Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alysha Chamila Mile

Kelas : D Keperawatan 2018

NIM : C018008

Mata Kuliah : Keperawatan Menjelang Ajal

Perkembangan Perawatan Paliatif

Masa lalu

Gerakan hospis berkembang secara massif sekitar tahun 1960an, dimana era
pelayanan hospis modern dimulai. Seseorang yang menggagas gerakan perubahan
tersebut adalah Dame Cicely Saunders (yang selanjutnya lebih dikenal dengan sebutan
Dame). Dame mengkreasikan sebuah konsep tentang caring, terutama untuk pasien
yang dengan stadium akhir dan menjelang ajal/kematian. Konsep tersebut merupakan
sebuah cara pandangan atau perspektif untuk melihat sebuah fenomena secara
holistic, termasuk pasien. Sehingga pasien tidak hanya di lihat sebagai individu yang
memiliki masalah fisik saja, tetapi melihat pasien sebagai mahluk yang kompleks.

Masa sekarang dan yang akan datang

Telah terjadi perubahan yang dinamis dalam penyediaan perawatan paliatif


terutama di Negara Inggris. Dimana depertemen kesehatan memperkenalkan program
dan panduan baru yang di kenal dengan sebutan “End of Life Care Strategy” dan “the
Gold Standards Framework”. Program dan panduan tersebut menitik beratkan akan
pentingnya menggunakan standard pelayanan di saat memberikan pelayanan
perawatan paliatif pada pasien dan keluarganya terutama di saat kondisi pasien
menjelang ajal/kematian. lebih lanjut, pasien diberi otonomi untuk memilih tempat
selama menjalani proses perawatan, seperti rumah sendiri, rumah sakit, rumah
perawatan, atau rumah hospis. Sebagai petugas perawatan paliatif, memaksimal sisa
waktu atau umur pasien selama masa perawatan merupakan hal yang penting. untuk
memaksimalkan hal tersebut, kordinasi dengan anggota tim, dan memberikan
pelayanan yang berkualitas menjadi hal yang sangat dibutuhkan.

Secara global, WHO (2014) melaporkan bahwa pendidikan dan pengetahuan para
petugas kesehatan masih sangat minim mengenai perawatan pasien di area paliatif.
WHO memperkirakan sekitar 19 juta orang di dunia saat ini membutuhkan pelayanan
perawatan paliatif, dimana 69% dari mereka adalah pasien usia lanjut yaitu usia diatas
65 tahun. Sehingga hal ini menjadi tantangan para petugas kesehatan terutama tenaga
professional yang bekerja di area paliatif untuk dapat memahami dengan baik cara
memberikan pelayanan yang berkualitas pada kelompok lanjut usia tersebut dengan
mengacu pada pilosofi dan standart pelayanan perawatan paliatif.

Perawatan paliatif dalam konteks global

Secara global pergerakan dan pengembangan perawatan paliatif di mulai di Inggris


dan Irlandia yang pada saat itu lebih dikenal dengan istilah hospis. Konsep hospis
diperkenalkan di Asia oleh para perawat katolik dengan membuka klinik di kota Seoul,
Korea Selatan pada awal 1965. pada tahun 1996 di perkirakan sekitar 90 % sekolah
keperawatan telah mengajarkan perawatan paliatif, hingga 2003 sebuah program
inisiasi model pelayanan perawatan paliatif di lakukan dan sekaligus menjadi dasr
kebijakan nasional. Namun dalam konteks regional Asia, Jepang merupakan Negara
yang telah menyediakan dan mengintegrasikan pelayanan perawatan paliatif secara
nasional.
Perawatan paliatif dalam konteks Indonesia

Sejak 2007 pemerintah Indonesia, melalui kementerian kesehatan telah menerbit


aturan berupa kebijakan perawatan paliatif (Keputusan MENKES
No.812/Menkes/SK/VII/2007). dimana dasar yang menjadi acuan di terbitkannya
peraturan tersebut yaitu;

• kasus penyakit yang belum dapat disembuhkan semakin jumlahnya baik pada pasien
dewasa maupun anak

• untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien dengan penyakit yang
belum dapat disembuhkan selain dengan perawatan kuratif dan rehabilitative juga
diperlukan perawatan paliatif bagi pasien dengan stadium terminal.

Anda mungkin juga menyukai