Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ILMU GIZI

" KARBOHIDRAT"

OLEH:
5B

KELOMPOK 3 (TIGA)

ANGGIE IZMY MAULIDYA (186510636)


NORYANI (186510829)
OCTAVIA TRI UTAMI (186510645)
RETY NURDIAH (186510397)

DOSEN PENGAJAR MATA KULIAH : SEPITA FERAZONA S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah "Karbohirat" sebagai
tugas mata kuliah.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Ilmu Gizi yakni Sepita Ferazona ,S.Pd.,M.Pd yang telah
membantu dan mengarahkan penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini dengan sebaik-baik nya.
Tentunya masih terdapat banyak kekurangan pada penulisan laporan ini.
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan penulis untuk
memberikan kesempurnaan, sehingga berguna bagi penulis dan pembaca.

Pekanbaru, 10 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI ............................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1. 2 Manfaat................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
2.1 Ayat Al-Qur’an mengenai karbohirat...................................................... 2
2.2 Pengertian Karbohidrat............................................................................ 2
2.3 Fungsi Karbohidrat.................................................................................. 9
2.4 Makanan Sumber Karbohidrat................................................................. 10
2.5 Pencernaan Karbohidrat........................................................................... 11
2.6 Penyerapan Karbohidrat........................................................................... 12
2.7 Transportasi Karbohidrat......................................................................... 13
2.8 Ekresi Karbohidrat................................................................................... 14
2.9 Kekurangan dan Kelebihan Konsumsi Karbohidrat................................ 14
BAB III METODE PELAKSANAAN....................................................... 16
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.  Latar Belakang
Ilmu gizi (Nutrition Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Kata “gizi”
berasal dari bahasa arab ghidza, yang bedrarti “makanan”. Di satu sisi ilmu gizi
berkaitan dengan makanan dan di sisi lain dengan tubuh manusia. Zat gizi adalah
ikatan kimia yang di perlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses-proses kehidupan. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung
zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi
oleh tubuh.

Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang memegang peranan penting
karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya
relatif murah. Semua karbohidrat yang berasal dari tumbuhan dibuat melalui
proses fotosintesis, yaitu proses penggunaan energi matahari yang memungkinkan
tanaman berklorofil untuk mengambil karbondioksida melalui akarnya dan
melepaskan oksigen ke dalam udara. Karbon dan air yang tersisa dalam tanaman
membentuk karbohidrat. Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok
zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski
terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya.

2. Manfaat
Pembaca dapat mengetahui maksud, klasifikasi, fungsi dari karbohidrat serta
mengetahui bagaimana proses metabolisme dan makanan-makanan yang menjadi
sumber karbohidrat, serta mengetahui akibat dari kekurangan maupun kelebihan
dari karbohidrat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Ayat Al-Qur’an mengenai karbohirat

َ‫َو َءايَةٌ لَّهُ ُم ٱأْل َرْ ضُ ْٱل َم ْيتَةُ أَحْ يَ ْي ٰنَهَا َوأَ ْخ َرجْ نَا ِم ْنهَا َحبًّا فَ ِم ْنهُ يَأْ ُكلُون‬
Artinya: Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka
adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari
padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan. Q.S Yasin : 33

terdapat juga pada QS Yusuf : 43 yang menjelaskan tentang tanaman


gandum, tanaman gandum dan biji-bijian yang termasuk dalam kelompok
pangan serealia mengandung sumber karbohidrat untuk memenuhi
kebutuhan pokok manusia.

2. Pengertian Karbohidrat

Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari


karbondioksida (berasal dari udara) dan air dari tanah. Karbohidrat yang
dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa, di samping itu dihasilkan
oksdigen yang lepas di udara. Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan
nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang
berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dang
fungsinya. Ikatan-ikatan organik yang menyusun kelompok karbohidrat ini
berbentuk polyalkohol. Dari sudut fungsi, kabohidrat adalah penghasil
utama energi dalam makanan maupun di dalam tubuh. Karbohidrat yang
terasa manis, biasa disebut gula (sakar). Produk yang dihasilkan terutama
dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut daalam air dan mudah
diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi. Sebagian dari gula
sederhana ini kemudian mengalami polimerisasi dan membentuk
polisakarida.

2
Ada dua jenis polisakarida tumbuh-tumbuhan, yaitu pati dan
nonpati. Pati adalah bentuk simpanan karbohidrat berupa polimer glukosa
yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik (ikatan antara gugus hidroksil
atom C nomor 1 pada molekul glukosa dengan gugus hidroksil atom C
nomor 4 pada molekul glukosa lain dengan melepas 1 mol air).
Polisakarida nonpati membentuk struktur dinding sel yang tidak larut
dalam air. Struktur polisakarida nonpati mirip pati, tapi tidak mengandung
ikatan glikosidik. Serelia, seperti beras, gandum, dan jagung serta umbi-
umbian merupakan sumber utama pati di dunia. Polisakarida nonpati
merupakan komponen utama serat makanan. Di negara-negara
berkembang kurang lebih 80% energi makanan berasal dari karbohidrat.
Sedangkan di negara-negara maju seperti Amerika Serikatdan Eropa
Barat, angka ini lebih rendah, yaitu rata-rata 50%. Nilai energi karbohidrat
adalah 4 kkal per gram.

3. Klasifikasi Karbohidrat

Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan,
yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat di
kelompokkan menurut jumlah unit gula, atau sakarida yang membentuk
strukturnya:

1) Karbohidrat sederhana

Karbohidrat sederhana adalah gula dengan struktur sederhana yang


terdiri dari satu (monosakarida) atau dua (disakarida) unit gula.

a. Monosakarida

Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena


terdiri atas 6-rantai atau cincin karbon atom-atom hidrogen dan oksigen
terikat pada rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus
hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi yaitu
glukosa, fruktosa dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini

3
mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12
atom hidrogen, dan 6 atom oksigen perbedaannya hanya terletak pada cara
penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon.
Perbedaan dalam penyusunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan
dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida
tersebut. Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat
dalam bentuk isomer dekstro (D). Gugus hidroksil pada karbon nomor 2
terletak di sebelah kanan. Struktur kimianya dapat berupa struktur terbuka
atau struktur cincin . jenis heksosa lain yang kurang penting dalam ilmu
gizi adalah manosa. Monosakarida yang memiliki lima atom karbon di
sebut pentosa, seperti ribosa, xilosa, dan arabinosa.

a) Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat di


dalam sayur, buah, sirip jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan
fruktosa dalam madu. Glukosa merupakan hasil akhir dari pencernaan
pati, sukrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan manusia. Karena
dalam keadaan normal sistem saraf pusat hanya dapat menggunakan
glukosa sebagai sumber energi. Glukosa dapat dimanfaatkan untuk
diet tinggi energi. Tingkat kemanisan glukosa hanya separuh dari
sukrosa, sehingga dapat digunakan lebih banyak untuk tingkat
kemanisan yang sama.
b) Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, merupakan gula
paling manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan
glukosa namun strukturnya berbeda. Gula ini terutama terdapat dalam
madu bersama glukosa, dalam buah, nektar bunga, dan juga di dalam
sayur. Sepertiga dari gula madu terdiri atas fruktosa, di dalam tubuh
fruktosa merupakan hasil pencernaan sakarosa.
c) Galaktosa, tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan
fruktosa akan tetapi terdapat di dalam tubuh sebagai hasil dari
pencernaan laktosa.
d) Manosa, jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di
israel terdapat di dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti.

4
e) Pentosa, merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami.
Jumlahnya sangat kecil sehingga tidak penting sebagai sumber energi.
Ribosa dan deoksiribosa merupakan bagian asam nukleat dalam inti
sel, karena dapat disintesis oleh semua hewan, ribosa dan deoksiribosa
tidak merupakan zat gizi esensial.
b. Disakarida

Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat satu sama
lain melalui reaksi kondensasi. Kedua monosakarida saling mengikat berupa
ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen. Ikatan glikosidik ini biasanya
terjadi antar atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk ikatan
alfa, dengan melepaskan satu molekul air. Hanya karbohidrat yang unit
monosakaridanya terikat dalam bentuk alfa yang dapt dicernakan. Disakarida
dapat dipecah kembali menjadi dua molekul monosakarida melalui reaksi
hidrolidsis.

a) Sukrosa, atau sakarosa dinamakan juga gula tebu. Sukrosa juga


terdapat dalam buah, sayuran, dan madu bila dicernakan atau di
hidrolisis, sukrosa pecah menjadi  satu unit glukosa dan satu unit
fruktosa. Pada pembuatan sirup sebagian sukrosa  akan terurai menjadi
glukosa dan fruktosa yang disebut gula invert. Gula invert secara alami
terdapat di dalam madu  dan rasanya lebih manis dari pada sukrosa.
b) Maltosa, terbentuk pada setiap pemecahan  pati, seperti yang terjadi
pada tumbuh-tumbuhan bila benih atau bijian berkecambah dan
didalam usus manusia ada pencernaan pati. Pati yang terdapat dalam
padi-padian pecah menjadi maltosa, untuk kemudian diuraian menjadi
unit-unit glukosa tunggal sebagai makanan bagi benih yang sedang
tumbuh. Produksi bir terjadi bila maltosa difermentasi menjadi
alkohol. Bila dicernakan atau dihidrolisis maltosa pecah menjadi dua
unit glukosa.
c) Laktosa, hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa
dan satu unit galaktosa. Kadar laktosa pada susu sapi adalah 6,8 gram
per 100 ml, sedangkan pada ASI 4,8 gram per 100 ml. Laktosa adalah

5
gula yang paling tidak manis dan lebih sukar larut daripada disakarida
lainnya.
d) Trehalosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai gula
jamur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehalosa.
Trehalosa juga terdapat dalam serangga.
c. Gula Alkohol

Gula alkohol terdapat didalam alam dan dapat pula dibuat secara
sintetis. Ada empat jenis gula alkohol yaitu:

a) Sorbitol, terdapat didalam beberapa jenis buah dan secara komersial di


buat dari glukosa. Enzim aldosa reduktase dapat mengubah gugus
aldehida (CHO) dalam glukosa menjadi alkohol. Sorbitol banyak
digunakan dalam minuman dan makanan khusus pasien diabetes,
seperti minuman ringan, selai, dan kue-kue. Sorbitol tidah muda di
metabolisme oleh bakteri dalam mulut sehingga tidak mudah
menimbulkan karies gigi.
b) Manito dan Dulsitol, alkohol yang dibuat dari monosakarida manosa
dan galaktosa. Manitol terdapat didalam nanas, asparagus, ubi jalar,
dan wortel. Secara komersial di ekstraksi dari sejenis rumput laut.
Kedua alkohol ini banyak digunakan dalam industri pangan.
c) Inositol, merupakan alkohol siklis yang menyerupai glukosa. Inositol
terdapat banyak dalam bahan makanan terutama dalam sekam serelia.
Bentuk esternya dengan asam fitat menghambat adsorpsi kalsium dan
zat besi dalam usus halus.
d. Oligosakarida

Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida


(oligo berarti sedikit). Sebenarnya disakarida termasuk dalam oligosakarida,
tetapi karen perannya dalam ilmu gizi sangat penting maka di bahas secara
terpisah.

a) Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri


dari unit-unit glukosa, fruktosa dan galaktosa. Ketiga jenis
oligosakarida ini terdapat di dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-

6
kacangan serta tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim pencernaan.
Seperti halnya polisakarida non pati, oligosakarida ini di dalam usus
besar mengalami fermentasi.
b) Fruktan, adalah sekolompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas
beberapa unit fruktosa yang terkait dengan satu molekul glukosa.
Panjang rantai bisa sampai 3 hingga 50 unit, tergantung pada
sumbernya. Fruktan terdapat didalam serelia, bawang merah, bawang
putih, dan asparagus. Sebagian besar fruktan sebagian besar di
fermentasikan di dalam usus besar.
2) Karbohidrat kompleks

Karbohidrat kompleks terdiri atas polisdakarida yang terdiri atas lebih


dari dua ikatan monosakarida, dan juga serat yang dinamakan polisakarida
nonpati.

a. Polisakarida

Polisakarida tidak memiliki rasa (tawar). Polisakarida didalam bahan


makanan hewani dapat dicerna dan disebut dengan glikogen. Tidak ada
polisakarida hewani yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia. Jenis
polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah:

a) Pati, merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan


merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia diseluruh dunia.
Pati terutama terdapat dalam padi-padian, biji-bijian, umbi-umbian,
beras, jagung, dan gandum mengandung 70-80% pati; kacang-kacang
kering dseperti kacang kedelai, kacang merah, dan kacang hijau 30-
60%, sedangkan ubi, talas, kentang, dan singkong 20-30%. Proses
pemasakan pati menyebabkan pembentukan gel juga akan melunakkan
dan memecah sel, sehingga memudahkan pencernaannya.
b) Dekstrin, merupakan produk antara pada pencernaan pati atau dibentuk
melalui hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama
karbohidrat dalam makanan lewat pipa (tube feeding). Dekstrin
mempunyai pengaruh osmolar lebih kecil sukrosa dan glukosa
sehingga tidak mudah menimbulkan diare. Dekstrin lebih manis

7
daripada pati dengan daya larut lebih tinggi dan lebih mudah
dicernakan, dan juga sering digunakan sebagai makanan bayi karena
tidak mudah mengalami fermentasi.
c) Glikogen, dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk
simpanan karbohidrat di dalam tubuh manusia dan hewan, yang
terutama terdapat di dalam hati dan otot. Tubuh mempunyai kapasitas
terbatas untuk menyimpan glikogen yaitu hanya sebanyak  350 gram.
Glikogen tidak merupakan sumber karbohidrat yang penting dalam
bahan makanan, karena hanya terdapat dalam makanan berasal dari
hewani dalam jumlah terbatas.
b. Polisakarida nonpati/serat

Ada dua golongan serat, yaitu yang tidak dapat larut dan yang dapat
larut dalam air. Serat yang tidak larut dalam air adalah selulosa, hemiselulosa,
dan lignin. Serat yang larut dalam air adalah pektin, gum, mukilase, glukan,
dan algal.

a) Selulosa, hemiselulosa, dan lignin merupakan kerangka srtuktural


semua tumbuh-tumbuhan. Selulosa merupakan struktul kristal yang
sangat staabil, selulosa melunakkan dan memberi bentuk pada feses
karena mampu menyerap air, sehingga membantu gerak peristaltik
usus, dengan demikian membantu defeksasi dan mencegah konstipasi.
Hemiselulosa adalah merupakan bagian utama serat serelia yang terdiri
atas polimer bercabang heterogen heksosa, pentosa, dan asam uronat.
Lignin terdapat di dalam tangkai sayuran, bagian inti di dalam wortel
dan biji jambu biji.
b) Pektin, gum, mukilase terdapat di sekeliling dan di dalam sel tumbuh-
tumbuhan. Ikatan-ikatan ini larut atau mengembang didalam air
sehingga membentuk gel, sehingga sering digunakan sebagai bahan
pengental, emulsifer, dan stabilizer. Pektin merupakan polimer
ramnosa dan asam galakturonat dengan cabang-cabang yang terdiri
atas rantai galaktosa. Pektin terdapat dalam sayur dan buah terutama
jenis sitrus, apel, jambu biji,anggur dan wortel. Dan senyawa pektin
berfungsi sebagai bahan perekat antar dinding sel. Gum adalah

8
polisakarida larut ai yang terdiri atas manosa, arabinosa, raknosa dan
asam uronat. Gum arabic adalah sari pohon akasia. Mulkilase
merupaka struktur kompleks yang mempunyai ciri khas yaitu
mempunyai komonen asam D-galakturonat. Mukilase terdapat di
dalam biji-bijian dan akar yang berfungsi diduga mencegah
pengeringan.

3. Fungsi Karbohidrat
1) Sumber energi : karena banyak terdapat di alam dan harganya relatif
lebih murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori.
Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah
sebagai glukosa untuk keperluan energi segera, sebagian lagi
disimpan sbagai glikogen dalam hati dan jarigan otot, dan sebagian
diubah  menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan
energi di dalam jaringan lemak.
2) Pemberi rasa manis pada makanan : karbohidrat memberikan rasa
manis pada makanan, khususnya monosakarida dan disakarida.
Fruktosa adalah gula paling manis, bila tingkat kemanisan sukrosa
adalah 1 maka fruktosa 1,7 glukosa 0,7 maltosa 0,4 laktosa 0,2.
3) Penghemat protein : bila karbohidrat dalam makanan tidak
mencukupi maka tubuh akan menggunakan protein untuk kebutuhan
energi, maka asupan karbohidrat yang cukup dan menghemat protein
yang di guanakan sebagai zat pembangun.
4) Pengatur metabolisme lemak : kabohidrat mencegah terjadinya
oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-
bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-
hidroksdi-butirat. Keadaan itu akan menimbulkan ketosis atau
asidosis yang dapat merugikan tubuh, dibutuhkan 50-100 gram
karbohidrat sehari untuk mencegah ketosis.
5) Sebagai laksatif dan membantu absorpsi kalsium

9
6) Membantu pengeluaran feses : dengan cara mengatur peristaltik usus
dan memberi bentuk pada feses.

4. Makanan sumber karbohidrat

No. Bahan Makanan CHO g/100g


1 Beras giling 78,9

2 Papaya 12,2

3 Kentang 19,2
4 Tapioka 88,2

5 Kacang hijau 62,9

6 Pisang 23,0

7 Sagu 84,7
8 Gula pasir 94,0

9 Mie gering 50,0

10 Roti putih 50,0


11 Tempe 12,7

12 Bayam 6,5

13 Susu sapi 4,3

14 Hati sapi 6,0

15 Daun singkong 13,0


16 Wortel 9,5
17 Telur ayam 0,7

18 Kacang tanah 23,6


19 Apel 14,9
20 Kangkung 5,4
21 Ketela pohon 34,7

22 Bihun 82,0

10
5. Pencernaan Karbohidrat
1) Mulut

Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bola makanan yang


diperoleh setelah makanan dikunyah bercampuran dengan ludah yang
mengandung enzim amilase (sebelumnya dikenal sebagai ptialin).
Amilase menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih
sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di mulut cukup lama, sebagian diubah
menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase ludah bekerja paling baik pada pH
ludah yang bersifat netral. Bolus yang ditelan masuk ke dalam lambung.
Amylase ludah yang ikut masuk ke dalam lambung dicernakan oleh enzim
klorida dan enzim pencernaan protein yang terdapat di lambung, sehingga
pencernaan karbohidrat didalam lambung terhenti.

2) Lambung
Proses yang sangat penting di lambung adalah bercampurnya makanan
dengan getah lambung yang bersifat asam. Di sini juga terjadi proses
pencampuran makanan oleh gerakan konstraksi lambung. Proses pencampuran
dengan asam lambung mengakibatkan makanan menjadi lebih cair dan hancur
yang disebut chymus. Di dalam lambung tidak ada enzim yang memecahkan
karbohidrat kalau makanan terdiri atas karbohidrat saja maka akan tinggal di
dalam gaster sebentar atau kurang dari dua jam dan segera diteruskan kedalam
duodenum. Karena itu, hidangan karbohidrat akan lebih cepat menimbulkan rasa
lapar kembali.
3) Usus Halus

Sebagian besar pencernaan karbohidrat terjadi di dalam usus halus. Di dalam


doudenum chymus dicampur dengan sekresi pancreas yaitu enzim amilase dan
sekresi doudenum. Keduanya mengandung enzim yang dapat memecah
karbohidrat lebih lanjut. Pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim
disakarida yang dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase,
sukrase, dan laktase. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam
mikrovili dan monosakarida yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

11
Sucrase memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa, maltase memecah
maltosa menjadi dua molekul glukosa, laktase memecah laktosa menjadi glukosa
dan galaktosa.

4) Usus Besar

Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat
makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam usus
besar. Sisa-sisa pencernaan ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi
oleh mikroorganisma di dalam usus besar. Substrat potensial lain yang
difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang susah dicernakan,
laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa,
verbaskosa, dan fruktan

6. Penyerapan Karbohidrat

Absorpsi zat gizi (nutrient) terjadi terutama di usus halus (90%), dan sisanya
(10%) di dalam lambung dan usus besar. Proses pencernaan pati (starch) secara
sempurna dimulai di lambung yang selanjutnya akan diserap melalui pompa
mekanisme yang membutuhkan energi dan perlu bantuan “Carrier” (Tranporting
Agents). Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan karbohidrat, yaitu:

a) Hormon insulin akan meningkatkan transport glukosa ke dalam jaringan


sel. Berarti juga mempertinggi penyerapan glukosa dalam jaringan,
akibatnya akan mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen dalam
hati.
b) Tiamin (Vitamin B1), Piridoksin, Asam panthotenat, hormon tiroksin
berperan besar di dalam penyerapan dan metabolisme karbohidrat.

Karbohidrat diserap dalam usus halus dalam bentuk monosakarida, yaitu


glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Makanan yang telah dicerna di dalam lambung
disebut chyme. Chyme memasuki usus halus melalui sphincter
pilorus.  Pencernaan dilanjutkan di dalam usus halus oleh amilase pankreas.
Sekret pankreas, seperti saliva, mengandung α-amilase dalam jumlah besar yang
hampir identik dengan fungsinya dengan α-amilase saliva dan mampu

12
memecahkan pati menjadi maltosa dan isomaltosa. Oleh karena itu, segera setelah
kimus dikosongkan dari lambung masuk duodenum dan bercampur dengan getah
pankreas. Pati yang belum dipecahkan akan dicerna oleh amilase. Pada umumnya,
pati hampir seluruhnya diubah menjadi maltosa dan isomaltosa sebelum mereka
masuk ke jejunum.

Sel epitel yang membatasi usus halus mengandung empat enzim yaitu
laktase, sukrase, maltase, dan isomaltase, yang masing-masing mampu
memecahkan disakarida laktosa, sukrosa, maltosa, dan isomaltosa menjadi unsur-
unsur monosakaridanya. Enzim-enzim ini terletak pada brush border (sel yang
membatasi lumen usus halus). Disakarida dicerna menjadi monosakarida pada
waktu berhubungan dengan brush border tersebut. Monosakarida glukosa,
galaktosa dan fruktosa kemudian diabsorpsi melalui sel-sel epitel usus halus dan
diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila konsentrasi
monosakarida di dalam usus halus atau mukosa sel cukup tinggi, absorpsi
dilakukan secara pasif atau fasilitatif. Bila konsentrasi turun, absorpsi dilakukan
secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi dari ATP
dan ion natrium.

7. Transportasi Karbohidrat

Glukosa, fruktosa, dan galakktosa yang telah diserap kedalam dinding


usus, masuk kedalam cairan lympha, kemudian kedalam pembuluh darah kapiler
dan dialirkan melalui vena portae ke dalam hati. Di hati, fruktosa dan galaktosa
akan diubah menjadi glukosa karena tubuh hanya bisa memanfaatkan energi dari
karbohidrat dalam bentuk glukosa. Dari hati ini, glukosa akan dikirim ke seluruh
jaringan tubuh menurut kebutuhan. Sebagian glukosa disimpan di otot dan di hati
sebagai cadangan yang disebut glikogen. Kapasitas pembentukan glikogen ini
terbatas, kelebihan karbohidrat akan diubah menjadi lemak dan ditimbun di dalam
jaringan adiposa.

Laktosa dipecahkan menjadi satu molekul galaktosa dan satu molekul


glukosa. Sukrosa dipecahkan menjadi satu molekul fruktosa dan satu molekul

13
glukosa. Maltosa dan isomaltosa masing-masing pecah menjadi dua molekul
glukosa. Jadi, hasil akhir pencernaan karbohidrat yang diabsorpsi ke dalam darah
semua berupa monosakarida. Kadar glukosa darah akan naik dalam jangka waktu
± 30 menit setelah makan dan secara perlahan kembali ke kadar gula normal (70-
100 mg/100 ml) dalam waktu 90-180 menit. Kadar gula darah maksimal dan
kecepatan untuk kembali pada kadar normal bergantung pada jenis makanan.

8. Ekresi Karbohidrat
Karbohidrat yang tidak dapt dicerna seperti selulosa, galaktosa dan pentosa
dialirkan terus ke colon atau usus besar. Didalam colon karbohidrat dipecah
sebagian oleh mikroba yang terdapat di dalam usus untuk difermentasikan.
Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah karbondioksida,
hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap,
seperti asam asetat, asam propionat dan asam butirat. Fermentasi yang meningkat
di dalam colon menghasilkan banyak gas karbondioksida yang kemudian keluar
sebagai flatus (kentut) dan Sisa karbohidrat yang masih ada dibuang sebagai
tinja.

9. Kekurangan Dan Kelebihan Konsumsi karbohidrat

Segala sesutu yang dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah,


bahkan karbohidrat jika seseorang mengonsumsi karbohidra secara berlebihan
maupun kekurangan dapat menyebabkan masalah-masalah pada tubuh nya yaitu:

1) Kekurangan konsumsi karbohidrat


a) Penyakit kurang kalori protein (KKP)

Penyakit ini terutama terjadi karena konsumsi bahan pangan pokok


beras yang tidak cukup memenuhi kebutuhan. Karena itu kekurangan
konsumsi beras ini memberikan kekurangan energi dan protein sekaligus.

b) Laktosa intolerance

Penyakit ini merupakan gangguan metabolik yang mengenai


disakarida laktosa. Penyakit ini disebabkan oleh enzim lactase yang tidak

14
disintesa dalam jumlah yang tidak mencukupi, akibatnya kadar laktosa tidak
dapat dicerna itu mengakibatkan penderitanya akan menderita diarrhoea bila
meminum susu sapi maupun ASI.

2) Kelebihan konsumsi karbohidrat


a) Obesitas (penyakit kegemukan)

Kondisi ini disebabkan kaena tidak seimbangnya konsumsi kalori dan


kebutuhan energi. Kelebihan energi di dalam tubuh disimpan dalam bentuk
jaringan lemak.  Ada beberapa penyakit yang menigkatkan prevalensia pada
orang yang menderita obesitas seperti penyakit kardiovaskuler, termasuk
hipertensi dan beberapa jenis penyakit lainnya.

b) Diabetes mellitus, penyakit gula, penyakit kencing manis

Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolik yang bersangkutan


dengan karbohidrat glukosa. Pada umumnya di setujui oleh para ilmuan dan
para peneliti bahwa dasar dari penyakit ini adalah defisiensi hormon insulin.

BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan

15
Kesimpulan dari makalah ini bahwa karbohidrat sangat berkaitan erat
dengan kebutuhan energi yang diperlukan oleh tubuh karena salah satu zat gizi
yang memegang peranan penting dan merupakan sumber energi utama bagi
manusia. Makalah ini juga memuat klasifikasi karbohidrat yang terdiri dari
karbohidrat sederhana dan kompleks, fungsi, metabolisme, kekurangan dan
kelebihan kosumsi karbohidrat beserta sumber makanan karbohidrat.

DAFTAR PUSTAKA

Prof.Dr.Djaeni,ahmadSediaoetama,M.Se.2009.IlmuGizi.Jakarta.Dianrakyat
  Dr.Dwijayanthi,linda.2011.IlmuGiziMenjadiSangatMudah.Jakarta.EGC

16
Almatsier,Sunita.PrinsipDasarIlmuGizi.Jakarta.GramediaPustakaUtama

17

Anda mungkin juga menyukai