PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biologi merupakan ilmu pengetahuan alam yang berguna agar kita mengetahui tentang diri
kita dan bumi yang kita huni. Salah satu ilmu biologi tentang diri kita yang harus kita ketahui
yaitu sistem koordinasi atau sistem pengatur tubuh makhluk hidup. Sistem koordinasi
terdiri dari sistem saraf , sistem hormon dan sistem indera. Sebagai makhluk hidup, kita harus
mengetahui tentang hal itu. Dan pada kenyataannya masih banyak yang belum mengetahui
tentang sistem koordinasi. Oleh karena itulah makalah tentang sistem saraf dan sistem
hormon ini penyusun tulis.
1.2 Tujuan
1. Agar mengetahui apa yang di maksud dengan sistem saraf dan koordinasi pada makhluk
hidup
2. Agar mengetahui sistem saraf pada manusia beserta bagian-bagian dan fungsi-fungsinya
3. Agar mengetahui bagaimana sistem saraf pada hewan
4. Agar mengetahui apa yang di maksud dengan sistem hormon
5. Agar mengetahui bagaimana sistem hormon pada manusia dan hewan
1.3 Manfaat
1. Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem saraf dan sistem endokrin
2. Kita dapat sistem bagaimana saraf pada manusia dan hewan, struktur, bagian-bagiannya
maupun fungsinya.
3. Efektor
Efektor adalah sel atau organ yang digunakan untuk bereaksi terhadap rangsangan, baik dari
dalam maupun dari luar tubuh. Pada tubuh kita yang berperan sebagai efektor utama adalah
otot dan kelenjar.
Sistem saraf terdiri dari tiga macam sel yang memiliki struktur dan fungsi berbeda, yaitu
neuron, sel schwan, dan sel penyokong (neuroglia). Neuron bertugas mengantarkan impuls.
Sel schwan merupakan pembungkus sebagian besar akson pada sistem saraf perifer (sistem
saraf tepi). Akson merupakan neuron yang berfungsi membawa rangsangan dari badan
neuron. Sel penyokong (neuroglia) merupakan sel yang terdapat diantara neuron dan sistem
saraf pusat.
2. Dendrit
Pada badan sel terdapat bagian yang berupa serabut dengan penjuluran pendek. Bagian ini
disebut dendrit. Dendrit memiliki struktur yang bercabang-cabang (seperti pohon) dengan
berbagai bentuk dan ukuran. Fungsi dendrit adalah menerima impuls (rangsang) yang datang
dari reseptor. Kemudian impuls tersebut dibawa menuju ke badan sel saraf.
3. Akson
Selain itu, pada badan sel juga terdapat penjuluran panjang dan kebanyakan tidak bercabang.
Namanya adalah akson atau neurit. Akson berperan dalam menghantarkan impuls dari badan
sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar. Walaupun diameter akson hanya beberapa
mikrometer, namun panjangnya bisa mencapai 1 hingga 2 meter.
Supaya informasi atau impuls yang dibawa tidak bocor (sebagai isolator), akson dilindungi
oleh selubung lemak yang kemilau. Kita bisa menyebutnya selubung mielin. Selubung
mielin dikelilingi oleh sel-sel Schwan. Selubung mielin tersebut dihasilkan oleh sel sel
pendukung yang disebut oligodendrosit. Sementara itu, pada akson terdapat bagian yang
tidak terlindungi oleh selubung mielin. Bagian ini disebut nodus Ranvier, yang berfungsi
memperbanyak impuls saraf atau mempercepat jalannya impuls.
Macam-Macam Neoron
Neuron beredasarkan jumlah uluran
1. Neuron Unipolar
Neuron Unipolar hanya memiliki satu uluran yang timbul dari badan sel. Misalnya neuron
sensorik unipolar yang terdapat pada hewan tingkat rendah.
2. Neuron Bipolar
Neuron ini memiliki dua uluran, yaitu akson dan dendrit. Badan selnya berbentuk lonjong
dan ulurannya timbul dari dua ujung badan sel. Neuron ini terdapat pada retina (mata), koklea
(telinga) dan epitel olfaktori (hidung).
3. Neuron Multipolar
Neuron ini memiliki satu akson dan beberapa dendrit. Penyebaran neuron multipolar ini
paling banyak terdapat di dalam tubuh di bandingkan neuron unipolar dan bipolar. Contoh
neuron multipolar adalah neuron motorik yang keluar dari sumsum tulang belakang
SINAPS
Merupakan hubungan penyampaian impuls dari satu neuron ke neuron yang lain. biasanya
terjadi dari ujung percabangan akson dengan ujung dendrit neuron yang lain.
Celah antara satu neuron dengan neuron yang lain disebut dengan celah sinapsis. Di dalam
celah sinapsis inilah terjadi loncatan-loncatan listrik yang bermuatan ion, baik ion positif dan
ion negatif. Di dalam celah sinapsis ini juga terjadi pergantian antara impuls yang satu
dengan yang lain, sehingga diperlukan enzim kolinetarase untuk menetralkan asetilkolin
pembawa impuls yang ada. Dalam celah sinapsis juga terdapat penyampaian impuls dengan
bantuan zat kimia berupa asetilkolin yang berperan sebagai pengirim (transmitter).
Berdasarkan tempat sinapsnya, neuron di bedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Sinaps aksosomatik (axosomatic synaps), yaitu sinaps yang terletak diantara akson dari
satu neuron dengan badan sel dari neuron lain.
b. Sinaps aksodendritik (axsodendrituc synaps), yaitu sinaps yang terletak di antara akson
dari neuron yang satu dengan dendrit dari neuron lain”
c. Sinaps aksoaksonik (axoaxonic synaps), yaitu sinaps yang terletak di antara ujung akson
dari neuron yang satu dengan akson dari neuron yang lain.
IMPULS SARAF
Salah satu sifat neuron adalah permukaan luarnya bermuatan positif, sedangkan
bagian dalamnya bermuatan negatif. Jadi, ada perbedaan potensial antara neuron bagian luar
dengan bagian dalam. Keadaan demikian disebut polarisasi.
Bila neuron tersebut di rangsang, di tempat tersebut terjadi penurunan beda potensial
atau muatannya berubah, yaitu bagian luarnya menjadi negatif dan bagian dalamnya menjadi
positif. Keadaan tersebut di sebut depolarisasi. Peristiwa perubahan muatan pada membran
plasma neuron di sepanjang serabut saraf di sebut dengan potensial aksi saraf atau yang lebih
dikenal dengan impuls saraf.
Semua impuls saraf adalah sama. Respon yang berlainan bukan di sebabkan karena
impuls yang berbeda, tetapi karena reseptor dan efektor yang berbeda.
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar,
kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa
elektrik yang menjalari serabut saraf.
Contoh rangsangan adalah sebagai berikut:
a. Perubahan dari dingin menjadi panas
b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan
c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung
d. Suatu benda yang menarik perhatian
e. Suara bising
f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan
Perambatan impuls ini terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar
dan bagian dalam sel saraf. Sel saraf pada saat beristirahat bagian luarnya merupakan kutub
positif, sedangkan bagian dalamnya kutub negatif. Adanya rangsang dari organ reseptor
menyebabkan pembalikan beda potensial (depolarisasi), sehingga terjadi perambatan
gelombang sesuai beda potensial.
Variasi kecepatan perambatan gelombang dipengaruhi oleh diameter akson dan ada atau
tidaknya selubung mielin, yaitu antara 1 sampai 120 m per detik. Pengembalian posisi kepada
posisi awal memerlukan waktu sekitar 1/500 sampai 1/1000 detik. Stimulus yang lemah
(threshold) tidak dapat menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik, tetapi
sebaliknya jika stimulus kuat maka impuls akan dihantarkan sampai ujung akson dan
diteruskan kepada sel saraf yang lainnya.
2. Perambatan impuls melalui sinapsis
Ujung akson sel saraf membentuk tonjolan sinapsis yang berisi sitoplasma (cairan sel). Di
dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat membran kecil (vesikula sinapsis) yang berisi
neurotransmitter. Pada saat impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula melepaskan
neurotransmitter. Contoh neurotransmitter yaitu asetilkolin (terdapat di seluruh tubuh),
noradrenalin (terdapat di sistem saraf simpatik), dopamin dan serotonin (terdapat di otak).
Penempelan asetilkolin pada reseptor menyebabkan terjadinya impuls pada sel saraf
berikutnya dengan bantuan enzim asetilkolinesterase.
Perambatan impuls dari sel saraf motorik ke otot pada organ efektor melalui sinapsis.
Sinapsis ini berbentuk cawan dan mengelilingi sel otot. Otot yang bergerak dapat
menggerakkan organ.Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan
menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls
yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang.
Bagannya adalah sebagai berikut:
Contoh gerak sadar misalnya olahraga, berjalan, berlari, makan dan sebagainya.
b. Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati
otak.
Bagannya sebagai berikut:
Perjalanan impuls pada gerak refleks disebut dengan lengkung refleks. Neuron konektor ada
yang terletak di otak dan ada yang terletak di sumsum tulang belakang. Gerak refleks yang
melibatkan neuron konektor yang terletak di otak di sebut dengan refleks otak, misalnya
refleks pupil mata karena rangsangan cahaya. Gerak refleks yang melibatkan neuron konektor
yang teletak di sumsum tulang belakang disebut refleks sumsum tulang belakang, misalnya
refleks pada lutut.
Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut:
a. Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu
b. Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata
c. Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk
d. Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh
e. Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi
Sistem saraf tepi pada manusia terdiri dari 31 pasang saraf spinal( saraf tulang belakang) dan
12 pasang saraf kranial (saraf kepala).
Berdasarkan karakteristik sifatnyanya sistem saraf kranial dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Saraf Kranial yang sifatnya sensorik, terdiri dari 3 pasang
Saraf kranial yang sifatnya motorik, terdiri dari 5 pasang
Saraf kranial yang sifatnya gabungan sensorik dan motorik terdiri dari empat pasang
Sistem saraf tepi yang di susun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari sumsum tulang
belakang merupakan campuran berbagai saraf. Sistem saraf sumsum tulang belakang berasal
dari arah dorsal, sehingga sifatnya sensorik. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang
belakang dibedakan menjadi 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf
pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan 1 pasang saraf ekor.
Kemudian di antara beberapa saraf ada yang menjadi satu ikatan atau gabungan (pleksus),
membentuk jaringan urat saraf. Ada 3 macam pleksus yang tebentuk, yaitu:
Plexus cervicalis, merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher,
bahu dan diagfragma
Plexus branchialis, merupakan gabungan nurat saraf lengan atas yang mempengaruhi
bagian tangan
Plexus lumbo sakralis, merupakan gabungan urat saraf punggung dan pinggang yang
mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
Saraf Parasimpatik
Saraf parasimpatik memiliki serabut praganglion panjang dan serabut pacsaganglion
pendek. Susunan saraf parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan
ganglion-ganglion yang tersebar di seluruh tubuh.
SISTEM HORMON
Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organik yang di hasilkan oleh
kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti metabolism, reproduksi, pertumbuhan,
dan perkembangan. Hormon di hasilkan oleh kelenjar yang di sebut kelenjar endokrin.
Kelenjar endokrin di sebut juga kelenjar buntu karena hormone yang di hasilkan tidak di
alirkan melalui suatu saluran, tetapi langsung Masuk le dalam pembuluh darah.
1. HORMON PADA MANUSIA
Hormon dari kelenjer endokrin mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh hingga mencapai
organ-organ tertentu.
Hormon memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
Di produksi dan di sekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah
yang sangat kecil
Di angkut oleh darah menuju ke sel atau jaringan target
Mengadaka interaksi dengan reseptor khusus terdapat di sel target
Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus
Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi
beberapa sel target yang merlainan
Kelenjar Endokrin
Kelenjar endikrin meliputi kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, ovarium, testis,
pancreas, dan plasenta.
1. Kelenjar Hipofisis (pituitari)
Kelemjer ini mampu mensekresikam bermacam-macam hormone yang mengatur berbagai
macam kegiatan di dalam tubuh. Oleh karena itu kelenjar in disebut kelenjar
pengendali(mastergland). Kelenjer ini berbentuk bulat dan berukuran kecil dengan diameter
1,3 cm.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, kelenjar hipofisis di bagi menjadi hipofisis lobus
anterior dan hipofisis lobus posterior. Kedua lobus tersebut di hubungkan dengan
hipotalamus. Di antara kedua lobus terdapat suatu daerah yang relative tidak ada pembuluh
darahnya. Daerah ini di sebut hipofisis pars intermedia.
5. Pankreas
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans
berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan
dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan.
Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin,
pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon
insulin.
6. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga
menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai
berikut:
Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH.
Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada
wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita
dengan pria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada
wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan
berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
7. Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan
sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen,
yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-
tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
8. Plasenta
Plasenta merupakan penghubung ibu dengan bayi dalam kandungan. Plasenta menghasilkan
beberapa hormon, yaitu:
Gonadotropin korion yang berfungsi meningkatkan pertumbuhan korpus luterum serta
sekresi estorogen dan progesteron oleh korpus luterum.
Estrogen yang berfungsi meningkatkan pertumbuhan organ kelamin ibu dan jaringan
janin.
Progesteron berfungsi meningkatkan perkembangan jaringan dan organ janin
Somatotropin yang berfungsi meningkatkan pertumbuhan jaringan janin serta
membantu perkembangan payudara ibu
1.2 Saran
Sesungguhnya makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, masih banyak terdapat berbagai
kekurangan dan pengulasan materi masih belum sesuai dengan harapan. Untuk itu kepada
penyusun makalah berikutnya agar dapat lebih menyempurnakan pembahasan mengenai
”Sistem Saraf dan Sistem Endokrin (Hormon)”, sehingga pengetahuan lebih berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh
manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya penulis ucapkan kepada Dosen serta teman-
teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga
makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Penulis menyadari sekali,
didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-
kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen
serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu
besar harapan penulis jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah ini dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa
yang penulis susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang
ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari makalah ini
sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 9
MAKALAH
SISTEM SYARAF
DAN KOORDINASI MAKHLUK HIDUP
DISUSUN OLEH :