Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

Di literatur ini saya mengambil beberapa jurnal dan ada beberapa jurnal yang membahas
penatalaksanaan keperawatan pada kanker payudara yang sama dan pelelitiannya memiliki
cukup banyak kemiripan dan memiliki tujuan yang sama yakni meneliti apa pengobatannya
berhasil dengan menggunakan berbagai macam penelitian dan bebagai macam tujuan. Namun
review ini untuk mengetahui penatalaksanaan pada kanker payudara.
Kemoresistensi kanker payudara adalah kondisi sel kanker payudara yang resisten
terhadap kemoterapi dan pembedahan Kanker payudara kemoresisten juga dipengaruhi dengan
hilang atau menurunnya regulasi dari miRNA-200c. Penelitian Yohei Shimono,11 menunjukkan
penurunan regulasi dari miRNA-200c dengan meningkatkan TGF-β2 yang membentuk sel
kanker dorman yang akan memicu terjadinya kemoresistensi.
Adapun beberapa tujuan dari bebrapa jurnal untuk mengetahui perkembangan
penatalaksanaan pada kanker payudara Penelitian ini adalah tinjauan literatur. Artikel dicari dari
tiga data base termasuk PubMed,Ebsco, Cochrane dan Proquest. Berbagai penatalaksanaan
keperawatan untuk
pasien kanker payudara berdasarkan hasil literature terdiri dari : intervensi, program, dan
skrining. Intervensi yang dapat diaplikasikan pada pasien kanker payudara terdiri dari intervensi
yang dapat menurunkan kecemasan, nyeri, kelelahan, gejala menoupouse, meningkatkan kualitas
hidup, hasil pemeriksaan fisik, aktivitas fisik, mengatasi mual Program - program untuk pasien
kanker payudara terdiri dari : program untuk pemenuhan nutrisi, aktivititas fisik untuk
menurunkan mucositis dan limpadema, PIE (untuk meningkatkan pengetahuan, teknik perawatan
dan meningkatkan ketidaknyamanan). Penatalaksanaan keperawatan untuk pasien kanker
payudara selanjunya itu skrining untuk mengrtahui masalah-masalah pasien dengan kanker
payudara. Pada penelitian Saragih (2009) di RSUP. H. Adam Malik Medan 2007-2008
mendapatkan bahwa penatalaksanaan yang tertinggi adalah kemoterapi sebanyak 118 kasus
(60,2%) dan sesuai dengan hasil penelitian ini yang tertinggi yaitu kemoterapi 67 kasus (61,5%).
Penelitian Saragih (2009) gabungan dari pembedahan dan kemoterapi sebanyak 72 kasus
(36,7%), pembedahan sebanyak 5 kasus (2,6%), dan penelitian ini lebih kurang sama
yaitu gabungan dari pembedahan dan kemoterapi sebanyak 5 kasus (4,6%), pembedahan 37
kasus (33,9%). Sebanyak 613 pasien diidentifikasi untuk dimasukkan dalam penelitian ini.
Pasien di kedua kelompok memiliki karakteristik demografis yang serupa, termasuk jenis
kelamin, dan usia saat diagnosis [Tabel 1]. Insiden keseluruhan kanker payudara untuk tahun
1995/1996 adalah 202, dibandingkan dengan 411 kasus pada tahun 2005/2006. Ini mewakili
peningkatan lebih dari dua kali lipat selama satu dekade.Modalitas diagnostik yang digunakan
dalam diagnosis kanker payudara telah berubah secara dramatis selama dekade terakhir. Pada
tahun 1995/1996, 93% [n = 188] pasien menjalani biopsi eksisi dengan anestesi umum untuk
mencapai diagnosis. Sebaliknya, pada tahun 2005/2006, 91% [n = 374] dari pasien kami
memiliki diagnosis pra operasi yang ditegakkan dengan pemotongan atau biopsi inti, yang
dilakukan dengan anestesi local pada pasien rawat jalan.
KESIMPULAN

Penatalaksanaan keperawatan untuk pasien kanker payudara terdiri dari intervensi,


program, dan skrining. Intervensi yang dapat diaplikasikan pada pasien kanker payudara terdiri
dari intervensi yang dapat menurunkan kecemasan, nyeri, kelelahan, gejala menoupouse,
meningkatkan kualitas hidup, hasil pemeriksaan fisik, aktivitas fisik, mengatasi mual. Program
untuk pasien kanker payudara terdiri dari : program untuk pemenuhan nutrisi, aktivititas fisik
untuk menurunkan mucositis dan limpadema, PIE (untuk meningkatkan pengetahuan, teknik
perawatan dan meningkatkan ketidak nyamanan). Penatalaksanaan keperawatan untuk pasien
kanker payudara selanjunya itu skrining untuk mengetahui masalah-masalah pasien dengan
kanker payudara. Semua intervensi, program dan skrining efektif dalam penatalaksanaan
keperawatan untuk pasien kanker payudara.

SARAN

4.2.1 Bagi mahasiswa keperawatan


Sebaiknya seorang mahasiswa keperawatan harus mampu memahami hubungan tentang
penatalaksaan keperawatan pada kanker payudara
4.2.2 Institusi Pendidikan
Diharapkan kepada institusi pendidikan supaya dalam pelaksanaan praktek belajar
lapangan dapat memberikan penyuluhan tentang tentang penatalaksaan keperawatan
pada kanker payudara Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan perbandingan untuk dapat meneliti tentang penatalaksaan keperawatan
pada kanker payudara dari variable yang berbeda.
4.2.3 Bagi Masyarakat
Sebagai informasi bagi masyarakat agar dapat meningkatkan pengetahuan akan tentang
penatalaksaan keperawatan pada kanker payudara.

Anda mungkin juga menyukai