KEPERAWATAN GERONTIK
“ASKEP LANSIA DENGAN ARTHITIS GOUT dan HERPES”
OLEH:
KELOMPOK 1
RISKA RIA SAGALA
17301038
Terapi: analgesic
Kriteria Hasil:
1. Nyeri hilang/terkontrol
2. Pasien dapat beristirahat
3. Pasien dapat mengikuti farmakologi yang diresepkan
INTERVENSI : Manajemen Nyeri
O T
1. Monitor TTV 1. Lakukan terapi relaksasi
2. Lakukan pengkajian nyeri 2. Aplikasikan panas atau dingin
komprehenship yang 3. Berikan kebutuhan kenyamanan
meliputi lokasi, karakteristik, dan aktivitas dan aktivitas lain
durasi, frekuensi, kualitas, yang dapat membantu relaksasi
intensitas atau beratnya untuk memfasilitasi penurunan
nyeri dan faktor pencetus nyeri
3. Observasi adanya petunjuk 4. Gunakan strategi komunikasi
nonverbal mengenai terapeutik untuk mengetahui
ketidaknyamanan terutama pengalaman nyeri dan sampaikan
pada mereka yang tidak bisa penerimaan nyeri pada pasien
berkomunikasi secara efektif 5. Lakukan akupressur
4. Monitor kepuasan pasien
terhadap manajemen nyeri
dalam interval yang spesifik
5. Monitor lokasi dan
kecenderungan adanya nyeri
dan ketidaknyamanan
selama pergerakan/aktivitas
6. Tentukan lokasi,
karaktersitik, kualitas dan
keparahan nyeri sebelum
mengobati pasien
7. Cek perintah pengobatan
meliputi obat, dosis dan
frekuensi obat analgesik yang
diresepkan
E K
1. Berikan informasi mengenai 1. Kolaborasi dengan pasien, orang
nyeri, seperti penyebab nyeri terdekat dan tim kesehatan
akan dirasakan, dan lainnya untuk memilih dan
antisipasi dari mengimplementasikan tindakan
ketidaknyamanan akibat penurunan nyeri nonfarmakologi
prosedur sesuai kebutuhan
2. Ajarkan penggunaan teknik 2. Berikan individu penurunan nyeri
non farmakologi (seperti: yang optimal dengan peresepan
biofeed-back, TENS, analgetik
hypnosis, relaksasi, terapi 3. Beritahu dokter jika tindakan
musik, terapi bermain, tidak berhasil atau jika keluhan
akupressur dll) pasien saat ini berubah signifikan
dari pengalaman nyeri
sebelumnya
4. Informasikan tim kesrhatan
lainnya atau keluarga mengenai
strategi nonfarmakologi yang
sedang digunakan untuk
mendorong pendekatan preventif
terkait dengan manajemen nyeri
Kriteria Hasil:
1. Gerakan sendi klien kembali normal
2. Klien tidak mengeluhkan kaku di jari dan persendian
INTERVENSI : Teknik latihan penguatan sendi
O T
1. Identifikasi keterbatasan 1. Lakukan pengendalian nyeri
fungsi dan gerak sendi sebelum melakukan latihan
2. Monitor lokasi dan sifat 2. Berikan posisi optimal untuk
ketidaknyamanan atau gerakan sendi pasif dan aktif
rasa sakit selama 3. Berikan penguatan positif untuk
gerakan / aktivitas melakukan latihan bersama
E C
1. Jelaskan kepada 1. Kolaborasi dengan fisioterapi
pasien/keluarga tujuan dan dalam mengembangkan dan
rencana latihan bersama melaksanakan program latihan
2. Anjurkan melakukan latihan
rentang gerak aktif dan pasif
secara sistematis
Kriteria Hasil:
1. Pola tidur teratur
2. Istirahat cukup
INTERVENSI : Terapi relaksasi
O T
1. Identifikasi teknik relaksasi 1. Ciptakan lingkungan tenang dan
yang pernah efektif tanpa gangguan dengan
digunakan pencahayaan dan suhu ruangan
2. Periksa ketegangan otot, yang nyaman, jika memungkinkan
frekuensi nadi, tekanan 2. Gunakan pakaian longgar
darah, dan suhu sebelum 3. Gunakan relaksasi sebagai strategi
dan sesudah latihan penunjang dengan analgestik atau
3. Monitor respons terhadap tindakan medis lain, jika sesuai
terapi relaksasi
E K
1. Jelaskan tujuan, manfaat, -
batasaan dan jenis relaksasi
yang tersedia
2. Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi yang
tersedia
3. Anjurkan mengambil posisi
nyaman
4. Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi nyaman
5. Demonstrasikan dan latih
teknik relaksasi
Kriteria Hasil:
1. Pasien paham tentang penyakit asam urat
2. Pasien Mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan
perawat/tim kesehatan lainnya
3. Klien mampu menjalankan diet asam urat yang dianjurkan
4. Asam urat dalam batas normal (3-8 mg/dl)
INTERVENSI
O T
1. Identifikasi kesiapan dan 1. Swdiakan materi dan media
kemampuan menerima pendidikan kesehatan
informasi 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai yang disepakati
3. Berikan kesempatan untuk
bertanya
4.
E K
1. Jelaskaan factor resiko yang 1. Rujukan pasien kepada kelompok
dapat mempengaruhi pendukung atau agen komunitas
kesehatan lokal sesuai kebutuhan
2. Ajarkan strategis yang dapat 2. Perkuat informasi yang diberikan
digunakan untuk dengan anggota tim kesehatan
meningkatkan perilaku lain sesuai kebutuhan
hidup sehat 3. Diskusikan pilihan terapi atau
penangan
Kriteria Hasil:
1. Keutuhan struktual dan fungsi fsiologis dari kulit pada wajah
pasien
INTERVENSI : Perawatan integritas kulit
O T
1. Monitor efek terapeutik 4. Lakukan prinsip 6 benar (pasien,
obat obat, dosis, waktu, rute ,
2. Monitor efek local pada dokumentasi)
kulit yang mengalami 5. Cuci tangan dan pasang sarung
gangguan kulit tangan
6. Bersihkan kulit dan hilangkan
obat sebelumnya
7. Oleskan agen topical pada kulit
yang tidak mengalami luka, iritasi
atau sensitif
E C
1. Jelaskan jenis obat, alas an -
pemberian yang diharapkan
dan efek samping sebelum
pemberian
2. Ajarkan teknik pemberian
obat secara mandiri, jika
perlu
DAFTAR PUSTAKA
Sylvia a price & Lorraine M Wilson. 1994. Patofisiologi Edisi 4. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.
Persatuan Ahli Penyakit dalam Indonesia.1996.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I edisi
III. Jakarta: Balai Penerbit.
Doengoes, Marilynn E , dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Fakultas Kedokteran UI.2000. Kapita Selekta Kedokteran. edisi 3, Jilid I. Jakarta: Media
Aescul
Corwin, Elizabeth J. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta: EGC, 2009.