Anda di halaman 1dari 20

59

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. D

A. Pengkajian
1. Identitas Diri Klien

Nama : Ny. D

Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Tamatan SD
Suku : Minang
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jorong Sawah Kasiak, Bukik
Kanduang
Tanggal/Jam Masuk Rumah Sakit : 12 Juni 2017/Jam 02.10 WIB
Tanggal/Jam Pengkajian : 12 Juni 2017/Jam 11.05 WIB
No.MR : 01 02 30
Diagnosa Medik : AF + CHF FC III
Sumber Informasi : Ny D, Keluarga Ny. D dan status
pasien

Keluarga Terdekat Yang Dapat Dihubungi :


Nama : Tn. A
Umur : 28 Tahun
Pendidikan : SMA
Alamat : Jorong Sawah kasiak, Bukit
Kanduang
Hubungan Dengan Pasien : Anak
2. Status Kesehatan Masuk Rumah Sakit
a. Alasan Masuk Rumah Sakit

Pasien masuk ruangan Jantung melalui IGD RSUD Solok pada

tanggal 12 Juni 2017 diantar oleh keluarganya dengan keluhan sesak

nafas dan sesak bertambah jika melakukan aktivitas

b. Faktor Pencetus

59
60

Pasien tidak mampu menjaga pola makan dan minum, tidak

mampu menjaga pola istirahat tidur dan pasien tidak mampu

melakukan aktivitas
c. Faktor Memperberat
Pasien tidak mampu menjaga pola hidup sehat dan pasien

memiliki riwayat penyakit Jantung.


d. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien masuk ruang rawat inap jantung melalui IGD, masuk

dalam keadaan sadar, pada tanggal 12 Juni 2017 pukul 11.00 WIB.

Pada saat pengkajian oleh perawat di ruang rawat jantung pasien

mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami nyeri dada

sebelah kiri sejak ± 3 hari yang lalu, pasien mengatakan nyeri yang

dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan nyeri tersebut menjalar ke

punggung, pasien juga mengatakan nyeri dadanya hilang timbul dan

sering datang tiba-tiba. Pasien mengatakan jantung sering berdebar-

debar sejak ± 2 minggu yang lalu. Pasien mengatakan mudah lelah,

pasien mengatakan badannya terasa lemah, letih, pegal-pegal dan

berkeringat dingin. Pasien mengatakan sering mengalami pusing.

Pasien mengatakan sesak nafas dan sesak bertambah jika melakukan

aktivitas yang berat. Pasien mengatakan mual dan sebelum masuk

rumah sakit pasien muntah 1x. Pasien mengatakan tidak nafsu makan

sejak ± 2 minggu yang lalu, pasien mengatakan nyeri ulu hati ± 3 hari

yang lalu, pasien juga mengatakan sudah ± 3 hari tidak makan

dikarenakan sulit menelan, pasien mengatakan nyeri tekan pada

bagian perut kiri atas, pasien mengatakan hanya menghabiskan ¼

porsi makan, pasien mengatakan BB sebelum sakit 45 Kg. Pasien


61

mengatakan pandangannya berkunang-kunang. Pasien mengatakan

sering terbangun pada malam hari karena sesak nafas timbul dan

pasien mengatakan susah untuk tidur karena jantung berdebar-debar

dan nyeri dada. pasien mengatakan tidur pada malam hari ± 3-4 jam.

Pasien mengatakan tidur tidak nyenyak. pasien mengatakan tidak

nyaman dengan sesak yang dirasakan sehingga pasien merasa gelisah,

Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi.

Pasien mengatkan tidak tahu penyebab dari penyakit yang dideritanya,

pasien juga mengatakan tidak tahu apa tanda dan gejala dari penyakit

nya dan pasien juga tidak tahu diet makanan dan minuman yang harus

dihindari, dibatasi, dan makanan dan minuman yang dianjurkan untuk

dikonsumsi. Pasien juga sering menanyakan bagaimana kondisi dan

perkembangan dari penyakitnya.


Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan Darah : 170/110

mmHg, Nadi : 116x/menit, Pernapasan : 30x/menit, Suhu : 36,5oC.

Skala nyeri 6, durasi nyeri ± 5 menit, Pasien tampak meringis, pasien

tampak gelisah, pasien sesak, pasien tampak lemah, lelah dan letih,

pasien tampak terpasang monitor, pasien tampak sesak, pasien tampak

terpasang oksigen 3-4 liter/menit, pasien tampak terpasang kateter,

nyeri tekan pada ulu hati. Pasien tampak sering menguap, pasien

tampak bingung, tampak sering bertanya-tanya pada perawat, tampak

menggunakan otot bantu pernafasan, pasien tampak kurus, BB saat

masuk RS : 41 Kg. CRT ≤ 3 detik, Konjungtiva an anemis, sklera an

iketrik, mukosa bibir tampak kering.


e. Riwayat Kesehatan Dahulu
1) Penyakit Yang Pernah Dialami
62

Klien mengatakan sudah pernah di rawat di rumah sakit

dengan penyakit Tekanan Darah Tinggi/Hipertensi dalam rentang

waktu 2015 dan 2017, Dieabetes (-), Stroke (-)

No Bulan & Tahun Lama Rawatan


1. Oktober 2015 5 hari

2. Saat ini (2017) 4 hari

2) Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak ada memiliki alergi obat-obatan dan

makanan.
3) Kebiasaan Merokok/Kopi/Alkohol
Pasien mengatakan tidak ada memiliki kebiasaan merokok,

minum kopi dan kebiasaan minum alkohol. .


f. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan di dalam anggota keluarganya tidak ada

yang memiliki penyakit yang sama seperti klien yaitu ayah dan ibu

klien, namun klien mengatakan anggota keluarga tidak ada memiliki

riwayat penyakit jantung, ginjal, penyakit stroke dan penyakit lainnya.

Skema 3.1

Genogram Keluarga Ny. S


63

Keterangan Gambar :

: Laki-laki

: Perempuan

: Perempuan yang Meninggal Dunia

: Laki-laki yang Meninggal Dunia

: Pasien

: Tinggal Serumah

Ny.D memiliki kedua orang tua yang sudah meninggal dunia,

dan Ny. D memiliki satu orang kakak perempuan.

Tn.A dan Ny.D menikah dan dikaruniai 4 orang anak, anak

pertama laki-laki dan sudah menikah, anak kedua dan ketiga juga laki-

laki dan anak keempat perempuan. Ny.D tinggal serumah bersama

anak ketiga dan keempat karena anak pertama dan keduanya sudah

menikah dan tinggal bersama istrinya.

g. Pengkajian Fisiologis
1) Oksigenasi/Pernafasan
Pada saat pengkajian didapatkan pasien mengatakan sesak

nafas dan nafas terasa cepat, pasien tampak sesak, RR : 30x/menit,

menggunakan otot bantu pernafasan, nafas tampak cepat,

terpasang oksigen 3-4 liter/menit.


2) Sirkulasi
64

Pasien mengatakan jantung berdebar-debar, pasien

mengatakan nyeri dada sebelah kiri dan menjalar ke punggung,

TD : 170/110 mmHg, Nadi : 116x/menit, irama nadi irregular,

Tekanan Vena Jugularis (JVP) : 5+2 cmH2O, riwayat penyakit

jantung (+), CRT ≤ 3 detik, konjungtiva an anemis, akral teraba

hangat. Hasil dari pemeriksaan laboratorium didapatkan HGB :

13.0 g/dl, HCT : 39,5%, WBC : 9,01 (103/uL), PLT : 244 (103/uL).

3) Makanan dan Cairan

Pasien mengatakan pola makan sebelum sakit biasanya 3

kali sehari dengan nafsu makan baik. pasien mengatakan dahulu

suka makan makanan yang bersantan dan berminyak, makanan yang

mengandung lemak dan kolesterol. Pasien mengatakan berat badan nya

3 minggu yang lalu yaitu 45 kg, pasien mengatakan tidak nafsu makan

sejak ± 2 minggu yang lalu, pasien mengatakan mual, pasien

mengatakan nyeri ulu hati. Adanya gangguan menelan, BB saat ini 41

kg, nyeri tekan pada ulu hati, mual, Mukosa bibir tampak kering,

konjungtiva anemis, pola diet saat ini DJRG (Diet Jantung Rendah

Garam), hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Natrium 138

mEq/L, Kalium 4,8 mEq/L, Chloride 103 mEq, Ad random 113 mg%.

Tabel 3.1
Makanan dan Cairan
N Pengkajian Sebelum Sakit Saat Sakit
o
1. BB / TB 45 kg/145 cm 41 kg/145 cm
2. Makanan Yang Pasien menyukai Pasien kadang-kadang
Disukai makanan yang mau makanan yang
bersantan dan disediakan oleh rumah
berminyak, makanan sakit dan hanya
65

yang mengandung menghabiskan ¼ porsi


lemak dan kolesterol makanan yang
disediakan.
3. Makanan Yang Tidak Makanan yang pahit Makanan yang pahit dan
Disukai makanan yang terlalu
lunak
4. Nafsu Makan Baik Tidak nafsu makan
5.
Keluhan Makan Tidak ada Sulit menelan
6.
Jenis Diit Makanan Biasa DJRG
7. Pola Makan
a. Frekuensi 3 kali/hari 3 kali/hari
b. Jenis Nasi, lauk pauk DJRG
c. Porsi 1 porsi ¼ porsi dari yang
disediakan RS
8. Penurunan BB selama Tidak ada 4 kg (selama 2 minggu)
6 bulan terahir
Pola Minum
a.Frekuensi ± 1500 cc/hari ± 600 cc/hari
b. Jenis Air putih Air putih

4) Pola Eliminasi

Pasien mengatakan pola BAB sebelum sakit 1 kali sehari,

dan tidak ada keluhan seperti perdarahan, susah BAB, atau diare.

Pasien mengatakan tidak ada menggunakan pencahar/laksatif.

Pasien mengatakan pola BAB saat sakit 1 kali dalam 2 atau 3 hari,

dengan feses agak lembek dan tidak mengalami perdarahan, susah

BAB maupun diare. pasien mengatakan tidak ada keluhan BAK,

BAK lancar, pasien saat ini terpasang kateter. Pemeriksaan

laboratorium didapatkan Ureum 36 mg/dL, kreatinin 0,72 mg/dL.


66

Tabel 3.2
Pola Eliminasi
No Pola Kebiasaan Sebelum Sakit Saat Sakit
1. BAB
a. Frekuensi 1 kali/hari 1 kali/hari
b. Warna Kuning Kuning
c. Bau Khas Khas
d. Konsistensi Lunak/lembek Lunak/lembek
e. Keluhan Tidak ada Tidak ada

2. BAK
a. Frekuensi ± 5-8 kali/hari Terpasang Kateter
b. Warna Kuning jernih Kuning Jerni
c. Bau Khas Khas
d. Konsistensi Cair Cair
e. Keluhan Tidak ada Tidak ada

5) Aktivitas dan Istirahat

(a) Jenis pekerjaan : IRT


(b) Kegiatan Dalam Pekerjaan
Pasien mengatakan kegiatan pasien sehari-hari yaitu

melakukan pekerjaan rumah, pergi ke sawah.


(c) Olahraga Rutin
Pasien mengatakan tidak ada melakukan olahraga rutin.
(d) Kegiatan Di Waktu Luang
(e) Pasien mengatakan kegiatan waktu luangnya dengan

menonton dan mengobrol dengan anak dirumah.


(f) Keluhan Dalam Beraktifitas
(g) Pasien mengatakan selama dirumah tidak ada keluhan saat

beraktivitas, namun sudah ± 2 minggu pasien mengalami

kelelahan, jantung berdebar-debar dan merasakan mudah

sesak saat melakukan aktivitas sehari-hari, pada saat dirawat

di RS, pasien mengatakan aktivitasnya dibantu oleh perawat

dan anaknya karena pasien mudah lelah saat beraktivitas.

Tabel 3.3
Pola Tidur dan Istirahat
67

No Pola Kebiasaan Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Lama Tidur ± 6-7 jam ± 3-4 jam

2. Waktu Tidur 22.00-05.00 WIB Diatas jam 22.00 WIB

3. Kebiasaan sebelum Menonton TV dan Bercerita dengan


tidur bercerita dengan keluarga keluarga

4 Kesulitan Dalam Pasien mengatakan tidak Pasien mengatakan sulit


Hal Tidur ada kesulitan saat mau tidur karena terganggu
tidur. dengan sesak nafas dan
jantung berdebar-debar
Sering terbangun karena
sesak nafas timbul dan
tidur tidak nyenyak.

Masalah
6) Keamanan/Proteksi
Pasien mengatakan tidak ada riwayat jatuh atau riwayat cedera,

tdak ada riwayat alergi obat ataupun makanan, pasien mengatakan

pernah dirawat RS pada bulan Oktober 2015 dengan diagnosa

medis tekanan darah tinggi/Hipertensi

7) Persepsi Sensori
Pasien tidak mengalami kelainan maupun gangguan pada

sistem indera. Indera penglihatan, pendengaran, penghidu,

pengecap dan peraba semuanya normal.


8) Neurologi
Pasien mengatakan pusing dan kadang-kadang mengalami

sakit kepala, tidak ada riwayat kejang maupun riwayat penyakit


68

stroke. Tingkat kesadaran Compos mentis yaitu kondisi seseorang

yang sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun terhadap

lingkungannya dan dapat menjawab pertanyaan yang ditanyakan

pemeriksa dengan baik , GCS 15 dengan kriteria membuka mata

secara spontan, orientasi baik dan bicaranya jelas, serta mengikuti

perintah perawat yang sedang melakukan pengkajian. Pasien tidak

mengalami kelumpuhan pada ektstremitas atas dan bawah.


Tabel 3.4
Pemeriksaan Nervus Kranialis
No Nervus Hasil
1 N. Olfaktorius Mampu mambedakan bau
2 N. Optikus Tajam penglihatan sudah berkurang
3 N. Okulomotorius Mampu menggerakkan otot mata keatas
4 N. Troklearis Mampu menggerakkan otot mata kebawah
5 N. Trigeminus Tidak ada gangguan otot kunyah
6 N. Abdusen Mampu menggerakkan mata ke samping
ki/ka
7 N. Fasialis Mampu merasakan hapusan kapas pada
wajah
8 N. Fungsi pendengaran baik
Vestivulokokhlearis
9 N. Glasofaringeus Fungsi pengecap baik
10 N. Vagus Mampu membukakan mulut dengan baik,
Ada reflek muntah
11 N. Assoserius Mampu menggerakkan otot bahu
12 N. Hipoglosus Mampu membasahkan bibir dengan lidah.

9) Endokrin

Pasien mengatakan tidak mengalami penyakit gula atau

Diabetes, pasien tidak mengalami pembesaran atau pembengkakan

kelenjar. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Ad Random

113 mg%.
10) Nyeri / Ketidaknyamanan
Pasien mengatakana nyeri dada sebelah kiri sejak ± 3 hari

yang lalu, pasien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti


69

tertusuk-tusuk dan nyeri tersebut menjalar ke punggung, pasien

juga mengatakan nyeri dadanya hilang timbul dan sering datang

tiba-tiba. Skala nyeri 6, dengan kriteria wajah meringis, nyeri

yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk.

h. Metode Konsep Diri


Pasien mengatakan cemas dengan kondisinya ketika dibawa ke

RS. Pasien mengatakan sudah merasa baikan saat diberitahu oleh

dokter mengenai kondisinya, dan menerima kondisi penyakitnya saat

ini. Pasien berharap supaya penyakitnya dapat diobati dan pasien

tampak bersemangat untuk kesembuhatn penyakitnya.


i. Metode Peran
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien memiliki

energi yang cukup untuk melakukan aktivitas dirumah maupun diluar

rumah. Pasien juga berpartisipasi mengikuti kegiatan di masyarakat

seperti hajatan dan lainnya. Pasien juga berpastisipasi dalam terapi.


j. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris, tidak ada lesi, rambut
pendek dan hitam, bersih, kulit kepala bersih.
Palpasi : Tidak teraba pembengkakan dan benjolan
2) Mata
Inspeksi : Mata pasien simetris kiri/kanan, alis mata pasien

simetris kiri/kanan, sclera an ikterik, palpebra

tampak gelap, konjungtiva an anemis, respon

terhadap cahaya ada, tidak ada lesi di area mata

pasien, pupil isokor 2/2mm, pergerakan mata


70

simetris kiri/kanan, tampak kantung mata pada

daerah wajah pasien. Pasien tidak menggunakan

alat bantu penglihatan (kacamata).


Palpasi : Tidak ada teraba pembengkakan di mata pasien
dan tidak ada nyeri tekan dimata pasien

kiri/kanan
3) Hidung
Inspeksi : Hidung simetris kiri/kanan, lubang hidung
bersih, tidak ada penyumbatan dilubang

hidung, warna kulit hidung sama dengan warna

kulit yang lain, tidak ada lesi diarea hidung,

pernafasan cuping hidung, terpasang selang

oksigen 3-4 liter/menit.


Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di area hidung dan tidak
ada teraba masa di hidung pasien
4) Telinga
Inspeksi : Tidak ada lesi ditelinga pasien, telinga pasien
simetris kiri/kanan, ada serumen di telinga pasien,

tidak ada tanda-tanda infeksi di telinga pasien,

fungsi pendengaran pasien baik


Palpasi : Tidak ada nyeri tekan diarea telinga, tidak ada
pembengkakan, tidak ada nyeri tekan di telinga

pasien.
5) Mulut
Inspeksi : Warna bibir pasien merah muda agak pucat,
mukosa mulut lembab, tidak ada stomatitis,
gigi pasien tidak lengkap, pasien tidak menggunakan

gigi palsu
Palpasi : Tidak ada teraba pembengkakan di mulut pasien,
nyeri tekan tidak ada.
6) Leher
Inspeksi : Warna leher pasien sama dengan warna kulit
lainya, tidak tampak pembesaran kelenjar limfe,

leher pasien simetris kiri/kanan, tidak ada lesi di


71

area leher pasien, tampak pembesaran JVP dengan

ukuran 5 + 2 cmH2O (N=5 cmH2O).


Palpasi : Tidak ada teraba masa diarea leher , tidak ada
teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada teraba

pembesaran kelenjar limfe dan tidak ada nyeri saat

menelan, vena jugularis teraba 5 + 2 cmH2O (N=5

cmH2O)
7) Dada
 Paru-paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris kiri/kanan, bentuk dada

normo chest, klien tampak menggunakan otot

bantu pernapasan (kekuatan inspirasi dan ekspirasi

dibantu oleh otot perbafasan aksesoris), pernafasan

cuping hidung, pasien tampak sesak, pasien tampak

sulit bernafas, pernafasan cepat dan dangkal,

kedalaman nafas pendek, RR: 30 kali/menit, klien

tampak terpasang O2 nasal kanul 3-4 L/menit.

Palpasi : Traktil fermitus getarannya tidak sama kiri antara


dan kanan, pergerakan dinding dada sama kiri dan

kanan, compliance / pengembangan dada simetris.


Perkusi : resonan pada ruang paru sebelah kanan, pekak pada
ruang paru sebelah kiri.
Auskultasi : - Percabangan bronkus terdengar bronkovesikuler
- Area Paru terdengar vesikuler, ( pada sebagian
paru, nada rendah, lembut dan pendek saat
inspirasi dan panjang saat ekspirasi)
- tidak terdapat suara nafas tambahan ronchii (-),
wheezing (-).
8) Jantung
Inspeksi : Tidak ada jaringan parut pada dinding dada,
pergerakan dinding dada normal, Ictus cordis

terlihat di ICS IV
Palpasi : Ictus cordis teraba didi ICS IV
Perkusi : Perkus dari ICS III-V redup/pekak
72

Auskultasi : BJ S1 (Lup) dan BJ S2 (Dup) adanya bunyi


jantung tambahan S3 (gallop’s)
(a) Katup Aorta/A terletak di ICS 2 Linea sternalis

kanan, bunyi jantung S1-S2 (lup-dup), dsisni

terutama didengar BJ II-A. Ada bunyi jantung

tambahan S3 Gallop’s
(b) Katup Pulmonalis/P terletakdi ICS 2 Linea

sternalis kiri dan ICS 3 Linea sternalis kiri,

bunri jantung S1-S2 (lup-dup) disini terutama

didengar BJ II-P. Tidak ada bunyi jantung

tambahan (murmur tidak ada)


(c) Katup Trikuspidalis/T terletak di ICS 4 Linea

sternalis kiri, bunyi jantung S1-S2 (lup-dup)

disini terutama didengar BJ II-T, tidak ada

bunyi jantung tambahan (murmur tidak ada)


(d) Katup Mitral/M terletak di ICS 5 Linea

sternalis kiri (atau di apek ictus cordis) bunyi

S1-S2 (lup-dup) disini didengar BJ II-M, tidak

ada bunyi jantung tambahan (murmur tidak

ada)
9) Abdomen
Inspeksi : Perut pasien datar, tidak tampak adanya massa,
tidak ada lesi diarea perut pasien, warna kulitpasien

sama dengan kulit lainnya, tidak tampak kelainan

di umbilikus pasien, ascites tidak ada


Auskultasi : Bising usus pasien 9 kali/menit (N: 8-12 x/menit)
Perkusi : Tympani
Palpasi : Nyeri tekan pada ulu hati (+), tidak ada
hepatomegali, tidak ada splenomegali dan turgor

kulit baik.
73

10) Genitalia

Pasien memasuki fase menopause, pasien mengatakan hubungan

suami istri baik, tidak ada kelainan pada genital.

11) Kulit

Inspeksi : Warna kulit kuning langsat


Palpasi : Turgor kulit baik dan tidak ada piting edema

12) Ekstremitas

 Ekstremitas Atas :
Tidak ada nyeri sendi, pergerakan baik, CRT ≤ 3 detik, tidak

ada edema, akral teraba hangat, tangan kanan klien terpasang

infus IVFD RL 20 tetes/menit.


 Ekstremitas Bawah :
Tidak ada nyeri sendi, pergerakan baik, CRT ≤ 3 detik, tidak

ada edema, akral hangat.


Tonus Otot: 5555 5555
5555 5555
13) Keadaan Umum
 Keadaan Umum : Sedang
 Wajah : Simetris
 Bentuk Badan : Normal, pasien tidak bungkuk
 Bicara : Ucapan pasien jelas
14) Tanda-tanda Vital
 Tekanan Darah : 170/110 mmHg
 Pernapasan : 30x/menit
 Suhu : 36,50C
 Nadi : 116x/menit
 Tingkat Kesadaran : Compos mentis
 GCS : E4, M6,V5 (15)
74

k. Data

Penunjang

1) EKG

Gambar 3.1

Kesan

 Fibrilasi Atrium dengan respon Ventrikel yang cepat

 Kelainan gelombang ST dan T non spesifik

 EKG tidak normal

2) Rontgen

Hasil

 Jantung Membesar, batas kiri jantung


75

 mencapai dinding lateral hemitoraks kiri. Tampak punggung

jantung menonjol

 Aorta dan mediastinum tidak melebar.

 Trakea di tengah.

 Kedua hilus superposisi bayangan jantung.

 Infiltrate di kedua paru terutama sentral.

 Hemidafragma licin.

 Sinus kostofrenikus kanan baik, kiri suram.

Kesan

 Cardiomegali dan edema Paru

 Conus pulmonalis mulai menonjol

3) Laboratorium

Tabel 3.4
Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal 12 Juni 2017


Test Report Satuan Unit Normal Value
HB 13,0 gr/dl P = 11,5 – 16,5
RBC 4,44 10^6/uL P = 4,0 -5,0
HCT 39,3 % P = 37,0 - 45,0
WBC 9,01 10^3/uL 4,0 - 11,0
PLT 244 10^3/uL 150 – 400
Ureum 36 mg/dl 20 – 50
Kreatinin 0.72 mg/dl 0,5 – 1, 5
Natrium 138 mEq/L 135 – 145
Kalium 4,8 mEq/L 3,5 – 5,5
76

Chlorida 103 mEq/L 98 – 108


Ad Random 113 mg% <200

o. Terapi Medis
Tabel 3.6
Daftar Nama Obat Per Oral
NO Nama Obat Dosis Indikasi Kontraindik
1 Amlodipine 1 x 5 mg Penyakit jantung koroner Pasien yang men
dan nyeri dada (angina) alergi (hipersensi
terhadap amlodip

2 Bisoprolol 1 x 2,5 mg Hipertensi Gagl jantung, sin


bradikardia, syok
kardiogenik, blok
derajat 1 dan 2

3 Cefixime 2 x 100 mg Infeksi saluran pernafan, Pasien yang


infeksi saluran kemih, (hipersensitivitas
infeksi kulit, demam terhadap cefixim
thypoid. antibiotic g
cephalosporin.

4 Furosemide 2 x 40 mg Edema karena gagal


jantung, edema yang
Defesiensi kalium
berhubungan dengan
glomerolunefritis
gangguan ginjal dan
akut, wanita ham
sirosis hepatis, edema
menyususi dan
yang disebabkan oleh
hipersensitif terh
luka bakar
lasix

5 Pradaxa 2 x 110 mg Pencegahan primer Gangguan ginja


79

kejadian tromboemboli manifestasi he


vena pada pasien, lesi organ yang
pencegahan stroke dan resiko perdarahan
emboli sistemik dengan
fibrilasi atrium.

6 Ranitidine 2 x 1 Tab Obat yang diindikasikan Alergi terhadap


untuk sakit maag. ranitidine, ibu me
penderita gagal g
7 Spironolaktan 1 x 25 mg Hiperaldosteronisme Anuria, insufisien
primer, pasien edema, akut, hiperkalem
seperti gagal ginjal
kongestif, sirosis hati
atau asites, sindrom
nefrotik, hipertensi
esensial, hipokalemia
8 Tanapress 1 x 5 mg Obat hipertensi Ibu hamil, ibu me
riwayat angioder
ACE inhibitor

Tabel 3.7
Daftar Nama Obat Injeksi dan Cairan Infus
NO Nama Obat Dosis Route Pemberian Indikasi
Ringerfundin 20 tetes/ menit IV Kadar Natrium yang ren

ketidakseimbangan

elektrolit, kekurangan

cairan.
Ranitidin 2 x 1 Amp IV/IM Obat yang diindikasikan
80

untuk sakit maag.


Ceftriaxone 1 x 2 gr IV/IM Mengobati dan mence

infeksi yang disebab

oleh bakteri.
Lasix 2 x ! Amp IV/IM Edema karena gagal

jantung, edema yang

berhubungan dengan

gangguan ginjal dan siro

hepatis, edema yang

disebabkan oleh luka bak

Anda mungkin juga menyukai