Anda di halaman 1dari 3

PERATURAN ZONASI ZONA LINDUNG

A. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN

Ketentuan alokasi kegiatan dan penggunaan lahan di zona lindung (L, RTH, PS) mengacu
pada matriks ITBX yang disajikan dalam Tabel ITBX. Keterangan lebih lanjut terkait
penggunaan lahan yang diijinkan (I), diijinkan terbatas (T), dan diijinkan bersyarat (B)
pada zona ini adalah :
1) Kegiatan/Penggunaan Lahan yang diijinkan di zona lindung adalah :
a) Semua penggunaan lahan yang tidak merusak kondisi alamiah zona dan mengganggu
fungsi lindung zona, termasuk pendirian bangunan dan bangun bangunan (struktur)
yang tidak berkaitan langsung dengan keberadaan dan maksud serta tujuan
penetapan zona lindung ini, kecuali bangunan dan bangun bangunan pelengkap dan
penunjang perlindungan kawasan yang tidak mungkin dibangun di luar zona
seperti :
i) Rumah penjaga hutan kota (RTH-1, RTH-2, RTH-3)
ii) Mushola dan WC umum bagi pengunjung Hutan Kota (RTH-1, RTH-2, RTH-3)
iii) Halte kendaraan umum yang dapat dibangun di tepian zona/subzona berbatasan
langsung dengan ruang milik jalan.
iv) Struktur penunjang utilitas kota seperti TPS Sampah, gardu listrik, rumah kabel
telepon, BTS, pintu air, intake air baku sungai, menara reservoir air bersih dan
booster pump.
b) Ruang terbuka hijau berupa taman kota (RTH-2), taman lingkungan maupun taman
bermain anak-anak.
c) Pos Polisi
2) Kegiatan / penggunaan lahan yang diijinkan terbatas adalah :
a) Rumah Dinas (Rumah Penjaga dan petugas pengawas) Hutan Kota (RTH-1, RTH-2,
RTH-3) dengan batasan sebagai berikut :
i) Bangunan terbatas hanya satu lantai
ii) Arsitektur harus menyatu dengan alam sekitar dengan penggunaan material
alamiah (kayu)
b) Mesjid yang terbatas pada mesjid lingkungan yang terlanjur dibangun sebelum
peraturan zonasi ini diberlakukan,
c) Semua jenis lapangan olahraga terbatas pada lapangan olahraga berupa lapangan
rumput tanpa perkerasan.
d) Lapangan parkir dengan penghijauan
3) Kegiatan /penggunaan lahan yang diijinkan dengan syarat-syarat tertentu adalah
pertanian lahan basah (sawah), hortikultura, budidaya ikan air tawar (hanya diijinkan
dalam subzona Sempadan Sungai /PS-1) dengan syarat sebagai berikut :
a) Kegiatan dilakukan di bagian dalam dari lapisan bakau/nipah yang sudah ada;
b) Harus dilakukan dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada
pemerintah kota melalui Badan Lingkungan Hidup Kota Singkawang.
c) Tidak membangun bangunan atau struktur apapun kecuali saluran irigasi.
d) Dilarang memanfaatkan hasil tegakan (PS-1)
e) Dilarang merusak kualitas air sungai, kondisi fisik tepi sungai dan dasar sungai,
serta mengganggu aliran air (PS-1)
f) Diizinkan membangun setelah memenuhi rekomendasi AMDAL atau UKL-UPL bagi
kegiatan yang wajib memiliki AMDAL atau UKL-UPL sesuai dengan ketentuan
PermenLH No. 5 tahun 2012.
g) Merupakan bangunan penunjang ruang terbuka hijau, utilitas dan fasilitas umum
(RTH).
h) Bangunan tidak permanen
i) bagi kegiatan yang wajib memiliki AMDAL atau UKL-UPL sesuai dengan ketentuan
PermenLH No. 5 tahun 2012

B. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG

Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang zona lindung (L, RTH, PS) adalah sebagai berikut:
o Seluruh bangunan yang diijinkan tanpa syarat, diijinkan terbatas dan diijinkan
bersyarat harus memiliki Koefisien Dasar bangunan Maksimum 10 %
o Koefisien Lantai Bangunan Maksimum 0,1
o Ketinggian Bangunan Maksimum 7 meter
o Koefisien Wilayah Terbangun sebesar 2 % dari seluruh luasan zona lindung.

C. KETENTUAN TATA MASA BANGUNAN

D. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM

Prasarana dan Sarana Minimum yang harus ada dalam zona lindung (PS, RTH) :
1) Fasilitas Sirkulasi Zona meliputi :
a) Jalan akses utama ke areal hutan kota (RTH-1) dan pemakaman umum (RTH-3)
b) Pintu gerbang masuk Hutan Kota (RTH-1) dan pemakaman umum (RTH-3)
c) Taman parkir bagi pengunjung Hutan Kota yang dialokasikan di pinggiran zona
berbatasan langsung dengan jalur jalan utama.
d) Jalur bersepeda
e) Jalur pejalan kaki dilengkapi fasilitas pejalan kaki seperti lampu jalan, bangku
jalan, dan jalur hijau serta dapat terintegrasi dengan tempat parkir/jalur sepeda
2) Utilitas perkotaan
a) Saluran drainase sesuai RDTRK
b) Hidran khusus untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran huta minimal memiliki
suplai air sebesar 38 liter/detik pada tekanan 3.5 bar dan mampu mengalirkan air
minimal selama 60 menit. Hidran umum harus mempunyai jarak maksimal 3 meter
dari garis tepi jalan masuk.
c) Sarana Pengumpulan sampah meliputi :
i) Tong sampah di sepanjang jalur pejalan kaki dengan jarak antar tong sampah
minimal 100 meter
ii) Tempat pengumpulan sampah sementara yang diletakkan sedemikian rupa
sehingga memudahkan untuk pemindahan sampah ke kendaraan pengangkut
sampah.

Anda mungkin juga menyukai