Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat pada akhir-akhir ini
mengakibatkan perubahan-perubahan yang demikian cepat dalam kehidupan sosial umat
manusia. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan-penemuan teknologi modern, yang
bertujuan untuk membantu kehidupan dan kepentingan umat manusia disetiap harinya. Diantara
penemuan-penemuan teknologi yang tidak kalah penting dan juga demikian pesatnya ada pada
penemuan dalam bidang kedokteran. Dengan adanya perkembangan di bidang teknologi
kedokteran ini, maka diagnosa mengenai suatu penyakit dapat dilakukan dengan lebih sempurna
dan akurat, sehingga pengobatannya pun dapat dilakukan secara efektif.
Peralatan kedokteran yang modern itu, diharapkan penderitaan dan rasa sakit seorang
pasien dapat diperingan. Hidup seorang pasien pun dapat diperpanjang untuk suatu waktu
tertentu, dengan menggunakan obat dan alat-alat tertentu. Namun pada kenyataanya, meskipun
teknologi di bidang kedokteran demikian maju, masih ada beberapa pasien yang tidak dapat
dihindarkan dari penderitaan yang berat. Seorang pasien yang mengidap penyakit tertentu, yang
memang sulit penyembuhannya, seperti kanker ganas, akan mengalami penderitaan yang sangat
berat. Penderitaan yang berat itu mungkin akan lepas, apabila kematian telah datang. Namun
kematian itu sendiri merupakan suatu misteri yang sulit untuk ditebak, karena pada umumnya
tidak seorang pun dapat mengetahui dengan pasti kapan datangnya kematian itu.
Berbicara mengenai kematian, menurut cara terjadinya, ilmu pengetahuan membaginya
dalam tiga jenis yaitu Orthonasia adalah kematian yang terjadi karena suatu proses alamiah,
Dysthanasia adalah kematian yang terjadi karena sesuatu yang wajar dan Euthanasia adalah
kematian yang terjadi dengan pertolongan atau tidak dengan pertolongan dokter. Dari ketiga
jenis kematian itu Euthanasia lah yang menjadi permasalahan yang masih diperdebatkan.
Euthanasia berasal dari kata Yunani Euthanathos, kata tersebut terbagi menjadi dua yaitu
Eu dan tanathos. Eu berarti baik, tanpa penderitaan sedangkan tanathos berarti mati. Dengan
demikian, euthanasia dapat diartikan sebagai kematian tanpa adanya penderitaan, atau ada juga
yang mengartikan sebagai mati dalam waktu cepat tanpa adanya penderitaan. Salah satu negara
di Eropa yang maju dalam ilmu pengetahuan hukum Kesehatan mendefinisikan euthanasia sesuai
rumusan yang dibuat oleh Eutanasia Study Group dari KNMG (Ikatan Dokter Belanda) yang
mengatakan, “Eutanasia adalah dengan sengaja tidak melakukan sesuatu untuk memperpanjang
hidup seorang pasien atau sengaja melakukan sesuatu untuk memperpendek hidup atau
mengakhiri hidup seorang pasien, dan ini dilakukan untuk kepentingan pasien sendiri.”
Kasus Euthanasia seringkali memunculkan permasalahan atau perdebatan dalam etika
kedokteran, mengingat bahwa kewajiban seorang dokter ialah memastikan kondisi pasien dalam
keadaan baik dan berperan untuk menyembuhkan pasien. Euthanasia dapat dilakukan atas
permintaan keluarga maupun permintaan pasien yang bersangkutan. Dalam hal ini euthanasia
dikatakan tidak tepat karena kondisi pasien yang seharusnya masih bisa dirawat dan
diselamatkan nyawanya akan tetapi karena pihak keluarga pasien yang merasa terbebani dalam
merawat pasien atau penderitaan yang dirasakan oleh pasien sendiri karena suatu penyakit, hal
inilah yang mencetuskan terbentuknya istilah euthanasia yang berarti melepas kehidupan
seseorang agar terbebas dari penderitaan atau dengan istilah lain yaitu mati secara baik.
    Berdasarkan cara pelaksanaannya, euthanasia dibagi menjadi dua jenis :
1. Euthanasia pasif
Euthanasia pasif adalah perbuatan menghentikan atau mencabut segala tindakan
atau pengobatan yang perlu untuk mempertahankan hidup manusia. Salah satu bentuk
euthanasia pasif ialah DNR atau Do Not Resuscitate, merupakan euthanasia pasif
yang diajukan pasien untuk tidak memberikan pertolongan pada kasus henti jantung.
2. Euthanasia aktif
Euthanasia aktif adalah perbuatan yang dilakukan secara medik melalui intervensi
aktif oleh seorang dokter dengan tujuan untuk mengakhiri hidup manusia. Ahli medis
secara langsung mengambil tindakan untuk mengakhiri hidup pasien. Contoh dari
euthanasia aktif adalah seperti memberikan suntik mati.
Tujuan :
1. Dapat mengetahui pengertian dari euthanasia
2. Dapat mengetahui kewajiban dokter serta hak pasien terkait dengan euthanasia
3. Dapat mengetahui gambaran kasus mengenai euthanasia
4. Dapat mengetahui pelanggaran etika dan moral terkait dengan kasus euthanasia
5. Dapat mengetahui gambaran hukum yang mengatur euthanasia
Manfaat
Dengan membahas kasus euthanasia ini, diharapkan untuk masa yang akan datang dokter
lebih mengerti mengenai euthanasia dan mampu memberi keputusan tentang apa yang harus
dilakukan apabila menemukan kasus serupa.

Anda mungkin juga menyukai