Chapter 10 ((Buku Deddi Nordiawan dan Ayunigtyas Hertianti)
Akuntansi Pemerintah di Indonesia
2. Pengakuan aset, hutang, dan ekuitas
Pengakuan aset, hutang, dan ekuitas merupakan pengakuan terhadap perolehan/ perubahan nilai/pelepasan aset, hutang, dan ekuitas yang terjadi di SKPD. Perolehan aset yang tidak melalui belanja modal, penghapusan aset/barang daerah.
3. Jurnal depresiasi Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap SKPD dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut. Jurnal penyusutan aset tetap ini dibuat di akhir tahun.
4. Jurnal terkait dengan transaksi yang bersifat accrual dan prepayment
Merupakan jurnal yang dilakukan karena transaksi yang sudah dilakukan SKPD, tetapi pengeluaran kas belum dilakukan (accrual) atau terjadi transaksi pengeluaran kas untuk belanja di masa mendatang (prepayment).
Penyusunan Laporan Kenangan SKPD
Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik, tujuan laporan keuangan pemerintah adalah menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pembuatan Laporan Keuangan dilakukan oleh setiap SKPD. Selanjutnya, laporan keuangan tersebut akan di konsolidasikan oleh PPKD menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi/ Kota/Kabupaten. Laporan Keuangan yang harus dibuat oleh SKPD adalah: 1. Laporan Realisasi Anggaran, 2. Neraca, dan 3. Catatan atas Laporan Keuangan.
Jurnal penyesuaian yang diperlukan antara lain digunakan untuk:
1. koreksi kesalahan/pemindahbukuan, 2. pencatatan jurnal yang belum dilakukan (accrual atau prepayment), 3. pencatatan piutang, persediaan, dan/atau aset lainnya pada akhir tahun. Dari kertas kerja yang telah selesai diisi, PPK dapat menyusun Laporan Keuangan yang terdiri atas Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran.
Sistem Akuntansi Pemda/PPKD
Akuntansi PPKD adalah sebuah entitas akuntansi yang dijalankan oleh fungsi akuntansi di SKPKD yang mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPKD dalam kapasitas sebagai pemda. SKPKD adalah suatu satuan kerja yang mempunyai tugas khusus untuk mengelola keuangan daerah. SKPKD biasanya dikelola oleh suatu entitas tersendiri berupa Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD). Sistem akuntansi PPKD ini meliputi: 1. Akuntansi Pendapatan PPKD, 2. Akuntansi Belanja PPKD, 3. Akuntansi Pembiayaan, 4. Akuntansi Aset (Investasi Jangka Panjang), 5. Akuntansi Hutang, 6. Akuntansi Selain Kas.