Anda di halaman 1dari 11

HAZA

RD
KAMA ASKEP
R BED
AH
Oleh K
Kelas el
Aneste ompok 1
si B. T
ingkat
II
OMP O K:
AMA KE L
N
1. Alhada Azofit Alma (1914320054)
2. D.P.Eka Noviani (1912320060)
3. Gabriela Mariana Mamuaya (1914320066)
4. Lara Pajri Chairunnisya’ (1914320072)
5. Maria Agustina Ule (1914320078)
6. Ni Komang Diyah Astari Saraswati (1914320084)
7. Nurfadilah Ramadhani Bagenda(1914320090)
8. Putu Ayu Pratami (1914320096)
9. Sapriani Susilawati (1914320102)
1 M A R B E DA H
DEFINISI KA

Ruang operasi adalah suatu unit di rumah


sakit tempat dilakukan tindakan pembedahan
secara elektif maupun akut yang
membutuhkan kondisi steril dan kondisi
khusus lainnya.
2 GA N K A M AR
TATA R UA N
BEDAH
1. Letak kamar operasi berada di tengah rumah sakit
berdekatan dengan UGD, ICU dan unit radiology.
2. Kamar operasi tidak bersudut tajam.
3. Lantai dan dinding harus terbuat dari bahan yang rata,
kedap air dan mudah dibersihkan.
4. Pertukaran sirkulasi udara dikamar operasi harus
berbeda, maka ventilasinya menggunakan AC sentral.
5. Lampu operasi menggunakan lampu khusus, sehingga
tidak menimbulkan panas, menyilaukan, dan posisi
arah sinar mudah diatur
3 TA N…
LA NJU

6. Lampu penerangan menggunakan lampu pijar putih


dan mudah dibersihkan.
7. Peralatan yang berada di kamar operasi harus steril.
8. Pintu masuk dan keluar pasien harus berbeda dan
perawat juga memiliki pintu masuk dan keluar yang
tersendiri. Pintu kamar bedah menggunakan door
closer (bila memungkinkan). Setiap pintu diberi kaca
untuk dapat melihat dari luar tanpa masuk ke kamar
operasi
HAZARD KEPERAWATAN DI KAMAR BEDAH
4
1. HAZARD PENGKAJIAN
a. Kurangnya informasi atau data yang diberikan oleh pasien ataupun keluarga
pasien menyebabkan data yang diterima perawat dalam proses pengkajian
kurang lengkap, sehingga perawat atau dokter akan salah dalam memberikan
asuhan perawatan.
b. Mendapatkan cacian atau pelecehan verbal saat melakukan pengkajian ataupun
pada saat wawancara.
c. Mendapatkan kekerasan fisik dari pasien atau keluarga pasien pada saat
melakukan pengkajian. Misalnya, pasien atau keluarga pasien tidak menyukai
proses perawatan yang diberikan oleh perawat, lalu melakukan kekerasan fisik
terhadap perawat tersebut.
d. Tertularnya penyakit saat melakukan pengkajian. Misalnya, seperti penularan
melalui kontak fisik ataupun udara.
e. Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan pasien dan keluarganya.
LANJUTAN…
5
2. HAZARD DIAGNOSA
Hazard yang dapat terjadi saat melakukan diagnosa ialah kesalahan
perawat dalam menegakkan diagnosa yang tepat, sehingga jika hal tersebut
terjadi akan menyebabkan kesalahan dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien.

Misalnya : Seorang pasien dengan diagnosa Mola Hidatidosa atau hamil


anggur yang akan dilakukan tindakan pembedahan. Lalu tenaga medis
sudah menyiapkan alat untuk operasi. Namun, sebelum penata anestesi
melakukan induksi, penata anestesi melakukan pengecekan ulang data
pasien tersebut dan penata anestesi menemukan adanya kesalahan dalam
diagnosa yaitu, seharusnya pasien tersebut memiliki masalah kesehatan
apendiksitis bukan Mola Hidatidosa.
LANJUTAN…
6

3. HAZARD PERENCANAAN ATAU INTERVENSI


Dalam intervensi, hazard yang mungkin terjadi sangat bergantung dengan
ketepatan tindakan sebelumnya. Jika dalam melakukan pengkajian dan
menentukan diagnosis kurang tepat, maka intervensinya juga akan
terpengaruh dan dapat membahayakan pasien maupun petugas kesehatan.

Misalnya : Saat pembuatan intervensi berdasarkan diagnosis, diperlukan


tindakan rontgen, namun ternyata diagnosis tersebut salah dan seharusnya
tidak memerlukan pemeriksaan rontgen tersebut. Hal tersebut
meningkatkan risiko petugas kesehatan untuk terpapar radiasi.
LANJUTAN…
7
4. HAZARD IMPLEMENTASI
Dalam implementasi, hazard yang mungkin terjadi pada perawat, yaitu saat
perawat melakukan tindakan kepada pasien dengan kurang berhati – hati
dan memperhatikan SOP yang ada, sehingga menyebabkan hal – hal yang
tidak diharapkan terjadi.

Misalnya : Seperti perawat mengalami cidera tulang belakang atau low


back pain, karena beban pekerjaan yang terlalu berat, yaitu saat perawat
membantu memindahkan pasien post operasi ke tempat tidur atau brankar
untuk selanjutnya dihantarkan ke ruang PACU atau ruang inap. Hampir
setiap kali memindahkan pasien perawat tidak memperhatikan dan
memikirkan posisi yang ergonomis saat memindahkan pasien. Hal itu dapat
meningkatkan resiko perawat mengalami cidera tulang belakang atau low
back pain.
LANJUTAN…
8
5. HAZARD EVALUASI
Evaluasi merupakan tindakan intelektual yang menandakan seberapa jauh
asuhan keperawatan dapat dicapai.
Hazard dalam evaluasi :
a. Kesalahan membuat kesimpulan mengenai capaian tujuan pasien,
sehingga perawat salah mengambil keputusan untu mengakhiri
intervensi, memodifikasi intervensi, atau menghentikan intervensi.
b. Perawat tidak mampu mengumpulkan data pasien, sehingga pasien
beresiko dirawat lebih lama
Contoh : seorang ibu pasca melahirkan Sectio Caesaria mengalami
perdarahan, telah diberikan intervensi pemberian transfuse, perawat
melakukan evaluasi capaian tujuan, dimana tujuan hanya tercapai sebagian
tetapi perawat salah menyimpulkan tujuan (tujuan dianggap tercapai
penuh) sehingga intervensi dihentikan oleh perawat.
THAN
K YO
U!
Any Q
u estion
? ??

Anda mungkin juga menyukai