Anda di halaman 1dari 5

Journal Ilmu Teknik Vol.14, No.

01,Februari-2020
ISSN = 1907-0772

PERANCANGAN ALAT DESTILASI NIRA AREN MENJADI BAHAN


BAKAR ALTERNATIF

Fadhli Rahman1, Darmulia2, Ikbal3, Jabrin M. Bolon4


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Makassar
JL. Perintis Kemerdekaan Km.9 No. 29 Makassar, Indonesia 90245
Email: toarian87@gmail.com

ABSTRAK
Penggunaan bahan bakar minyak khususnya bahan bakar fosil disamping ketersediaannya semakin terbatas juga
dapat merusak lingkungan yaitu menimbulkan polusi udara.Tujuan Untuk merancang alat destilasi menjadi baha bakar
alternatimaka dioperlukan produksi energi alternatif yang ramah lingkungan sebagai energi terbarukan pengganti bahan
bakar fosil yaitu bioethanol dan pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen
bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan,yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi
gas.metodeMetode yang digunakan meliputi studi literatur, analisa kebutuhan teknis, proses perancangan, proses
simulasi, gambar kerja , proses pembuatan, dan proses pengujian destilasi dalam pelaksanaaynya pemanas untuk
memanaskan nira aren dan kondesor berfungsi mendinginkan uap etanol pada siklus destilasi.HasilHasil yang diperoleh
dari destilasi nira aren meliputi menghasilkan ethanol dengan kapasitas 1 liter/jam. Untuk memperoleh destilasi Nira
Aren menghasilkan Bahan Bakar prosses destilasi di mulai dengan memasukkan nira kedalam panci pemanas alat
destilasi. nira yang akan di panaskan dengan suhu ketetapan titik didih air yaitu 100℃ dengan suhu awal 35℃. dengan
proses pemasakan dan uap tersebut keluar melalui pipa penyalur, setelah itu uap menyalur pada pipa pendingin agar
yang di hasilkan bisa maksimal. Untuk merancang alat destilasi menjadi bahan bakar alaternatif dan memperoleh hasil
destilasi nira aren.
Kata Kunci : Perancangan, Destilasi, Aren, Bahan, Bakar.

ABSTRACT
The use of fossil fuels, especially fossil fuels, in addition to their increasingly limited availability can also
damage the environment, which is causing air pollution. The purpose of designing distillation devices into alternative
fuels requires the production of environmentally friendly alternative energy as a renewable energy substitute for fossil
fuels, namely bioethanol and its separation is the difference distant boiling point or with one component is volatile. If
the mixture is heated, the components with lower boiling point will evaporate first. In addition to the difference in
boiling points, also differences in volatility, namely the tendency of a substance to become a gas. Methods used include
the study of literature, technical needs analysis, design process, simulation process, working drawings, manufacturing
process, and the process of distillation testing in the implementation of heaters to heat the juice sugar palm and
condenser function to cool the ethanol vapor in the distillation cycle. The results obtained from the distillation of palm
sugar include producing ethanol with a capacity of 1 liter / hour. To obtain distillation roomie Palm sugar produces
distillation process begins by inserting roomie into the heating pan of the distillation apparatus. roomie to be heated
with a fixed boiling temperature of 100 ℃ with an initial temperature of 35 ℃. with the cooking process and the steam
comes out through the conduit, after that the steam distributes to the cooling pipe so that what is produced can be
maximized. To design a distillation device into alternative fuel and obtain the results of palm sugar distillation.
Keywords: Design, Distillation, Sugar, Material, Fuel.

1
Journal Ilmu Teknik Vol.14, No.01,Februari-2020
ISSN = 1907-0772

PENDAHULUAN Perancangan sistem adalah penentuan proses


dan data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem
Bahan Bakar adalah bahan-bahan yang di berbasis computer, perancangan dapat menyertakan
gunakan dalam proses pembakaran sehari-hari. Bahan spesifikasi peralatan yang akan digunakan, pipa besi,
bakar sudah menjadi kebutuhan bagi manusia, thermometer, pemanas race cook, pendingin espenser,
sedangkan bahan bakar di Indonesia ini sudah semakin panci pemnas dan selang tembaga.
menipis persediaannya. Syarat utama proses Delly, J., Hasbi, M., & Zenius, A. (2016).
pembakaran adalah tersedia bahan bakar yang meneliti tentang cara memproduksi etanol dari nira
bercampur dengan baik dengan udara dan tercapainya aren mengunakan energi geothermal, hasil fermentasi 1
suhu pembakaran. Bahan bakar yang di pergunakan Liter didestilasi fraksinasi dan pada suhu 82°C destilat
dapat di klasifikasikan dalam tiga kelampok yakni mulai menetes. Pada akhir proses destilasi, destilat
bahan bakar berbentuk cair, gas dan padat. Bahan yang diperoleh adalah sebanyak 0.150 Liter 35 %
bakar gas sering digunakan di tempat-tempat yang etanol. Kemudian hasilnya diredestilasi kembali
banyak menghasilkan gas yang ekonomis dipakai pada diperoleh 0.140 Liter etanol 78%, kemudian hasil yang
motor, yakni gas alam, gas dapur kokas, gas dapur diperoleh ditambahkan kapur kemudian didestilasi
tinggi, dan gas dari pabrik gas. Bahan bakar cair kembali hasil yang diperoleh adalah 0.120 Liter etanol
diperoleh dari minyak bumi yang dalam kelompok ini 96 %. Prosess selanjutnya adalah pemurnian dengan
ialah bensin dan minyak bakar, kemudian kerosin dan penambahan senyawa anhydrous kemudian di filtrasi
bahan bakar padat. menggunakan zeolit untuk memperoleh etanol 99 %.
Beberapa sifat utama bahan bakar menurut Naif Untuk merancang alat destilasi menjadi baha
Fuhaid (2011) yang perlu diperhatikan ialah mempunyai bakar alternatif maka dioperlukan produksi energi
nilai bakar tinggi, mempunyai kesanggupan menguap pada alternatif yang ramah lingkungan sebagai energi
suhu rendah uap bahan bakar harus dapat dinyatakan dan terbarukan pengganti bahan bakar fosil yaitu
terbakar segera dalam campuran dengan perbandingan yang bioethanol dan pemisahannya adalah perbedaan titik
cocok terhadap oksigen, bahan bakar dan hasil didih yang jauh atau dengan salah satu komponen
pembakarannya tidak beracun atau membahayakan bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka
kesehatan, harus dapat diangkut dan disimpan dengan aman
komponen yang titik didihnya lebih rendah akan
dan mudah
Pohon aren adalah tumbuhan yang sudah lama dikenal menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga
sebagai sumber gula yang terdapat dalam air sadapannya perbedaan kevolatilan,yaitu kecenderungan sebuah
(nira). Kandungan gula nira aren yang berkisar pada 6-16% substansi untuk menjadi gas.
Lempang, Mody. 2012. Saat ini, pemanfaatan nira aren hanya Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya
sebagai minuman keras dan pembuatan gula aren. Seperti adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan
yang telah diketahui nira aren memiliki kadar alkohol yang salah satu komponen bersifat volatil. jika campuran
dapat di manfaatkan sebagai bahan bakar minyak (energi dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih
terbarukan) sebagai penggati bahan bakar fosil yang semakin rendah akan menguap lebih dulu. selain perbedaan titik
mahal dan menipis. Sehingga diperlukan sebuah alat yang
dapat memproses nira aren menjadi bahan bakar minyak
didih, juga perbedaan kevolatilan,yaitu kecenderungan
dengan memanfaatkan kadar etanol yang terdapat dari nira sebuah substansi untuk menjadi gas. distilasi ini
aren tersebut. dilakukan pada tekanan atmosfer. aplikasi distilasi
Bioetanol nama lain dari etanol yang dibuat dari sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air
bahan baku yang berasal dari mahkluk hidup, dan alcohol, percoban 1 dengan menggunakan bahan
tumbuhan atau biomassa. Rumus molekul etanol adalah nira aren nyang belum di fermentasi sebanyak 1 liter
C2HOH. Bioetanol teknis dengan kadar 70-94% dapat dan waktu dibutuhkan 96 menit, untuk suhu titik didih
dibuat melalui operasi distilasi . Etanol jenis ini rata-rata 95oc yang daihasilkan dari destilasi sebanyak
biasanya digunakan untuk pelarut, disinfektan dan 0,150 liter
bahan bakar keperluan rumah tangga. Pembuatan METODE PENELITIAN
bioetanol selain dilakukan dengan skala industri dan Alat
laboratorium dapat juga dilakukan dengan skala UKM Alat yang digunakan selama perancangan
(Usaha Kecil Menengah). Biaya pembuatan peralatan destilasi yaitu,mesin bor, mesin las, mesin pemotong,
pembuatan bioetanol berskala industri dan soder, obeng, meter, termometer, palu, penggaris, .
laboratorium cukup besar dibandingkan dengan skala
UKM. Hal ini disebabkan karena dalampembuatannya Bahan
memerlukan ketelitian dan presisi yang tinggi sehingga Bahan yang digunakan dalam peneltian ini
rancang alat pembuat bioetanol dengan skala UKM ini adalah nira aren, elektroda, cat, kuas, isolasi, lem,
dilakukan sebagai alternatif atau pilihan untuk para amplas, pipa besi, panci pemanas .
pengrajin bioetanol dalam berpartipasi ikut
mewujudkan kebijakan pemerintah menciptakan bahan
Metode Analisis
bakar alternatif.
Destilasi sederhana, dasar dari pemisahan
adalah perbedaan titik didih yang jauh maupun salah
2
Journal Ilmu Teknik Vol.14, No.01,Februari-2020
ISSN = 1907-0772

satu komponennya bersifat volatil. Jika campuran


tersebut dipanaskan / dididihkan maka komponen yang
memiliki titik didih yang lebih rendah akan menguap.

Rumus yang digunakan untuk menyelesaikan


perhitungan perancangan destilasi, iyalah
Beban pada rangka
F x LK = W x Lb (1)
Keterangan:
F = Gaya (Newton)
w = Berat benda (Newton)
Lk = Lengan kuasa (Meter)
Lb = Lengan beban (Meter)

Konduksi pada penguapan nira aren

Q/t=kA ((T_2-T_1))/x (2)

Q = banyaknya kalor (joul)


T = selang waktu (sekon)
K = konduktivitas kalor (w/m k atau j/m s k)
A = luas penampang (m)
T2-T1 = selisih suhu kedua titik (K)
X = jarak kedua titik (m)

Q
=hA ¿-T 1)..................................( 3 )
t

Q = banyaknya kalor (joul)


t = selang waktu (sekon)
h = Koefisien konveksi termal (j/sm2K) Gambar 1. Flowchart perancangan
A = Luas permukaan (m2)
T 2−T 1 = Perbedaan suhu (K) Perencanaan Kontruksi Rangka
Dalam pembuatan alat destilasi atau rangka
merupakan bagian yang penting untuk menopang
semua komponen. Oleh karena itu rangka harus
didesain sedemikian rupa sehingga di dapatkan hasil
kontruksi yang kuat dan aman. Kontruksi Rangka di
tunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2. Kontruksi Rangka

Dari gambar 2 terlihat konturuksi


rangka yang terdiri dari pemanas, pendingin,
3
Journal Ilmu Teknik Vol.14, No.01,Februari-2020
ISSN = 1907-0772

tempat hasil destilasi, memiliki rangka seperti relatif yang angka indeks panasnya sama dengan suhu
tangga agar mempermudah proses penguapan. udara aktual.
Hasil Destilasi
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada proses destilasi menggunakan jenis bahan
Data Hasil Pemanas Dan Hasil Pendingin cair (nira aren) yang telah di Fermentasikan selama 5
hari dan yang tidak di Fermentasi, prosses destilasi di
Pada proses destilasi menggunakan
mulai dengan memasukkan Nira Aren kedalam Panci
jenis bahan cair (nira aren) yang telah di
pemanas Alat Destilasi. Nira Aren yang akan di
Fermentasikan selama 5 hari, prosses destilasi
panaskan dengan Suhu ketetapan titik didih air yaitu
di mulai dengan memasukkan Nira Aren
100℃ dengan Suhu awal 30℃ - 35℃. Percobaan
kedalam Panci pemanas Alat Destilasi. Nira
dilakukan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan
Aren yang akan di panaskan dengan Suhu
Alat Destilasi utuk mendidihka Nira Aren sebanya 1
ketetapan titik didih air yaitu100 ℃ dengan sampai 4 Liter, percobaan dilakukan dua kali
Suhu awal 30℃ - 35 ℃ . Percobaan pengulanga dengan ukura nira aren yang berfariasi ( L).
dilakukan untuk mengetahui waktu yang
dibutuhkan Alat Destilasi utuk mendidihka Table 2. Hasi destilasi diperbaiki
Nira Aren sebanya 1 Liter, percobaan
dilakukan dua kali pengulanga dengan ukura
nira aren yang sama ( Liter) dan kapasitas air
pendingin di tambah

Table 1. hasil pemanas dan pendingin diganti Dari table di atas bahawa percoban 1 dengan
menggunakan bahan nira aren nyang belum di
fermentasi sebanyak 1 liter dan waktu dibutuhkan 96
menit, untuk suhu titik didih rata-rata 95 oC yang
daihasilkan dari destilasi sebanyak 0,150 liter.
Dan percobaan ke 2 denagan behan
nira aren sebanyak 1 liter dan waktu yang di
butuhkan 90 menit,untuk suhu titik suhu titik
didih rata-rata 95 oC yang dihasilkan dari
destilasi sebanyak 0,140 liter.

Kapasitas alat destilasi


Kapasitas efektif Alat dilakukan dengan
Dari table diatas awal saat alat di menghitung banyaknya Nira Aren yang telah
nyalakan dengan suhu pemanas 30℃ dan didestilasi (Liter) tiap satuan waktu yang dibutuhkan
pendingin: humidity 95.00%, temperature selama proses penyulingan (jam). Kapasitas efektif alat
28.00℃ 82.40℉ , dan head index 35.16℃ dapat dilihat dari Tabel 2 di bawah ini.
95.30℉ pada jam 14:10 perubahan pertama Dari penelitian yang dilakukan diperoleh waktu
suhu pemanas 40℃ dan pendinngin: humidity yang dibutuhkan untuk destilasi aren pada percobaan 1
95.00%, temperature 27.00℃ 80.60℉, dan selama 185 menit. Lama waktu yang dibutuhkan untuk
head index 31.98℃ 89.57℉ dengan waktu 14 percobaan 2 yaitu 44 menit. Dan untuk percobaan ke 3
menitPerubahan ke 8 suhu peanas 80℃ dan dibutuuhkan waktu selama 70 menit. Banyaknya hasil
pendingin: humidity 93.00%, temperature destilasi aren yang diperoleh dalam 1,5 Liter yaitu 130
25.00℃ 77.00℉, dan head index 25.98℃ ml.
78.77℉ dengan waktu 10 menit
The Indeks panas ( HI ) atau humiture adalah KESIMPULAN
indeks yang menggabungkan udara suhu dan
kelembaban relatif , di daerah teduh, untuk Untuk merancang alat destilasi nira aren menjadi
mengandaikan setara suhu manusia yang dirasakan, bahan bakar yaitu, destiasi sederhana dasar dari
bagaimana panas itu akan merasa jika kelembaban duganakan untuk memisahkan antara campuran alkihol
beberapa nilai lain di tempat teduh. Hasilnya juga dan air.thermometer suhu, serta pipa untuk
dikenal sebagai "suhu udara terasa"," suhu semu ", menyalurkan hasil destilasi.
"nuansa nyata" atau "terasa seperti". Misalnya, ketika Untuk memperoleh destilasi Nira Aren
suhu 32 ° C (90 ° F) dengan kelembaban relatif 70%, menghasilkan Bahan Dari table di atas bahawa
indeks panasnya adalah 41 ° C (106 ° F). Suhu indeks percoban 1 dengan menggunakan bahan nira aren
panas ini memiliki kelembaban tersirat (tidak nyang belum di fermentasi sebanyak 1 liter dan waktu
dinyatakan) sebesar 20%. Ini adalah nilai kelembaban
4
Journal Ilmu Teknik Vol.14, No.01,Februari-2020
ISSN = 1907-0772

dibutuhkan 96 menit, untuk suhu titik didih rata-rata


95oC yang daihasilkan dari destilasi sebanyak 0,150
liter. Dan percobaan ke 2 denagan behan nira aren
sebanyak 1 liter dan waktu yang di butuhkan 90
menit,untuk suhu titik suhu titik didih rata-rata 95 oC
yang dihasilkan dari destilasi sebanyak 0,140 liter.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada kedua orang tua kami


yang selalu memberikan dorongan serta dukungan serta
moral maupun moril, kemudian ucapan terimaksih juga
kepada ketua jurusan program studi mesin dan para
dosen pembimbing dan penguji.yang telah membantu
kami, dan tak lupa kami ucapkan banyak terimaksih
pada dosen pembimbing yang telah membantu
menyelesaikan karya ilmia.

DAFTAR PUSTAKAK

Delly, J., Hasbi, M., & Zenius, A. (2016). DESTILASI


FRAKSINASI GANDA SEBAGAI BAHAN
BAKAR. 2(2), 1–7.
Lempang, M., & Mangopang, A. D. (2012). Efektivitas
Nira Aren Sebagai Bahan Pengembang Adonan
Roti. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea,
1(1), 26.
https://doi.org/10.18330/jwallacea.2012.vol1iss1
pp26-35
Naif Fuhaid, Muhammad Agus Sahbana, A. A. (2011).
Pengaruh Medan Elektromagnet Terhadap
Konsumsi Bahan Bakar Dan Emisi Gas Buang
Pada Motor Bensin. Pengaruh Medan
Elektromagnetik Terhadap Konsumsi Bahan
Bakar Dan Emisi Gas Buang Pada Motor
Bensin, 3(1), 1–9.
Perkebunan, D. (2010). Prospek Pengembangan
Tanaman Aren ( Arenga pinnata Merr )
Mendukung Kebutuhan Bioetanol di Indonesia.
9(1), 36–46.

Teknologi, J., & Volume, P. (2017). Jurnal Teknologi


Pertanian Volume 8, Nomor 2, Desember 2017.
8,

Anda mungkin juga menyukai