LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh :
Kelompok 2/ Golongan B
1. Imam Arifin Gozali (141510501088)
2. Robi Fahrurrozi (141510501057)
3. Andik Setyawan (141510501058)
4. Heru Purnama (141510501108)
5. Zhilda Devia Bharati (141510501080)
6. Rian Andika Prasetyo (141510501085)
7. Moh. Abu Amar (141510501087)
1.2 Tujuan
1. Mengetahui komponen penyusun suatu ekosistem alami dan agroekosistem
2. Mengetahui hubungan antar komponen penyusun dalam suatu ekosistem
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
3.2.2 Alat
1. Alat pengambil gambar/ kamera
2. Pulpen
3. Buku
Belalang(Biotik Konsumen
Heterotrof)
4.2 Pembahasan
Ekosistem yang terbentuk merupakan salah satu bentuk ekosistem
ternaung yaitu ekosistem pada lahan terbuka yang berada di bawah pohon pohon,
pada ekosistem ini ditemukan komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari
abiotik, produsen, konsumen dan pengurai. tegakan dan tingkatpenguasaan jenis
vegetasi sangat berkaitandengan persaingan pertumbuhan. Indikatortercapainya
proses adaptibiliti untuk semuajenis vegetasi dalam pertumbuhannya
akanmenghasilkan komposisi tegakan dantingkat penguasaan jenis vegetasi
denganpertumbuhan yang normal dari waktu kewaktu. Kondisi demikian akan
tercapaijika tidak terjadi gangguan selama prosespertumbuhan dan
perkembanganberlangsung. (Abraham, 2012) Dimana dari komponen-komponen
inilah terjadinya hubungan saling timbal balik dan saling ketergantungan sehingga
membentuk suatu ekosistem. Salah satu unsur biotik adalah tanamana mahoni
yang juga sekaligus menjadi produsen/jasad autotrof dan juga terdapat tumbuhan
rumput yang menjadi unsur biotik dengan peranan sebagai competitor dan gulma
pada tanaman mahoni dalam ekosistem tersebut, Selain itu juga terdapat unsur
biotik hewani yang meliputi belalang dan jangkrik yang berperan sebagai
konsumen/ jasad heterotrof. unsur abiotiknya terdapat daun kering yang berperan
sebagai bahan yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dalam tanah yang
bermanfaat sebagai pupuk organik.
Pada ekosistem ini digambarakan semut sebagai konsumen sekaligus
dekomposer yang menguraikan komponen abiotik. Unsur abiotik terdapat daun
kering dan yang akan berperan sebagai pupuk organik setelah diuraikan oleh
mikroorganisme pengurai. Komponen biotik terdapat semut yang berperan
sebagai konsumen (heterotrof) dan sebagai dekomposer yang menguraikan
komponen abiotik. Rumput yang berfungsi sebagai produsen (autotrof).
Komponen abiotik terdapat batu, ranting dan daun kering. Dimana batu sebagai
tempat tinggal semut, ranting dan daun kering sebagai bahan organik.
Sistem ekologi dari daftar komponen ekosistem yang didapat berjalan
dikarenakan komponen ekosistem terbentuk lengkap dari komponen autotrof dan
heterotrofnya. Secara struktural juga terdapat komponen abiotik, produsen,
konsumen dan pengurai. Sehingga walaupun tidak terdapat konsumen tingkat 2
ekosistem akan tetap berjalan karena jumlah produsen lebih banyak dari
konsumen, komsumen tingkat satu yang mati akan diuraikan oleh semut dan akan
diserap lagi oleh tanaman yang ada disekitar sehingga rantai makanan akan terus
berputar.
Dari kondisi ekosistem ini produktivitasnya tergolong tinggi, ditinjau dari
komponen-komponennya yang lengkap yaitu produsen (jasad autotrof) rumput,
konsumen (jasad heterotrof) semut dan pengurai (dekomposer) organisme dalam
tanah / mikroba. Untuk segi stabilitas ekosistem ini masih belum stabil karena
jumlah produsen lebih banyak dibanding konsumen sehingga piramida makanan
masih belum stabil. Keseimbangan diarea ini tergolong tinggi dimana antar
komponen dapat saling memenuhi kebutuhan satu sama lain dan tingkat gangguan
yang rendah sehingga tidak begitu dikhawatirkan untuk tingkat pemenuhan
kebutuhan akan terganggu. Keberlanjutan untuk ekosistem ini bisa dikatakan
rendah karena ditinjau dari jumlah komponennya yang sedikit.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.
Dari praktikum yang dilakukan dapat diketahuai komponen- komponen
penyusun ekosistem dan peranan dari masing- masing komponen. Satu
ekosisitem secara fungsional harus tersususun meliputi dua komponen abiotk dan
biotik (autotrof dan heterotrof) dan secara struktural terdiri dari komponen
abiotik, produsen, konsumen dan pengurai. Dari data yang diperoleh menunjukan
bahwa komponen penyusun dari setiap ekosistem berbeda-beda tergantung pada
tempatnya dan jenis makhluk hidup yang dapat beradaptasi dan hidup didalamnya
juga bermacam-macam. Keberlanjutan suatu ekosistem dapat dilihat dari produsen
yang lebih banyak dari konsumen, atau sebaliknya dan dari keberagaman
tumbuhan, kelimpahan kosumen, dan komponen abiotik yang mendukung.
5.2 Saran
Dalam pelaksanaan praktikum agroekologi cukup disiplin dan sesuai
dengan jadwal yang ada. Dalam pelaksanaan pre-testnya sebaiknya memberikan
waktu yang cukup lama supaya praktikan dapat memikirkan jawaban yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Lawal, B.A. Adeboye, M.K.A. Tsado. P.A. Elebiyo, M.G. dan C.R. Nwajoku.
2012. Properties, classification and agricultural potentials of lateritic soils
of Minna in sub-humid agroecological zone, Nigeria. International
Journal of Development and Sustainability, 1(3) : Pages 903-911.
Ridwan dan Nurul, C. 2013. Penanganan Dampak Perubahan Iklim Global pada
Bidang Perkeretaapian Melalui Pendekatan Mitigasi dan Adaptasi.
Teoretis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (ISSN 0853-2982 ). 20(2).
Sutomo. 2009. Kondisi Vegetasi Dan Panduan Inisiasi Restorasi Ekosistem Hutan
Di Bekas Areal Kebakaran Bukit Pohen Cagar Alam Batukahu Bali
(Suatu Kajian Pustaka). Biologi XIII (2) : 45 – 50
Tulalessy, A.H. 2012. Potensi Flora Di Kabupaten Seram Bagian Barat. Ekosains.
ISSN : 2337 – 5329 1(1).