Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

“Kanker”

OLEH:

KELOMPOK IV

ALDA JAYANTI J1A118084

NUR ZAKIYAH ULFITRI J1A118086

ASGITA BUANGIN J1A118088

UCHI FAUZIAH TOMBILI J1A118089

WA LISA J1A118099

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan hidayah-Nya, limpahkan rezeki, kesehatan dan
kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan laporan ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Pada hakikatnya, makalah ini memuat tentang Penyakit Kanker. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini banyak hambatan dan
tantangan yang kami dapatkan, namun atas bantuan dan bimbingan serta motivasi
yang tiada henti-hentinya disertai harapan yang optimis dan kuat sehingga kami
dapat mengatasi semua hambatan tersebut.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami dengan segala kerendahan
hati menyampaikan penghargaan, rasa hormat dan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada Dr. La Ode Muhammad Sety,S.KM.,M.Epid selaku Dosen
pengampuh mata kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular yang telah
meluangkan waktu dan pemikirannya dalam mengarahkan kami menyusun
laporan ini. Sebagai manusia biasa, kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
dapat membangun sehingga kiranya dapat dijadikan sebagai patokan pada
penulisan laporan berikutnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kendari,18 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 Gambaran Umum Kanker...................................................................................3
2.2 Frekuensi Kanker...............................................................................................6
2.3 Distribusi Kanker...............................................................................................6
2.4 Determinan Kanker............................................................................................7
2.5 Faktor Risiko Kanker.........................................................................................8
2.6 Patofisiologi Kanker...........................................................................................9
BAB III PENUTUP.........................................................................................................11
3.1 Kesimpulan............................................................................................................11
3.2 Saran......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanker atau tumor ganas adalah penyakit yang terjadi akibat adanya
pertumbuhan sel- sel jaringan tubuh yang tidak normal. Penyebabnya adalah
neoplasia, displasia, dan hiperplasia. Neoplasia adalah kondisi sel yang terdapat di
jaringan berpoliferasi secara tidak normal dan bersifat invansif. Displasia adalah
kondisi sel yang tidak berkembang normal dan indikasinya adanya perubahan
pada nucleus/ inti sel. Hiperplasia yaitu kondisi sel normal yang terdapat pada
jaringan, mengalami pertumbuhan secara berlebihan.
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di
seluruh dunia. Pada tahun 2012, kanker menjadi penyebab kematian sekitar 8,2
juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency for Research
on Cancer (IARC) diketahui bahwa pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus
baru kanker dan 8.201.575 kematian akibat kanker di seluruh dunia. Penyebab
terbesar kematian akibat kanker setiap tahunnya antara lain disebabkan oleh
kanker paru, hati, perut, kolorektal, dan kanker payudara.
Prevalensi penderita kanker pada penduduk semua umur di Indonesia
sebesar 1,4 per 1000 penduduk, atau 330.000 orang, Tingginya prevalensi kanker
di Indonesia perlu dicermati dengan tindakan pencegahan dan deteksi dini yang
telah dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan. Diperkirakan pada tahun 2030
insidens kanker dapat mencapai 26 juta orang, dan 17 juta diantaranya meninggal
akibat kanker. Penyakit kanker menurut hasil Riskesdas tahun 2013 yang tertinggi
adalah di Provinsi DI Yogyakarta (4,1%), kemudian Jawa Tengah (2,1%), dan
Bali (2,0%). Angka penyakit kanker terendah di Provinsi Gorontalo (0,2%),
kemudian Nusa Tenggara Barat, dan Papua Barat (0,6%).

Dari sebagian besar pasien yang menderita kanker melakukan upaya


pengobatan konversional seperti kemoterapi, radiasi, pembedahan, kombinasi.
Kemoterapi diberikan pada pasien kanker yang kemungkinan besar, sel kanker

1
masih ada walaupun pasien sebelumnya sudah mendapatkan terapi utama. Kerja
kemoterapi adalah menghambat dan mengontrol pertumbuhan sel- sel kanker serta
membunuh sel-sel kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lain.
Sebagai pengobatan konvensional kemoterapi mempunyai dampak atau
efek samping terhadap fisik maupun psikologi, efeksamping kemoterapi terhadap
fisik diantaranya: mual dan muntah, konstipasi, neuroperifer, toksiksitas kulit,
alopecia, penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, fatigue, perubahan rasa,
dan nyeri (Ambarwati, 2013). Dan berdasarkan hasil penelitian Oetami (2014),
efek samping kemoterapi terhadap psikologis pasien kanker berupa rasa
ketidakberdayaan; kecemasan, rasa malu, harga diri rendah, stress, depresi dan
amarah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana gambaran umum kanker?
2. Bagaimana frekuensi kanker?
3. Bagaimana distribusi kanker?
4. Bagaimana faktor resiko kanker?
5. Bagaimana patofisiologi kanker?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui gambaran umum kanker
2. Untuk mengetahui frekuensi kanker
3. Untuk mengetahui distribusi kanker
4. Untuk mengetahui faktor resiko kanker
5. Untuk mengetahui patofisiologi kanker

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Kanker


2.1.1 Pengertian
Kanker atau tumor ganas terjadi akibat adanya pertumbuhan sel-
sel jaringan tubuh yang tidak normal, disebabkan neoplasia, displasia, dan
hiperplasia. Neoplasia adalah kondisi sel yang terdapat pada jaringan
berproliferasi secara tidak normal dan invasif, dysplasia yaitu kondisi sel
yang tidak berkembang normal dengan indikasi adanya perubahan pada
nucleus(inti sel), hyperplasia merupakan kondisi sel normal pada jaringan
mengalami pertumbuhan berlebihan .

Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel


jaringan tubuh yang tidak normal, berkembang dengan cepat, tidak
terkendal dan terus membelah diri .
Kanker adalah penyakit yang dapat menyerang dan muncul akibat
pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah
menjadi sel kanker dalam perkembangannya .

2.1.2 Jenis atau Lokasi Kanker


1) Payudara
Merupakan gangguan patologis yang dimulai karena adanya
perubahan gangguan genetik pada sel tunggal dan memebutuhkan waktu
beberapa tahun untuk dapat dipalpasi. Faktor risiko yang mempengaruhi
terjadinya kanker payudara yaitu gender (wanita) dan usia lanjut, adanya
kanker payudara sebelumnya, riwayat keluarga: memiliki kerabat yang
memiliki derajat satu yang menderita payudara (ibu, saudara perempuan,
anak perempuan.).
2) Kolon rektum

3
Merupakan neoplasma viseral terbanyak kedua. Faktor risiko yang
mempengaruhinya usia lebih dari 40 tahun, makanan (lemak hewani
berlebihan, terutama sapi, dan serat rendah), penyakit lain disaluran
pencernaan .
3) Laring
Tumor berada di pita suara sejati dan cenderung tidak menyebar
karena jaringan ikat yang mendasari kekurangan nodus limfe,
yangditandahi dengan suara parau yang berlangsung lebih dari 3 hari
(Wilkins,2011).
4) Paru
Kanker ini biasanya berkembang didinding atau epitelium pohon
bronkial. Yang ditandahi pada stadium awal tidak ada, sedangkan pada
stadium lanjut berupa nyeri dada, batuk, demam, suara parau, nyeri bahu,
berat badan turun, bunyi menciut (Wilkins, 2011).
5) Leukemia
Merupakan poliferasi ganas prekursor sel darah putih (white blood
cell (WBC)) disumsum tulang dan akumulasi didarah perifer, sumsum
tulang, dan jaringan tubuh (Wilkins, 2011).
6) Pankreas
Merupakan gangguan gastrointestinal yang mematikan yang
berkembang secara cepat. Yang disebabkan karena merokok dan faktor
risiko yang mempengaruhi yaitu diabetes melitus, pangkreatitis akut,
penyalagunaan alkhohol (Wilkins, 2011).
7) Prostat
Merupakan neoplasma terbanyak kedua yang ditemukan pada pria
berusia 50 tahun keatas. Kebanyakan sarkoma berasal dari kelenjar prostat
posterior, sedangkan yang lainnya dari ureter, yang ditandahi dengan
kesulitan berkemih, hematuria, anuria, retensi urin (Wilkins, 2011).
8) Gaster
Terjadi umunya pada pria yang berusia lebih dari 40 tahun. Yang
disebabkan karena gastritis, inflamasi lambung kronis, ulser gastritis,

4
atrofi gastrik. Dan ditandahi dengan distensi abdominal, ketidaknyamanan
gastrik kronis, disfagia, darah ditinja, muntah berat, berat badan turu,
anoreksia, merasa penuh setelah makan, anemia, dan letih (Wilkins, 2011).
9) Ovarium
Merupakan penyebab utama kematian akibat kanker ginekologi.
Faktor resiko yang memepengaruhinya yaitu riwayat kanker payudara,
riwayat keluarga yang menderita kanker ovarium, usia lanjut, peritas
rendah dan obesitas. Yang ditandahi dengan peningkatan lingkar abdomen,
tekanan panggul, kembung, nyeri punggung, konstipasi, nyeri abdomen,
urgensi kemih, peningkatan ukuran pinggang, nyeri tungkai, dan nyeri
panggul
10) Serviks
Merupakan kanker yang paling umum ketiga disistem reproduksi
wanita dan diklasifikasikan sebagai preinvasif atau invasif, yang ditandahi
pada stdium awal yaitu kemungkinan perdarahan vaginal abnormal,
keluaran persisten dari vagina, dan nyeri pada stadium lanjut terjadi nyeri
pelvis, kebocoran vaginal berupa urine dan tinja dari fistula, anoreksia,
berat badan turun, dan anemia .
11) Kandung kemih,dll
Terjadi pada penderita yang berusia lebih dari 55 tahun yang
banyak dialami oleh pria. Biasanya muncul didasar kandung kemih dan
mengenahi lubang ureter serta leher kandung kemih. Yang ditandahi
hematuria dan tidak nyeri, terjadi infeksi saluran kemih dan urgensi /
desakan berkemih, perubahan urine, nyeri panggul atau punggung karena
adanya metastase (Padila, 2013) dan.
2.1.3 Etiologi
Penyebab kanker yaitu tubuh yang sehat tidak mampu
mempertahankan diri terhadap kanker, ini terjadi karena interaksi
kompleks antara pajanan karsinogen dan mutasi yang sudah menumpuk
dalam beberapa gen yang disebut onkogen, sehingga mengaktifkan
pembelahan sel yang mempengaruhi perkembangan embrionik. Gen

5
kanker lain yaitu gen supresor tumor, ini akan menghentikan pembelahan
sel. Penyebab kerusakan gen yang didapat yaitu: virus, radisi, karsinogen
lingkungan serta makanan dan hormon. Faktor– faktor lain yang
mempengaruhi terjadinya kanker yaitu usia, status gizi, keseimbangan
hormonal dan respons terhadap stres.

2.2 Frekuensi Kanker

Frekuensi kanker cenderung meninggi, kenaikan morbiditas kanker


disebabkan antara lain oleh adanya perbaikan derajat kesehatan, adanya
peningkatan taraf pengetahuan, umur rata-rata harapan hidup meninggi dan
makin banyak polutan.

2.3 Distribusi Kanker

1) Distribusi berdasarkan geografi

Distribusi geografi kanker tidak sama diseluruh dunia. Jenis kanker


tertentu banyak terdapat di suatu negara, sedang jenis kanker lainnya pada
lain negara. Ada beberapa jenis kanker yang tersebar luas di seluruh dunia,
tetapi ada pula yang banyak terdapat hanya pada negara-negara tertentu saja.
Negara yang insidensnya tinggi yaitu 250 per 100.000 penduduk terdapat di
Eropa Utara, Amerika Utara, termasuk USA dan Kanada. Negara yang
insidensnya sedang yaitu 200-250 per 100.000 penduduk terdapat di Eropa
Selatan, Asia Barat dan Tengah, Amerika Selatan dan Tengah. Negara yang
insidensnya kecil, dibawah 200 per 100.000 penduduk terdapat di Asia Timur,
Asia Tenggara dan Afrika. Secara nasional pada tahun 2013, Provinsi D.I.
Yogyakarta memiliki prevalensi tertinggi untuk penyakit kanker, yaitu
sebesar 4,1%. Berdasarkan estimasi jumlah penderita kanker, Provinsi Jawa
Tengah dan Provinsi Jawa Timur merupakan Provinsi dengan estimasi
penderita kanker terbanyak, yaitu sekitar 68.638 dan 61.230 orang.

6
2) Distribusi berdasarkan umur

Struktur umum pada suatu populasi mempunyai pengaruh yang


besar terhadap insidens kanker. Distribusi umur untuk berbagai jenis
kanker tidak sama karena beberapa jenis kanker tertentu cenderung hanya
terdapat pada anak-anak maupun dewasa dan orang lanjut usia. Secara
nasional, prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur di
Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4% atau diperkirakan sekitar 347.792
orang. Menurut data prevalensi penyakit kanker pada penduduk menurut
kelompok umur pada tahun 2013, dinyatakan bahwa penyakit kanker dapat
menyerang semua umur. Hampir semua kelompok umur penduduk
memiliki prevalensi penyakit kanker yang cukup tinggi. Prevalensi
penyakit kanker tertinggi berada pada kelompok umur 75 tahun ke atas,
yaitu sebesar 5,0% dan prevalensi terendah pada anak kelompok umur 1-4
tahun dan 5-14 tahunsebesar 0,1%. Pada kelompok umur 25-34 tahun, 35-44
tahun, dan 45-54 tahun terjadi peningkatan prevalensi yang cukup tinggi.

3) Distribusi berdasarkan jenis kelamin

Sepintas selalu terlihat frekuensi kanker pada perempuan lebih tinggi


dari laki-laki, karena tingginya penyakit kanker serviks dan payudara.
Penyakit kanker serviks dan payudara merupakan penyakit kanker dengan
prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013, yaitu kanker serviks 0,8%
dan kanker payudara 0,5%. Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Maluku Utara,
dan Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki prevalensi kanker serviks tertinggi
yaitu sebesar 1,5%, sedangkan prevalensi kanker payudara tertinggi terdapat
pada Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu sebesar 2,4%. Berdasarkan estimasi
jumlah penderita kanker serviks dan kanker payudara terbanyak terdapat pada
Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Prevalensi kanker prostat di Indonesia
pada tahun 2013 adalah sebesar 0,2% atau diperkirakan sebanyak 25.012
penderita. Provinsi yang memiliki prevalensi kanker prostat tertinggi adalah

7
D.I. Yogyakarta, Bali, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan yaitu sebesar
0,5%, sedangkan bedasarkan estimasi jumlah penderita penyakit kanker
prostat terbanyak berada pada Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah.

2.4 Determinan Kanker

Determinan kanker merupakan banyaknya kasus kanker baru per 100.000


penduduk dalam suatu wilayah tertentu, umumnya dalam waktu tahun tertentu.
Secara nasional, kita belum tahu pasti berapa besarnya insidens kanker itu, tetapi
Indonesia masuk dalam wilayah yang insidens kankernya rendah. WHO
memperkirakan insidens kanker di Indonesia ialah 180 per 100.000 penduduk

2.5 Faktor Risiko Kanker

Penyakit Kanker sulit untuk mengetahui secara pasti karena


merupakan gabungan dari sekumpulan faktor genetik dan lingkungan. Belum
ada dan mungkin tidak akan ada satu penyebab tunggal yang dapat ditunjuk
sebagai kausa kanker. Dengan demikian penyebab kanker masih merupakan
tanda tanya besar sehingga masih tetap menjadi sasaran penelitian. Namun
sebenarnya ada faktor-faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya
Penyakit Kanker, antara lain adalah :

1) Faktor keturunan (genetik)


Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko
lebih tinggi untuk menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan
keluarga lainnya.
2) Faktor kejiwaan, emosional Stres yang berati dapat menyebabkan
ganggguan keseimbangan seluler tubuh.
3) Faktor Prilaku Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan daging
yang diawetkan juga peminum minuman beralkohol.

8
4) Faktor makanan yang mengandung bahan kimia Makanan juga dapat
menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama kanker pada
saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan
kanker adalah Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar)
meningkatkan resiko terjadinya kanker lambung. Minuman yang
mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadap kanker
kerongkongan.
5) Zat pewarna makanan Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat
pada makanan laut yang tercemar seperti: kerang, ikan, dsb.
6) Bahan Kimia Zat-zat yang terdapat pada asap rokok dapat menyebabkan
berbagai jenis kanker pada perokok dan perokok pasif (orang bukan
perokok yang tidak sengaja menghirup asap rokok orang lain) dalam
jangka waktu yang lama. Bahan kimia untuk industri serta asap yang
mengandung senyawa karbon dapat meningkatkan kemungkinan seorang
pekerja industri menderita kanker. Penyinaran yang berlebihan Sinar ultra
violet yang berasal dari matahari dapat menimbulkan kanker kulit.Sinar
radio aktif, sinar X yang berlebihan atau sinar radiasi dapat menimbulkan
kanker kulit dan leukemia.
7) Virus Beberapa jenis virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal
menjadi sel kanker.Jenis virus ini disebut virus penyebab kanker atau virus
onkogenik. 8.
8) Hormon Hormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang
fungsinya adalah mengatur kegiatan alat-alat tubuh dari selaput
tertentu.Pada beberapa penelitian diketahui bahwa pemberian hormon
tertentu secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan terjadinya
beberapa jenis kanker seperti payudara, rahim, indung telur dan prostat
(kelenjar kelamin pria).
9) Makanan Zat atau bahan kimia yang terdapat pada makanan tertentu dapat
menyebabkan timbulnya kanker misalnya makanan yang lama tersimpan
dan berjamur dapat tercemar oleh aflatoxin.Aflatoxin adalah zat yang

9
dihasilkan jamur Aspergillus Flavus yang dapat meningkatkan resiko
terkena kanker hati.

2.6 Patofisiologi Kanker


Sel abnormal membentuk sebuah kelompok dan mulai berproliferasi
secara abnormal, membiarkan sinyal pengatur pertumbuhan dilingkungan
sekitarnya sel. Sel mendapatkan karakteristik invasif sehingga terjadi
perubahan jaringan sekitar. Sel menginfiltrasi jaringan dan memperoleh akses
kelimfe dan pembuluh darah, yang membawa sel kearea tubuh yang lain.
kejadian ini dinamakan metastasis (kanker menyebar kebagian tubuh yang
lain).
Sel-sel kanker disebut neoplasma ganas/ maligna dan diklasifikasikan
serta diberi nama berdasarkan tempat jaringan yang tumbuhnya sel kanker
tersebut. Kegagalan sistem imun untuk menghancurkan sel abnormal secara
cepat dan tepat tersebut menyebabkan sel-sel tumbuh menjadi besar untuk
dapat ditangani dengan menggunakan imun yang normal. Kategori agens atau
faktor tertentu yang berperan dalam karsinomagenesis (transpormasi maligna)
mencakup virus dan bakteri, agens fisik, agens kimia, faktor genetik atau
familial, faktor diet, dan agens hormonal. (Suddarth, 2016)
Neoplasma merupakan pertumbuhan baru. Menurut seorang ankolog
dari inggris menemakan neoplasma sebagai massa jaringan yang abnormal,
tumbuhan berlebih, dan tidak terkordinasi dengan jaringan yang normal, dan
selalu tumbuh meskipun rangsangan yang menimbulkan sudah hilang.
Proliferasi neoplastik menimbulkan massa neoplasma sehingga menimbulkan
pembengkakan atau benjolan pada jaringan tubuh, sehingga terbentuknya
tumor. Istilah tumor digunakan untuk pembengkakan oleh sembaban jaringan
atau perdarahan. Tumor dibedakan menjadi dua yaitu jinak dan ganas. Jika
tumor ganas dinamakan kanker. (Padila, 2013)

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kanker atau tumor ganas adalah penyakit yang terjadi akibat adanya
pertumbuhan sel- sel jaringan tubuh yang tidak normal. Penyebabnya adalah
neoplasia, displasia, dan hiperplasia. Neoplasia adalah kondisi sel yang terdapat di
jaringan berpoliferasi secara tidak normal dan bersifat invansif. Displasia adalah
kondisi sel yang tidak berkembang normal dan indikasinya adanya perubahan
pada nucleus/ inti sel. Hiperplasia yaitu kondisi sel normal yang terdapat pada
jaringan, mengalami pertumbuhan secara berlebihan.

Frekuensi kanker cenderung meninggi, kenaikan morbiditas kanker


disebabkan antara lain oleh adanya perbaikan derajat kesehatan, adanya
peningkatan taraf pengetahuan, umur rata-rata harapan hidup meninggi dan makin
banyak polutan.

Distribusi kanker dapat dilihat berdasarkan geografi, Distribusi


berdasarkan umur dan Distribusi berdasarkan umur.

Determinan kanker merupakan banyaknya kasus kanker baru per 100.000


penduduk dalam suatu wilayah tertentu, umumnya dalam waktu tahun tertentu.
Secara nasional, kita belum tahu pasti berapa besarnya insidens kanker itu, tetapi
Indonesia masuk dalam wilayah yang insidens kankernya rendah. WHO
memperkirakan insidens kanker di Indonesia ialah 180 per 100.000 penduduk.

Penyakit Kanker sulit untuk mengetahui secara pasti karena merupakan


gabungan dari sekumpulan faktor genetik dan lingkungan. Belum ada dan
mungkin tidak akan ada satu penyebab tunggal yang dapat ditunjuk sebagai kausa

11
kanker. Dengan demikian penyebab kanker masih merupakan tanda tanya besar
sehingga masih tetap menjadi sasaran penelitian.

Patofisiologi kanker Sel abnormal membentuk sebuah kelompok dan


mulai berproliferasi secara abnormal, membiarkan sinyal pengatur pertumbuhan
dilingkungan sekitarnya sel. Sel mendapatkan karakteristik invasif sehingga
terjadi perubahan jaringan sekitar. Sel menginfiltrasi jaringan dan memperoleh
akses kelimfe dan pembuluh darah, yang membawa sel kearea tubuh yang lain.
kejadian ini dinamakan metastasis (kanker menyebar kebagian tubuh yang lain).

3.2 Saran
Perlunya pengetahuan yang lebih di dalam masyarakat tentang  gejala,
penyebab dan cara pencegahan kanker sehingga setiap orang mampu mendiagnosa
lebih dini sebelum penyakit tersebut semakin parah.

12
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, S., (2015). STOP! KANKER. Yogyakarta. Istana Media

Depkes. Pedoman Nasional Pengendalian Penyakit Kanker. Jakarta: Direktorat


Jenderal Pengendalian Penyakit Kesehatan Lingkungan; 2010

Depkes. Pedoman Surveilans Epidemiologi Penyakit Kanker. Jakarta:

Depkes RI; 2015 Depkes. Pedoman Surveilans Epidemiologi Penyakit Kanker


Tertentu di Komunitas. Jakarta: Depkes RI; 215

Dewi Alvita. Kartini April 2016. Meski Kanker Merenggut Sebelah Mata Tapi Ku

Berhasil Menjadi Dokter. Jakarta : PT. Kartini Cahaya Lestari

Frahm. Anne. E., & Frahm D.J. 2014 Kanker Enam Strategi Untuk
Menyembuhkan & Mencegah Kanker. Malang : Gandum Mas.

Graha Cendikia. 2015. Resiliensi Pada Penderita Kanker Ditinjau Dari


Dukungan Sosial. http://grahacendekia.wordspress.com. Diakses
Tanggal 13 Oktober 2015.

Indah, Yunita. 20115. Stop Kanker Panduan Deteksi Dini dan Pengobatan
Menyeluruh Berbagai Jenis Kanker. Jakarta: Agro Media Pustaka

Lubis, N.L. Hasnida. 2014. Dukungan Sosial Pada Penderita Kanker, Perlukah?.
Medan : Usupress

13
14

Anda mungkin juga menyukai