A. PENGKAJIAN
Hari/ Tanggal : Senin/ 28 September 2020
Jam : 10.00 WIB
I. Identitas Pasien
a. Nama kepala keluarga : Ny. N
b. Umur kepala keluarga : 61 tahun
c. Alamat : Jl. Sutan Syahrir No. 06 Silaing Atas, Padang
Panjang
d. Pendidikan kepala keluarga : Sarjana (S1)
e. Pekerjaan : Pensiunan / Ibu rumah tangga
f. Komposisi keluarga
Keterangan :
: Pasien
: laki-laki
: Meninggal
: perempuan
g. Tipe keluarga : Tipe keluarga yaitu single parent, suami Ny.N
sudah meninggal, Ny.N juga tidak memiliki anak, jadi Ny.N hanya sendiri tinggal
dirumahnya saat ini.
h. Agama : Kepercayaan yang dianut oleh Ny. N adalah islam,
kebiasaan Ny. N kadang-kadang pergi sholat berjamaah ke masjid dan sering puasa
senin dan kamis, dan mengikuti majelis ta’lim dan pengajian.
i. Suku Bangsa : Ny. N mengatakan suku yang dianutnya adalah
chaniago.
j. Status sosial ekonomi keluarga : Ny. N mengatakan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari Ny.N menggunakan uang pensiunannya karena hanya hidup seorang diri
dirumah. Jadi penghasilannya cukup untuk kebutuhan sehari – hari.
k. Aktivitas rekreasi keluarga : Ny.N jarang pergi rekreasi dengan keluarga, karena
Ny.N lebih banyak mengahabiskan waktu dirumah.
II. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Ny. N sudah melakukan pemeriksaan ke Puskesmas, setelah diperiksa ternyata kadar
gula darah pada Ny.N tinggi, dan kadang Ny.N merasakan pusing sesekali.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Ny.N mengatakan tidak ada masalah kesehatan yang belum terpenuhi, karena Ny.N
mampu mengatasinya walaupun hanya sebagian.
3. Riwayat keluarga inti
Ny.N mengatakan pernikahannnya tidak dijodohkan. Ny.N dulunya menikah pada
tahun 1986.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny.N mengatakan ibunya dulu juga mempunyai penyakit yang sama dengannya, yaitu
diabetes melitus.
III.Lingkungan
1. Krakteristik rumah
Rumah Ny.N yang ditempati saat ini adalah rumah pribadi. Tipe bangunan rumah
Ny.N adalah rumah permanen. Terdapat 3 kamar tidur, 1 dapur, 3 kamar mandi, 1
ruang tengah tempat berkumpulnya keluarga sekaligus ruang tamu.Rumah Ny.N juga
bersih dan rapi.
→ Denah rumah PU Kamar 1
Ruang Tengah
Km
Kamar 2
Km
111
PB
Dapur
Kamar 3
Km
IV.Struktur keluarga
1. Pola Komunikasi keluarga
Pola komunikasi antara Ny N dan keluarga lainnya baik, dan saling mengingatkan
untuk mengkonsusi makanan yang sehat, dan menjaga kesehatannya, dll.
2. Struktur kekuatan keluarga
Di dalam keluarga, Ny.N yang memegang peranan utama dalam pengambilan
keputusan termasuk mengatur dan memutuskan apa yang akan dilakukan karena
Ny.N hidup sendiri dirumahnya. Umumnya setiap ada masalah apabila tidak
terselesaikan Ny.N meminta saran dari keluarganya, apalagi akhir-akhir ini Ny.N
mengatakan pusing dan mengganggu aktivitasnya.
3. Struktur Peran
a. Peran formal
Ny.N berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, dan pengambil keputusan
sekaligus ibu rumah tangga.
b. Peran informal
Ny.N yang saat ini dalam tahapan lansia. Ny.N sendiri dapat mengatasi masalah
kesehatannya secara perlahan-lahan.
4. Nilai atau norma keluarga
Ny.N menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama Islam dan
mengharapkan keluarga dan keponakan lainnya menjadi orang dan anak yang berguna
bagi nusa dan bangsa serta taat didalam menjalankan setiap ajaran agama islam yang
paling utama yaitu shalat lima waktu.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Ny.N dan anggota keluarga saling peduli dan menyayangi satu sama lain. Fungsi
afektif keluarga baik. Bentuk dukungan yang diberikan dalam keluarga saling
mendukung dan menyemangati, hubungan sangat dekat dan saling terbuka jika
mempunyai masalah.
2. Fungsi sosialisasi
Ny.N jarang bersosialisasi dengan anggota keluarga lainnya karena jarak rumah yang
tidak terlalu dekat.
3. Fungsi perawatan
Ny.N mengatakan apabila dia sakit langsung ke puskesmas terdekat dan jika tidak
sembuh, baru di bawa ke rumah sakit setempat. Ny.N mengatakan kondisi sehat
adalah ketika tubuh masih bisa melakukan kegiatan sehari-hari seperti bekerja.
Kondisi sakit adalah ketika badan terasa tidak enak, dan sudah tidak mampu
melakukan aktivitas seperti biasa.
VI. Stres dan Koping Keluarga
1. Stresor yang dimiliki
a) Stresor jangka pendek
Ny N mengatakan kalau Ny.N takut dengan kondisi kesehatannya memburuk
karena Ny.N hidup sendiri untuk memenuhi kebutuhannnya dan menjaga
kesehatannya.
b) Stresor jangka panjang
Ny.N mengatakan kalau khawatir tentang masa depannya sendiri, dan
bagaimana hidup kedepannya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Ny.N mampu mengetahui tentang penyakitnya dan mampu mengatasinya. Ny.N
mengetahui kalau kadar gula darah tinggi, Ny.N mampu mengkonsumsi makanan
yang sehat, walaupun kadang-kadang tidak patuh.
3. Strategi koping yang digunakan
Pengetahuan Ny.N terhadap kesehatannya bisa terpenuhi.
4. Strategi adaptasi keluarga
Dari hasil pengkajian masalah-masalah kesehatannya yang terdapat dikeluarga Ny.N
bisa terpecahkan.
5. Harapan keluarga
Ny.N mengatakan ingin menciptakan suasana rumah yang sehat agar Ny.N tidak
mengalami sakit dan berdo’a agar memiliki umur yang panjang dan sehats elalu serta
diberikan kemudahan dalam hidup juga kesabaran oleh Allah SWT sehingga mampu
melakukan perannya sebagai kepala keluarga dan ibu rumah tangga yang bijaksana.
VII. Pemeriksaan Fisik
1. Tabel pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Tn.A
Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang telinga
terlihat bersih, eritema (-), pendengaran masih normal
Mulut dan hidung Bentuk simetris, lidah berwarna putih kemerahan, tidak ada
secret yang keluar melalui hidung, tidak ada kotoran yang
terlihat melalui hidung, lidah pada posisi normal, bicara tidak
pelo, tidak ada gangguan menelan, bibir simetris, mukosa bibir
lembab, tidak ada cuping hidung, Tidak ada lesi pada rongga
mulut, perdarahan dan pembengkakan (-), karies gigi (-), gigi
lengkap pada bagian geraham dan beberapa gigi dibagian depan.
Dada dan paru- paru Suara nafas vesikuler, Inspeksi tidak ada retraksi dada saat
bernafas, Palpasi pengembangan dada simetris, Perkusis: sonor,
Auskultasi paru :vesikuler
Abdomen Inspeksi: tidak ada lesi disekitar abdomen, tidak ada distensi,
perut tidak kembung, Auskultasi: bising usus 20 x/menit,
Perkusi: tympani, Palapasi: tidak ada nyeri tekan diseluruh
lapang abdomen, tidak ada pembesaran organ
Sistem Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebam, tidak
bengkak, tidak ada eritema
B. ANALISA DATA
SKORING
SKORING
No Keluhan Skor
D. PERENCANAAN
CATATAN PERKEMBANGAN
Obyektif
Ibu N terlihat aktif saat proses diskusi
Ibu N tampak memahami dengan
penjelasan perawat
Analisis
Ibu N mampu mendemontrasikan senam
kaki diabetik dan contoh jenis makanan
yang dianjurkan untuk diet diabetes
melitus dan cara melakukan senam kaki
diabetes
Ibu N mampu mengikuti demontrasi cara
melakukan senam kaki diabetik
Perencanaan
Lanjutkan TUK 4 klien/keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
Jum’at, 02 TUK 4 Subjektif
Oktober 2020 a. Mendiskusikan bersama keluarga Ibu N mengatakan faktor risiko yang
pukul 13.30 faktor risiko yang berkaitan dengan mempengaruhi diabetes melitus seperti
WIB diabetes melitus seperti diet diabetes diet diabetes melitus tidak teratur,
melitus tidak teratur, kelelahan, keleahan, olahraga tidak teratur
olahraga tidak teratur. Ibu N mengatakan akan semakin hati-hati
b. Memotivasi keluarga untuk membantu dan taat diet dan olahraga yang dianjurkan
lansia menjaga pola makan yang sehat oleh perawat
dan melakukan olahraga teratur Objektif
c. Memberi pujian atas upaya yang telah Ibu N berpartisipasi aktif dalam diskusi
dilakukan oleh ibu N Ibu N mampu menyebutkan faktor risiko
yang mempengaruhi diabetes melitus
seperti makan tidak teratur, tidak patuh
diet makanannya dan olahraga tidak
teratur
Ibu N mampu menyebutkan langkah
langkah senam kaki diabetik yang
dianjurkan dan baik bagi penderita
diabetes melitus
Analisis
Ibu N, mengetahui makanan yang
dianjurkan dan makanan yang harus
dihindari
Ibu N, mengetahui manfaat senam kaki
diabetik untuk diabetes melitus
Ibu N, mengetahui risiko kesehatan yang
berkaitan dengan diabetes melitus
Mengetahui strategi untuk memodifikasi
makanan diet diabetes melitus dan
mengetahui olahraga yang baik bagi
penderita diabetes melitus
Perencanaan
Lanjutkan TUK 5 pada klien/keluarga tentang
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan jika
ibu N/keluarga benar-benar sakit selalu
mengikuti kegiatan posbindu setiap bulan.
Jum’at, 02 TUK 5: Subjektif:
Oktober 1. Anjurkan konsultasi kepada Ibu N Ibu N mengatakan sudah mengetahui
2020, pukul jika merasakan kondisinya semakin kondisi diabetes melitus pada Ibu N yang
14.00 WIB memburuk dapat disebabkan oleh beberapa faktor
2. Memotivasi ibu N untuk seperti gaya hidup, keturunan, makanan,
memperhatikan faktor penyebab apa dan kurang olahraga.
yang menyebabkan diabetes melitus Ibu N mengatakan akan melakukan tindak
3. Anjurkan Ibu N untuk merujuk ke lanjut pemeriksaan kesehatan dan siap
Puskesmas bila diperlukan meningkatkan manajemen kesehatannya
4. Anjurkan ibu N untuk melakukan jika semakin berat.
pemeriksaan rutin dan mengikuti Ibu N mengatakan keluarganya bersedia
senam lansia setiap minggu melalui mengingatkan atau membawa ibu N ke
posbindu setempat pelayanan posyandu setiap bulan untuk
melakukan pengecekan kesehatan
Obyektif
Ibu N tampak sesekali menganggukkan
kepala saat dilakukan konseling
Ibu N bersedia memeriksakan
kesehatannya Posbindu setempat setiap
bulannya dan ke Puskesmas jika
dibutuhkan dan bersedia datang untuk
mengikuti senam lansia yang diadakan di
lapangan RT 05
Analisis
Ibu N mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan
Meminta bantuan dari petugas kesehatan
professional untuk masalah gangguan
tidur jika dibutuhkan
Perencanaan
Lanjutkan pemantauan kesehatan ibu N
secara berkala
CATATAN PERKEMBANGAN
Lanjutkan TUK 3 kemampuan
klien/keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit
Rabu, 30 TUK 3: Subyektif:
September 1. Menjelaskan pada Ny.N tindakan Ibu N mampu menjelaskan cara perawatan
2020, pukul untuk mencegah dan merawat lansia di rumah dengan diabetes melitus
11.00 WIB diabetes melitus pada lansia dengan menerapkan latihan senam kaki
2. Menjelaskan persiapan sebelum diabetik, mengatur jadwal diet sehat
melakukan manajemen kesehatan , secara teratur
seperti senam kaki diabetik. Obyektif
3. Mendemontrasikan latihan senam Ibu N mampu mendemonstrasikan dan
kaki untuk mengurangi komplikasi menerapkan latihan senam kaki diabetik
diabetes melitus. dengan baik
4. Menyusun jadwal penerapan senam Ibu N terlihat aktif saat proses diskusi
kaki diabetik Ibu N menyetujui untuk menjadi
5. Memberi pujian atas upaya keluarga pendukung utama bagi diri sendiri.
yang benar Analisis
Ibu N tampak siap menjalankan
konsekuensi proses senam kaki diabetik.
Perencanaan
Lanjutkan TUK 4 klien/keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
Perencanaan
Intervensi tidak dilanjutkan TUK 5
dikarenakan klien/keluarga sudah mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan jika benar-
benar sakit dan ibu N selalu mengikuti
kegiatan posbindu setiap bulan.
Lampiran
INDEKS KATZ
Skor Kriteria
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi
B
tersebut.
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu
C
fungsi tambahan.
Lain- Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai,
lain C, D, E atau F.
INDEKS BARTHELL
Mandiri : Skor 20
Skor No
Pertanyaan Jawaban
+ - .
Lampiran
A. Mengidentifikasi Risiko Jatuh (Intrinsik)
cara yang sering digunakan adalah “Time up And Go Test” dengan langkahnya
sebagai berikut: (Perhatikan video/ Perawat mendemonstrasikan)
Pasien menggunakan alas kaki yang biasa digunakan, sediakan sebuah kursi dan tandai
sebuah garis dari tempat duduk pasien ke garis yang berjarak 3 meter pada lantai
Instruksi:
• Duduk
Waktu dimulai saat pemeriksa mengucapkan “MULAI”. Dan berhenti ketika pasien duduk
kembali
Interpretasi:
KAMAR TIDUR
No Pertanyaan Ya Tidak
7 Apakah ada meja dekat tempat tidur Anda dengan lampu dan 1
lemari untuk menyimpan kacamata dan HP?
DAPUR
NO Pertanyaan Ya Tidak
10 Apakah karpet atau tikarnya kuat menahan gerakan kaki 1
berjalan diatas nya?
LINGKUNGAN SEKITAR
NO Pertanyaan Ya Tidak
14 Apakah penutup lantai aman dan kokoh? 1
Pertanyaan Positif:
Ya= 1 Tidak= 0
Interpretasi:
• Skor 15-21 : berisiko rendah
Keterangan :
Nilai maksimal 30, jika didapatkan nilai 21 atau kurang darin 21 maka indikasinya ada
mengalami kerusakan kognitif yang memerlukan penyelidikan lanjut
Untuk Mengetahui tingkat Depresi Lansia Dari Beck & Deck (1972)
Skor Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih / tidak bhagia dimana saya tak dapat menghadapinya.
2 Saya galau / sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya.
1 Saya merasa sedih atau galau.
0 Saya tidak merasa sedih.
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik.
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan.
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan.
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan.
C. Rasa Kegagalan
3 Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri).
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan.
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya.
0 Saya tidak merasa gagal.
D. Ketidak Puasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun.
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan.
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tak berharga.
2 Saya merasa sangat bersalah.
1 Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
F. Tidak Menyukai Diri Sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G. Membahayakan Diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri.
1 Saya merasa lebih baik mati.
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai membahayakan diri sendiri.
H. Menarik Diri dari Sosial
Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak perduli pada mereka
3
semuanya.
Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit perasaan
2
pada mereka.
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu-raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yan gbaik.
J. Perubahan Gambaran Diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan.
Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanen dalam penampilan saya dan
2
ini membuat saya tampak tua atau tak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumnya.
K. Kesulitan Kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali.
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu.
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk mulai melakukan sesuatu.
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya.
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu.
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu.
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya.
0 Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya
M. Anorekisa
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali.
2 Napsu makan saya sangat memburuk sekarang.
1 Napsu makan saya tidak sebaik sebelumnya.
0 Napsu makan saya tidak buruk dari biasanya.
Penilaian
0-4 Depresi tidak ada atau minimal.
Dari Beck AT, Beck RW : screening depressed patients in family practice (1972)
Suatu Alat Skrining Singkat Yang Dapat Digunakan Untuk Mengkaji Fungsi Sosial
Lansia
No
Uraian Fungsi Skor
.
Penilaian :
Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab;
1. Selalu : skor 2
2. Kadang-kadang : skor 1
3. Hampir tidak pernah : skor 0
Dokumentasi