Anda di halaman 1dari 24

PASANG SURUT

Kuliah ke 5
Gejala Pasang Surut
 Di pantai terjadi gejala kedalam air yang selalu berubah
 Di Eropa Barat adanya duduk-air tinggi 2x per hari dan
duduk-air rendah 2x sehari, duduk- air tinggi dan rendah
tersebut setiap hari tidak sama tingginya.
 Pergaantian air tinggi- air rendah berlangsung sangat
teratur.
 Ketidaksamaa tinggi duduk air terdapat keteraturan.
 Di pantai terjadi gerakan air vertikal dan horisontal.
Gerakan air tersebut terjadi arus-arus dengan arah dan
kekuatan yang senantiasa berganti
Analisa dari Gejala Pasang Surut
 Bulan dan matahari menyebabkan gaya tarik
pada bumi ( bumi berputar), akibatnya
(terutama di lautan selatan) terjadi gelombang
pasang surut dengan panjang gelombang yg
sagat besar.
 Gelombang pasut berpropagasi (terus
menerus) di semua wilayah laut yang
bersambungan dengan laut-laut tersebut.
 Gelombang pasut menyebabkan perubahan
tinggi muka air dan arus pasut.
 Gerakan pasut vertikal rumit dan tergantung
wilayah dan arah propagasi.
 Analisa HARMONIS gerakan vertikan dapat
diurai menjadi komponen proses.
Pembagian Jenis Gelombang Pasut
Tipe 1 : Gelombang pasut dengan
periode 12 jam

Pasut – M2 : Gelombang pasut


yang disebabkan gravitasi
bulan, dengan periode 12 25

Pasut - S2 : Gelombang pasut


efek gravitasi matahari,
dengan periode 12 00
Tipe 2 : Gelombang pasut dengan periode
24 jam
Pasang surut – K : disebabkan
oleh matahari dan bulan
bersama-sama dengan periode 23
56.
Pasang surut – O : Gelombang
pasut disebabkan oleh bulan
dengan periode 25 49
 Tempat didominasi pasut M2 dan S2 :
Pasut GANDA HARIAN (Eropa Barat),
terjadi 2x sehari air tinggi dan 2x air
rendah.
 Tempat didominasi pasut K1 dan O1 :
tipe pasut TUNGGAL HARIAN (Laut
Jawa) : sekali sehari air tinggi dan sekali
sehari air rendah.
AT Arah propagasi

Amplitudp Gelombang pasut

AR

B
A Dasar Laut

 Puncak Gelombang titik A, saat itu di A adalah air


tinggi (AT)
 Lembah Gelombang (B) L airt rendah
 Pada`titik A permukaan air ulai turun dan titik B
permukaan air mulai naik.
Pasang Surut Perbani (S)
AT M2
M2 + S2
Amplitudo
S2

AR

seabed

 Pasang Surut M2 amplitudo terbesar


 Pasang surut M2 + S2 dalam fase
bersamaan, saling menguatkan : Pasang
Surut Perbani (ditandai dengan amplitudo
yang besar)
Pasang Surut Gundah (N) : Pasang surut
dengan M2 + S2 berlawanan fase, saling
memperlemah, ditandai dengan amplitudo
kecil.

M2
AT
Amplitudo M2 + S2
S2

AR

seabed
 Usia Pasang Surut : Waktu antara bulan
purnama atau bulan baru dengan pasang
surut perbani pertama berikutnya.
 Pasang surut perbani terjadi setelah
bulan purnama atau bulan baru (dapat
diperkirakan)
 Pasut Astronomis : Gerakan pasut yang
disebabkan oleh matahari dan bulan
 Selain pasut astronomis ada juga pasut
METEOROLOGIS : disebabkan oleh angin,
sebagai penyebab tinggi air menyimpang
dari yang diperkiakan.
TIPE PASANG SURUT
Tipe Pasang Surut

Pasut Ganda Harian


2x sehari air tinggi dan 2x sehari air rendah
Kedua air tinggi hampir sama tinggi dan kedua air rendah
hampir sama rendah.
2x sebulan terjadi Pasang Surut Perbani dan 2x sebulan
Pasang Surut Gundah
AT

AR

05.00 06.00
5 Oktober 6 Oktober
Pasang Surut Harian Tunggal
Terjadi 1x air tinggi dan 1x air rendah
Juga terjadi 2x sebulan Pasang Surut Perbani dan 2x Pasang Surut
Gundah.
HW
HW

LW
LW

5 Oktober 6 Oktober
Pasang Surut Campuran
Terjadi tidak samaan yang besar antara air Tinggi dan Air rendah
Terjadi 2x air tinggi dan 2x air rendah
Kadang terjadi Pasang Surut Tunggal Harian.
Datar Nivu
(Permukaan)
o Adanya duduk air yang berfluktuatif tidak mungkin
memperoleh informasi kedalaman air yang sebenarnya pada
suatu tempat. Namun di peta laut tetap dicantumkan
angka kedalaman.
o Ditetapkan DATAR NIVU yang letaknya rendah : MUKA
SURUTAN.
o Semua angka kedalaman di peta merupakan kedalaman
terhadap Muka Surutan.
o Peta Belanda menggunakan daTar NIVU PERBANI air rendah
rata-rata sebagai muka surutan (Duduk Air Rendah
Terendah Rata-rata Bulanan pada Pasut Perbani selama
periode 5 tahun.
 Muka Surutan British Admiralty Charts : Duduk
Air rendah Rata-rata pada Pasang Surut Perbani
(MLWS : Mean Watar Level Spring).
 Muka Surutan Peta-peta Internasional : Pasang
surut astronomis terendah (Lowest Astronomical
Tide/ LAT) : Nivu terendah yang dapat dihitung
berdasarkan keadaan meteorologis rata-rata.
 Muka Surutaan selalu berdasarkan datar rendah
maka pada suatu tempat dapat ditemukan lebih
banyak air daripada yang tercantum di peta.
 Muka surutan di peta tercantum dalam Judul
Peta.
Datar Nivu
ATG

ATP

Duduk tengah
(ML) (DT)
ARG
ARP

Muka Surutan
(CD) (MS)

Kedalaman peta
Dasar laut

CD : Datar dimana semua pemeruman dijabarkan


Middenstandsvlak/ML : Datar duduk air rata-rata
o (HWS) air tinggi-perbani : Permukaan air pada air tinggi pada
pasang surut perbani.
o HWN air tinggi gundah : Permukaan air pada air tinggi pada
pasang surut gundah
o LWS air rendah perbani : Permukaan air pada air rendah pada
pasang surut perbani.
o LWN air rendah gundah : Permukaan air pada air rendah pada
pasang surut gundah.
o Amplitudo/range : Jarak antara satu duduk AT sampai duduk AR
sebelum atau berikutnya.
o Kenaikan/ rise : Jarak antara muka surutan sampai duduk AT
pada hari tertentu.
o Duduk Air (height) / DA : Jarak antara muka surutan dengan
permukaan air.
 Kedalaman air/D/Depth : Jarak antara dasar laut
sampai permukaan air.
 Kedalaman Peta (Dp) : Jarak antara dasar laut sampai
Muka Surutan pada tempat tertentu.

Permukaan Air

DA : duduk Air D : Kedalaman air


Muka Surutan

Dp : Kedalaman
peta
Dasar Perairan
Beda Nivu dengan Skala 1 - 7
1. Kenaikan pada haru pasang surut perbani : duduk air
(DA) pada waktu air tinggi pada pasang surut perbani.
2. Kenaikan pada pasang surut gundah : duduk air pada
pasang surut gundah pada saat air tinggi.
3. Duduk air pada waktu air rendah pada pasang surut
gundah.
4. Duduk air pada waktu air rendah pada pasang surut
perbani.
5. Amplitudo pada pasang surut gundah.
6. Amplitudo pada pasang surut perbani.
7. Letak Z0 dari duduk tengah terhadap muka surutan.
Tabel Pasang Surut
o Pada Tabel Pasut terdapat waktu dari AT, AR dan DA. Yang berkaitan, untuk
berbagai tempat.
o DA sebenarnya dapat menyimpang dari nilai yang diperkirakan.
o Angin kuat dan kontinyu ke arah darat menyebabkan peninggian nivu di
pantai. Angin kuat kontinyu ke arah laut menyebabkan penurunan nivu.
o Wilayah tekanan rendah menyebabkan peninggian nivu, dan wilayah tekanan
tinggi penyebab penurunan nivu.
o Kombinasi pengeruh angin tsb penyebab penyimpangan besar dari nilai
perkiraan.
o Banyak negara menerbitkan Tabel Pasang Surut, untuk kepentingan setempat.
o Admiralty Tide (Tables ATT ) (British Admiraalty) mencakup seluruh dunia
dengan 3 volume.
ARUS

 ARUS LAUT : disebabkan oleh angin (angin pasad,


musim).
 ARUS SEWAKTU : Terjadi akibat keadaan meteorologis.
 Arus Pasang Surut : Arus periodik(arah, kekuatan),
terjadi akibat gerakan pasang surut vertikal
 Pada pasang surut perbani : arus pasang surut
terkuat dan pasang surut gundah : terlemah.
 STREAM : Arus disebabkan oleh gerakan pasangsurut
vertikal.
 Current : setiap arus yang bukan stream.
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai