Daftar Isi
1. Syarat Tumbuh Budidaya Porang
o A. Jenis Dan PH Tanah
o B. Kondisi Lingkungan
o C. Iklim Atau Suhu
2. Teknik Perkembangbiakan Porang
o A. Perkembangbiakan dengan Bintil atau Katak
o B. Perkembangbiakan dengan Biji atau Buah
o C. Perkembangbiakan dengan Umbi
3. Persiapan Lahan Budidaya Porang
4. Cara Menanam Porang
5. Cara Pemupukan Tanaman Porang
o a. Persiapan Media
o b. Perendaman Benih
o c. Pemupukan Pada Masa Persemaian
o d. Pemupukan Porang Pada Lahan Tanam
o e. Pemupukan Porang Pada Saat Tanaman Porang Berusia 1-18 Bulan
6. Pemeliharaan Dalam Budidaya Porang
7. Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Tanaman Porang
o Cara Pencegahan Penyakit dan Hama Tanaman Porang
8. Tahap Panen Porang
1. Syarat Tum
Bagi Anda yang ingin memulai budidaya porang, bersiaplah untuk mendapatkan hasil panen hingga
lebih dari 176 juta sekali panen. Tentu saja, ini bukan hal yang mengherankan, karena komoditas
porang sedang banyak dicari saat ini.
Budidaya porang sedang banyak dibicarakan dikarenakan memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan.
Karena umbi tanaman porang mengandung zat Glucomanan yang memiliki banyak manfaat di bidang
industri dan juga kesehatan.
Selain itu, porang juga digunakan untuk pembuatan lem dan jelly yang beberapa tahun terakhir
diekspor ke Jepang. Apabila dulur-dulur tertarik untuk memulai budidaya tanaman porang, berikut
kami sajikan informasi mengenai cara budidaya porang dari awal hingga panen.
B. Kondisi Lingkungan
Tanaman porang memerlukan naungan agar pertumbuhannya baik. Tingkat kerapatan naungan
minimal 40 %.
Naungan yang cocok untuk tanaman porang adalah pepohonan jenis jati, mahono, dan sono.
Perkembangbiakan tanaman porang dapat dilakukan secara vegetatif maupun generatif. Secara
umum, teknik perkembangbiakan porang dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
Katak dikumpulkan pada masa panen, kemudian disimpan hingga memasuki musim penghujan untuk
langsung ditanam pada lahan yang telah disiapkan.
Satu tongkol buah bisa menghasilkan biji sampai 250 butir yang dapat digunakan sebagai bibit porang
dengan cara disemaikan terlebih dahulu.
Untuk umbi yang berukuran besar, umbi dipecah-pecah sesuai ukuran yang diinginkan selanjutnya
ditanam pada lahan yang telah disiapkan.
Adapun persiapan lahan porang yang harus dulur-dulur lakukan adalah sebagai berikut :
Bersihkan lahan yang akan digunakan dari gulma dan sisa tanaman
Setiap 4 Ha dijadikan 1 blok dan dibuat jalan pemeriksaan selebar 2 m sebagai batas balok
Pemasangan ajir dengan jarak 1 m x 1 m baik untuk umbi maupun untuk katak
Buat jalur menggunakan cangkul selebar 0,5 m, untuk bibit yang menggunakan katak yang
ditanam pada jalur yang sudah dicangkul.
Pembuatan lubang tanam untuk bibit yang menggunakan umbi dengan ukuran lubang sekitar
20x20x20 cm.
Pemberian pupuk dasar dilakukan sebelum umbi ditanam dengan pupuk bokashi sebanyak 0,5
kg/lubang yang dicampur dengn top soil, sedngkan untuk katak pupuk bokashi dicampur pada
tanah sekitar ajir.
Bibit yang telah dipilih dimasukkan satu per satu ke dalam lubang tanam dengan letak bakal
tunas menghadap ke atas
Untuk setiap lubang tanam diisi 1 bibit porang dengan jarak tanam 1 m x 1 m
Tutup lubang tanam dengan tanah setebal 3 cm
Terdiri dari Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan, GDM SaMe Granule Bio
Organic dan GDM Black BOS.
Ketiga pupuk ini adalah pupuk terbaik yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil
panen porang.
Sebab, produk GDM Organik mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap, mengandung bakteri
premium, mengandung enzime pertumbuhan dan terbukti bisa mencegah penularan penyakit,
utamanya penyakit tular tanah yang dapat mempengaruhi kualitas umbi porang.
Berikut ini adalah cara pemupukan porang dengan menggunakan produk GDM Organik:
a. Persiapan Media
Jika Anda membudidayakan tanaman porang melalui biji, maka Anda perlu mempersiapkan
persemaian. Berikut ini cara persiapan media persemaian pada biji porang:
b. Perendaman Benih
Sebelum dilakukan persemaian, Anda harus merendam benih yang sudah diseleksi untuk persemaian.
Perendaman benih ini bertujuan untuk menghilangkan bibit hama penyakit yang terdapat didalam
benih.
Dengan begitu, benih yang akan disemaikan akan bebas dari hama penyakit. Berikut ini cara
perendaman benih porang menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan:
1. Larutkan 1 liter Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan kedalam 20 liter air
kemudian aduk hingga homogen.
2. Rendam benih porang kedalam larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman
Pangan yang sudah dibuat selama 30 menit, kemudian angkat dan letakkan kedalam wadah
steril.
c. Pemupukan Pada Masa Persemaian
Pada saat persemaian, Anda perlu melakukan pemupukan agar benih yang disemaikan bisa tumbuh
menjadi bibit yang baik dan berkualitas.
1. Pemupukan pada masa persemaian dimulai saat 8 hari setelah semai (HSS).
2. Larutkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan kedalam tangki semprot
berisi air penuh.
3. Aduk hingga homogen.
4. Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan ke seluruh bagian
tanaman.
5. Ulangi pengaplikasian setiap satu minggu sekali.
6. Setelah benih tumbuh dan telah mengeluarkan setidaknya 2 daun sejati, maka benih siap
untuk dipindah tanam.
Ini bertujuan agar pertumbuhan dan perkembangannnya optimal, sehingga bisa mendapatkan hasil
panen berlimpah, bahkan lebih dari 170 juta dalam sekali panen.
1. Taburkan secara merata 5 gram GDM SaMe Granule Bio Organic kedalam lubang tanam pada
14 hari sebelum tanam.
2. Campurkan 1 gelas air mineral GDM Black BOS kedalam tangki semprot berisi air penuh.
Kemudian semprotkan ke seluruh permukaan lubang tanam yang sudah basah dan lembab.
Lakukan hingga memenuhi dosis 5 kg/ha.
3. Pada saat hari tanam (0 HSS), lakukan pemupukan dengan menggunakan Pupuk Organik Cair
GDM Spesialis Tanaman Pangan.
4. Larutkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan kedalam tangki semprot
berisi air penuh.
5. Aduk hingga homogen.
6. Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan ke seluruh bagian
tanaman.
e. Pemupukan Porang Pada Saat Tanaman Porang Berusia 1-18
Bulan
1. Larutkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan kedalam tangki semprot
berisi air penuh.
2. Aduk hingga homogen.
3. Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan ke seluruh bagian
tanaman.
4. Lakukan hingga memenuhi dosis 8 liter/ha.
5. Ulangi pengaplikasian setiap 2 bulan sekali.
Nah, itulah cara pengaplikasian Pupuk Organik GDM untuk porang. Penggunaan Pupuk Organik GDM
terbukti bisa meningkatkan hasil panen porang lebih banyak dan lebih besar (berkualitas). Agar Anda
bisa melihat kehebatan Pupuk Organik GDM, silahkan klik https://gdm.id/pupuk-porang/:
Berikut Adalah Pupuk Yang Digunakan Dalam Budidaya Porang :
Untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi yang maksimal, dapat dilakukan perawatan yang
intensif dengan cara penyiangan gulma. Penyiangan dilakukan dengan membersihkan gulma yang
dapat menjadi pesaing tanaman porang dalam hal kebutuhan air dan unsur hara.
Penyiangan sebaiknya dilakukan sebulan setelah umbi porang ditanam. Penyiangan berikutnya
dilakukan saat ada gulma yang muncul. Gulma yang sudah disiang lalu ditimbun di dalam lubang
untuk dijadikan pupuk organik.
Sedangkan penyakit umum porang adalah: busuk batang semu, layu daun oleh
jamur Sclerotium sp, Rhyzoctonia sp, Cercospora sp.
Pengendalian nematoda jenis Heterodera sering menyerang umbi porang dapat menggunakan
Carbofuran, sedangkan pengendalian penyakit dapat gunakan fungisida Ridomil dan Benlate, dan
pengendalian hama dapat gunakan Basudin dan Thiodan.
Hama besar seperti babi hutan, landak atau tikus tidak perlu dicemaskan, karena umbi porang banyak
mengandung kalsium oksalat yang menyebabkan muntah, gatal pada lidah dan kerongkongan bila
bagian tanaman dimakan mentah.
Selain itu bakteri yang terkandung di dalamnya akan menghasilkan antibiotik yang berfungsi untuk
melawan jamur dan bakteri pathogen penyebab penyakit pada tanaman.
Tanaman porang dapat dipanen untuk pertama kali setelah umurnya mencapai 2 tahun. Umbi yang
dipanen adalah umbi besar yang beratnya lebih dari 1 kg/umbi, sedangkan umbi yang masih kecil
ditinggalkan untuk dipanen pada tahun berikutnya.
Setelah itu, tanaman dapat dipanen setahun sekali tanpa harus menanam kembali umbinya.
Ciri-ciri porang yang siap panen adalah jika daunnya telah kering dan jatuh ke tanah. Satu pohon
porang bisa menghasilkan umbi sekitar 2 kg dan dari sekitar 40 ribu tanaman dalam satu hektar bisa
dipanen 80 ton umbi pada periode pemanenan tahun kedua.
Setelah umbi dipanen, kemudian dibersihkan dari tanah dan akar. Umbi kemudian dipotong lalu
dijemur, memotong umbi tersebut harus benar karena menentukan kualitas porang yang dihasilkan