Nodul subkutan akut
mm/jam  Faktor serum rematoid b. Inflamasi maksimal terjadi
 Reumatoid (+) dalam waktu 1 hari
factor < 1:40  Perubahan gambaran c. Arthritis monoartikuler
 SF OA Radiologi : adanya erosi / d. Kemerahan pada sendi
 Berdasar gejala & dekalsifikasi tulang yg e. Bengkak dan nyeri pada
radiologi : nyeri lutut + berlokasi pada sendi atau MTP-1
min 1 dari 3 kriteria daerah yg berdekatan f. Arthritis unilateral yang
 Usia > 50 th dgn sendi melibatkan MTP-1
 Kekakuan < 30 g. Arthritis unilateral yang
menit melibatkan sendi tarsal
 Krepitus h. Kecurigaan terhadap
 ± osteofit adanya tofus
 Berdasar gejala klinis : i. Pembengkakan sendi yang
nyeri lutut + min 3 dari asimetris (radiologis)
6 kriteria j. Kista subkortikal tanpa
 Usia > 50 th erosi (radiologis)
 Kekakuan < 30 k. Kultur mikroorganisme
menit negative pada cairan
 Krepitus sendi
 Bony tenderness
 Pembengkakan
tulang
 No palpable
warmth
2. Kriteria OA sendi tangan
Nyeri atau kekakuan di
sendi tangan + 3/4 dari
GK berikut :
Pembengkakan
jar.lunak pd 2/lebih
sendi DIP
Pembengkakan < dari 3
sendi MCP
Pembengkakan
jar.keras min 2 sendi
DIP
Deformitas min 1 dr 10
sendi tertentu
3. Kriteria OA sendi panggul
Nyeri pinggang & min 2
dr 3 gejala berikut :
 LED > 20 mm/jam
Px.radiografi femoral :
osteofit asetabulum
Penyempitan celah
sendi pada
px.radiografi ( superior,
aksila, dan atau medial)
TERAPI SYSDOA= Symptom 7-an Terapi : Pengobatan gout arthritis
Modifying Drugs for OA 1. mencegah kerusakan akut bertujuan
1. OAINS non spesifik sendi. menghilangkan keluhan nyeri
a. Kondrodegeneratif : 2. mencegah kehilangan sendi dan peradangan
ex: indometasin, fungsi. dengan obat-obat, antara
aspirin, ibuprofen dan 3. mengurangi nyeri. lain:
naproksen. 4. mencapai remisi secepat  Kolkisin 0,5-0,6 mg setiap
b. Kondronetral : mungkin. 2 jam
diklofenak. ( menghambat migrasi
c. Kondroprotektif : Tx.medikamentosa granulosist ke daerah
piroksikam,  OAINS radang )
as.tioprofenat  DMARDs  obat OAINS :
Analgetik yang dapat  Sulfasalazin 1x500 Indometasin 150-200
digunakan : parasetamol, mg/hr mg/hr slm 2-3 hr
capsaisin, tramadol,  MTX7,5-10 mg/minggu  Kortikosteroid : prednison
propoxifen dan kodein Jgn (IV) 20-40 mg/hr
lupa berikan  Klorokuin fosfat 250
gastroprotektor . mg/hr atau Obat penurun asam urat
hidroksiklorokuin 400 penurun asam urat seperti
2. OAINS Cox-2 Inhibitor: mg/hr  alupurinol 800 mg/hr
celecocib (celebrek)  Leflunomid 100 mg/hr  Urikosurik 0,5 g/hr
 Agen biologik Fase akut tdk boleh diberikan
3.Kondroprotektor Agent ( 4-  Kortikosteroid sistemik alupurinol : krn akan
6 bln ) ex : Glukosamin merangsang penurunan asam
Sulfat, Kondroitin Sulfat Terapi bedah orthopedi urat--> merangsang
dan Hyaluronic Acid Terapi orthotic mobilisasi as.urat-->
( rekonstitusi cairan penumpukan as.urat-->
sinovial) merangsang gejala .

B.DMOADs = Disease Fase akut boleh diberikan


Modifying OA Drugs. urikosurik.
digunakan untuk
mengurangi progress
penyakit.

DMOADs msh dlm tahap


penelitian, but ada bbrp yg
potensial :
- Tetrasiklin
- Glycosaminglycan
- Pentosan Polisulfat.

Anda mungkin juga menyukai