0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan1 halaman
Upwelling terjadi di Selat Makassar pada musim tenggara karena angin kuat memindahkan massa air permukaan ke kiri dan menyebabkan air dari dasar naik ke permukaan. Pada musim barat laut, arus air bergerak kembali dari kiri ke pulau dan menyebabkan downwelling. Fenomena upwelling berkaitan dengan Enso dan Iod.
Upwelling terjadi di Selat Makassar pada musim tenggara karena angin kuat memindahkan massa air permukaan ke kiri dan menyebabkan air dari dasar naik ke permukaan. Pada musim barat laut, arus air bergerak kembali dari kiri ke pulau dan menyebabkan downwelling. Fenomena upwelling berkaitan dengan Enso dan Iod.
Upwelling terjadi di Selat Makassar pada musim tenggara karena angin kuat memindahkan massa air permukaan ke kiri dan menyebabkan air dari dasar naik ke permukaan. Pada musim barat laut, arus air bergerak kembali dari kiri ke pulau dan menyebabkan downwelling. Fenomena upwelling berkaitan dengan Enso dan Iod.
Oleh : Dr. rer. nat. Riza Yuliratno Setiawan, M.Sc. Fenomena upwelling merupakan proses yang berasal dari laut dalam dan air dingin yang naik ke permukaan, yang terjadi karena dibangkitkan oleh angin. Massa air yang naik adalah massa air yang kaya akan nutrien. Mendeteksi upwelling dengan menggunakan 3 data yaitu data-data permukaan berupa angin, temperatur, dan chlorophyll-a. Angin di Indonesia pada bulan agustus merupakan puncak angin kencang yang merupakan angin tenggara wind stress atau tekanan angin yang tinggi akan mengakibatkan suhu permukaan laut (SST) menjadi rendah pada kondisi angin tinggi dan suhu rendah mengakibatkan kenaikan chlorophyll-a. Hal tersebutlah yang menyebabkan terjadinya upwelling di selat makassar pada saat munson tenggara, angin menyebabkan wind stress yang akan memindahkan massa air permukaan ke sebelah kiri dan air dari dasar akan naik sehingga dalam kata lain menyebabkan upwelling di selatan makasar. sebaliknya pada musim northwest monsoon angin bergerak dari barat laut dan menyebabkan massa air permukaan bergerak kembali dari arah kiri ke pulau dan masa air didekat pulau akan bergerak kebawah, dalam kata lain maka terjadi fenomena downwelling. Angin dapat menggerakkan massa air hingga kedalaman 100 meter ke arah kanan sekitar 45 derajat (Ekman spiral). Apabila di belahan utara massa air bergerak ke arah kanan, kemudian dibagian selatan massa air akan bergerak ke arah kiri pengaruh Indian Oscilltion Dipole (IOD) lebih dominan dibagian selatan. Pada fenomena La Nina kondisi chlorophyll-a semakin rendah dan berkebalikan pada saat fenomena El Nino. Kesimpulannya : fenomena upwelling di indonesia terjadi pada Southeast Monsoon. Hal ini berkaitan dengan Fenomena Enso dan Iod yang mana pengaruhnya sangat signifikan terkait terjadinya upwelling dan downwelling.