Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN DASAR I

“Perawatan Kuku Kaki”

DISUSUN OLEH :
Kelas 2C
Kelompok 4 :
1. Muhammad Yusuf K 6. Riska Shelia

2. Nadila Tri Andini 7. Wendy Puspita S

3. Novita Fili 8. Lutviyah

4. Oktaviani Mega 9. Ristia Effendi

5. Raudatul Siva 10. Sahda Nurelinda


I. Definisi

Suatu proses memberikan perawatan pada bagian kuku kaki klien, ini merupakan bagian
dari hygiene rutin dan mencakup perendaman, untuk melembutkan kutikula dann lapisan sel
tanduk, pembersihan dan pengeringan menyeluruh dan menggunting kuku.

II. Tujuan

1. Mencegah adanya proses infeksi


2. Mencegah timbulnya bau
3. Mencegah injuri jaringan yang lunak

III. Persiapan
a. Persiapan alat
1. Baskom cuci

2. Mangkuk muntah
3. Kain pembersih

4. Handuk mandi atau wajah

5. Gunting kuku
6. Sikat kuku atau kutikula lembut

7. Papan pengikir

8. Krim tubuh
9. Alas mandi sekali pakai

10. Handuk keras

11. Sarung tangan

12. Tongkat orange


b. Persiapan lingkungan
1. Mencuci tangan bagi perawat
2. Atur peralatan pada meja sekitar tempat tidur
3. Tarik tirai sekitar tempat tidur atau tutup pintu ruangan

c. Persiapan klien
1. Sebelum melaksanakan prosedur, informasikan pada klien bahwa perawat
akan membantu klien untuk melakukan perawatan kebersihan kaki dan kuku.
2. Jelaskan kepada klien setiap prosedur dan berikan penjelasan bantuan yang
dibutuhkan oleh perawat.
3. Setelah prosedur, ingatkan kepada klien untuk mengulang langkah-langkah
yang telah dikerjakan.

LANGKAH-LANGKAH
I. Tahap pra intraksi
a.    Verifikasi program pelayanan keperawatan pasien tersebut

b.    Siapkan alat

c.    Siapkan diri petugas dalam berinteraksi dengan pasien

II. Tahap orientasi :

a.    Berikan salam

b.    Jelaskan tujuan dan prosedur

c.    Tanyakan persetujuan dan kesiapan pasien

II. Tahap kerja


1. Jelaskan prosedur kepada klien, termasuk fakta bahwa rendaman
memnutuhkan waktu beberapa menit
2. Pastiakan perintah dari penyelenggara kesehatan untuk menggunting kuku
jika kebijakan institusi mewajibkannya
4. Lakukan hygiene tangan. Susun perelngkapan di meja samping tempat tidur
5. Tutup tirai atau pintu kamar klien ( jika perlu )
6. Bantu klien aambulatori untuk duduk di kursi. Bantu klien yang terbaring ke
posisi supinasi dengan mengelevasikan bagian kepala tempat tidur. Letakkan
alas mandi sekali pakai di lantai di bawah kaki klien, atau letakkan handuk di
matras
7. Isi baskom cuci dengan air hangat. Periksa suhu air
8. Letakkan baskom di atas alas mandi atau handuk, bantu klien meletakkan kaki
di dalam mangkuk. Letakkan sinyalpemanggil dalam jangkauan klien
9. Rendahkan posisi meja disamping tempat tidur, dan letakkan dipangkuan
klien. ( klien duduk di kursi atau berbaring di tempat tidur )
10. Isi mangkuk muntah dengan air hangat dan letakkan di handuk kertas di atas
meja samping tempat tidur
11. Instruksikan klien untuk menempatkan jari dalam mangkuk dan letakkan
lengann dalam posisi yang nyaman
12. Biarkan kaki dan kuku direndam selama 10-20 menit. Hangatkan kembali
setelah 10 menit
13. Bersihakan perlahan daerah di bantalan kuku dengan batang orangewood atau
ujung kayu dari kapas usap sementara jari direndam. Pindahkan mangkuk
muntah dan keringkan kuku dengan sempurna
14. Gunting kuku sejajar puncak jari, periksa kebijakan institusi. Bentuk kuku
dengan papan pengikir. Jika klien memiliki masalah sirkulasi, jangan gunting
kuku cukup lakukan pengikiran pada kuku
15. Gunakan sikat kutikula lembut atau sikat kuku disekitar kutikuka
13. Pindahkan meja dari klien
16. Kenakan sarung tangan bersih dan sikat area kalus dengan kain pembersih
17. Bersihkan perlahan daerah di bantalan kuku dengan batang orangewood.
Keluarkan kaki dari mangkuk dan keringkan
18. Bersihkan dan rapikan jari kaki sesuai langkah 13 dan 14 jangan kikir sudut
jari kaki. Periksa kebijakan institusi untuk menggunting kuku klien
19. Berikan krim ke kaki dan tangan dan bantu klien kembali ke tempat tidur dan
posisi yang nyaman
20. Lepaskan sarung tangan bersih dan taruh di wadah. Bersihkan dan kembalikan
perlengkapan ke tempatnya. Buang seprai yang kotor. Lakukan hygiene
tangan
21. Periksa kuku dan jaringan sekitar setelah direndam dan menggunting kuku
22. Minta klien untuk menjelaskan atau mendemostrasikan perawatan kuku
23. Periksa gaya berjalan klien setelah perawatan kuku kaki
24. Catat prosedur dan observasi

IV. Tahap terminasi


a.    Ucapkan terima kasih atas kerjasama dengan pasien
b.    Dokumentasikan pelaksanaan tindakan keperawatan tersebut

c.    Evaluasi respon klien

d.   Simpulkan hasil kegiatan

e.    Pemberian pesan

f.     Kontrak waktu kegiatan selanjutnya

g.    Atur posisi klien senyaman mungkin

h.    Bereskan alat-alat dan kembalikan pada tempatnya


V. Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Klien penderita penyakit vaskular perifer, diabetes melitus, lansia dan
imunosupresi sering membutuhkan perawatan kuku dari ahli spesialis untuk
mengurangi resiko infeksi. Selama perawatan, ahli tersebut akan mengkaji kondisi
kaki klien. Adanya eritema, kehangatan atau kalus dapat mengindikasikan area
dengann kerusakan jaringan dan ancaman kerusakan.
2. Klien dengan diabetes tidak boleh merendam tangan dan kaki. Rendaman
meningkatkan risiko infeksi karena maserasi kulit
3. Merendam kaki klien penderita diabetes melitus atau penyakit vaskular perifer
tidak disarankan. Rendaman dapat mengakibatkan maserasi ( pelunakan kulit
yang berlebihan ), ulserasi atau infeksi
4. Semua penderita diabetes melitus harus menjalani pemeriksaan kaki setidaknya
sekali setahun. Mereka dengan risiko yang lebih banyak harus mejalaninya lebih
sering. Penderita neuropati harus menjalani inspeksi kaki pada setiap kunjungan
profesional kesehatan
5. Inspeksi kaki setiap hari termasuk bagian bawah dan atas, tumit, dan area diantara
jari kaki. Agar lebih teliti, gunakan cermin atau minta keluarga memeriksa setiap
hari
6. Instruksikan klien untuk mencuci kaki tiap hari dengan air hangat. Keringkan
dengan baik, terutama area diantara jari kaki
7. Jika kaki berkeringat, berikan bedak kaki tanpa pewangi. Kenakan sepatu dengan
bagian atas yang berpori-pori
8. Selalu kenakan kaus kaki bersih, jika perlu ganti kaus kaki dua kali sehari. Jangan
berjalan dengan kaki telanjang
9. Jika anda melihat kekeringan kaki atau diantara jari, berikan lanolin, baby oil,
atau corn oil dan gosokkan perlahan ke kulit
10. Kikir kuku kaki secara lurus dan persegi, jangan gunakan gunting atau gunting
kuku. Konsultasikan ke podiatris jika perlu
11. Jangan gunakan obat bebas untuk menangani jamur kaki, kuku yang tumbuh
kedalam atau untuk melepasakan kalus. Konsultasikan ke dokter atau podiatris
12. Hindari stoking atau penahanan yang ketat. Jangan menyilangkan kaki saat
duduk. Ini dapat mengganggu sirkulasi ke ekstermitas bawah
13. Gunakan sepatu yang pas. Sol sepatu harus fleksibel dan tidak licin. Anda dapat
menggunakan wol diantara jari kaki yang bergesek. Sepatu harus kuat, menutup,
dan tidak membatasi kaki. Klien dengan tekanan plantar yang meningkat
menggunakan alas kaki yang meredam dan mendistribusikan tekanan. Klien
dengan deformitas tulang membutuhkan sepatu lebar dengan sol berbantal
14. Jangan gunakan sepatu baru dalam waktu lama. Kenakan dalam beberapa hari
dengan periode singkat
15. Lakukan olahraga teratur untuk memperbaiki sirkulasi ke ekstermitas bawah.
Berjalanlah dengan perlahan dan angkat, rotasikan, fleksikan, serta ekstensikan
kaki pada tumit. Gantung kaki di sisi tempat tidur selama 1 menit lalu ekstensikan
kedua kaki dan posisikan paralel dengan tempat tidur sambil berbaring supinasi
selama 1 menit. Kemudian istirahatlah 1 menit
16. Cuci luka kecil dengan segera dan keringkan dengan sempurna. Gunakan
antiseptik ringan saja ( misalnya salep neosporin ). Hindari iodine atau
Mercurochrome. Hubungi penyelenggara kesehatan untuk menangani luka atau
laserasi.

VI. Pengkajian
1. Inspeksi semua permukaan jari, kaki, dan kuku. Perhatikan adanya kekeringan,
inflamasi, atau retakan kulit lakukan juga inspeksi area diantara jari kaki,telapak
kaki serta tumit.
2. Periksa warna serta suhu jari dan kaki. Periksa pengisian kapiler di kuku. Palpasi
pulsasi radialis dan ulnaris pada tiap tangan dan pulsasi dorsalis pedis, perhatikan
karakter pulpasi.
3. Perhatikan gaya berjalan klien minta klien berjalan dalam garis lurus ( jika
mampu )
4. Tanyakan pada klien wanita apakah mereka sering menggunakan cat kuku dan
penghapusnya.
5. Amati jenis alas kaki klien : apakah klien menggunakan kaos kaki? Apakah
sepatu klien terlalu sempit? Apakah klien menggunakan stocking nilon atau
penahanannya? Apakah alas kaki bersih?
6. Identifikasi resiko klien akan masalah kaki atau kuku:
a. Lansia
b. Diabetes melitus
c. Gagal jantung, penyakit ginjal
d. Penyakit serebrovaskuler
7. Periksa jenis obat rumah yang digunakan klien untuk masalah kakinya:
a. Sediaan obat bebas berupa cairan untuk menghilangkan jaringan tanduk
b. Menggunting jaringan tanduk atau kalus dengan pisau cukur atau gunting
c. Penggunaan bantalan coin oval
d. Pemberian plester
8. Periksa kemampuan klien merawat kuku atau kaki; perubahan penglihatan,
kelelahan, dan kelemahan muskuloskletal
9. Periksa pengetahuan klien tentang praktik perawatan kuku dan kaki.

Anda mungkin juga menyukai