SPLN?
Sumber penghasilan
Pada PPh Pasal 24 diatur beberapa sumber penghasilan yang dapat
dikreditkan pada satu tahun pajak sebagai pengurang pajak yang harus
dibayarkan. Sumber penghasilan tersebut berupa :
1. Penghasilan yang diperoleh melalui saham/sekuritas serta keuntungan
dari pengalihan saham/sekuritas lain.
2. Penghasilan yang diperoleh melalui sewa atas harta tidak bergerak
3. Penghasilan dalam bentuk imbalan atas pekerjaan, jasa, atau kegiatan
yang telah dilakukan
4. Penghasilan dari bunga, sewa, serta royalti yang terkait dengan
penggunaan dari harta yang bergerak
5. Penghasilan yang diperoleh BUT
6. Penghasilan yang diperoleh melalui pengalihan hak atas penambangan
atau melalui tanda pemberian modal pada perusahaan penambangan
7. Keuntungan yang diperoleh dari pengalihan atas harta tetap
8. Keuntungan yang diperoleh dari harta yang merupakan bagian suatu
BUT
Cara ini tidak dapat digunakan untuk wajib pajak orang pribadi. Untuk
menghitung PPh Pasal 24 Orang Pribadi, cara yang digunakan yaitu
dengan menggunakan rumus yang mirip seperti saat tarif pajak di luar
negeri>dalam negeri yaitu (Penghasilan neto di luar negeri/Penghasilan
Kena Pajak (PKP)) x tarif pajak PPh Orang Pribadi (tarif progresif
berdasarkan Pasal 17 UU PPh).
PPH 25
Batas Waktu Pembayaran PPh Pasal 25
Jika batas waktu penyetoran jatuh pada hari libur (termasuk Sabtu,
Minggu, hari libur nasional, dan Pemilihan Umum), maka pembayaran
masih dapat dilakukan pada hari berikutnya – sesuai Pasal 3 Peraturan
Menteri Keuangan No.184/PMK.03/2007, yang kemudian diubah lagi
sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 242/PMK.03/2014 tentang Tata
Cara Pembayaran dan Penyetoran Pajak.
Pph 26