Anda di halaman 1dari 16

Name : Dhela Teguh A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


Class : 3C
LKM FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
NIM : 190641100086
Score : …………………

Bryophyte (Mosses)

Aim:
To know structure, classification, roles and metagenesis of mosses.

1. Give name of part moss!


e
a. Sporofit

d a b. Gametofit
c. Seta
c
d. Kaliptra
e. Sporangium

2. Identify characteristic of mosses!


b hidup secara berkoloni, tidak berpembuluh,
berada di tempat yang lembab, dan terlindungi
dari cahaya matahari, berukuran kecil, berwarna
hijau, multiseluler,tidak mempunyai pembuluh
seperti xylem dan floem, dinding sel terdiri dari
selulosa, mengalami metagenesis, merupakan
peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta,
3. Classification of mosses based on
Tumbuhan lumut dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan bentuk gametofit dan sporofit,
yaitu lumut daun (Bryopsida), lumut hati (Hepaticophyta), dan lumut tanduk
(anthocerotophyta)

4. Liverwort (Hepaticophyte)
Look the following structure of Marchantia polymorpha:
a. Based on that picture, mention characteristic of liverwort!
Kingdom : Plantae
Division : Hepaticophyta
Class : Hepaticosida
Ordo : Hepaticoccales
Family : Hepaticoceae
Genus : Hepaticopsida
Spesies : Hepaticiopsida sp

b. What is advantages of liverwort!


Lumut hati yang sudah melalui berbagai proses bisa dimanfaatkan sebagai tindakan
pertolongan pertama apabila terkena racun ular. Namun itu hanya sebagai pertolongan
pertama untuk menetralisir racun, karena agar segera pulih harus tetap membawa pasien
ke dokter untuk diisap racun sepenuhnya. Selain itu, lumut hati juga dapat mengobati
penyakit Hepatitis C, sebagai bahan obat antiseptic (obat luka), dan masih banyak manfaat
lainnya.

Sedangkan pada tumbuhan, selain dapat membantu proses fotosintesis juga pertumbuhan
tanaman di sekitar, lumut hati juga dijadikan bahan pestisida karena mengandung
antioksidan alami untuk melenyapkan hama-hama tanaman seperti virus, mikroba,
maupun serangga sekalipun. Manfaat lain bagi lingkungan, lumut hati dapat menahan
erosi.

5. Hornworts (Anthocerophyta)
Look the following structure of hornwort:
a. Based on that picture, mention characteristic of hornwort!
Tubuhnya cukup mirip dengan lumut hati, tapi memiliki perbedaan pada sporofitnya.
Sporofit ini bisa membentuk kapsul yang memanjang dan dapat tumbuh seperti tanduk.
Habitatnya ada di daerah yang memiliki kelembaban cukup tinggi. Seluruh poros
sporogonium ini terdiri dari sebuah jaringan atas dan dari beberapa sel mandul. Kolumela
yang diselubungi oleh jaringan, kolumela ini kemudian menmproduksi spora, Arkespora
juga memproduksi sel-sel mandul yang biasa disebut dengan elatera. Keunikan dari lumut
tanduk jika dibandingkan dengan lumut lainnya. Masaknya kapsul dalam spora pada
sporogonium yang tidak bersamaan, selain itu dimulai dari atas dan terus berturut-turut
menuju bagian bawah. Dinding sporogonium ini memiliki stoma yang terdapat dua sel
penutup, Anthocerotales ini terdiri hanya dari satu suku, Anthocerotaceae, Lumut ini
hanyamemiliki beberapa marga yang telah dimasukkan kedalam satu kelompok saja, yaitu
suku. Gametofit memiliki talus berbentuk seperti cakram dengan tepian yang bertoreh
Sel-selnya hanya bisa memiliki satu kloroplas dan hanya memiliki satu kloroplas yang ada
satu pirenoid besar. Pada sisi bagian bawah talus terdiri dari stoma dengan 2 sel penutup
yang berbentuk ginjal. Sel-sel penyusun kaki sporogonium memiliki bentuk seperti
rhizoid dan merekat di talus gametofitnya. Sporogonium tidak memiliki tangkai, dan
mempunyai bentuk yang mirip tanduk, kira-kira panjangnya 10 sampai 15 cm.
Berdasarkan analisis menggunakan asam nukleat, ternyata lumut jenis ini memiliki
kerabat paling dekat dengan salah satu tumbuhan berpembuluh(vaskuler).

6. True Mosses (Briophyta)


a. Mention characteristic of Briophyta?
1) Sel-sel penyusun tubuhnya mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa,
Multiseluler
2) Air masuk dalam tubuh lumut secara imbibisi, sementara hasil fotosintesis
didistribusikan secara defusi, daya kapilaritas, dan dengan aliran sitoplasma
3) Mengalami metagenesis
4) Merupakan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta
5) Akar berupa akar semu (rizoid) yang terdiri dari beberapa lapis sel parenkim dan
berbentuk seperti rambut atau benang-benang
6) Sperma diproduksi di anteridium dan ovun diproduksi di arkegonium
b. Mention the advantages of Bryophyta?
1) Menahan erosi tanah; pengikisan tanah dapat dicegah dengan kehadiran lumut.
2) Mengurangi bahaya banjir; lumut juga berperan dalam mencegah bencana banjir,
karena air hujan yang turun diserap dengan baik oleh lumut
3) Mengatasi bisa ular; lumut dapat digunakan untuk menghilangkan racun ular
4) Obat bius yang sangat dibutuhkan di dunia medis
5) Lumut hati sebagai obat hipertensi

7. Fill the box completely with the word in the following box:
Sporangium Protonema
A=Archegonium
B=Antheridium
Spores C=Fertilization
Buds
D=Sperm
Meosis E=Egg
F=Spores
Sporophyte
G=Protonema
Fertilization H=Buds
I=Meiosis
J=Sporangium
Egg K=Sporophyte

Archegonium

Antheridium
Sperm

8. Completely the diagram of mosses!


Spore

Mosses

Anteridium Arkegonium

Sperm Ovum

Zygot

Sporogonium

Sporofit (2n)

Sporangium

Spore
Name : Dhela Teguh A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
Class : 3C
LKM FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
NIM : 190641100086
Score :

Pterydophyte (Fern)

Aim
To know structure, classification, roles and metagenesis of mosses.
g.indusium
Look the following picture of fern structure:

h.sporangium
f sorus c crozier

e blade

i.spora
d Frond
bagian

a Rizoma

b Raices

1. Completely the box on above picture:


a. Rizoma
b. Raices/Root/akar
c. Fiddlehead (crozier)/Daun muda
d. Frond (bagian daun dari tumbuhan paku)
e. Blade (bagian daun yang keluar dari daun)
f. Sorus
g. Indusium
h. Sporangium
i. Spora.

2. Mention characteristic of fern!


a. Akar, batang dan daun memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem.
b. Dapat ditemukan di air, di tempat lembab, menempel pada tumbuhan lain sebagai epifit
atau di sisa-sisa tumbuhan lain dan sampah-sampah sebagai saprofit.
c. Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam kotak
spora atau sporangium. Kotak-kotak spora tersebut terkumpul dalam sorus. Sorus-sorus
ini kemudian berkumpul di permukaan bawah dari helaian daun.
d. Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-
hari disebut generasi sporofit.
e. Daun yang masih muda menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang khusus
menghasilkan spora, disebut sporofil. Daun yang tidak menghasilkan spora disebut
tropofil, berfungsi untuk fotosintesis.
f. Tidak berbunga.
g. Umumnya memiliki rizom (batang yang terdapat di dalam tanah).
h. Memiliki 4 struktur penting, yaitu lapisan pelindung sel (jaket steril) yang terdapat
disekeliling organ reproduksi, embrio multiseluler yang terdapat dalam arkegonium,
kutikula pada bagian luar dan yang paling penting adalah sistem transport internal yang
mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah.

2. Explain the classification of fern based on kind of spore!


a. Paku Homospora ( isospora ) = Tumbuhan paku homospora menghasilkan spora dengan
ukuran sama yang tidak dapat dibedakan antara spora jantan dan betina.
Contoh : Lycopodium sp. (paku kawat)

b. Paku Heterospora ( an-isospora ) = Tumbuhan paku heterospora menghasilkan spora


berbeda ukuran. Spora jantan berukuran kecil disebut mikrospora dan spora betina besar
disebut makrospora.
Contoh : Selaginella sp.(paku rane), Marsilea crenata (semanggi)

c. Paku Peralihan = Paku peralihan menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama,
namun berjenis kelamin jantan atau betina.
Contoh : paku ekor kuda ( Equisetum debile )

3. Explain the classification of fern based on leave!


Macam daun pada tumbuhan paku ;
1) Berdasarkan ukurannya, dibedakan :
a. Daun Mikrofil, yaitu daun ang ukurannya kecil. Mikrofil berbentuk rambut atau sisik,
tidak bertangkai, dan tidak bertulang kecuali pada paku kawat dan paku ekor kuda.
b. Daun Makrofil, yaitu daun yang ukurannya besar. makrofil sudah bertangkai, bertulang
daun, dan memiliki daging daun (mesofil) yang terdapat stomata, jaringan tiang, dan
bunga karang.

2) Berdasarkan Fungsinya, dibedakan :


a. Daun Tropofil, yaitu daun yang tidak menghasilkan spora, tetapi memiliki zat hijau
daun (klorofil), sehingga berfungsi dalam proses fotosintesis atau menghasilkan zat
makanan (glukosa). Daun ini sering disebut sebagai daun steril.
b. Daun Sporofil, yaitu daun yang menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakan
(reproduksi), sehingga daun ini disebut juga daun fertil (subur).
Sporofil pada tumbuhan paku ada yang berbentuk helaian dan ada pula yang membentuk
strobilus. Strobilus merupakan kumpulan beberapa sporofil yang menyerupai bentuk
kerucut.

Di bagian bawah sporofil terdapat sorus, yaitu kumpulan bulatan kecil berwarna cokelat
yang mengandung banyak kotak spora (sporangium). Pada sporangium terdapat sel
penutup yang menyerupai cincin yang disebut annulus.
Sorus dilindungi oleh suatu struktur berupa selaput yang disebut indusium. Reproduksi /
perkembangbiakan secara metagenesis, yaitu terjadi pergiliran keturunan antara fase
sporofit yang diploid (2n) dan fase gametofit yang haploid (n). Pada Fase sporofit lebih
dominan (waktu hidupnya lebih panjang).

4. Whisk fern (Psilotophyte)


Look the following picture of Psilotum nudum

a. Mention characteristic of Psilotophyta!


• Psilo : gundul/tanpa daun
• Tinggi batang 20-30 cm
• Rhizom penuh rizoid
• Tumbuhan paku ini dikenal pula sebagai paku telanjang, karena sporangiumnya
terbuka.
• Tumbuhan berpembuluh tidak berbiji paling primitif. Karena
tidak memiliki daun, akar, dan batangsejati, meskipun telah mempunyai berkas
pengangkut.
• Protalus 1-18 mm dg diameter 0.5-2 mm.
• Permukaanya terdapat anteredia dan arkegonia
• Wujud sporofit berupa tangkai bercabang-cabang menggarpu dengan sporangium
pada ujung cabang-cabangnya. Sporofit menghasilkan satu jenis spora (homospora).
• Sebagian anggota dari tumbuhan paku ini sudah punah. Selain jenis-jenis yang masih
bertahan, terdapat anggota yang diketahui dari fosil-fosilnya, seperti Rhynia major dan
Asteroxylon.
• Daun mikrofil
• Batang bercabang dikotom, dan berfungsi dalam fotosintesis. Pada ruas-ruas batang
dihasilkan sporangium
• Spora dihasilkan oleh sporangium Untuk memperoleh hara, gametofit paku ini
tergantung pada bersimbiosis dengan cendawan mikoriza, karena tidak mempunyai
klorofil

b. Look the following picture


Learn the above picture and make scheme of Psilotophyte metagenesis!
5. Club Mosses (Lycopodiophyte)
Look the following picture of Lycopodium sp.

a. Mention characteristic of Lycopodium!


Lycopodium atau yang sering dikenal dengan sebutan Paku kawat. Lycopodium
memiliki ciri-ciri berdaun kecil (mikrofil) dengan susunan spiral dan daun-daun yang
sangat banyak tersebut tersusun rapat, batangnya seperti kawat sehingga diberi julukan
paku kawat, sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus
(kerucut).
Ciri-ciri Lycoodium yaitu :
 Tanaman mencapai ketinggian hingga 30 cm dan konsentrasinya herba.
 Tubuh sporofit (fase diploid) dibedakan menjadi batang (bagian udara) dengan
batang, daun dan sistem akar. Cabang itu dikotomis (apeks dibagi menjadi dua
untuk membentuk dua cabang).
 Batangnya bisa bersujud atau tegak dan daunnya mikrofilik. Mikrofil adalah daun
yang sangat kecil yang memiliki satu bundel pembuluh darah (kumpulan xilem
dan floem) yang tidak bercabang.
 Daunnya kecil, biasanya kurang dari 1 cm, bulat telur atau lanset dan kasar.
Konfigurasi daun pada batang bisa heliks, berlawanan atau bersiul, dan dapat
terjadi anisofilia.
 Akar bercabang secara dikotomis dan bersifat adventif (tidak berasal dari embrio).
Pada tanaman yang tegak mereka berasal di puncak batang dan tumbuh sampai
muncul di pangkal. Akar tanaman merayap diproduksi langsung ke arah pangkal
batang.
 Strobili (sumbu reproduksi) tegak, sederhana atau bercabang dua. Sporofil (daun
yang membawa sporangia) bersifat sementara dan memiliki sayap tipis di
pangkalan. Sporangia (struktur yang menghasilkan spora) terletak di dasar sporofil
dan berbentuk ginjal.
 Spora kecil dan dengan dinding sel tipis, bisa berwarna kuning dan dalam
beberapa kasus memiliki kandungan klorofil kecil. Memiliki ornamen yang
bervariasi antara spesies, dari reticulated hingga baculada.
 Gametofit dapat menyajikan berbagai bentuk - obconic, berbelit-belit, berbentuk
cakram atau wortel - dan berada di bawah tanah.
 Batang pohon Lycopodium menyajikan epidermis uniestratified (dari satu lapisan
sel). Di bawah epidermis, beberapa lapisan sel parenkim terbentuk, membentuk
korteks.
 Terdapat endodermis (jaringan yang dibentuk oleh lapisan sel dengan dinding
menebal) dan dua hingga tiga lapisan pericycle (jaringan yang mengelilingi
jaringan konduktif).
 Sistem vaskular adalah tipe plectostela (pelat xilem dikelilingi oleh floem), yang
dianggap primitif di dalam trakeofit.
 Daun memiliki epidermis atas dan bawah, dan stomata (sel khusus dalam
transpirasi dan pertukaran gas) dapat berada di kedua permukaan.
 Sel-sel mesofil (jaringan antara kedua epidermis) berbentuk bulat dan ruang antar
sel.
 Akar berasal dari jaringan internal batang.
 Di puncak ada caliptra (struktur berbentuk topi) yang melindungi sel meristematik
(khusus dalam pembelahan sel).
 Rambut radikal dikembangkan berpasangan dari sel-sel epidermis akar.

a. Completely the following metagenesis of club mosses with words in the box!
Sporophyte A=Archegonium
Mei B=Antheridium
osis
C=Fertilization

Fertilization D=Sperm
E=Egg
MegaSporangium
F=MegaSpores
Sperm
MegaGametophyte G=Meiosis
H=Cone
MegaSpores
Egg I=Sporophyte
J=MicroGametophyte
K=MegaSporangium
L=MicroSporangium
M=MegaGametophyte
Archegonium
Antheridium

6. Horsetail (Sphenophyte)
Learn the following picture of horsetail:

a. Mention characteristic of horsetail!

Batang tumbuhan ini berwarna hijau, beruas-ruas, berlubang di tengahnya, berperan


sebagai organ fotosintetik menggantikan daun. Batangnya dapat bercabang. Cabang
duduk mengitari batang utama. Batang ini banyak mengandung silika. Ada kelompok
yang batangnya bercabang-cabang dalam posisi berkarang dan ada yang bercabang
tunggal. Daun pada semua anggota tumbuhan ini tidak berkembang baik, hanya
menyerupai sisik yang duduk berkarang menutupi ruas. Spora tersimpan pada struktur
berbentuk gada yang disebut strobilus (jamak strobili) yang terletak pada ujung batang
(apical). Pada banyak spesies (misalnya E. arvense), batang penyangga strobilus tidak
bercabang dan tidak berfotosintesis (tidak berwarna hijau) serta hanya muncul segera
setelah musim salju berakhir. Jenis-jenis lain tidak memiliki perbedaan ini (batang
steril mirip dengan batang pendukung strobilus), misalnya E. palustre dan E. debile.
Batang fertil E. arvense dengan strobilus di ujungnya. Batang ini muncul pada akhir
musim salju, sebelum munculnya batang steril yang fotosintetik (lihat gambar di
taxobox). Spora yang dihasilkan paku ekor kuda umumnya hanya satu macam
(homospor) meskipun spora yang lebih kecil pada E. arvense tumbuh menjadi
protalium jantan. Spora keluar dari sporangium yang tersusun pada strobilus.
Sporanya berbeda dengan spora paku-pakuan karena memiliki empat "rambut" yang
disebut elater. Elater berfungsi sebagai pegas untuk membantu pemencaran spora.

b. Learn life cycle of horsetail bellow:

Make the scheme of equisetum life cycle:


7. Pteridopsida (true fern)
a. Identify the structure of pteridopsida!
1. Kormos sejati
Bersifat unifolar (berkutub satu) artinya embrio paku hanya berkembang ke satu
arah membentuk batang dan daun, baru kemudian dari batang terbentuk akarnya.
2. Akar tumbuhan paku
Fase gametofit tumbuhan paku memiliki akar semu yang disebut rhizoid,
Sedangkan fase sporofitnya memiliki akar sejati dengan tipe akar serabut. Akar
serabut adalah tipe akar yang tidak memiliki akar pokok
3. Batang tumbuhan paku pada fase gametofit disebut protalium. Batang ini
memiliki bentuk seperti lembaran kecil yang juga berfungsi sebagai tempat
fotosintesis. Sedangkan pada fase sporofit, tumbuhan paku telah memiliki batang
sejati dengan jaringan pembuluh angkut xilem dan floem.
4. Daun pteridopsida terbagi menjadi dua yakni daun sporofil dan daun tropofil,
pada sporofil terdapat sporangium (daun fertil) dan pada tropofil tidak terdapat
sporangium (daun steril ) yang mengumpul di sorus di bawah daun. Daun tunggal
sampai majemuk bersirip yakni tangkai dan helaian daun. Tiap sirip disebut pina
dengan lekuk yang bervariasi.
Daun tumbuhan paku hanya terbatas pada fase sporofit tumbuhan paku.
Berdasarkan bentuknya, daun paku dapat dibedakan menjadi mikrofil dan
makrofil. Mikrofil merupakan daun berukuran kecil (seperti gumpalan) yang
terdapat di sekitar batang dan tulang daun paku. Mikrofil merupakan daun yang
belum terdiferensiasi, artinya daun tersebut masih memiliki jenis jaringan yang
sama, belum memiliki jaringan yang berbeda-beda. Sedangkan makrofil
merupakan daun sejati yang digunakan untuk melakukan fotosintesis.
5. Spora dihasilkan pada sporofil, terutama di bawah daunnya. Daun mudanya
tumbuh menggulung, spora paku terdapat pada sorus, sorus muda diselaputi oleh
indusium setiap sorus dilindungi sel yang membentuk cincin yang disebut annulus
6. Gametofit pteridopsida memiliki klorofil dimana gametofit tersebut dapat
ditemukan dalam sifat bentuk bigeneratif ataupun unigeneratif

b. Mention the advantages of pteridopsida:


Manfaat pteridopsida :
1. Bahan makanan atau sayur, contoh : Semanggi dan paku tiang
2. Bahan bangunan, contoh paku tiang :
3. Tanaman hias, contoh : suplir
Contoh pteridopsida : Semanggi, paku sawah, paku tanduk rusa, dan paku sarang
burung, paku tiang, paku resam, suplir.

c. Completely the diagram of fern life cycle with word in the box:
J A=Archegonium

I B=Antheridium

C=Fertilization

D=Sperm
F
E=Egg
K H
F=Spores
C
E G G=Gametophyte
A
H=Meiosis
D I=Sporangium

J=Sporophyte

K=Embryo
B

d. Completely the scheme of fern life cycle bellow:

Spora

Anteridium Arkegonium

Sperm Ovum

Zigot

Fern

Sporangium

Meiosis

Spore

Anda mungkin juga menyukai