NaCl
Aquadest
Alat
Beaker glass, batang pengaduk, pipet tetes, vial, tutup vial, autoklaf, spuid injeksi, kertas cokelat, kertas
saring, kertas pH meter, corong, cawan porselen, spirtus, kaca arloji.
-menimbang NaCl sesuai dengan konsentrasinya (untuk larutan infus NaCl 1 liter)
- masukkan aquadest kedalam larutan NaCl, aduk sampai larut dan homogen
- lakukan penyaringan dan kemas dalam vial 500 ml, dikarenakan kita membuat sediaan 1000 liter jadi
kita jadikan 2 botol vial
- setelah itu sediaan disegel dengan alumunium foil agar tdk terjadi kebocoran
- kemudian sedian siap dilakukan sterilisasi menggunakan autoklaf dengan metode sterilisasi panas uap
- tutup autoklaf setelah itu kunci dan tutup aliran uapnya agar tekanan uapnya stabil berada didalam,
tunggu sampai parameternya menunjukkan warna hijau, tunggu 15 menit
- keluarkan sediaan dari dalam autoklaf, setelah itu dilakukan evaluasi sediaan yaitu uji karakteristik dan
uji sterilisasi.
Uji karakteristik
1. Uji kejernihan
Diamati secara visual, jika larutan jernih maka sudah memenuhi standart larutan sediaan parenteral
Dilakukan secara visual dengan menggunakan latar berwarana hitam dan putih, yakni dengan mengocok
sediaan terlebih dahulu kemudian letakkan sediaan dengan background warna hitam jika ada partikel
putih yang tenggelam maka terdapat partikel asing dan jika ada putih" yang melayang berarti
gelembung udara. Jika ada partikel" berwarna hitam atau gelap maka akan teramati dengan latar
berwarna putih.
3. Uji pH
- celupkan pH meter hingga basah, setelah tercelup dan basah semua, cocokkan pH pada label yang
terdapat diwadah ph indikator tersebut.
- Disini hasilnya pH = 6
4. Uji kebocoran
Sediaan dibungkus dengan kertas cokelat kemudian sediaan diglindingkan, setelah itu dilakukan
pengecekkan. Jika kertas basah maka sediaan bocor dan jika kertas kering maka sediaan bebas dari
kebocoran.
Uji sterilisasi
- Nyalakan spirtus
- mengambil sediaan infus nacl kurang lebih 3cc dengan spuid injeksi yang sudah steril.
- setelah itu, panaskan cawan petri yang berisi agar-agar sebagai media sterilisasi.
- setelah selesai diinkubasi selama 24 jam, keluarkan sediaan infus tersebut dari inkubator.
- amati hasilnya, disitu terlihat sediaan steril karena tidak ada pertumbuhan bakteri pada media
tersebut.
Bahan
Alat
Beaker glass, pipet tetes, batang pengaduk, gelas ukur, vial, tutu vial, kaca arloji.
- karena furosemid sukar larut dalam air dan mudah larut dalam alkali sehingga masukkan NaOH
kedalam aquadest pada beaker glass yang lain
- Teteskan NaOH sedikit demi sedikti kedalam larutan furosemid hingga furosemid terlarut sempurna
dan kelihatan jernih.
- kemudian dilakukan cek ph terlebi dahulu ( untuk injeksi furosemide pH 8,5-9,1) dengan pH indikator
universal dan cocokkan pada label disini pH menunjukkan angka 9 yang berarti sesuai.
- satu vial diisi 2 ml sediaan setelah semua terisi tutup semua vial dengan penutup karet.
- setelah itu dilakukan sterilisasi menggunakan autoklaf dengan metode sterilisasi panas uap.