Anda di halaman 1dari 3

a.

Corallina sp

(Yulianto, 1992)

Klasifikasi:

Domain : Eukariota

Kingdom : Protista

Divisi : Rhodophytha

Class : Rhodophyceae

Ordo : Cryptonemiales

Familia : Corallinaceae

Genus : Corallina

Species : Corallina sp

Corallina sp. (ganggang merah) termasuk dalam golongan Ganggang merah (Rhodophyceae)
karena talusnya berwarna meranh sampai ungu. Talus ini mengandung klorofil a dan karotenoid,
akan tetapi tertutup oleh zat warna merah yang menngadakan fluoresensi, yaitu fikoeritrin.
Tubuhnya menyerupai kerak dan melekat di atas batu karang, tubuhnya mengandung zat kapur
dan bersegmen-segmen. Apabila sudah mati akan berwarna putih dan mudah patah, habitatnya di
laut dan menempel pada batu karang yang ada di perairan pantai. Corallina sp. termasuk dalam
Ordo Cryptonemiales karena tubuhnya yang menyerupai kerak dan bersegmen-segmen.
Berkembangbiak dengan seksual. Terdapat tiga pergiliran keturunan yaitu gametofit,
karposporofit dan tetrasporofit. Ditemukan berjarak sekitar 3 m dari tepi pantai
(Tjitrosoepomo,1991)..
Corallina sp berpotensial sebagai bioindikator yang dapat mengabsorbsi logam berat Zn dan
Pb, Corallina sp memiliki marine moisturizing faktor-1 dan 2 yaitu bahan pelembap yang
mempunyai fungsi ganda sebagai skin-healing dan antiaging.

b. Laurencia sp

(Yulianto, 1992)

Klasifikasi :

Domain : Eukariota

Kingdom : Plantae

Divisi : Rhodophytha

Class : Rhodophyceae

Ordo : Ceramiales

Family : Rhodomellaceae

Genus : Laurencia

Spesies : Laurencia sp

Laurencia sp memiliki talus silindris, percabangan dikotom, membentuk rumpun yang


rimbun, lebih kecil, dan lebih memanjang, berwarna merah kecoklatan atau kehijau-hijauan,
diameter sekitar 1-2 mm, dan panjang talus dapat mencapai 20 cm. Percabangan pada rumput
laut Laurencia, yaitu bersebelah menyebelah (pinnate), yang memiliki ukuran percabangan
berangsur-angsur memendek ke arah ujung sehingga penampakan rumpun seperti piramida.
Laurencia sp umumnya melekat pada batu dan tersebar luas di daerah terumbu karang. Pada
tempat-tempat tertentu Laurencia sp dapat ditemukan berlimpah sehingga mendominasi areal
pertumbuhan(Tjitrosoepomo,1991). Laurencia sp memiliki sebaran geografis yang cukup luas di
perairan Indonesia, yaitu banyak diternukan di pantai selatan Yogyakarta (Sulastri dkk.,1975)

Bentuknya bercabang-cabang dengan ujung percabangan terakhir atau bisa juga


dikatakan daun berbentuk bulatan-bulatan kecil yang menumpuk banyak, pada daerah ini
terdapat spical pit (titik tumbuh). Pertumbuhan spical pit lebih cepat dibandingkan dengan
bagian thallus lainnya. Warna thallus merah kehijauan, dan ada juga berwarna merah kecoklatan
karena adanya pigmen fikoeritrin. Bagian bawahnya berupa holdfast yang digunakan untuk
melekatkan diri pada substrat, karena alga ini melekat pada daerah terumbu karang. Laurencia sp
banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan, antibiotik, anti bakteria, sumber carrageenan dan
sebagai umpan ikan. Spesies ini banyak dimanfaatkan sebagai anti jamur (anti fugal) dan bakteri
(Soegiarto dkk,1978)

Soegiarto, A., Sulistijo, Atmadja, W. S., dan Mubarak, H. 1978. Rumput Laut (Algae): Manfaat,
Potensi, dan Usaha Budidaya. Lembaga Oceanologi Nasional. LIPI. Jakarta.

Sulastri, S., Susarsi, Rahayu, S. S. B., dan Pudjoarinto, A. 1975. Distribusi Rumput Laut di
Pantai Selatan Yogyakarta. Laporan Penelitian. Fakultas Biologi. Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.

Tjitrosoepomo, G. 1991. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Yulianto, Suroso A. 1992. Botani Tumbuhan rendah. Bandung: Tarsito

Anda mungkin juga menyukai