Anda di halaman 1dari 2

E-business adalah suatu istilah yang digunakan untuk memberi nama pada kegiatan

bisnis yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet.


E-commerce adalah transaksi perdagangan yang dilakukan lewat internet.
Perubahan dalam Bisnis:
Era e-business telah mengakibatkan perubahan-perubahan yang cukup mendasar
dalam perusahaan bisnis pada umumnya. Perubahan tersebut antara lain:
 Pemasaran dapat dilakukan secara luas dengan tingkat kompetisi yang lebih
tinggi
 Pertumbuhan dan perkembangan industri dan perusahaan sangat bergantung
pada informasi dan pengetahuan.
Contohnya seperti perubahan dalam sistem Gofood dalam perusahaan Gojek yang
dulunya sistem dari customer ke driver/ojol dan ojol ke restoran baru setelah itu
memesan makanan dan diganti oleh pihak Gojeknya dengan dari customer ke
restoran dan sudah disiapkan makanannya kemudian driver baru jalan ke resto hanya
ambil orderan yang telah dipesan oleh customer supaya tidak merugikan pihak bisnis
driver tersebut.
Keunggulan e-Business:
 Efisiensi (pengurangan tenaga kerja)
 Without boundary
 24 jam online
 Interaktif
 Hyerlink (saling berhubungan)
 No cencorship
Kendala e-business di Indonesia:
 Belum adanya budaya high trust di masyarakat
 Sarana belum memadai
 Skill SDM masih rendah
 Layanan pendukung masih minim (transportasi, teknologi perbankan, dll)
 Banyaknya kasus kejahatan di internet
 Harga di internet tidak bisa ditawar
 Barang tidak dapat dipegang

Tujuan KONSTRUKSI & BISINS PROSES :


 Merancang e-bisnis berdasarkan business process secara spesifik yang dimiliki
perusahaan yang bersangkutan.
 Memahami Arsitektur dalam membangun perencanaan e bisnis
 Memahami metode SDLC

1. INFRASTRUCTURE FRAMEWORK
Kebijakan Prioritas E-Business
Yaitu sebelum memulai suatu bisnis dengan menggunakan media atau sarana
internet ada beberapa hal yang perlu dilakukan seperti :
 Rencanakan secara matang apa yang dijual dan apa kira-kira yang banyak
dibutuhkan orang.
 Pertimbangkan aspek bisnis seperti masalah perpajakan, pengiriman barang,
masalah transaksi, masalah keamanan transaksi dan lain sebagainya.
 Memperhitungkan resiko yang mungkin timbul dengan menggunakan transaksi
online dan dibandingkan dengan keuntungan yang akan diperoleh.
 Mendesain situs dengan tampilan yang menarik. Untuk merancang sebuah
situs apakah dirancang sendiri ataukah menggunakan jasa profesional.
 Adanya suatu sikap dan keinginan yang kuat untuk tetap eksis dalam memelihara
kredibilitas bisnis dan mempertahankan konsumen yang telah dimiliki.

2. REGULATORY FRAMEWORK ( Kerangka Hukum )


Yaitu pertimbangan yang menyangkut kebijakan dan peraturan yang berkaitan
dengan pelaksanaan e-business.:
2.1. Kebijakan
Untuk menumbuhkan saling percaya dalam bisnis elektronik sebaiknya
perusahaan mengambil suatu kebijakan yang dapat meliputi :
a. Transparasi dalam pelayanan, peraturan dan persyaratan
b. Pertukaran dan pemrosesan data bisnis secara elektronik, seperti :
dokumen perusahaan, keamanan pertukaran data dan kekuatan
pembuktian data elektonik.
c. Memperhatikan ketentuan hukum untuk e-business dari otoritas
regulator seperti : jenis dan cara pemungutan pajak, perlindungan
konsumen, hak kekayaan intelektual, ketentuan mengenai
perikatan khusus dan lain sebagainya.

3. ORGANIZATIONAL FRAMEWORK ( Kerangka organisasi )


Berbisnis secara elektronis adalah bisnis yang serius, karena itu pengelolaan bisnis
melalui media internet harus dapat dilakukan secara konsisten dan berkualitas.

ORGANIZATIONAL FRAMEWORK ( Kerangka organisasi )


Perusahaan yang akan terjun kedalam bisnis secara elektronik tentu akan
menghitung seberapa besar jumlah investasi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan
untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut, kemudian perusahaan akan
membandingkan dengan seberapa besar manfaat yang akan diperoleh dengan
melaksanakan bisnis melalui internet, khususnya dalam bentuk keuntungan
finansial.

Anda mungkin juga menyukai