TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Perkembangan
1. Defenisi Perkembangan
otot, sistem syaraf, dan fungsi sistem organ tubuh lainnya dan dapat di ukur
(Yuniarti, 2015)
yang meliputi kemampuan gerak kasar , gerak halus , bicara, dan bahasa
peristiwa yang berbeda, namun saling berkaitan dan tidak dapat di pisahkan
(Soetjiningsih.(2015), n.d.)
atau skill dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.
kompleks, dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai bentuk dari
dan bawaan
memiliki kecepatan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang
lain
e. Perkembangan sangat erat hubungannya dengan maturasi sistem
susuan saraf
2010)
Dalam hal ini setiap anak tidak dapat melewati satu tahapan
antara satu dengan lainnya dan tidak selalu sama karena di pengaruhi banyak
faktor, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang pada anak
a. Faktor Genetik
dalam proses genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah
n.d.)
b. Faktor Lingkungan
usianya yang disebabkan oleh asupan nutrisi anak yang kurang dapat
a. Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik terjadi secara sefalokaudal dan
(Soetjiningsih.(2015), n.d.).
b. Perkembangan Bahasa
(2015), n.d.)
jawab untuk diri dan orang lain, dan perilkau proposial (Nurmalitasari,
2015)
5. Anak Prasekolah
Anak usia prasekolah adalah anak yang berunur antara 3-6 tahun. Usia
prasekolah adalah salah satu periode emas tumbuh kembang anak. Segala
kelebihan atau keistimewaan yang dimilki pada masa ini tidak akan dapat
terulang untuk kedua kalinya maka dari itu masa ini disebut sebagai masa
anak berusia 4-6 tahun. Pada tahapan usia tersebut pula anak memerlukan
2017 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini pasal 10 ayat 6
diri, rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain, dan perilaku proporsial
( Mendikbut,2017 )
ingin buang air kecil dan kecil tanpa bantuan. memilih kegiatan. temen.
positif.
terhadap anak lain (suka orang lain. perasaan. krama dan sopan
dsb). setempat.
diganggu atau
diperlakukan
berbeda).
lingkungannya. menyerah).
9.Menghargai
keunggulan orang
lain.
1) Aspek kehamilan
2) Aspek anak
Anak usia 3-5 tahun dengan riwayat BBLR memiliki risiko 1,435 kali
badan lahir rendah ( BBLR ) apabila tidak di ikuti dengan keadaan status
anak yang lain adalah aspek gizi. Dalam melalui tahapan perkembangan
ada beberapa yang mempengaruhinya.Salah satunya adalah gizi yang
diperlukan zat makanan yang adekuat. Gizi yang buruk akan berdampak
al,2017 )
perilaku singkat untuk anak dan remaja (3-17 tahun) yang memberikan
gambaran singkat dari perilaku yang berfokus pada kekuatan dan kesulitan
lebih dibanding metode asesmen lainnya, yaitu: lebih tidak invasif, tingkat
resiko yang lebih rendah, tidak memerlukan keahlian khusus, lebih murah,
waktu untuk memperoleh hasil lebih cepat, lebih mudah diakses, lebih
sederhana, tidak terlalu rumit, dan dapat mendeteksi gangguan lebih dini.
Masing-masing item diberi skor dalam kriteria tiga poin yaitu 0=tidak
kesulitan
Skor gejala 0-3 4 5-10
emosional
perilaku
dengan teman
sebaya
proporsional
B. Konsep Stunting
1. Defenisi Stunting
tumbuh pada bayi (0-11 bulan) dan anak balita pada umur (12-59 bulan )
hal ini berakibat dari kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari
Kekurangan gizi terjadi semasa bayi dalam kandungan dan pada masa awal
setelah bayi lahir, tetapi kondisi tunting ini baru bisa terlihat setelah anak
pada anak yang disebabkan karena anak mengalami kekurangan gizi dalam
(HDW, 2018).
2. Penyebab Stunting
a. Kurangnya asupan gizi anak dalam jangka waktu yang lama sejak
b. Anak sering sakit terutama diare, campak, TBC, dan penyakit infeksi
a. Pengetahuan
muitu gizi makanan keluarga dan balita. Masalah gizi karena kurangnya
b. Persepsi
daun turi, bahkan daun ubi kayu yang kaya akan zat besi, vitamin A dan
terhadap anak untuk makan telur, ikan atau daging hanya berdasarkan
kebiasaan yang tidak ada datanya dan hanya diwarisi secara turun
temurun, padahal anak itu sendiri sangat memerlukan bahan makanan
mengalami masalah gizi dikarenakan sang ibu sedang hamil lagi atupun
sang balita memiliki adik baru lahir sehingga ibunya tidak dapat
f. Sosial Ekonomi
mutu makanan yang akan dikonsumsi keluarga, baik dari segi kualitas
gizi jangka panjang, kesehatan yang buruk, kerja keras dan perawatan
bayi yang baru lahir dan berhubungan dengan risiko tinggi pada
h. Penyakit Infeksi
a. Faktor Langsung
1) Asupan berbagai makanan
2) Penyakit infeksi
1) Ekonomi keluarga
2) Produksi Pangan
3) Budaya
4) Kebersihan Lingkungan
Puskesmas.
sebagai berikut :
d. Pada usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak
e. Pertumbuhan melambat
5. Klasifikasi Stunting
6. Penilaian Stunting
a. Antropometri
Menurut (Mardalena, 2017), antropometri adalah ukuran
pengukuran.
Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan
1) Umur, yaitu bulan penuh untuk anak usia 0-2 tahun dan
atau meteran
5) Lingkar kepala
6) Lingkar dada
diantaranya :
1) BB/U
mendeteksi overweight
pengukuran.
2) TB/U
3) BB/TB
kesalahan pengukuran.
4) LILA/U
2-5 tahun
berusia lebih dari 24 bulan diukur dengan cara tegak atau berdiri
7. Dampak Stunting
stunting adalah :
a. Jangka pendek
b. Jangka panjang
diri rasa marah yang berlebihan, sulit mematuhi perintah orang lain,
menyerupai ,rasa cemas, perasaan tidak bahagi adan kurang percaya diri
rasa marah yang berlebihan, sulit mematuhi perintah orang lain, sering
dari pada dengan anak yang seumur, jarang memiliki teman dekat,
persiapan menyusui
c) Pendidikan gizi