o Campuran yang homogen dari 1 atau lebih bahan aktif (bahan obat yang sukar larut) dan
matriks yang inert (pembawanya mudah larut dalam air) dalam keadaan padat dengan
tujuan untuk meningkatkan bioavaibilitas oral dari bahan obat yang sukar larut.
o Sediaan padat - hasil akhirnya dispersi padat
o Matrik yang inert - pembawanya tidak boleh punya efek fisiologis
o Pembawanya harus hidrofobil
o Bahan obatnya hidrofobik
o Matriknya bisa kristal ataupun amorf
Zat sukar larut artinya tidak cocok untuk obat-obat yang kelarutannya (BCS II & BCS IV)
BCS II BCS IV
1. PEG
2. PUP
3. PUP + PVA
4. PVAP - untuk saluran enterik (yang ada platelet-plateletnya)
1. Glimepirid PUP-K-30
2. Glimepirid PEG 4000
3. Griseovulvin PEG 6000
4. Piroxicam PEG 6000
5. Nitrofuratoin PEG 6000
Tujuan pembentukan dispersi padat (karena menggunakan matriks yang hidrofilik maka;)
o Meningkatkan kelarutan ZA
o Kelarutan naik dan bioavaibilitas naik
1. Memperkecil ukuran partikel
Akan menghasilkan ukuran partikel yang kecil
Ukuran partikel kecil, maka luas permukaannya besar
Jadi bisa meningkatkan laju disolusi, karena yang akan kontak dengan medium
disolusi menjadi lebih besar dan meningkatkan bioavaibilitas
2. Meningkatkan kemampuan terbasahi (wetability)
Karena ada matrik yang hidrofilik
3. Meningkatkan porositas
Porositas naik jadi bisa meningkatkan pelepasan obat karena semakin ada pori-pori
obat akan lemah
Porositas tergantung sifat pembawanya
4. Menyederhanakan struktur kristal dari obat ke bentuk amorf
Dispersi padat lebih stabil dari pada dispersi cair, ex: suspensi
5. Meningkatkan kelarutan dalam air dari obat yang memiliki kelarutan buruk secara
farmasetik
Peningkatan disolusi bisa diringkaskan jika meningkatkan serfise area (luas
permukaan)
Luas area - penurunan ukuran partikel
Rumuss : Dc / dt = AD (Cs-Cl) / h
1. Peleburan
Obat dan pembawa dileburkan bersama dengan cara pemanasan
Setelah lebur didinginkan sampai memadat pakai tetes es dengan pengadukan kuat
maka akan memadat
Massa yang padat digerus, diserbuk dan diayak agar ukurannya sama
Tidak bisa untuk obat yang terurai saat melebur atau obat yang menguap jadi harus
dicek dulu obatnya stabil disuhu berapa
Sederhana
2. Pelarutan
Obat dan pembawanya dilarutkan dengan pelarut yang sama
Pelarutnya harus mudah menguap
Diikuti penguapan pelarut dan mendapatkan dispersi solid
Endapannya digerus dan diayak agar ukurannya bisa sama
Kelemahan :
Tahapannya
1. Obat dan polimer yang awalnya padat akan berubah menjadi cair (baik dengan pelarutan /
peleburan
2. Pada saat sudah air, pencampuran akan lebih mudah (dicampurkan dalam bentuk cair)
3. Campuran cair itu akan berubah jadi bentuk padat dengan pembekuan (metode peleburan)
atau mneghilangkan pelarut (metode pelarutan)
Evaluasi
1. Karakteristik
o Untuk mengetahui sifat fisika kimia dispersi padat
o Dengan cara : spektro FT-IR, difraksi sinar X, DSC/DTA, SEM
o Kemudian dibndingkan dengan zat aktifnya
2. Uji stabilitas
3. Uji penetapan kadar
4. Uji kelarutan (benar atau tidak kelarutannya naik)
5. Disolusi intrinsik
6. Disolusi sediaan
7. Bioavaibilitas pada hewan uji
8. Bioavaibilitas pada manusia