ABSTRAK

Nofalia Kholifatul Anggraeni. 2020. Hubungan Perilaku Petani Penyemprot

Pestisida Dengan Gejala Awal Keracunan Pada Petani Sayuran Di Desa
Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Skripsi. S1. Program Studi
S1 Kesehatan Lingkungan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widyagama
Husada.
Pembimbing I: Tiwi Yuniastuti, S.Si, M.Kes. Pembimbing 2: Septia Dwi
Cahyani, S.KL, M.KL.

Penggunaan pestisida semakin tahun semakin meningkat sejalan dengan

kebutuhan masyarakat untuk proteksi hasil pertaniannya. Hasil wawancara
dengan ketua kelompok tani Anjasmoro IV Desa Sumberbrantas, penggunaan
pestisida untuk penyemprotan sebanyak >5 jenis merk pestisida. Penyemprotan
pestisida dilakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu dan tergantung dengan
cuaca yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku
petani penyemprot pestisida dengan gejala awal keracunan.
Desain penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan
pendekatan Cross Sectional. Populasi sebanyak 110 petani penyemprot
pestisida yang berada di kelompok tani Anjasmoro IV. Pengambilan sampel
menggunakan teknik random sampling dengan metode pengambilan sampel
secara acak sederhana (simple random sampling) sebanyak 86 petani.
Hasil penelitian menunjukkan dosis pestisida dan penggunaan APD tidak
dapat di analisis karena dalam kategori sama. Terdapat hubungan masa kerja
dengan gejala awal keracunan dengan nilai ρ value 0.016. Tidak terdapat
hubungan lama penyemprotan dengan nilai ρ value 0.186. Tidak terdapat
hubungan frekuensi penyemprotan dengan gejala awal keracunan dengan nilai ρ
value 0.661. Tidak terdapat hubungan arah angin dengan gejala awal keracunan
dengan nilai ρ value 0.910. Tidak terdapat hubungan jumlah pestisida dengan
gejala awal keracunan dengan nilai ρ value 0.294. Maka disarankan agar petani
penyemprot pestisida menggunakan dosis sesuai dengan anjuran dan
menggunakan APD lengkap.

Kepustakaan : 35 Kepustakaan (2008 – 2020)

Kata Kunci : Pestisida, Perilaku Petani, Gejala Awal Keracunan
 ABSTRACT

Nofalia Kholifatul Anggraeni. 2020. The Contact Of Pesticide Spraying

Farmers' Behavior and Early Indication of Poisoning in Vegetable Farmers
in Sumberbrantas Village, Bumiaji District, Batu City. Essay. S1.
Environmental Health Study Program. Widyagama Husada School of Health
Malang.
Advisors I: Tiwi Yuniastuti, S.Si, M.Kes. 2: Septia Dwi Cahyani, S.KL, M.KL.

The employing of pesticides is increasing every year in line with the needs
of the community for the protection of their agricultural products. The results of
interviews with the head of the Anjasmoro IV farmer group in Sumberbrantas
Village, the use of pesticides for spraying was >5 types of pesticide brands.
Pesticide spraying is carried out twice a week and depends on the weather. This
study aims to determine the contact between the behavior of pesticide spraying
farmers and the early indicatin of poisoning.
The research design used analytic observational with a cross sectional
approach. The population was 110 pesticide spraying farmers in Anjasmoro IV
farmer group. Sampling using random sampling technique with simple random
sampling method (simple random sampling) of 86 farmers.
The results showed that the pesticide dose and the use of PPE could not
be analyzed because they were in the same category. There is a contact
between working period and early indication of poisoning with a value of ρ value
0.016. There is no contact between the duration of spraying and the value of ρ
value 0.186. There was no contact between the frequency of spraying and the
initial indicatin of poisoning with a value of ρ value 0.661. There is no contact
between wind direction and initial symptoms of poisoning with a value of ρ value
0.910. There is no contact between the amount of pesticides and the initial
indication of poisoning with a value of ρ value 0.294. So it is recommended that
farmers spraying pesticides to use the recommended dosage and use complete
PPE.

References : 36 references (2008 – 2020)

Keywords : Pesticides, Farmer Behavior, Early Symptoms of Toxicity