Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hafizd Raka Ramadhan

NIM : 120440026
Mata Kuliah : Pencemaran Laut

TUGAS SIRKULASI ATMOSFER

Sirkulasi Walker
Sirkulasi Walker merupakan siklus pergerakan udara di atas daerah khatulistiwa pada
Samudra Pasifik. Pada kondisi normal, perairan pada samudera Pasifik barat memiliki suhu
yang lebih hangat dibanding samudera Pasifik timur. Permukaan laut yang hangat
menghangatkan udara yang berada di atasnya dan menghasilkan area bertekanan rendah.
Selain itu, air hangat pada samudera Pasifik menambah kelembaban pada udara. Udara
hangat dan lembab ini bergerak naik, mencapai titik jenuhnya, dan membentuk awan serta
menghasilkan curah hujan. Setelah udara melepaskan kandungan airnya, udara menjadi
kering dan bergerak ke timur di mana akhirnya mendingin dan jatuh di atas perairan yang
lebih dingin di Pasifik Timur. Udara dingin ini membentuk area bertekanan tinggi dan
menyebabkan udara di Pasifik Timur ini berhembus kembali ke daerah bertekanan rendah di
Pasifik Barat.

Proses dari sirkulasi walker


Pemicu sirkulasi walker adalah tekanan udara di sekitar ekuator di atas wilayah
Indonesia yang relatif hangat sehingga densitasnya rendah. Hal ini menyebabkan
mengalirnya massa udara dari arah timur dan barat ekuator yang merupakan lautan dengan
densitas udara lebih tinggi. Adanya sirkulasi atmosfer ini menyebabkan terjadinya proses
konvektif di atas Indonesia.

Hasil dari sirkulasi walker


Hasilnya yaitu menyebabkan pertumbuhan awan dan hujan yang lebih besar. Sirkulasi
walker ini sering dikaitkan dengan aktivitas el nino dan la nina.

Sirkulasi Hadley
Sirkulasi Hadley adalah jenis sirkulasi yang mendominasi atmosfer di sekitar daerah
tropis, dengan massa udara naikdi ekuator, bergerak 10-15 km di atas permukaan mendekati
kutub, kemudian turun di daerah subtropis, dan menuju ekuator ketika berada di dekat
permukaan.

Proses dari sirkulasi hadley


Sirkulasi ini bekerja berdasarkan perbedaan sifat thermal dari lintang-lintang rendah
(tropis) dan lintang tinggi (polar). Menggambarkan adanya arus naik disekitar khatulistiwa
yang memiliki suhu lebih panas sepanjang tahundari pada polar. Karena suhu yang tinggi,
maka Densitas udara semakin renggang, sehingga terjadi kenaikan di
khatulistiwa.Selanjutnya Udara naik ini bergerak menuju utara (polar utara) melalu lapisan
troposfer atas. Selanjutnya setelah sampai di kutub, udara ini menurun menuju toposfer
bawah dan bergerak ke arah selatan menuju tropis. Ini dikarenakan adanya gradien tekanan
dari kutub ke equator dalam troposfer bawah dan gradien tekanan dari equator ke kutub
dalam troposfer atas. Aliran udara pada kedua belahan ini nantinya akan bertemu di daerah
konvergensi tropis yang disebut dengan ITCZ. Akibat adanya gaya coriolli, sehingga udara
yang bergerak di troposfer bawah dibelokan ke kanan di BBU dan di belokan ke kiri di BBS.
Sehingga terjadilah tradewind(angin pasat) timur laut di BBU dan angin pasat tenggara di
BBS. Sedangkan di atmosfer atasnya terjadi angin pasat barat laut di BBU dan angin pasat
barat daya di BBS. Pada perkembangan selanjutnya, ditemukan bahwa penurunan ini terjadi
di sekitar lintang 30o, ditandai dengan cuaca yang cerah, kering, dan tidak berawan.

Sumber

https://www.climate4life.info/2017/01/sirkulasi-atmosfer-di-indonesia.html
http://phenomenaalam.blogspot.com/2011/02/sirkulasi-gobal.html?m=1
https://supergeografi.com/atmosfer/sirkulasi-atmosfer/

Anda mungkin juga menyukai