Anda di halaman 1dari 20

Daftar Isi

Tanggal 06 September 2020

Kotbah Minggu ke – 12 ses. Trinitatis


Tanggal 06 September 2020

MATIUS 27, 1 - 10
Ep. Kejadian 37, 23 - 30

Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus!


Belakangan ini salah satu issue yang sangat memprihatinkan adalah
penjualan atau perdagangan manusia (human trafficing), yaitu
segala bentuk transaksi jual beli terhadap manusia. Yang dilakukan
dengan ancaman, atau penggunaan kekuatan atau bentuk-bentuk
pemaksaan lainya, seperti: penculikan, muslihat atau tipu daya,
penyalahgunaan kekuasaan, penyalahgunaan posisi rawan, menggunakan
pemberian atau penerimaan pembayaran (keuntungan) sehingga
diperoleh persetujuan secara sadar (consent) dari orang yang memegang
kontrol atas orang lainnya untuk tujuan eksploitasi. Sering mereka
dijadikan menjadi pelacur dengan paksa, atau buruh tanpa upah
(semacam perbudakan gaya baru), dll. Menurut sebuah tulisan, di Asia
Tenggara, 70 % dari korban praktek ini adalah perempuan dibawah
umur. Dan bukan hanya domestik, tetapi sudah bersifat lintas batas
negara.
Dan itulah yang terjadi dalam nats ini dan di Epistel yang sudah kita
baca tadi. Yudas menjual Tuhan Yesus seharga tigapuluh perak kepada
imam-iman kepala dan tua-tua Israel agar Yesus bisa ditangkap.
Sementara di Epsitel tadi, saudara-saudara Yusuf menjual Yusuf kepada
para pedagang Midian atau orang Ismael seharga dua puluh syikal perak.
Sebelum kita membahas lebih banyak tentang perdagangan manusia,
mari sebentar kita mempelajari, mengapa Yudas tega menjual Tuhan
Yesus? Padahal, dia telah bersama-sama dengan Tuhan Yesus selama

49 MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020


49
Daftar Isi
Tanggal 06 September 2020

hampir tiga tahun. Bahkan Yesus memberi dia jabatan “empuk”, yaitu
bendahara. Ada beberapa hal yang perlu kita pelajari:
1. Menurut para ahli tafsir, memang Yudas hanya sekedar mengikut
Yesus, tetapi tidak pernah memiliki hubungan pribadi atau tidak
percaya kepada Tuhan Yesus. Dia hanya sekedar ikut-ikutan saja.
Mungkin hanya numpang tenar, karena bangga menjadi pengikut
Yesus yang digemari banyak orang. Inilah bahaya mengikut Yesus
tanpa memiliki hubungan pribadi dan tanpa mempercayai Tuhan
Yesus. Ini yang sering disebut Kristen KTP. Namanya kristen,
pengikut Kristus, tetapi tidak memiliki iman, sehingga perilakunya
sama bahkan lebih jahat dari penjahat. Termasuk di dalamnya orang
Kristen yang mau mengkorupsi uang gereja, mengambil keuntungan
dalam situasi orang berkesusahan seperti wabah Covid yang lalu
dengan menimbun masker dan menjualnya dengan harga tinggi, dll.
2. Yang kedua, Yudas memang orang yang tamak, rakus akan uang. Di
Yohanes 12, 6, Yudas disebut: “ia adalah seorang pencuri; ia sering
mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya”. Dia
menyalah-gunakan tanggungjawab yang diberikan kepadanya sebagai
penatalayan, karena dia tamak. Tentang hal ini seorang penafsir
menuliskan: Andaikata keserakahan adalah alasan tindakan
pengkhianatannya itu, maka hal ini merupakan contoh paling
mengerikan dalam sejarah akibat cinta akan uang.
Saudaraku! Bila ketamakan sempat menguasai diri, maka isteri
pun akan dijualnya. Kita mendengar berita yang memprihatinkan itu
di tahun-tahun belakangan ini: menjual isteri, menjual anak, menjual
harta orangtua, dll. Karena ketamakan atau cinta uanglah maka orang
melakukan perdagangan manusia, bahkan disinyalir ada pembunuhan
terhadap anak-anak untuk mengambil organ tubuhnya untuk
diperdagangkan kepada orang lain. Berita ini sempat heboh di media
massa kita tahun lalu. Karena itulah Firman Tuhan di 1 Timotius 6,
10, mengatakan: “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab
oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan
menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka”. Itu yang harus kita

MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020 50


50
50
Daftar Isi
Tanggal 06 September 2020

buang. Jangan pernah membiarkan ada di dalam dirimu sedikit pun


virus cinta uang. Buang, hapus dari dirimu! Wabah virus Covid-19
sudah membuktikan. Seberapa banyak pun uang yang Saudara miliki,
ternyata tidak dapat melindungimu.
3. Penafsir lain mengatakan, Yudas mengkhianati Yesus, karena
pengenalan yang salah. Yudas mengenal Yesus sebagai pemimpin
politik yang akan memimpin Israel (Yahudi) memberontak untuk
membeaskan diri dari penjajahan Romawi. Dan Yesus akan segera
mendirikan Kerajaan Daud, dan dia berharap, dia bisa mendapat
“kedudukan” bagus, kalau bisa tetap menjadi “Menteri Keuangan”
disana. Karena itulah dia “menjual” Yesus dengan harapan Yesus
segera bertindak, karena dia yakin, Yesus bisa melawan siapapun.
Karena itulah, setelah dilihatnya, Yesus pasti akan disalibkan, dia
sadar, bahwa pengenalannya sudah salah benar, sehingga dia
menyesal, mengembalikan uang, lalu bunuh diri.
Saudaraku, jangan “gagal kenal” atau “gagal paham” tentang
Yesus. Pengenalanmu akan Yesus menentukan sikapmu mengikut
Yesus. Yesus adalah Juruselamat dari kuasa dosa, iblis dan maut,
Jurudamai kita dengan Allah sehingga kita akan bisa memasuki surga
Allah, dan menjadi teladan hidup baru selama menjalani kehidupan
di dunia ini. Bukan untuk hal-hal duniawi. Karena itu Firman Tuhan
di 1 Korintus 15, 19 mengingatkan kita: (BIS) “Kalau pengharapan
kita kepada Kristus terbatas pada hidup kita di dalam dunia ini saja, maka
dari seluruh umat manusia di dalam dunia ini, kitalah yang paling malang”.
Ikutilah Yesus bukan untuk hal duniawi yang bisa membuat Saudara
menjadi “penghianat” bagi Yesus. Tetapi ikutilah Dia untuk hal
sorgawi, pasti Saudara akan setia mengikut Dia walau nyawa menjadi
taruhannya (Wakyu 2, 10c)
4. Selanjutnya mari kita baca di Lukas 22, 3 dan Yohanes 13, 27 yang
mengatakan bahwa sebelum Yudas mengkhianati Yesus dan pergi
kepada Imam-imam Kepala dan tua-tua Israel, dia terlebih dahulu
dimasuki iblis. Memang, penghianatan Yudas ini telah dinubuatkan
Allah melalui para nabi di Mazmur 41, 10 dan Zakaria 11, 12 – 13.

51 MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020


51
Daftar Isi
Tanggal 06 September 2020

Bukan berarti Allah yang menyuruh Yudas berkhianat agar nubuatan


itu terjadi. Bukan!. Tetapi Allah sudah tahu apa yang terjadi ke depan,
karena Dia adalah Allah yang Mahatau. Tetapi disini, Yudas dengan
kebebasan kehendaknya sendiri yang memilih dan memberi dirinya
dikuasai Iblis. Padahal, kepada murid-murid yang lain, Tuhan Yesus
sudah memberi kuasa untuk mengusir iblis. Tetapi Yudas memberi
diri. Mengapa? Karena kedagingannya sudah menguasai dirinya.
Orang yang dikuasai daging akan membiarkan iblis menguasai
dirinya, lalu iblis akan memperbudaknya, sehingga dia mau melaku-
kan apapun untuk memuaskan hasratnya dan hasrat si iblis itu.
5. Terakhir tentang Yudas. Memang, dia menyesal. Tetapi, bukan
bertobat. Karena itu dia bunuh diri. Berbeda dengan Petrus, yang
menyangkal Yesus, tetapi kemudian menyesal, menangisi dosanya,
lalu bertobat, dan dia selamat. Tidak ada guna dari penyesalan bila
tanpa pertobatan. Yang diterima dan dihapus Yesus dosanya adalah
orang yang mau menyesali dosanya, lalu bertobat meninggalkannya,
dan menyerahkan dirinya kepada Tuhan Yesus. Pasti dosanya
dihapuskan dan dia pasti selamat.
Saudaraku! Sekarang kita masuk ke perdagangan manusia.
Bagaimana sikap Kristen terhadap praktek itu? Dengan singkat, praktek
perdagangan manusia ini sangat bertentangan dengan Firman Tuhan.
Perdagangan manusia merupakan suatu tindakan kejahatan yang
berkaitan dengan hak-hak manusia untuk mendapatkan kehidupan yang
sejahtera sebagai manusia. Sebuah kejahatan kemanusiaan karena
memperlakukan manusia seperti sebuah barang dagangan yang bisa di
perdagangkan, menjadi objek pencarian keuntungan orang-orang tak
bertanggungjawab. Sehingga benar ungkapan yang mengatakan: Manusia
menjadi serigala bagi sesamanya manusia.
Padahal, menurut Firman Tuhan, manusia dicipta segambar dan
sepeta dengan Allah. Manusia adalah citra Allah. Manusia adalah
mahkota ciptaan Allah. Benar, manusia sudah menjadi budak dosa dan
terhina akibat dosa. Tetapi Tuhan Yesus melalui pengorbananNya di
kayu salib dan kebangkitanNya mengalahkan dosa, telah memulihkan

MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020 52


52
52
Daftar Isi
Tanggal 06 September 2020

dan mengembalikan harkat kesejatian hidup manusia. Citra Allah dalam


diri manusia dipulihkan oleh Yesus. Karena itu, praktek human
trafficking ini adalah penyangkalan terhadap penebusan yang telah
dilakukan oleh Tuhan Yesus.
Selanjutnya, perdagangan manusia merupakan pengekangan kebeba-
san manusia, pembunuhan terhadap martabat manusia yang otonom. Dari
awal penciptaan, manusia diciptakan sebagai manusia yang bebas dan
bekehendak bebas. Benar, manusia terpenjara oleh iblis karena dosa.
Tetapi sekali lagi, Yesus melalui kebangkitanNya telah mengembalikan
manusia menjadi manusia merdeka di dalam Dia (band. Yoh. 8, 32 – 36).
Karena itu perdagangan manusia merupakan pengingkaran dan penghuja-
tan terhadap pembebsan dan keselamatan yang telah dilakukan Tuhan
Yesus.
Karena itu sangat jelas, kita bukan hanya menolak, tetapi turut
berpartisipasi membongkar dan menghentikan praktek ini. Karena
merupakan kejahatan bagi kemanusiaan, penyangkalan terhadap kasih
Allah atas manusia di dalam Tuhan Yesus. Karena itu, orang-orang yang
melakukannya bukan hanya telah menjadi serigala bagi sesamanya, tetapi
sudah menghina Allah Pencipta, dan menghina Tuhan Yesus Sang
Penyelamat dan pemulih harkat manusia.
Sebagai orang yang sudah turut merasakan keselamatan dari
Tuhan Yesus, kita harus turut menyelamatkan para korban. Kita harus
turut berperan dengan ikut mengamati serta melaporkan kepada instansi
terkait bila melihat praktek ini. Dengan demikian perdagangan manusia
ini bisa dikurangi hingga dihentikan. Dengan demikian kita bisa menjaga
harkat manusia yang telah ditebus oleh Tuhan Yesus dengan darahNya
yang tidak ternilai itu.
Amin

53 MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020


53
Daftar Isi
Tanggal 13 September 2020

Jamita Minggu pa – 14 hon d. Trinitatis,


Tanggal 13 September 2020

PARJAMITA 2, 4 - 11
Ep. Galatia 5, 19 - 21

Hamu angka dongan hinaholongan ni Tuhan Jesus Kristus!


Uju ro virus Corona i, tangkas ma taida, ndang boi hape arta, nama besar,
huaso, popularitas manang haboion ni jolma i menjamin ngoluna so
hona. Ai hona do na mora, pejabat tinggi, bangsawan dohot ahli.
Laos hea do jinaha didok sahalak konglomerat songon on: “dulu
saya tidak punya uang, tidak bisa makan enak. Pikir saya, kalau saya sudah
punya uang banyak, saya bisa makan yang enak-enak. Sekarang, saya sudah
punya uang banyak. Tetapi juga punya segudang penyakit. Keinginan untuk
makan yang enak hanya tinggal keinginan”. Mengapa? Karena dengan kerja
keras, ia memperoleh keuntungan materi. Sebagai bonus, ia memperoleh
berbagai macam penyakit. Untuk mengejar harta yang banyak, ia lupa makan,
lupa istirahat, lupa Tuhan, lupa bermeditasi, terkadang lupa keluarga. Itu
menimbulkan komplikasi. Setiap hari dia harus makan pil, yang dia tahu benar
mengandung racun”.
Hamu angka dongan! Ima ironi kehidupan na luar biasa tarlobi di
zamanta saonari. Torop halak na tardok “lobian”, melimpah di hamoraon,
hasangapon, haboion, alai ngoluna mansai sengsara. Songon nagkin, so
boi dipangan manang aha ala ni sahit; adong na keluargana berantakan
ala so adong tingkina tu keluarga; na deba masuk penjara ala hasil
korupsi; jala ala ni godang ni sipikiranna, ndang otik be na bunuh diri.
Hea do muse jinaha taringot tu irono kehidupan on songon on: Tahun
1932, pengusaha terkaya Amerika Serikat mengadakan pertemuan di
Chicago. Hadir pengusaha baja terbesar, pemilik Perusahaan Jasa Publik

MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020 54


54
54
Daftar Isi
Tanggal 13 September 2020

terbesar di dunia; Pimpinan perusahaan gas terbesar; Bankir terkaya, dua


spekulan saham terbesar; Albert Fall, anggota kabinet Presiden Harding.
Duapuluh lima tahun kemudian, sembilan dari mereka, nasibnya
berakhir dengan sangat mengerikan: pengusaha baja terbesar itu
meninggal tanpa uang sepeserpun; pengusaha Jasa Publik terbesar
sedunia itu meninggal setelah terlunta-lunta di negeri asing; satu orang
dari mereka akhirnya menjadi gila; satu orang depressi berat, lalu
terlunta-lunta hingga meninggal, dua orang dari mereka mendekam di
penjara selama 25 tahun; pialang besar meninggal dalam kemiskinan;
dua orang lain mati bunuh diri. Mungkin Sdr tahu kisah hidup John D.
Rockefeller, seorang konglomerat yang sangat sukses. Penghasilannya
per minggu sekitar satu juta dollar (Rp. 10 M)! Tetapi sayang, ia tidak
bisa menikmati kekayaannya. Mengapa? Ia mengidap sejumlah penyakit.
Dia hanya diperbolehkan makan sedikit sekali. Makan pagi hanya boleh
minum beberapa tetes kopi, satu sendok sereal, satu garpu telor.
Rockefeller adalah orang yang paling kaya di jamannya, tapi dia tidak
bisa menikmati apa yang ia miliki! Memang ironis sekali melihat mereka
yang memiliki segalanya di dalam hidup tetapi tidak bisa menikmati
secuilpun dari apa yang mereka miliki.
Hamu angka dongan! I do tong naniida jala hinatindangkon ni si
Salomo di buku Parjamita on. Di bindu 6, 2 – 3 didok: “Adong dope huida
sadanari jea bolon di hasiangan on jala dokdok do i dipasarisari jolma i. Molo dilehon
Debata hamoraon dohot arta dohot hasangapon tu sada baoa, pola ndang hurangan
rohana taringot tu saluhut na pinangidona, hape ndang diloas Debata ibana mangan
sian i, halak sileban tahe pasudahon: I ma jea dohot hinamago godang”. Jala i do
dihatindangkon ibana di turpuk on. Diuji ibana do mangalului
kebahagiaan marhite usahana sandiri. Mansai godang dipatupa ibana
songon na tarsurat di ay. 4 - 10: dipabalga hapandeanna (ay. 4), pola
tarsar habisuhonna tu sandok portibi on. Dipauli jabuna na balga, megah,
mewah; i ma bagas na termewah di zamanna. Gok artana, ibana ma na
ummora di zamanna. Gok hatobanna. Mansai balga huasona, pola angka
bangso na asing ro manaruhon upeti tu ibana. Pokoknya, sumangap,
tumimbul, ummora, umpistar, lebih berkuasa do ibana sian saluhut jolma.
Alai aha do dapotsa, hasil ni sudena i di ibana? Ini yang
mencengangkan. Ai didok ibana di ayat 11: ‘ida ma laho salpu do saluhutna

55 MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020


55
Daftar Isi
Tanggal 13 September 2020

jala mangeahi alogo sambing ahu disi, ndang adong hape na hot anggo di
hasiangan on’ (BIS - maka sadarlah aku bahwa semuanya itu tak ada artinya.
Usahaku itu sia-sia seperti mengejar angin saja). Salomo telah mencoba
kesenangan, kekayaan, dan kenikmatan dalam usaha menemukan
kepuasan dan hidup yang menyenangkan; namun semua ini tidak
menghasilkan kebahagiaan sejati, hidup masih tidak memuaskan.
Kendati hidupnya yang mewah dan hikmatnya tiada bandingnya, tetapi
dia tidak menjadi bahagia juga. Walaupun itu menyenangkan untuk
sementara, namun juga tidak memberinya kepuasan yang tahan lama,
karena dia selalu mencari sesuatu yang baru untuk dikerjakan.
Nuaeng, hamu angka dongan, dia ma poda na boi peoponta sian
turpuk on?. Tauji ma jolo manulingkit:
1. Secara umum, buku Parjamita on mandok, jempek do ngolu on,
martingki (marlimit) jala songon na menjaring angin (magopo) do.
Ala ni i, tapake ma sadenggan ni dengganna. Nikmati, halashon ma
nasa nanilehon ni Debata, binsan dipaloas Debata dope ho
menikmati. (Parj 2, 24; 3, 12+22; 8,15). Ingat, Tuhan memberi kita
hidup, bukan hanya sekedar untuk dijalani, tapi juga untuk dinikmati.
Pengkotbah 2:24 “Tak ada yang lebih baik bagi manusia daripada makan,
minum dan menikmati hasil kerjanya. Aku sadar bahwa itu pun pemberian
Allah” Nikmati ma artam, karejom, kebersamaan dohot isteri/suamim/
anakkonmu, dohot na asing na nilehon ni Debata tu ho. Taingot ma
angka dongan! Kekayaan sejati bukan terletak pada berapa banyak
yang Saudara miliki. Bukan! Tetapi terletak pada seberapa bahagia
kita menikmatinya.
Didok si Rick Warren, panurat na tarbarita i do: Tuhan pasti
tertawa dan senang bila kita menikmati dengan sukacita segala berkat
yang Dia berikan. Seperti seorang ibu. Dia memasak dengan capek
sekali. Kepuasannya adalah bila seluruh makanan yang dimasaknya
dilahap habis anak-anak, keluarga dan tamunya dengan kepuasan.
Dia akan tertawa. Tetapi Tuhan mungkin sering mentertawakan kita:
Saya sudah berikan kamu yang enak-enak, tapi kamu tidak mau
makan. Aku berikan kamu harta, hidup, supaya kamu dapat
bersukacita menikma-tinya, tapi, manusia ini aneh, kok justru hidup

MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020 56


56
56
Daftar Isi
Tanggal 13 September 2020

dan hartanya digunakan-nya menyusahkan hidupnya. Nunga Hulehon


na tabo tu ho, so diallang ho; hulehon tu ho arta asa marlas ni roha ho
bahenon ni i, hape gabe disusai ho do dirim marhite i. Nuaeng,
binsan mangolu ho,palas ma roham marhite na adong di ho,
nikmatilah hidup nanilehon ni Debata.
Alai, ndang gabe hedonis atau memuaskan hawa nafsu. Bukan!!!
Tetapi nikmati secara sederhana dan moderat, yang membawa
manfaat, sukacita, kesehatan, kenyamanan dan kesejahteraan,
terutama untuk mendekatkan kita dengan Tuhan.
Adong dua hal sipatupaonta asa boi tanikmati ngolu on: parjolo,
ima marroha mauliate (selalu mengucap syukur atas segala sesuatu –
1 Tes. 5, 18). Jala napaduahon, ima: Sabam ni roha (rasa cukup – 1
Tim. 6, 6 – 8). Kenikmatan tertinggi adalah ketika kita memiliki rasa
cukup. Aristoteles mandok: Happiness belongs to the self sufficient
(Kebahagiaan dimiliki mereka yang berpuas diri). Dan yang
menentukan cukup itu bukanlah harta itu, melainkan diri kita sendiri.
Ketika kita merasa cukup, ketika itulah kita benar-benar menikmati
hidup.
Alai torop halak na songon linta, sai marnahurang jala ndang
diboto mandok mauliate. Gabe torus ma mangalului, mandeari
(mencari) gabe so sanga be dinikmati na sinarina. Dung i masa ma tu
ibana songon na tu konglomerat nangkin. Nuaeng, aha nanilehon ni
Debata tu ho, arta na otik manang godang, suami/isteri/anakkon,
jabatan na timbo manang toru, hamauliatehon ma, hasabamhon ma.
Pasti hidupmu akan terasa nikmat. Unang pasuda tingkin tu holso
(rasa kuatir) ate!
2. Napaduahon, Memang songon na pesimistis do nanidok ni buku
Parjamita on, ai martingki jala marisuang, sia-sia songon na
menjaring angin do. Molo boti, tu aha do hita mangolu? Tajaha ma di
ujungna, di bindu 12, 13 – 14: “Pangarimpunan ni sude poda naung
itabege, on do: Habiari Debata, jala radoti angka tonana, ai i do inana
siingoton ni ganup jolma.Ai nasa parulaon ni jolma boanon ni Debata sogot
tu paruhuman ro di saluhut na buni, nang na denggan nang na jat”.

57 MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020


57
Daftar Isi
Tanggal 13 September 2020

Dia ma nidok ni i? Tapake ma ngolu on sadenggan-dengganna


laho mangalului sude nanidok ni si Salomo di ay. 4 – 10 i. Nikmati,
halashon ma. Alai andorang so diulahon ho i, ingkon jumolo
sungkunonmu jala totophononmu di dirim: Naeng tu dia do
boanonmu ngolum on? Apa tujuan hidup Saudara? Ingot ma, labuan
(muara) ni ngolu on ndada ngolu on sandiri, alai ngolu dungkon
hangoluan on do. Didia ma i dapot hita? Ima di ari paruhuman ni
Debata. Sude do hita ingkon mangadop tusi. Jala ingkon tangkas
botoonta, Jesus do naung dipabangkit Debata gabe Hakim Tertinggi
disi. Aha ma tolol ukur sipakeon ni Jesus disi? Ima, haporseaon
dohot parbuena. Ise na porsea di Tuhan Jesus, jala na mamparbuehon
parbue ni haporseaonna i, Jesus ma gabe Pembela, mangalehon
hatigoran, gabe malua ma hita, jala boanonNa tu hangoluan na
manongtong di surgoNa i. Ima kebahagiaan na so tarasam.
Molo boti, aha ma sibahenonta? Talului ma saluhut songon
nanilualuan ni Parjamita on. Alai, pake ma i laho manghaporseai
Tuhan Jesus, jala pake ma i patuduhon parbue ni haporseaonmu.
Unang paloas tung otik angka i laho mangoloi angka parbue ni
dagingmu songon nidok ni Epistel nangkin. Molo songon i,
botoonmu ma mandok mauliate dohot marsabam ni roha. Gabe
kebahagiaan ma sude na dapotmi.
I do dipatupa deba jolma, songon Bunda Teresa, si Karl Rabeder,
dohot na asing, na maninggalhon kenikmatan dunia laho mamelehon
dirina nionjar ni haporseaonna di Tuhan Jesus laho melayani halak na
hurangan. Gunakanlah semua yang kami miliki hanya untuk
memenuhi kehendak Tuhan Yesus, maka hidupmu bukan lagi
menjadi hidup yang sia-sia tetapi hidup yang bahagia dan
berkelimpahan serta bermakna. Kondisi pasca virus Corona on ma
tingki na mansai lehet sian Tuhan mangulahon i. Urupi ma nasida
angka na agoan ulaon dohot pandaraman i. Ima dalanta mambahen
ngolu on gabe ngolu na bermakna.
Amen

MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020 58


58
58
Daftar Isi
Tanggal 20 September 2020

Jamita Minggu pa–15 hon d. Trinitatis,


Tanggal 20 September 2020

LUKAS 17, 26 - 37
Ep. 1 Rajaraja 19, 9 - 18

Hamu angka dongan hinaholongan ni Tuhan Jesus Kristus!


Uju parro ni virus Corona i, na pola mewabah di lobi 200 negara,
manghonai lobi sajuta halak jolma, mambahen mate puluhan ribu jolma,
tung sude do tahutan. Pola gabe so boi hita maminggu di gareja. Dung i
pintor adong ma na mandok: Naeng ro ma kiamat.
Memang, adong do ajal ni hasiangan on. Poda hakristenon na
tapeop mandok, ia partingkianta linear do, torus mardalan tu jolo (ndang
circular, mulahulak). Ala ni i, adong do ujung ni saluhut. Poda na tapeop
mandok, adong ma dua hal na boi gabe ujung ni saluhut di hita. Parjolo,
ima hamamatenta; molo dung tos hosanta, marujung ma sejarah ni
ngolunta, ima ari parpundinta di tano on. Alai napaduahon, ima ari
haroro ni Tuhan Jesus paduahalihon. Ima natinaringotan ni turpuk on.
Sungkunsungkun ni torop jolma, songon na di bindu 17, 20 - 37
on, ima: andigan ma i jala didia ma i masa. Di angka ayat na asing didok
Jesus, ndang adong na umbotosa, andigan i masa, nda so holan Ama i.
Asa manang ise na na manguji manontuhon haroro ni Kristus paduaha-
lihon, nanaeng berlagak gabe Debata do i.
Alai sada do dipangido Tuhan Jesus, ima asa lam tu siholna
rohanta paimaimahon i (ay. 22). Boasa? Ai di angka na porsea di Tuhan
Jesus, naung manjalo Tuhan Jesus gabe Tuhan dohot Sipaluana, ari
haroro ni Tuhan i ma ari las ni roha situtu. Ai ro ma Tuhan Jesus laho
mamboan hita tu hasonangan na manongtong di surgoNa i. Tontu, i ma

59 MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020


59
Daftar Isi
Tanggal 20 September 2020

mambahen sai masihol ma hita, humatop ma i ro. Gabe dohononta ma:


Maranatha, ro ma Ho o Tuhan.
Alai nuaeng, na rumingkot do dilehon Tuhan Jesus. Unang lalap
hita mangetongetong, tumagon ma dirinta taparade. Aha ma siparade-
onta. Tudosan panjoraan do dibahen Jesus, ima na masa di zaman ni si
Noak dohot si Lot. Dibahen Jesus i gabe sipatondit, unang tabahen na
songon i. Angka dia ma i?
1. Marhite turpuk on, dipatorang Jesus do tu hita, ia haroro ni zaman
akhir i, di partingkian manang di sejarah ni jolma do. Ima uju
mardalan dope jom, ari, bulan dohot taon. Ima di tingki adong dope
jolma karejo songon na somal. Di ayat 26-29 didok, songon di tingki
ni si Noak di haroro ni aek na sumar, ima uju mangan minum dope
jolma, uju martigatiga dohot mardalan dope adat perkawinan, tingki
taulahon dope angka aktifitasta siganup ari. Dohot jempek, haroro ni
zaman akhir i, ima di partingkian ni jolma do.
2. Di ay. 37, dialusi Jesus do sungkunsungkon on: Didia ma i, andigan
ma i? Didok Jesus: “Ia disi bangke, laos tusi do marumbal angka lali”.
Memang, mansai golap do alus ni Jesus on. Alai naeng dohonon ni
Jesus disi ima: Paima ma, ai masa do na masa molo dung dapot
tingki dohot ombasna. Molo dung adong bangke, pasti do pintor ro
margarumbal tusi angka lali; molo ndang adong bangke, ndang ro i.
Ro do Tuhanta i molo dung diida Tuhanta i naung dapot tingkina,
songon tingki na nidabunaNa aek na sumar. Kejahatan manusia di
zaman Nuh menjadi waktu yang tepat bagi Tuhan mendatangkan
hukuman melalui air bah.
3. Alai ndang pola siramalon i. Ndang pola ingkon jolo adong Corona
manang bencana na balga asa ro Tuhan i. ndang marpanggortap
haroroNa i. Tanpa tanda-tanda lahiriah na boi idaon manang tandaon
ni mata. Ndang boi porang na sobu pe, manang bencana alam,
manang hajahaton na sumalin pe laho patandahon haroroNa i. Ganup
tingki, ganup detik, boi do i gabe ari haroroNa.

MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020 60


60
60
Daftar Isi
Tanggal 20 September 2020

4. Alai na pasti, molo dung ro Tuhan Jesus paduahalihon, disi ma


madabu uhumNa tu ganup hita. Ndang adong be tingki laho pauba
roha. Holan paimahon vonnis nama.
5. Ala ni i ma dijamothon, asa tapasiding pangalaho ni jolma di zaman
ni si Noak dohot si Lot on. Dia ma i?
a. Lalap do nasida pasombu hisaphisapna, mangan minum,
memuaskan diri pada kenikmatan duniawi; lalap nasida di
ulaonna siganup ari, manuan jala pauli bagas, marbisnis, manuhor
dohot manggadis, lalap marpesta adat, mangoli jala pabolihonsa.
Lalap membangun dinasti kehidupan, membangun kenikmatan
duniawi, gabe martimburak ma dosanasida, pola sampe lungun
roha ni Debata jala disolsoli diriNa manompa jolma i (1 Musa 6,
5-7).Jala di Sodom dohot Gomora pola ndang adong tung
sampulu halak pe jolma na bonar marroha, tung sange do siula
dosa, situndali Debata. Ala ni i ingkon ripashonon ni Debata ma
jolma i. Ndang mangarade nasida disi, nang pe naung dibahen
Debata lumbalumba marhite si Noak. Mereka anggap enteng,
mereka tidak peduli, mereka hanya ingin memuaskan dirinya.
Ujungna, ripas ma nasida sude. Alai malua do si Noak dohot
pinomparna, ala diradoti habonaron ni roha (1 Musa 6, 8-9; 7,1)
Singotsingot na balga do i tu hita.. Naeng ma nian
taambolongkon sikap anggap enteng, na so parduli tu
lumbalumba ni Debata. Torop jolma nuaeng songon i. Lalap
pagukguk arta, lalap membangun kenikmatan, lalap paurusurus
bisnis dohot parngoluonna. Hape, dung ro ujungna i, songon na
mora na oto na di Lukas 12, 16-21 i ma. Ai didok Debata ma tu
ibana: “E ho na loahon, saborngin on ma tungguonku hosam sian ho,
ia na pinaradem i, tu ise ma i?”
Denggan do mangaradoti hangoluan, mangalului arta
dohot sinadongan. Ndang diorai Jesus hita taringot tusi.
Nanioraan ni Jesus ima, unang lalap disi, jala unang bahen i
dalan mangulahon dosa dohot manundali Debata. Alai dipangido
Jesus, asa tapangke i padungohon hita managam haroro ni Tuhan

61 MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020


61
Daftar Isi
Tanggal 20 September 2020

i. Tompu do haroroNa, so sian panagaman, ala ni i manat, sotung


dohot hita diripashon.
b. Dilumbahon hita muse unang songon nialap ni si Lot (ayat 32),
ima halak na tarihot tu angka naung niulana hian. Naeng di
ibana ma sude. Ai olo do ibana haruar sian Sodom, alai naeng
boanonna huhut angka arta doht napinaulina i hian disi. Aha ma
hasilna? Ujungna sada so sada, dua so dua, sada pe soada,
luhutna angka lua. Artana na di Sodom pe ndang di ibana,
apalagi haluaon i gabe malua; ai gabe batu sira do ibana.
I ma gombaran ni halak na sai tarihot tu portibi on. On
ma gombaran ni halak na mardua tuan. Naeng di ibana surgo, alai
unang longkang nian si na tabo ni portibi on.
Marhite turpuk on dipaingot Jesus hita paboa molo dung ro
Tuhan i ingkon rade hita maninggalhon saluhutna (ayat 31-32).
Ringkot do hita mangolu di tano on dohot mangula angka
ulaonta. Alai unang tarihot tung satongkin dohot angka i. Molo
tompu ro Tuhanta i ingkon asa hatop hita sirang sian angka i
(Tapatudos tu BE no. 345, 2 – Tadingkon ma ruhut ni portibi on….)
Adong ma sahali sahalak natuatua naeng matemate ne; nunga
sude ro sisolhotna, marpungu martangiang pasahat tondi ni natuatua i tu
Debata. Hape dungkon sidung martangiang, tompu ma didok natuatua i:
“Ai godang ma lampu i, pamate hamu deba, arga annon gararon”.
Hohom sisolhotna i. Tongkinnari, dijou ma muse anakna ni sihahaan,
didok ma: “Ai singirhu dope di nantulangmu Nai adui an hape. Alap
marsogot da, sotung laos so margarar i….” Masihidopan natorop i.
Nunga naeng mate, alai artana dope diingot. Ra angka i ma natarihot
songon nialap ni si Lot.
Hadungoonta ima, mangula ma mangalului
hangoluan, alai unang tarihot tu angka i tung apala satongkin. Ia
molo tompu ro Tuhanta i, boi sigop hita borhat mangihuthon
Ibana tu hasonangan i.
c. Alai siradotanta ima maniru ngolu ni si Noak. Dia ma i? “Jolma
na bonar jala na daulat roha” do ibana (1 Musa 6, 9), “yang
menyiarkan berita mengenai hidup yang berkenan di hati Allah” (2

MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020 62


62
62
Daftar Isi
Tanggal 20 September 2020

Petr. 2, 5 BIS). Ndang jadi olo hita paihutihut pangalaho ni jolma


na humaliang hita. Tetapi harus mampu tampil beda, dengan tetap
konsisten setia mengikut dan menaati Tuhan Yesus. Jadi di na ro
Tuhanta paduahalihon, dapotsa hita so hasurahan ala haporsea-
onta di Tuhan Jesus, gabe talup hita boanonNa tu hasonangan i.
d. Na mangihut, di ay. 34 – 35, didok, molo ro Tuhanta Jesus
paduahalihon, masa parsirangon. Dua halak na salelengnai sai
rap, alai iango di ari gabe marsirang ma. Aha do nidok ni i? Sada
singotsingot do i tu hita, paboa harosuon dohot dongan ndang boi
i gabe jaminan ni haluaonta. Molo malua alealenta, ndang
otomatis malua hita. Ndang boi dongan mamboan manang
mangondihon hita disi. Marsadasada do hita masuk tu paruhuman
i, ndada kelompok. Uhuman ni Tuhan i do hita marguru tu na
tabahen sandiri be manang individual do. Ndang boi hita
mamboan donganta jala ndang boi donganta mamboan hita. Ala
ni i ma, unang hea hita margantung tu dongan. Unang adong
pikiran na mandok, cukup ma amanta/ inanta/ dakdanak on na
porsea, pasti ondihonon ni i do au muse. Ndang! Porsea ho di
Jesus, malua ho. Porsea donganmu, malua ibana. Ala ni i,
haporseaon tu Jesus i pe bersifat pribadi do. Ndang adong
haporseaon na kollektip. Siapa percaya, dia yang selamat. Dan
sebaliknya.
Na ringkot di hita, molo ro Tuhanta Jesus paduahalihon
saonari, tu dia ma ho? Songon si Noak dohot si Lot na malua do?
Ima nian ate. Unang ma songon jolma natorop i, ate! Antong
manang andigan pe ro Tuhanta i, rade ma hita marhite haporsea-
onta na marparbuehon hadaulaton dohot habonaron.
Amen.

63 MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020


63
Daftar Isi
Tanggal 27 September 2020

Kotbah Minggu ke-16 ses Trinitatis,


Tanggal 27 September 2020

2 SAMUEL 9, 1 – 8
Ep. Lukas 14, 12 - 14

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus!


1. Ada pepatah orang bijak berkata: Banyak orang berjalan keluar
masuk dalam hidupmu. Tetapi hanya sahabat sejati yang
meninggalkan jejak kakinya di hatimu”. Dan umpama Batak berkata:
Manuk ni Pealangge, hotehotek laho marpira; sirang maraleale,
lobian sian matean ina”. Itulah indahnya persahabatan. “Sahabat
yang baik sulit didapat, lebih sulit ditinggalkan, dan mustahil untuk
dilupakan”.
Itulah yang terjadi pada Daud. Beragam romantika hidup telah
dilaluinya.. Banyak orang bersilih ganti di dekatnya. Namun, satu
nama, seorang pribadi tidak pernah hilang dari hatinya. Walaupun
dia sudah penuh keagungan, kekayaan, kemuliaan dan segala
kemewahan, nama dan pribadi orang itu selalu muncul di hatinya,
wajahnya selalu tergambar di matanya, dan suaranya, walaupun
sudah berpisah beberapa puluh tahun masih jelas terngiang di
telinganya. Nama itu, pribadi itu adalah SANG SAHABAT yang
telah meninggalkan jejak kakinya di hati Daud, yaitu sahabat
kentalnya YONATHAN.
Memang sangat ironis! Daud dan Yonathan bersahabat, tetapi
Saul, ayahnya Yonathan sangat membenci. Namun, persahabatan
tetaplah persahabatan. Persahabatan mampu menembus ikatan darah.
Mungkin dari pengalaman ayahnya inilah Salomo berkata: “Ada
teman mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib

MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020 64


64
64
Daftar Isi
Tanggal 27 September 2020

daripada seorang saudara” (Amsal 18, 24). Itulah juga arti dari
umpama Batak yang telah dikutip tadi. Dan ketika Daud menerima
kabar bahwa Yonathan telah meninggal di medan perang bersama
Saul, Daud mengoyakkan pakaiannya, meratap, menangis dan
berpuasa bersama semua orang yang bersama-sama dengan dia (2
Sam. 1, 11-12). Saking sedihnya, dia menggubah nyanyian ratapan,
yang wajib diajarkan kepada bani Yehuda (baca di 2 Sam 1, 17-27).
Dan berikutnya, ironis lagi! Sebagai mandataris Allah, Daud harus
melaksanakan hukuman yang dijatuhkan Allah atas dosa-dosa Saul.
Semua anak-anak dan keturunannya harus musnah. Namun
demikian, nama sahabatnya itu tetap ada di hatinya. Karena itu,
ketika keadaan bangsanya semakin kondusif, Daud mencari
informasi tentang sahabatnya itu: “Masih adakah orang yang tinggal
dari keluarga Saul?” (ayat 1). Dan ternyata, masih ada, yaitu
Mefiboseth bin Yonathan bin Saul. Dia tinggal di rumah Makhir di
Lodebar di seberang Yordan.
2. Persahabatan ini sungguh menyentuh perasaan. Daud tidak
melupakan sahabatnya walau dia telah menduduki tahta kerajaannya.
Ini membuktikan bahwa sahabat sejati bukan hanya teman di kala
suka tetapi terutama teman di kala duka. Persahabatan yang melam-
paui persaudaraan, melampaui segala nikmat dunia. Bagi seorang
sahabat, pintu akan tetap dibukakan (Lukas 11, 5). Itulah juga yang
Tuhan Yesus lakukan kepada kita. Orang-orang percaya disebutnya
bukan sebagai hamba, tetapi sahabat (Yohannes 15, 15); dan
persahabatan Yesus kepada manusia ditunjukkanNya dengan
memberikan nyawaNYA (Yoh. 15, 13)
Yang perlu kita renungkan sekarang: Masih adakah persahabatan
seperti itu kita jumpai di masyarakat kita yang dipenuhi oleh jiwa
egoisme dan individualisme ini? Nampaknya justru sikap Malin
Kundang yang paling banyak, yang “setelah hari panas, lupa kacang
akan kulitnya”. Malah semakin banyak orang seperti “hehean
lombu”, yang ketika melarat sangat hormat menyembah memohon
bantuan kita; tetapi sesudah mendapat bantuan, dan dia berhasil

65 MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020


65
Daftar Isi
Tanggal 27 September 2020

akibat bantuan tsb, dia malah menendang kita. Sebagai orang


percaya, kita seharunya membangun bukan hanya persaudaraan
dengan sesama, tetapi juga persahabatan. Yesus telah memberi
teladan untuk kita teladani.
3. Memang, nampaknya Daud agak lambat melakukannya. Mungkin
karena kondisi bangsanya yang menyerap seluruh perhatiannya.
Tetapi setelah keadaan memungkinkan, dia ternyata tidak melupakan
persahabatan. Malah tetap membara di hatinya.
Dan itulah yang terpenting dalam melakukan perbuatan baik.
Lebih baik terlambat daripada tidak ada samasekali; walaupun, kita
harus berusaha agar segala perbuatan baik itu kita lakukan secepatnya
tepat pada waktunya. Karena nilai sebuah perbuatan baik, juga
bergantung pada waktu atau momentum. Karena setitik air sangat
berguna dan bernilai bagi seseorang yang kehausan di padang gurun
(atau ketika musim kemarau yang sangat panjang); tetapi seember air
tidak bermanfaat apa-apa bagi mereka yang kebanjiran atau yang
tinggal di tepi danau.
4. Saudaraku! Sebenarnya, Daud bisa merasa puas telah memberi janji
kepada sahabatnya Yonathan bahwa dia akan membantu keluarganya
bila mereka datang meminta. Halak Batak mandok: Ndang adong
na mangalehon molo so adong na ma la (meminta). Tetapi, bara api
kerinduannya akan sahabatnya Yonathan yang telah meninggal itu
telah begitu memuncak. Sehingga Daud mencari informasi, apakah
masih ada keluarga Yonathan yang masih hidup, “Aku hendak
menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah”. Daud mencari kesem-
patan untuk berbuat baik tanpa menunggu orang lain terlebih dahulu
meminta.
Saudaraku! Yesus telah melakukan itu bagi kita. Yesus mau
mengorbankan nyawaNya kepada kita ketika kita masih berdosa,
tanpa kita minta. Seharusnya itulah teladan kita. Orang percaya
seharusnya selalu berusaha, secara proaktip, tanpa dikomando, tanpa
diminta untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik, mencari segala
kesempatan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik. (Terutama

MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020 66


66
66
Daftar Isi
Tanggal 27 September 2020

dalam kondisi bangsa kita, akibat virus Corona yang sangat


menyesakkan ini). Jangan tunggu sampai orang meminta, tetapi
proaktiplah menolong sesama.
5. Benar, yang dilakukan Saul terhadapnya sangatlah menyakitkan .
Namun, Daud tidak ingin membalaskan itu kepada keturunan Saul.
Justru dia mau menunjukkan kasihnya “Tidak adakah lagi orang
yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan
kepadana kasih yang dari Allah”. Daud menyadari bahwa bukanlah
tugasnya menghukum orang yang bersalah. Dia mengetahui bahwa
itu adalah hak prerogatip Allah (Mazm 18, 48). Tugasnya hanyalah
melakukan yang baik sebagai balasan setiap perbuatan jahat. Orang-
orang seperti itulah yang disebut anak-anak Allah (Mat. 5, 44).
Saudaraku! Hendaknya perbuatan ini menjadi “budaya” kita.
Banyak orang/kelompok lain yang membenci kita. Jangan membalas.
Balaslah hanya dengan perbuatan baik kepada mereka. Dengan
demikian mereka akan dipermalukan (Amsal 25, 22; Rom 12, 20).
6. Saudaraku, yang terakhir, Ternyata Mefiboseth, anaknya Yonathan
itu adalah seorang cacat, yang lumpuh. Dihadapan seorang raja agung
seperti Daud, Mefiboseth menyebut dirinya sendiri sebagai “seekor
anjing mati”, yang tidak berguna, dan hina. Namun bagi Daud, dia
adalah perwakilan sahabatnya Yonathan. Daud tidak melihat “anjing
mati” di dalam diri Mefiboseth, tetapi melihat “Yonathan sang
sahabat”. Sehingga dia mengangkatnya dan berkata: Jangan takut.
Lalu Daud mengembalikan semua harta Saul kepadanya untuk
diusahakan oleh Ziba, hamba Saul untuk Mefiboseth. Dan yang
terutama, Daud mengatakan kepada Mefiboseth: “Engkau akan tetap
makan sehidangan dengan aku”. Luar biasa!
Itulah yang Yesus lakukan bagi kita. Manusia sudah terkapar
seperti anjing mati akibat kesakitan, terutama karena keberdosaan
manusia. Namun, hati Tuhan tergerak oleh belas kasihan, dan
mengangkat kita menjadi sahabatnya. Dia datang mengangkat kita
menjadi anak-anak Allah yang makan sehidangan dengan Tuhan
(Wah. 3,20; 19,17)

67 MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020


67
Daftar Isi
Tanggal 27 September 2020

Itulah yang seharusnya kita lakukan bagi sesama kita, terutama


mereka yang mempunyai keterbatasan, yang lemah, miskin,
terbelakang, di penjara, sakit, terutama Saudara kita yang
menderita sebagai dampak wabah virus Corona yang lampau.
Mereka bukanlah orang-orang berdosa yang harus dibuang dan
dijauhi, tetapi, seperti yang dilakukan Yesus, mereka harus
dilayani dan dibantu (Matius 25, 31-46). Mereka adalah sahabat-
sahabat Yesus, saudara-saudara Yesus. Bagi mereka yang
membatu kaum lemah ini, Tuhan akan mewariskan Kerajaan
yang telah Tuhan sediakan (Mat. 25, 34-40). Epistel yang sudah
kita baca tadi mengingatkan kita, agar ketika kita bersukacita,
ingatlah akan mereka yang cacat, lemah, tak berdaya, kaum
marjinal. Jauh lebih bermanfaat bersukaria bersama mereka
ketimbang dengan orang yang di selevel atau di atas kita.
Bagaimana Daud bisa melakukan itu? Hanya karena dia
selalu memikirkan Tuhan, seperti dia katakan: “Aku hendak
menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah”. Daud ingat
betul, janji persahabatannya dengan Yonathan mereka ikat
dihadapan Allah (1 Sam. 20, 42); Allah mereka jadikan sebagai
saksi. Itulah yang menyebabkan Daud mampu melakukan
perbuatan mengasihi seperti itu. Perbuatan kasih hanya dapat
dilakukan bila Tuhan menguasai hati kita. Dan perbuatan kasih
seperti itu akan kelihatan gila (edan). Karena perbuatan kasih
adalah buah dari hati, bukan logika. Seorang filsuf bernama
Pascal, berkata: Bahwa hati mempunyai logika sendiri”, yang
tidak sama dengan logika otak; karena itu kelihatannya gila,
seperti salib Kristus yang menjadi kebodohan bagi orang Yunani
dan batu sandungan bagi Yahudi.
Saudaraku! Melalui nats ini kita diingatkan akan kasih
Kristus. Kasih seperti itulah yang harus kita nampakkan dalam
seluruh bidang kehidupan kita. Itulah yang akan menunjukkan
bahwa kita adalah anak-anak Tuhan.
Amin.

MARTURIA 52 – Edisi : 05 Juli 2020 - 11 Oktober 2020 68


68
68

Anda mungkin juga menyukai