Anda di halaman 1dari 24

TUGAS TERSTRUKTUR

PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS


KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2021
(Sabtu, 25 September 2021)

Pemateri:
Alexander Budi Trihartanto, S.S., M.Pd.

Nama : Ryolla Zata Qisthina, S.P.W.K.


NIP : 19961021 202012 2 014
Jabatan : Analis Pengembangan Wilayah
Unit Kerja : Badan Perencanaan Pembagunan Daerah (BAPPEDA)
Kabupaten Bengkayang
No. Absen : 25
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas
terstruktur pada kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Kabupaten
Bengkayang Tahun 2021 meskipun banyak terdapat kekurangan. Saya juga
berterima kasih pada Bapak Alexander Budi Trihartanto, S.S., M.Pd., selaku
pemateri pada kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Kabupaten
Bengkayang Tahun 2021 yang telah memberikan tugas terstruktur ini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas terstruktur ini terdapat


kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah penulis buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga tugas terstruktur sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya tugas terstruktur yang telah disusun ini dapat berguna bagi
saya maupun orang yang membacanya. Saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan mohon kritik serta saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Bengkayang, September 2021

Ryolla Zata Qisthina, S.P.W.K.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

A. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1. Latar Belakang ............................................................................................. 1

2. Dasar Hukum ............................................................................................... 2

3. Maksud dan Tujuan ...................................................................................... 3

3.1. Maksud.................................................................................................. 3

3.2. Tujuan ................................................................................................... 3

B. GAMBARAN UMUM .................................................................................... 4

C. IDENTIFIKASI ISU STRATEGIS ............................................................... 10

D. PENYELESAIAN ISU STRATEGIS ........................................................... 16

E. PENUTUP ..................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20

iii
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 yang telah diubah


dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil, terkait masa percobaan Calon Pegawai Negeri Sipil yang didalamnya terdapat
proses pendidikan dan pelatihan CPNS, maka Kepala LAN berhak mengatur
mekanisme berjalannya proses pendidikan dan pelatihan tersebut. Adapun terkait
proses pendidikan dan pelatihan CPNS diatur dalam Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Pada Pasal 1 poin ke-6(enam) peraturan tersebut
menegaskan Masa Prajabatan adalah masa percobaan selama 1 (satu) tahun yang
wajib dijalani oleh CPNS melalui proses pendidikan dan pelatihan.

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah


pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme
dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara
terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap
perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan
tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan Kompetensi
Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sementara terintegrasi berarti
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal
dengan nonklasikal; dan Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi Bidang.

Salah satu rangkaian kegiatan Pelatihan Dasar yang dilalui CPNS Golongan
III Angkatan LXXVIII Kabupaten Bengkayang adalah Materi Penguatan
Kompetensi Teknis Bidang Tugas. Dimana pada meteri ini terdapat tugas

1
terstruktur yang diberikan berupa menjaring isu-isu yang ada saat pelaksanaan
pekerjaan di kantor masing-masing. Dimana, isu-isu tersebut dikemukakan beserta
solusi yang dapat diaktualisasikan. Dari keseluruhan isu tersebut, difokuskan pada
satu isu yang dianggap dapat dijadikan best practice.

Isu yang diangkat merupakan pandangan pribadi sebagai seorang Analis


Pengembangan Wilayah. Analis Pengembangan Wilayah yang menurut Permenpan
Nomor 41 Tahun 2018 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai
Negeri Sipil di Lingkungan Instansi Pemerintah bertugas untuk melakukan kegiatan
analisis dan penelaahan pengembangan wilayah dalam rangka penyusunan
rekomendasi kebijakan.

2. Dasar Hukum

a. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas


Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 6477);
b. Peratuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2018 tentang Nomenklatur
Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Instansi
Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1273);
c. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 24);
d. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 21 Tahun 2016
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III;
e. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
94/K.1/PDP.07/2021 tentang Kurikulum Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil;

2
f. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bengkayang
(Lembaran Daerah Kabupaten Bengkayang Tahun 2016 Nomor 11,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 11)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah
Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah
Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Bengkayang (Lembaran Daerah Kabupaten
Bengkayang Tahun 2020 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Bengkayang Nomor 5);
g. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 6 Tahun 2021 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bengkayang
Tahun 2021 – 2026.
h. Peraturan Bupati Kabupaten Bengkayang Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Bengkayang (Berita Daerah Kabupaten Bengkayang
Tahun 2021 Nomor 7).

3. Maksud dan Tujuan

3.1. Maksud

Maksud penulisan tugas terstruktur ini adalah untuk mengidentifikasi isu-


isu yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten
Bengkayang Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan.

3.2. Tujuan

- Dapat mengidentifikasi isu-isu dan memberikan solusi terhadap isu strategis


yang terdapat pada Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bengkayang.

3
- Berkontribusi dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi di Bidang
Infrastruktur dan Kewilayahan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kabupaten Bengkayang.

B. GAMBARAN UMUM

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 137


Tahun 1999 yang mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1980
Jo.KEPMENDAGRI Nomor 185 Tahun 1980 tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja BAPPEDA TK.I dan BAPPEDA TK.II terbentuklah Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bengkayang. BAPPEDA
Kabupaten Bengkayang telah mengalami beberapa kali perubahan struktur
organisasi dan tata kerja. Adapun yang terakhir adalah dengan Peraturan Bupati
Kabupaten Bengkayang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkayang.

Menurut Peraturan Bupati Kabupaten Bengkayang Nomor 7 Tahun 2021


tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Bengkayang, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kabupaten Bengkayang mempunyai tugas pokok membantu Bupati
dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah di bidang perencanaan, penelitian dan pengembangan. Adapun
untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bengkayang menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut:

a. merumuskan, menetapkan dan mendiseminasikan target kinerja badan


perencaaan pembangunan daerah Kabupaten Bengkayang;
b. mengawasi dan mengendalikan kegiatan badan perencanaan
pembangunan daerah Kabupaten Bengkayang;
c. menetapkan laporan pertanggungjawaban tugas dan fungsi badan
perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Bengkayang;

4
d. menyusun rumusan kebijakan di bidang perencanaan, penelitaan dan
pengembangan;
e. menetapkan kebijakan dibidang perencanaan, penelitian dan
pengembangan;
f. melaksanakan pembinaan dan penilaian kinerja kepada pejabat
dibawahnya; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Adapun susunan organisasai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


(BAPPEDA) Kabupaten Bengkayang berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten
Bengkayang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkayang tersebut adalah
sebagai berikut:

a. Kepala Badan;
b. Sektretariat,
dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh 2 (dua) sub bagian, yaitu:
1) Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian; dan
2) Sub Bagian Rencana Kerja dan Keuangan.
c. Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam,
dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga) sub bidang, yaitu:
1) Sub Bidang Penanaman Modal dan Pariwisata;
2) Sub Bidang Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan
Perindustrian; dan
3) Sub Bidang Ketahanan Pangan dan Pertanian.
d. Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia,
e. dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga) sub bidang, yaitu:
1) Sub Bidang Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Tenaga
Kerja;
2) Sub Bidang Kesehatan dan Sosial; dan
3) Sub Bidang Pemerintahan.

5
f. Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan,
dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga) sub bidang, yaitu:
1) Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Perhubungan;
2) Sub Bidang Permukiman dan Perumahan; dan
3) Sub Bidang Pengembangan Wilayah.
g. Bidang Perencanaan, Pengendalian dan LITBANG,
dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga) sub bidang, yaitu:
1) Sub Bidang Perencaan dan Pendanaan;
2) Sub Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan;
3) Sub Bidang Data dan LITBANG.
h. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD),
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) hingga saat ini belum terisi dan/atau
belum difungsikan; dan
i. Kelompok Jabatan Fungsional,
Kelompok Jabatan Fungsional yang dimana hingga saaat ini belum terisi
atau belum difungsikan dan sedang direncanakan untuk diadakan,
difungsikan/diisi. Hal ini disebabkan belum adanya PNS yang memilih
Jabatan Fungsional.

Berikut merupakan Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan


Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bengkayang berdasarkan Peraturan Bupati
Kabupaten Bengkayang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkayang.

6
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Peraturan Bupati Kabupaten Bengkayang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Struktur Organisasi
dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkayang

7
Analis Pengembangan Wilayah yang memiliki tugas jabatan berupa
melakukan kegiatan analisis dan penelaahan pengembangan wilayah dalam rangka
penyusunan rekomendasi kebijakan sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birorasi Republik Indonesia
Nomor 41 Tahun 2018 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai
Negeri Sipil di Lingkungan Instansi Pemerintah, berada di bawah Bidang
Infrastruktur dan Kewilayahan, tepatnya berada di Sub Bidang Pengembangan
Wilayah.

Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan memiliki tugas pokok membantu


Kepala Badan dalam melaksanakan penyusunan bahan perencanaan dan
mengkoordinasikan sinergitas dan harmonisasi kegiatan di Bidang Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang
Infrastruktur dan Kewilayahan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. mengkoordinasikan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan


daerah (RPJPD, RPJMD dan RKPD) di bidang Infrastruktur dan
Kewilayahan;
b. mengkoordinasikan penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah
dan Rencana Kerja Perangkat Daerah di bidang Infrastruktur dan
Kewilayahan;
c. mengkoordinasikan pelaksanaan Musrenbang (RPJPD, RPJMD dan
RKPD) di bidang Infrastruktur dan Kewilayahan;
d. mengkoordinasikan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
RPJPD, RPJMD dan RKPD di bidang Infrastruktur dan Kewilayahan;
e. mengkoordinasikan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
APBD di bidang Infrastruktur dan Kewilayahan;
f. mengkoordinasikan siergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat
daerah provinsi;
g. mengkoordinasikan pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan
kementerian/lembaga di provinsi dan kabupaten/kota di bidang
Infrastruktur dan Kewilayahan;

8
h. mengkoordinasikan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk
prioritas nasional;
i. mengkoordinasikan pelaksanaan kesepakatan bersama antar daerah;
j. mengkoordinasikan pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat
daerah provinsi dan kabupaten/kota; dan
k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan tugas
dan fungsi yang ada.

Sub Bidang Pengembangan Wilayah memiliki tugas pokok membantu


Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah dalam melaksanakan
penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan mengkoordinasikan sinergitas dan
harmonisasi kegiatan di Sub Bidang Pengembangan Wilayah. Dalam
menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Sub Bidang Pengembangan Wilayah
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. merancang penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah


(RPJPD, RPJMD dan RKPD) di Sub Bidang Pengembangan Wilayah;
b. menganalisis Rencana Strategis Perangkat Daerah dan Rencana Kerja
Perangkat Daerah di Sub Bidang Pengembangan Wilayah;
c. merencanakan pelaksanaan Musrenbang (RPJPD, RPJMD dan RKPD)
di Sub Bidang Pengembangan Wilayah;
d. merencanakan pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi RTRW Daerah
dan RPJMD di Sub Bidang Pengembangan Wilayah;
e. membuat konsep pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat
daerah provinsi dan kabupaten/kota di Sub Bidang Pengembangan
Wilayah;
f. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait
penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah (RPJPD, RPJMD
dan RKPD) di Sub Bidang Pengembangan Wilayah;
g. merencanakan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait APBD di
Sub Bidang Pengembangan Wilayah;

9
h. merencanakan siergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat daerah
provinsi di Sub Bidang Pengembangan Wilayah;
i. merencanakan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat untuk prioritas
nasional di Sub Bidang Pengembangan Wilayah;
j. merencanakan pelaksanaan kesepakatan bersama antar daerah di Sub
Bidang Pengembangan Wilayah; dan
k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan tugas
dan fungsi yang ada.

C. IDENTIFIKASI ISU STRATEGIS

Menurut Solichin (1997) isu bermakna sebagai public problem. Munculnya isu
tersebut dikarenakan telah terjadi silang pendapat diantara para aktor mengenai arah
tindakan yang telah atau akan ditempuh, atau pertentangan pandangan mengenai
karakter permasalahan itu sendiri. Isu yang terindentifikasi terkait permasalahan
yang dihadapi Badan Perencanaan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten
Bengkayang, khususnya pada Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Sub Bidang
Pengembangan Wilayah dalam menjalan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai
berikut:

1. Kurang Memadainya Sarana dan Prasarana Pendukung Program Kegiatan


Kantor.

Dalam melakukan tugas pokok dan fungsi jabatan analis pengembangan


wilayah, khususnya dalam kegiatan pemetaan diperlukannya peralatan yang
memadai untuk mendukung lancarnya pengerjaan kegiatan pemetaan.
Disamping itu, sarana prasarana pendukung seperti laptop kantor berada
dalam kondisi yang kurang siap untuk difungsikan sebagai alat utama dalam
proses pemetaan, terutama jika terkait dengan data spasial.

10
2. Terjadi perubahan struktur organisasi di dalam Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bengkayang.

Sebelum menggunakan Peraturan Bupati Kabupaten Bengkayang Nomor 7


Tahun 2021 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkayang, Struktur Organisasi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkayang berpedoman pada
Peraturan Bupati Kabupaten Bengkayang Nomor 48 Tahun 2016 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Bengkayang. Perubahan ini terjadi pada akhir juni 2021. Pada
Peraturan Bupati Kabupaten Bengkayang Nomor 48 Tahun 2016 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Bengkayang, Analis Pengembangan Wilayah berada di bawah
Bidang Fisik dan Tata Ruang tepatnya dibawah Sub Bidang Tata Ruang,
dimana sesuai dengan Petikan Keputusan Bupati Bengkayang Nomor
627/BKDPSDM/Tahun 2020 tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri
Sipil Formasi Tahun 2019 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkayang,
yang menetapkan Jabatan Analis Pengembangan Wilayah berada di Unit Kerja
Sub Bidang Tata Ruang.

Menurut Peraturan Bupati Kabupaten Bengkayang Nomor 48 Tahun 2016


tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Bengkayang, Bidang Fisik dan Tata Ruang memiliki tugas
pokok mengumpulkan dan mengolah badan perumusan kebijkan teknis
penyusunan rencana makro pembangunan daerah dan pengkoordinasian di
bidang penataan ruang, pemanfaatan kawasan, pengendalian fisik dan
prasarana. Dalam menjalankan tugas pokok tersebut, Bidang Fisik dan Tata
Ruang menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. penyusuan program kerja Bidang Fisik dan Tata Ruang;

11
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi
penyusunan rencana makro pembangunan daerah di bidang
penataan ruang dan pemanfaatan kawasan;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi
penyusunan rencana makro pembangunan daerdah di bidang
pengendalian fisik, sarana dan prasarana wilayah;
d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsi yang ada.

Sub Bidang Tata Ruang mempunyai tugas pokok mengumpulkan dan


mengolah bahan perumusan kebijakan umum penyusunan rencana makro
pembangunan daerah di bidang Tata Ruang. Dalam menjalankan tugas pokok
tersebut, Sub Bidang Tata Ruang menjalankan fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan rencana kerja Sub Tata Ruang;


b. pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis
penyusunan rencana makro pembangunan di bidang Tata Ruang;
c. menyusun rencana pembangunan daerah di Bidang Tata Ruang;
d. pemfasilitasian dan koordinasi rencana pembangunan daerah Kabupaten
di bidang Tata Ruang;
e. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Tata Ruang;
f. pelaksanaan fungsi lain yang telah diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Berikut merupakan Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan


Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bengkayang berdasarkan
Peraturan Bupati Kabupaten Bengkayang Nomor 48 Tahun 2016 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Bengkayang.

12
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Bengkayang Nomor 48 Tahun 2016 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkayang

13
Setelah adanya perubahan peraturan ini, urusan terkait tata ruang pindah di
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang tepatnya pada Bidang Tata
Ruang. Namun, kondisi pada bidang tersebut masih belum siap dikarenakan
belum adanya staf yang mampu menangani pembuatan peta khususnya peta
rekom tata ruang. Sehingga penyelesaian peta rekom tata ruang masih
diperbantukan pada Analis Pengembangan Wilayah pada Sub Bidang
Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kabupaten Bengkayang.

3. Rendahnya Tingkat Ketersediaan Data pada Penyusunan Dokumen


Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Bengkayang Tahun
2021.

Salah satu dokumen yang disusun pada tahun 2021 di bidang Infrastruktur
dan Kewilayahan adalah Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)
Kabupaten Bengkayang. Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) adalah
dokumen perencanaan yang dijadikan sebagai pedoman semua pihak dalam
membangun dan mengelola sanitasi secara komprehensif, berkelanjutan, dan
partisipatif untuk memperbaiki perencanaan dan pembangunan sanitasi dalam
rangka mencapai target-target pencapaian layanan sektor sanitasi
kabupaten/kota dalam tiga kerangka waktu yaitu jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang. Dalam konteks lebih luas, SSK adalah sebuah
langkah penting menuju pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)
di tahun 2030.

Namun, pada saat penyusunan dokumen tersebut ditemukan sebuah


kesulitan dikarenakan data yang tidak tersedia di Perangkat Daerah, terkhusus
pada sektor Air Limbah Domestik. Data yang tersedia di Perangkat Daerah
hanya berupa daftar kegiatan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik (SPALD) beberapa tahun kebelakang tanpa memiliki data
spasialnya. Sedangkan, pada saat penyusunan Dokumen Strategi Sanitasi
Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Bengkayang diperlukan data spasialnya,

14
terkhusus dalam pembuatan Peta Sebaran Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik (SPALD) Kabupaten Bengkayang.

4. Rendahnya tingkat Penyebaran Informasi terkait keberadaan WebGIS


Resmi Kabupaten Bengkayang yang dapat diakses oleh Masyrakat Umum.

Web Geographic Information System (WebGIS) adalah aplikasi GIS atau


pemetaan digital yang memanfaatkan jaringan internet sebagai media komunikasi
yang berfungsi mendistribusikan, mempublikasikan, mengintegrasikan,
mengkomunikasikan dan menyediakan informasi dalam bentuk teks, peta digital
serta menjalankan fungsi-fungsi analisis dan querry yang terkait dengan GIS
melalui jaringan internet (Prahasta 2007). Sedangkan, menurut Setiawan dan
Rabbasa (2006), penggunaan data spasial dirasakan semakin diperlukan untuk
berbagai keperluan seperti penelitian, pengembangan dan perencanaan wilayah,
serta manajemen sumber daya alam. Hal ini menyebabkan pentingnya keberaan
WebGIS terutama bagi pengguna data spasial.

Pemerintah Kabupaten Bengkayang telah memiliki WebGIS resmi yang bisa


diakses melalui laman http://sig2019.bengkayang.netoleh pengguna data spasial
ataupun masyarakat umum biasa. Namun, masih banyak yang belum mengetahui
terkait keberadaan WebGIS resmi Pemerintah Kabupaten Bengkayang.

5. Kurangnya data pendukung lainnya pada Webgis Resmi Kabupaten


Bengkayang.

WebGIS resmi milik Pemerintah Kabupaten Bengkayang menampilkan titik-


titik lokasi Kantor Kecamatan, Kantor Pemerintahan Desa, Sarana Kesehatan,
Sarana Pendidikan, dan Lokasi Pertanian. Namun, jika dikaitkan dengan
Infrastruktur dasar yang khususnya terkait Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan
hal ini tergolong kurang. Masih ada hal yang bisa ditambahkan, seperti data-data
terkait sanitasi, perdagangan, peribadatan dan lain sebainya.

15
Disamping itu, WebGIS Pemerintah Kabupaten Bengkayang sudah tidak
mengalami perbaruan data. Data yang terakhir dimasukkan kedalam WebGIS
Pemerintah Kabupaten Bengkayang adalah kegiatan pada tahun 2019.

D. PENYELESAIAN ISU STRATEGIS

Berdasarkan isu-isu yang telah dijabarkan diatas, tentulah perlu adanya


solusi terkait hal tersebut. Berikut merupakan langkah yang dilakukan dalam
penyelesaian isu-isu tersebut.

1. Kurang Memadainya Sarana dan Prasarana Pendukung Program Kegiatan


Kantor.

Penyelesaian terkait isu kurangnya Sarana dan Prasarana Pendukung


Program Kegiatan Kantor adalah dengan menggunakan fasilitas pribadi.
Langkah lain yang dapat dilakukan adalah dengan tetap memanfaatkan fasilitas
kantor namun dengan aplikasi yang berbeda. Seperti contoh, terkait kurang
memadainya laptop kantor untuk digitasi dengan aplikasi citra Google Earth,
namun bisa diantisipasi dengan menggunakan aplikasi lainnya seperti Arcgis
yang dibekali Citra Landsat 6/7.

Contoh lainnya adalah kurangnya GPS pada saat turun lapangan (survey).
Jika hal ini terjadi, hal yang dapat dilakukan adalah menggunakan ponsel
pribadi dengan menambahkan aplikasi GPS pada ponsel tersebut.

2. Terjadi perubahan struktur organisasi di dalam Badan Perencanaan


Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bengkayang.

Menanggapi isu tekait Perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bengkayang
adalah dengan tetap menjadikan tupoksi pada bidang Infrastruktur dan
Kewilayahan menjadi hal yang paling penting dan didahului. Dapat pula dengan
membuat skala prioritas dalam pekerjaan. Dimana terkait hal diluar tupoksi

16
Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan dapat dilakukan disaat senggang atau
tidak ada hal mendesak lainnya.

3. Rendahnya Tingkat Ketersediaan Data pada Penyusunan Dokumen Strategi


Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Bengkayang Tahun 2021.

Menanggapi isu diatas terkait Rendahnya Tingkat Ketersediaan Data pada


Penyusunan Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten
Bengkayang Tahun 2021, khususnya pada data spasial Sistem Pengelolaan Air
Limbah Domestik (SPALD) yang telah dibangun beberapa tahun belakangan
adalah dengan melakukan monitoring dan evaluasi terkait keseluruahan
kegiatan. Dalam kata lain adalah melakukan survey pendigitasian titik-titik
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) yang telah terbangun
maupun yang sedang dibangun.

Hal ini dilakukan selain sebagai bahan dalam kelengkapan Dokumen


Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Bengkayang Tahun 2021,
juga sebagai database bagi Pemerintah Kabupaten Bengkayang. Data-data ini
selanjutnya direkap dan diperbaharui setiap tahunnya.

Dalam survey titik lokasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik


(SPALD), hal yang harus diambil adalah dokumentasi dan titik koordinat. Titik
koordinat ini nantinya akan dijadikan dalam satu file dengan format .shp demi
memudahkan pembaharuan di setiap tahunnya. Jika sudah dalam format .shp
maka akan mudah terlihat data spasialnya. Dengan kata lain, dapat dengan
mudah melakukan perencanaan penentuan lokasi pembangunan Sistem
Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) di tahun-tahun berikutnya,
dengan harapan tidak terjadinya ketimpangan daerah terkait Pembangunan
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) oleh Pemerintah
Kabupaten Bengkayang.

17
4. Rendahnya tingkat Penyebaran Informasi terkait keberadaan WebGIS
Resmi Kabupaten Bengkayang yang dapat diakses oleh Masyrakat Umum.

Terkait isu diatas yakni Rendahnya tingkat Penyebaran Informasi terkait


keberadaan Web GIS Resmi Kabupaten Bengkayang yang dapat diakses oleh
Masyarkat Umum adalah dengan cara melakukan sosialisasi terkait keberadaan
WebGIS Resmi Pemerintah Kabupaten Bengkayang. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara pembuatan video animasi terkait WebGIS Resmi Pemerintah
Kabupaten Bengkayang dan selanjutnya dapat disebarluaskan melalui media
sosial.

5. Kurangnya data pendukung lainnya pada Webgis Resmi Kabupaten


Bengkayang.

Menanggapi isu kurangnya data pendukung lainnya pada WebGIS Resmi


Kabupaten Bengkayang adalah dengan memperbaharui data-data yang
ditampilkan di WebGIS Resmi Pemerintah Kabupaten Bengkayang. Disamping
itu, dapat pula ditambahkan fitur lainnya, seperti lokasi perdagangan, lokasi
peribadatan serta titik-titik lokasi yang terkait dengan sanitasi.

E. PENUTUP

Berdasarkan pemaparan yang terstruktur diatas, penulis memilih


mengkombinasikan isu ke-3, ke-4 dan ke-5 menjadi best practice penulis. Langkah
yang direncanakan adalah sebagai berikut:

1. melakukan survey titik-titik lokasi Sanitasi yakni Sistem Pengelolaan


Air Limbah Domestik (SPALD) yang telah terbangun pada tahun-tahun
sebelumnya serta Sarana Prasarana Persampahan yang berupa Titik
Lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah dan Bank Sampah;
2. melakukan digitasi dengan format .shp terkait data-data yang telah
diambil tersebut;

18
3. memperbaharui data yang terdapat pada WebGIS Resmi Pemerintah
Kabupaten Bengkayang, khususnya pembangunan pada Tahun 2020
dan Tahun 2021;
4. membuat kelas data baru di WebGIS Resmi Pemerintah Kabupaten
Bengkayang khususnya terkait data sanitasi;
5. memasukkan data koordinat terkait data sanitasi di WebGIS Resmi
Pemerintah Kabupaten Bengkayang;
6. membuat video animasi terkait publikasi WebGIS; serta
7. menyebarluaskan video publikasi tersebut ke sosial media.

Pemilihan isu tersebut menjadi best practice dikarenakan menurut penulis hal
terssebut memang merupakan isu yang layak diaktualisasikan pada dunia kerja
penulis. Demikian Tugas Terstruktur yang telah penulis susun, harapannya semoga
tugas terstruktur ini dapat membantu penulis dalam menyusun Rancangan
Aktualisasi dan Laporan Aktualisasi nantinya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan


Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil (Lembaran Negara Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 6477);

Peratuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi


Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2018 tentang Nomenklatur Jabatan
Pelaksana bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Instansi Pemerintah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1273);

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 24);

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 21 Tahun 2016 tentang


Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III;

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 94/K.1/PDP.07/2021


tentang Kurikulum Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil;

Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 11 Tahun 2016 tentang


Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bengkayang
(Lembaran Daerah Kabupaten Bengkayang Tahun 2016 Nomor 11,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 11)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah
Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah
Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Bengkayang (Lembaran Daerah Kabupaten Bengkayang
Tahun 2020 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Bengkayang Nomor 5);

20
Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 6 Tahun 2021 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bengkayang Tahun
2021 – 2026.

Peraturan Bupati Kabupaten Bengkayang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Struktur


Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Bengkayang (Berita Daerah Kabupaten Bengkayang Tahun
2021 Nomor 7).

Prahasta, Eddy. 2007. Membangun Aplikasi Web - based GIS dengan Mapserver.
Bandung: Informatika.

Rabbasa dan Setiawan. 2006. Aplikasi Open Source untuk Pemetaan Online.
Bogor: Seameo Biostrop.

Solichin, A. W. 1997. Analis Kebijakan dari Formulasi ke Kebijakan Negara.


Jakarta: Bumi Aksara.

21

Anda mungkin juga menyukai