Anda di halaman 1dari 6

P3B = adalah perjanjian internasional di bidang perpajakan antara 2 negara dengan tujuan untuk

menghindari pemajakan ganda agar tidak menghambat perekonomian di kedua negara dan
dilaksanakan oleh penduduk antar kedua negara yang terlibat dalam perjanjian tersebut.

Pajak penjualan barang mewah pajak ditanggung oleh pemerintah 30% secepatnya mulai tanggal s1
maret ( adalah kebijakan domestik)

Pembatasan perpajakan diberundingkan melalui p3b

Dasar hukum p3b = pasal 32A UU no.7 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU no.36
tahun 2008.

“pemerintah berwenang

Tujuan p3b :
 Tidak terjadi pemajakan berganda yang memberatkan kondisi suatu usaha di negara yang
berbeda.
 Peningkatan investasi modal dari luar negeri ke dalam negeri
 Peningkatan sumber daya manusia
 Pertukaran

Asas pengenaan pajak


 Asas domisili atau azas kependudukan
Asas pengenaan pajak kepada SPDN atas seluruh penghasilan dan kepada SPLN atas penghasilan yg
bersumber dari negara itu. ( anda sebagai warga indonesia bekerja dimana pun akan dikenakan pajak
di indonesia)

 Asas sumber
Asas pengenaan pajak terhadap penghasilan yang bersumber dari negara itu tanpa melihat status
kewarganegaraan subjek pajak.( mempunyai sumber di malaysia maka akan di kenakan pajak)

Double: iya supaya tidak double maka kita ngatur


 Asas nasionalitas atau asas kewarganegaraan
Asas pengenaan pajak berdasarkan status warganegara
(pajak bangsa asing/PBA) sudah tidak digunakan lagi kalau berbasis kepada nasionalitas

Ada warga negara malaysia selanjutnya mempunyai penghasilan di indonesia, mempunyai pajak di
indonesia. Bisa , bisa dikenakan pajak di malaysia gak? Bisa

Dengann p3b mengeliminasi pajak berganda, dan asas domistik dan p3b

Kalau membicarakan G2G = menggunakan p3b


Tapi klo ennga : dengan pasal 24 UU domestik

Pengenaan pajak berganda (untuk metode eliminasi) apa yg digunakan?


 Metode pemajakan metode pemajakan unilateral:
Negara RI mempunyai kekuatan hukum yang mengatur masyarakat atau badan internasional dan
ditetapkan sepihak oleh negara indonesia sendiri.
Contoh: UU domestik yang mana,

 Metode pemajakan bilateral


Penghitungan pengenaan pajaknya mempertimbangkan perjanjian antar kedua negara. Misalnya P3B/
Tax treaty( perjanjian perpajakan antara dua negara yang dibuat dalam rangka meminimalisir
pemajakan berganda dan berbagai usaha penghindaran pajak). indonesia malaysia, indo singapore.

 Metode pemajakan multilateral


Didasarkan pada konvensi internasional yang ketentuan atau ketetapan yang dihasilkan untuk
kepentingan banyak negara yang ditanda tangani oleh berbagai negara. Misalnya, konvensi Wina
( sebuah perjanjian internasional yang berisi tentang hukum perjanjian antar negara) kepabeanan
masalah perpajakan juga, lebih mengatur arus barang, ada bea masuk dan bea keluaran.

Pemerintah pusat: bea materai


Pemerintah daerah : pajak hiburan

 Metode penghindaran pajak berganda


Penghasilan yang diperoleh diluar negeri (source country) tidak lagi dikenai pajak di negara domisili
(resident country).

 Kredit pajak
Dikecualikan : tidak kena pajak
1. Kredit pajak penuh (full credit)
Seluruh pajak yang dibayar di source country dapat dikurangkan seluruhnya.
2. Pengkreditan dengan pembatasan (ordinary credit)
Pajak yang dibayarkan di source country yang dapat dikurangkan dari pajak di resident country
dibatasi dengan tarif tertentu (Indonesia pake yang ini)

Bentuk P3B dan sejarah pembentukan OECD model


 Organization

Hak pemajakan OECD model (negara” maju)


 Negara” anggota OECD menggunakan asas residensial atau domisili untuk taxing right atau hak
pemajakannya.
 Penghasilan royalti tidak termasuk penghasilan yang dibebaskan dalam penghitungan pajak

Konsep OECD model


Premis= mendukung konsep OECD.

Model OECD dikonsepkan dengan berlandaskan dua premis, yaitu:


1. Hak pemajakan utama kebanyakan diberikan kepada negara domisili wajib pajak.
2. Negara sumber harus rela untuk melepaskan klaim pemotongan pajak

Model p3b berdasarkan OECD model


Rumusan yang diberikan oelh OECD

Metode

Bentuk P3B dan sejarah

Penghasilan atau kekayaan

Rumusan UN model

Prinsip metode penghindaran

Permasalahan

Yang paling banyak berganda internasional daripada domestik, yang dipentingkan transaksinya ada
nya transaksi internasional lebih dari 1 negara. Di indo kena, di malay kena. Dikenakan pajak 1 kali
dengan transaksi yang sma. lintas batas negara

Mahasiswa” asing tidak belajar bahasa indonesia langsung pakai bahasa inggris

Jadi berganda internasional

Pengertian pajak berganda

Sehubungan dengan pengertian pajak berganda (double taxation), knechtle membedakan pengertian
pajak berganda yaitu pengertian pajak berganda secara luas dan pajak berganda secara sempit.
 Pengertian pajak berganda secara luas meliputi setiap bentuk pembebanan pajak dan pungutan
lainnya lebih dari satu kali, yang dapat berganda (double taxi

Beberapa kali terhadap suatu subyek dan/atau obyek pajak dalam satu administrasi pajak yang sama.
 Pajak berganda dalam arti luas, sesuai dengan Negara (yurudiksi) pemungut pajaknya, dapat
dikelompokkan menjadi pajak berganda internal (domestic) dan pajak berganda internasional.

Pajak berganda internasional dipake, karena ada yurudiksi (negara)

*domisili : ketika di indo kena pajak, malay jga kena asas domisili

Tipe pajak berganda internasional

Faktual dan potensial : double


 Klaim pemajakan dilaksanakan secara bersama-sama oleh beberapa pemegang yurudiksi,
mengakibatkan terjadinya pajak berganda faktual.
 Pajak berganda faktual mengakibatkan beban pajak yang ditanggung WP menjadi lebih besar
dibandingkan dikenai pajak oleh satu negara saja.
 Bila hanya satu negara saja yag melaksanakan klaim pemajakan, hal ini disebut dengan pajak
berganda internasional potensial

Pajak berganda yuridis dan ekonomi


Cara membedakan :
Yuridis double taxation : berganda yuridis, penghasilan yg sama yg dikenakan pajak yg sama

A punya penghasilan dikenakan di indonesia dan di malaysia

Economic double taxation : apabila 2 org yg berbeda, A dan B dikenakan pajak atas suatu pajak yg
sama atau identik

Dampak pajak berganda internasional


 Pajak berganda internasional sebagai akibat dari pemajakan oleh 2 ketentuan pemajakan (dari
dua negara) memberikan tambahan bebab( tambahan pajak) terhadap pengusaha.
 Perluasan usaha ke mancanegara dapat menambah resiko beban pajak dibanding dengan
pengembangan usaha dalam negeri. Pemajakan ganda dapat memperbesar resiko beban pajak.
 Pengenaan pajak berganda dapat memicu ekonomi global dengan biaya yang sangat tinggi.
 Perlu upaya untuk mencegah atau meringankan beban pajak.

Penyebab pajak berganda internasional

 Pajak berganda internasional muncul apabila terdapat benturan yuridiksi pemajakan, baik yang
melekat pemerintah pusat ( negara) maupun pemerintah daerah ( propinsi, kabupaten/kota
 Benturan yuridiksi pemajakan dalam format internasional (overlaping of tax jurisdiction in the
international sphere) menyebabkan Pajak Berganda Internasional(PBI)

Beberapa bentuk pajak berganda internasional


 Pajak penjualan
- eliminasi PBI dalam prinsip negara, dilakukan dgn

Implikasi penghindaran pajak berganda

 Pembebasan/pengecualian (exemption)
A. Pembebasan subjek
B. Pembebasan o

Beberapa pendekatan terhadap PBI

Menyadari

Ada mantan menteri bawa sepedea itu harga nya ratusan juta, masuk ke indonesia harus bayar bea
masuk , harus bayar bea masuk. Dia valua added tax gak di indo? Pemakaiannya gmna?

Kalau keluar, kena biaya keluar.2. ada moge, dititipin ke garuda, bagaimana supaya tidak kelihatan
moge, di pretelin.

Pendekatan unilateral

Pendekatan bilateral
 Berdasarkan kesepakatan (persetujuan) antara kedua negara pemegang yuridiksi pemajakan,
kedua negara terkait akan memberikan keringanan PBI

Pendeketan multilateral

Ketentuan dalam UU PPh:


 Dalam ketentuan pemajakannya, PBI menurut UU PPh dibagi menjadi dua yaitu subjektif dan

Contoh :

Penghasilan domestic : 200


Penghasilan : 100
Penghasilan global : 300
Pajak terutang (300x25%) 75

Eksemsi pajak
100/300 *75 = 25

Pajak kurang bayar : 50

Kerugian 25%

200
-50 (kalau di indo rugi diluar tidak dianggep)
150

Pada tahun berikutnya

400
150
550
137,5
150
50
100
Eksemsi pajak
137,5/ x 100 = 25
Pajak harus dibayar = 100-25= 75 atau 112,5

400
150
400
100

Jam 4 bole
4 15 boleh

Diberikan toleransi 15 menit

4.20 telat maksimal pajakk internasional, boleh gabubg

Yuridis :
Luas dan sempit

Anda mungkin juga menyukai