B. ETIOLOGI
Penyebab prosiasis sampai saat ini belum diketahui. Diduga penyakit ini
diwariskan secara poligenik. Walaupun sebagian besar penderita psoriasis timbul
secara spontan, namun pada berapa penderita dijumpai adanya faktor :
1. Trauma
Psoriasis pertama kali timbul pada tempat-tempat yang terkena trauma, garukan,
luka bekas operasi dan bekas vaksinasi.
2. Infeksi
3. Iklim
Beberapa kasus cenderung menyembuh pada musim panas, sedangkan pada
musim penghujan akan kambuh.
4. Obat-obatan
C. MANIFESTASI KLINIK
Lesi muncul sebagai bercak-bercak merah benjol pada kulit yang ditutupi oleh
sisik berwarna perak. Bercak-bercak bersisik tersebut terbentuk karena penumpukan
kulit yang hidup dan mati akibat peningkatan kecepatan pertumbuhn serta
pergantiansel-sel kulit yang sangat besar. Jika sisik tersebut dikerok, maka terlihat
dasar lesi yang berwarna merah gelap dengan titik-titik perdarahan. Bercak-
bercak ini tidak basa dan bisa terasa gatal atau tidak gatal[ CITATION Rua \l 1057 ].
Psoriasis ditandai dengan hiperkeratosis dan penebalan epidermis kulit serta
proses radang, sehingga timbul skuamasi (pengelupasan) dan indurasi eritematosa
(kulit meradang dan kemerahan). Menyerang kulit, kuku, mukosa dan sendi, tetapi
tidak pada rambut. Pada umumnya tidak membahayakan jiwa, kecuali yang
mengalami komplikasi, namun penyakit ini sangat mengganggu kualitas hidup.
Kulit penderita psoriasis awalnya tampak seperti bintik merah yang makin
melebar dan ditumbuhi sisik lebar putih berlapis-lapis. Tumbuhnya tidak selalu di
seluruh bagian kulit tubuh kadang-kadang hanya timbul pada tempat-tempat terntentu
saja, karena pergiliran sel-sel kulit bagian lainnya berjalan nurmal. Psoriasis pada
kulit kepala dapat menyerupai ketombe, sedangkan pada lempeng kuku tampak
lubang-lubang kecil rapuh atau keruh[ CITATION PSO1 \l 1057 ]
D. PATOFISIOLOGI
Terjadi peningkatan “turnover” epidermis atau kecepatan pembentukannya
dimana pada kulit normal memerlukan waktu 26-28 hari, pada psoriasis hanya 3-
4 hari sehingga gambaran klinik tampak adanya skuama hiperkeratotik. Disamping
itu pematangan sel-sel epidermis tidak sempurna.
Adanya faktor keturunan ditandai dengan perjalanan penyakit yang
kronik dimana terdapat penyembuhan dan kekambuhan spontan serta predileksi
lesinya pada tempat-tempat tertentu. Perubahan-perubahan biokimia yang terjadi pada
psoriasis meliputi:
a. Peningkatan replikasi DNA.
b. Berubahnya kadar siklik nukleotida.
c. Kelainan prostaglandin dan prekursornya.
d. Berubahnya metabolisme karbohidrat.
Normalnya sel kulit akan matur pada 28-30 hari dan kemudian terlepas dari
permukaan kulit. Pada penderita psoriasis, sel kulit akan matur dan menuju
permukaan kulit pada 3-4 hari, sehingga akan menonjol dan menimbulkan
bentukan peninggian kumpulan plak berwarna kemerahan. Warna kemerahan
tersebut berasal dari peningkatan suplai darah untuk nutrisi bagi sel kulit yang
bersangkutan. Bentukan berwarna putih seperti tetesan lilin (atau sisik putih)
merupakan campuran sel kulit yang mati. Bila dilakukan kerokan pada
permukaan psoriasis, maka akan timbul gejala koebner phenomenon. Terdapat
banyak tipe dari psoriasis, misalnya plaque, guttate, pustular, inverse, dan
erythrodermic psoriasis. Umumnya psoriasis akan timbul pada kulit kepala,
siku bagian luar, lutut, maupun daerah penekanan lainnya. Tetapi psoriasis
dapat pula berkembang di daerah lain, termasuk pada kuku, telapak tangan,
genitalia, wajah, dll.
E. PENATALAKSANAAN
Tujuan penatalaksanaan adalah untuk memperlambat pergantian epidermis,
meningkatkan resolusi lesi psoriatik dan mengendalikan penyakit tersebut.
Pendekatan terapeutik harus berupa pendekatan yang dapat dipahami oleh pasien,
pendekatan ini harus bisa diterima secara kosmetik dan tidak mempengaruhi cara
hidup pasien. Terapi psoriasis akan melibatkan komitmen waktu dan upaya oleh
pasien dan mungkin pula keluarganya. Ada tiga terapi yang standar: topikal, intralesi
dan sistemik.
1. Terapi Topical
Preparat yang dioleskan secara topikal digunakan untuk melambatkan aktivitas
epidermis yang berlebihan tanpa mempengaruhi jaringan lainnya.Obat-
obatannya mencakup preparat ter, anthralin, asam salisilat dan
kortikosteroid.Terapi dengan preparat ini cenderung mensupresi epidermopoisis
(pembentukan sel-sel epidermis).
2. Terapi Intralesi
Penyuntikan triamsinolon asetonida intralesi (Aristocort, Kenalog-10, Trymex)
dapat dilakukan langsung kedalam bercak-bercak psoriasis yang terlihat nyata
atau yang terisolasi dan resisten terhadap bentuk terapi lainnya.Kita harus hati-
hati agar kulit yang normal tidak disuntuik dengan obat ini.
3. Terapi Sistemik
Metotreksat bekerja dengan cara menghambat sintesis DNA dalam sel
epidermis sehingga mengurangi waktu pergantian epidermis yang psoriatik.
Walaupun begitu, obat ini bisa sangat toksik, khususnya bagi hepar yang dapat
mengalamim kerusakan yang irreversible.Jadi, pemantauan melalui pemeriksaan
laboratorium harus dilakukan untuk memastikan bahwa sistem hepatik,
hematopoitik dan renal pasien masih berfungsi secara adekuat[ CITATION PSI14 \l
1057 ].
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium darah dan biopsi
histopatologi. Pemeriksaan penunjang yang paling umum dilakukan untuk
mengkonfirmasi suatu psoriasis ialah biopsi kulit dengan menggunakan pewarnaan
hematoksilin-eosin [ CITATION Rua \l 1057 ].
Laporan pendahuluan Psoriasis
Oleh:
ASMAWANTI AGUS
1714201029
Oleh:
ASMAWANTI AGUS
1714201029
I. BIODATA
a. Identitas Klien
Nama : Tn.A
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Kemakmuran soppeng
Pendidikan terakhir : SMA
Diagnosa : Psoriasis
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny.M
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kemakmuran soppeng
Hubungan dengan klien: Istri klien
GENOGRAM:
G1.
G2.
51 43 35
G3.
KET :
: LAKI-LAKI
V. PENGKAJIAN FISIK
1. Kepala
Bentuk mesoncephal, rambut pendek, tidak mudah dicabut, warna hitam,
cukup bersih, tidak ada keluhan sakit kepala / pusing.
2. Mata
Ukuran pupil D/S ± 2 mm, isokor, reaksi terhadap cahaya baik, bentuk bulat
simetris ki/ka, konjungtiva merah (tidak anemis), fungsi penglihatan baik,
tidak ada tanda radang, pemeriksaan mata terakhir tanggal 30 Juli 2005, tidak
pernah operasi, tidak meggunakan kaca mata dan lensa kontak.
3. Hidung
Lubang simetris kiri kanan, tidak ada tanda-tanda radang, tidak ada sekret,
tidak ada deviasi septum, tidak ada riwayat alergi, tidak nyeri tekan.
4. Mulut dan Tenggorokan
Klien tidak mengalami kesulitan menelan dan gangguan berbicara. Kebersihan
mulut dan gigi baik, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan limfe.
5. Pernafasan
Kesan normal, pergerakan dada ikut pola nafas, simetris kiri kanan, tidak ada
bunyi nafas tambahan, klien tidak perna di rontgen.
6. Abdomen
Bentuk datar, pergerakan ikut pola nafas, tidak nyeri tekan, tidak tampak
adanya distensi abdomen, tidak teraba perbesaran hati, limfa dan ginjal.
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Therapi
Prednison
Zinkovit
Interhistin
Stimuno
Lanolin
Vaselin
Cinolon
DATA FOKUS
DS DO
Klien mengatakan badannya bersisik Tampak eritema dan skuama pada seluruh
dan berwarna merah. permukaan tubuh klien.
Klien mengatakan kulitnya kadang Kulit tampak bersisik jika digaruk.Klien
terasa gatal. tampak selalu menyentuh tubuhnya.
Klien mengatakan
kulitnya kadang terasa Kelainan
prostaglandin
gatal. dan perkursornya
DO :
Tampak eritema dan Psoriasis
postulosa
skuama pada seluruh generalisata
permukaan tubuh klien.
Kulit tampak bersisik Gangguan intergritas
jika digaruk. kulit
Klien tampak selalu
menyentuh tubuhnya.
2. DS : Ketakutan Gangguan citra
kesehatan
Klien mengatakan tubuh
sebelum masuk RS
Stressor bagi
sudah berobat ke dukun Klien
dan Dokter Spesialis,
tetapi tidak menemukan keputusasaan
hasil yang baik
untuknya. perasaan negatif
pada diri sendiri
Klien mengatakan
merasa malu dengan
Gangguan citra
keadaannya.
tubuh
DO :
Klien tampak sedih
Terlihat jelas keadaan
yang dialami klien
dengan tubuh yang
bersisik.
Tampak klien selalu
menyentuh tubuhnya.
3. DS : Perubahan status Ansietas
Klien tidak menyetahui kesehatan
tentang penyakitnya
Klien mengatakan obat- koping individu
No SDKI
. Diagnosa keperawatan SLKI SIKI
1. Gangguan integritas Setelah dilakukan tindakan kepererawatan Observasi
kulit b/d adanya lesi selama 3x24 jam, diharapkan : 1. Identifikasi penyebab kulit bersisik
d/d kerusakan kulit di Utama: Terapeutik
seluruh badan Integritas kulit dan jaringan teratasi 1. Gunakan produk berbahan ringan/alami dan
hipoalergik pada kulit sensitive
2. Hindari produk berbahan dasar alcohol
Edukasi
1. Anjurkan kepada klien untuk menhindari
terpapar suhu ekstrim
2. Anjurkan kepada klien mandi dan
menggunakan sabun secukupnya
Kolaborasi
1. Kolaborasi penggunaan antibiotik
2. Ganguan citra tubuh Setelah dilakukan tindakapan keperawatan Observasi:
b/d ketidak percayaan selama 3x24 jam, diharapkan.
1. Monitor apakah pasien bisa melihat bagian
diri d/d perubahan Utama:
tubuh yang berubah
bentuk tubuh Kepercayaan diri meningkat
Terapeutik :
Edukasi