Anda di halaman 1dari 3

SESI 14 : PENTINGNYA KESEJAHTERAAN LANJUT USIA

Oleh: Jiyanto, S.Pd.I., M.Pd.I (Pendamping PKH Kec. Tanon, Sragen)

1. Pengertian Lansia
Penuaan adalah proses kehidupan semua makhluk hidup pada kehidupan ini.
Berdasarkan sudut pandang kesehatan, istilah menua adalah proses menghilangnya
secara perlahan kemampuan untuk memperbaiki diri/ mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita (Nugroho, 2000). World Health Organization (WHO)
memberikan batasan terhadap lanjut usia yaitu usia pertengahan (middle age) 45-59
tahun, lanjut usia (eiderly) 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) 75-90 tahun, dan lanjut usia
sangat tua (very old) di atas 90 tahun. Pemerintah melalui Program Keluarga Harapan
(PKH) berupaya meningkatkan kualitas kesejahteraan lanjut usia.

2. Memahami Lansia
Sebagai anak tidak mudah bagi kita untuk menghadapi orang tua kita yang sudah
lansia. Kita tentu membutuhkan kesabaran ekstra untuk menghadapi perilaku-perilaku
yang ditunjukkan orang tua yang memasuki masa penuaan.
Lansia akan mengalami perubahan kondisi diantaranya perubahan fisik,
perubahan psikososial, vokasional, dan spiritual. Perubahan fisik yang terjadi pada lansia
diantaranya jantung mengecil, sulit bernapas, gangguan sistem syaraf, gigi mulai goyah,
dan lainnya. Perubahan psikososial diantaranya perubahan kemampuan berpikir,
perubahan sikap dan perilaku, dan perubahan emosi. Vokasional contohnya pemasukan
keuangan berkurang dan penurunan semangat hidup karena biasanya bekerja. Spiritual
contohnya kebutuhan fisiologis, keamanan dan keselamatan, cinta kasih, dan
penghargaan. Pada umumnya seseorang yang memiliki tingkat spiritual baik dapat
mengelola diri dalam menghadapi kehidupan sehingga mampu menyikapi kehidupan
dengan penuh kegembiraan dan suka cita. Menurut Hawan (1997) religiusitas
berpengaruh terhadap taraf kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Lanjut usia
nonreligius angka kematiannya dua kali lebih besar daripada orang yang religius. Lanjut
usia religius penyembuhan penyakitnya lebih cepat dibandingkan yang non religius.
Lanjut usia yang religius lebih kebal dan tenang menghadapi operasi atau masalah hidup
lainnya. Bagi lanjut usia yang kurang bisa memaknai kehidupan maka cenderung marah-
marah, sering bermasalah, sering berkeluh, menganggap diri selalu benar dan lainnya.
Lansia cenderung mengalami kekerasan secara fisik, kekerasan secara verbal, kekerasan
secara finansial, kekerasan secara finansial, kekerasan secara emosional, dan lainnya.
Kita harus memahami lansia di sekitar kita. Ada beberapa tipe lansia diantaranya
tipe arif bijaksana, tipe mandiri, tipe tidak puas, tipe pasrah, dan tipe bingung.
Sedangkan tipe psikologis lansia menurut dr Satya Joewana, Sp. KJ yaitu tipe
konstruktif, tipe ketergantungan, tipe defensif, tipe bermusuhan, dan tipe membenci atau
menyahlahkan diri sendiri. Prinsip pelayanan terhadap lanjut usia diantaranya sebagai
berikut tidak memberikan stigma, tidak mengucilkan, menghindari sikap sensitif, tidak
membesar-besarkan masalah, menghindari sikap belas kasihan, kemandirian, dan
dukungan penuh dari keluarga.
Penelantaran lansia adalah tindakan orang di sekitar lansia yang membiarkan hak-
hak lansia tidak terpenuhi. Sedangkan, kekerasan terhadap lansia seringkali terjadi dan
dilakukan oleh keluarga, kekerasan ini melipiuti kkerasan verbal, fisik, emosional, dan
finansial.

3. Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lansia


Untuk meningkatan kesejahteraan lanjut usia maka diperlukan peran pemerintah,
peran keluarga, dan peran masyarakat. Pemerintah berperan pada pelayanan keagamaan,
pelayanan kesehatan, dan pelayanan prasarana umum yang dapat diakses oleh lansia.
Peran keluarga meliputi pemenuhan terhadap kebutuhan biologis dan fisik, kebutuhan
psikososial, dan kebutuhan spiritual. Sedangkan, Peran masyarakat meliputi dukungan
masyarakat terhadap peran aktif lansia dalam kegiatan kemasyarakatan.

Kesimpulan
Lansia merupakan perubahan baik secara fisik, emosional, vokasional, dan spiritual
setiap manusia. Penelantaran dan kekerasan lansia kerap terjadi di sekitar kita yang dilakukan
oleh orang-orang terdekat dari lansia tersebut. Untuk meningkatkan kesejahteraan lansia,
diperlukan peran dari berbagai pihak, antara lain peran pemerintah, keluarga, dan masyarakat.

Saran
Lansia adalah gambaran kita di masa depan.. Lansia sudah mengalami penurunan baik
fisik, emosi, vokasi, dan spiritual sehingga sudah selayaknya kita menjaga, melindungi, dan
membuat lansia aman karena ketika kita masih kecil merekalah yang menjaga kita. Jangan
sampai kita mengeksploitasi, melakukan kekerasan, bahkan menelantarkan lansia. Apa yang
kita lakukan kepada orangtua akan mendapat balasan dari Allah SWT. Perlu diingat bahwa
murka orangtua adalah murka Allah.

Anda mungkin juga menyukai