DISUSUN OLEH :
NIP : 52019050057
Kelas : IB / S1-FARMASI
Kelompok : IV (Empat)
FAKULTAS KESEHATAN
Tahun 2020
I. TUJUAN
metode permanganometri
secara luas dalam analisa titrimetrik. Ion-ion dari berbagai unsur dapat hadir
terjadi banyak reaksi redoks. Banyak dari reaksi-reaksi ini memenuhi syarat
pengoksidasi selama lebih dari 100 tahun. Reagen ini dapat diperoleh
untuk larutan yang amat encer. Satu tetes 0,1 N permanganat memberikan
warna merah muda yang jelas pada volume dari larutan yang biasa
yang terjadi dalam larutan-larutan yang bersifat amat asam, 0,1N atau lebih
Kelebihan sedikit dari permanganat yang hadir pada titik akhir dari
dan penyaringan melalui asbestos atau gelas yang disinter (filter-filter non
2002 : 290).
dengan tingkat kemurnian yang tinggi, stabil pada saat pengeringan, dan
larutan biasanya dipanaskan sampai sekitar 600C. Bahkan pada suhu yang
itu sendiri. Ion tersebut dapat memberikan efek katalitiknya dengan cara
berkondisi oksidasi menengah (+3 atau +4), dimana pada gilirannya secara
2002 : 293).
Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat encer melarutkan besi,
pada mana dihasilkan garam-garam besi(II) dan gas hidrogen. Asam sulfat
suatu zat, sedangkan reduksi adalah pengambilan elektron oleh suatu zat.
tetra oksalat, dan lain-lain. Asam Sulfat merupakan asam yang paling cocok
reaksi:
2 MnO4- + 2H2O ↔ 4MnO2 + 3 O2 + 4 OH.
Dan sebagaimana dijelaskan diatas, reaksi ini dikatalisis oleh MnO2 padat.
kuat, maka ada 2 kemungkinan reaksi, yaitu pertama: reaksi yang berjalan
reakasi yang pertama E0 = 0,56 volt, sedangkan pada reaksi kedua sebesar
Alat :
Bahan :
a. Aquadest c. KMnO4
b. H2C2O4 d. H2SO4
IV. REAKSI
KM202 K+ + MnO4-
V. PROSEDUR KERJA
1. Pembuatam larutan
Masukkan 10 ml asam
oksalat kedalam erlenmeyer Tambahkan 6 ml H2SO4
3. Penetapan sampel
Masukkan 10 ml larutan
sampel kedalam erlenmeyer Tambahkan 6 ml H2SO4
Pengamatan :
gr 1000
N= x x valensi
Mr v
gr 1000
0,1 = x x2
126,07 100
0,1 . 126.07 = gr . 20
12,607 = gr . 20
12,607
gr =
20
gr 1000
N= x x valensi
Mr v
gr 1000
0,1 = x x5
158,04 250
0,1 . 158,04 = gr . 20
15,804 = gr . 20
15,804
gr =
20
gr 1000
N= x x valensi
Mr v
gr 1000
4= x x2
98 50
4 . 98 = gr . 40
392 = gr . 40
392
gr = =¿9,8
40
massa
ρ=
v
9,8 gr
1,83 g/cm3 =
v
v = 5, 355
d. Pembakuan
gr 1000
N= x x valensi
Mr v
0,6319 1000
N= x x2
126,07 100
N = 0,005012 X 20
N = 0,10024 N
b. Pembakuan
Titrasi ke 1
VBP . NBP = VT . NT
10 ml . 0,10024 = 8,2. NT
1,0024 = 8,2 . NT
1,0024
NT =
8,2
NT = 0,122
Titrasi ke 2
VBP . NBP = VT . NT
10 ml . 0,10024 = 8,1 . NT
1,0024 = 8,1 . NT
1,0024
NT =
8,1
NT = 0,1237
0,122+ 0,1237
Rata-rata = = 0,12285 N
2
Titrasi ke 1
VS . NS = VT . NT
10 ml . NS = 2,55 . 0,12285
10 ml . NS = 0,3132675
0,3132675
NS =
10
NS = 0,03132675
Titrasi ke 2
VS . NS = VT . NT
10 ml . NS = 2,56 . 0,12285
10 ml . NS = 0,314496
0,314496
NS =
10
NS = 0,0314496
0,03132675+0,0314496
Rata-rata = = 0,031388175 N
2
VII. PEMBAHASAN
VIII. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
JR., R.A. DAY dan UNDERWOOD,A.L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi