Anda di halaman 1dari 15

NAVIGASI PANTAI - 2

F. EKO DWI HARYONO


KULIAH KE 4
A. DEFINISI-DEFINISI

NAVIGASI PANTAI Penentuan posisi kapal


dengan bantuan benda
darat yang ada di peta.
Menentukan arah
suatu benda kapal
MEMBARING
TITIK BARINGAN Benda yang dibaring
Lingkaran besar antara SINAR BARINGAN
titik baringan dan titik
pusat mawar pedoman Sudut antara sinar
BARINGAN MAGNET baringan dengan arah
utara pedoman.
Sudut antara arah
BARINGAN PEDOMAN baringan dengan
arah Utara pedoman
Sudut antara sinar
BARINGAN SEJATI baringan dengan arah
Utara Sejati

BS = BP + VARIASI + DEVIASI

Deviasi selalu mencari dengan haluan


pedoman yang dikemudikan saat membaring
Garis lurus di peta laut yang
GARIS BARINGAN ditarik dari titik baringan
berlawanan dengan baringan
sejati dan menyinggung
lengkungan di titik baringan (garis
singgung yang bersifat loksodrom

Pada Baringan Utara Selatan :


Lengkung baringan = sinar baringan = garis baringan

Pada Baringan Timur Barat :


Sampai dengan jarak 600 mil garis baringan masih dapat
menggantikan lengkung baringan .
(Baringan suatu benda yang nampak akan memberikan suatu
garis lurus di peta tempat penilik berada)
B. MENTUKAN JARAK KE SEBUAH BENDA
(Tinggi benda di atas air telah diketahui)

1.Benda di muka tepi langit.


Jarak (mil) = (H cotg α) /1852 (meter)
H = tinggi benda
α = sudut puncak benda
Tinggi mata mungkin, eror makin kecil bila H
makin kecil dan makin besar.
2. Puncak benda pada tepi langit
Jarak (mil) = 2,08 (√h + √H)
h = tinggi mata
H = tinggi benda
C. PENENTUAN TEMPAT DENGAN
BARINGAN
1. SATU BENDA DIBARING 3. BARINGAN DUA BENDA
SATU KALI a. Baringan Silang
a. Baringan Dengan jarak b. Baringan Silang dan
b. Baringan dengan Peruman Geseran
c. Baringan dengan garis tinggi 4. DIBARING DUA BENDA
a. Baringan Silang
2. SATU BENDA DIBARING DUA b. Baringan Silang dan
KALI
Geseran
a. Baringan dengan Geseran
b. Baringan Sudut Berganda
c. Baringan dengan
c. Baringan Empat Surat pengukuran
d. Baringan Istimewa sudut dalam bidang datar
5. DIBARING TIGA BENDA
(Bar. 26½ 0 thdp haluan) a. Baringan Silang dan
Baringan Pemeriksa.
1.a. BARINGAN DENGAN JARAK
1.b. BARINGAN DENGAN PERUMAN

BS
9
15
25
165

22
0

19

Skala Lintang
1.c. BARINGAN DENGAN GARIS TINGGI

1.d. BARINGAN DENGAN GESERAN

g t
a I’

II
BS

I
165
0
1.c. BARINGAN SUDUT BERGANDA

2.c. BARINGAN EMPAT SURAT


A
I
S
B
C II II
90
B
C
45
165

I
0

A
Bar. II = 2x Bar I
Bar. I = 4 surat
Posisi (S) : AC=BC
Bar. II : jarak terdekat
2.d. BARINGAN ISTIMEWA

A 3.a. BARINGAN SILANG

26 ½ I
II
B 45
D I
90 II
C
165
0

AB=BC=CD
Benda D melintang dengan
jarak AB dan waktu 2xAB
3.c. BARINGAN dg
3.b. BARINGAN SILANG
PENGUKURAN
dan GESERAN
SUDUT DLM
BIDANG DATAR
I’
α B
A
D C

II D
I S
C

Bar. I digeser ke I’ : selang waktu & jarak Posisi (S), α : sudut kedua benda.
Posisi : Titik potong bar. II dan Bar. I’
4. BARINGAN TIGA BENDA

Baringan Silang + Bar III sbg


Ideal : ketiga garis baringan
bar. Pemeriksa
bertemu pada satu titik.

SEGITIGA KESALAHAN

Akibat Sembir ( Var + Dev),


III Diselesaikan dengan :
II a. Kontruksi di peta
b. Stationpointer
I c. Kertas bening
d. Lingkaran-lingkaran
luar.
4.a. Kontruksi di Peta
Memutar ketiga aris-garis baringan ke arah sama dan
sama banyak, sampai garis trsbut menjadi satu titik.

4.b. Station pointer


Soal Kuis

Diketahui Posisi Tolak : 070 30’ 00” S


1100 30’ 00” T. Kapal berlayar Haluan
Utara, dengan kecepatan 10 knot. Jarak
Posisi Tolak dengan Posisi Tiba 100 mil.
Hitung : 1. Waktu yang ditempuh
selama pelayaran ?
2. Posisi Tiba ?
Diskusi

Diketahui : Posisi Tiba (B) 100 00’ 00” U 1100


00’ 00” T.
Posisi Tolak (A) : 050 00’ 00” U 1100
00’ 00” T.
Ditanya : 1. Jarak A – B ?
2. Haluan ?
3. Jika kecepatan kapal 10 knot dan
kapal berangkat dari A pukul 23.00 WIB
tanggal 11 Oktober 2016. Waktu Tiba ?

Anda mungkin juga menyukai