Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Bencana menjadi ancaman yang sangat berarti terhadap kehidupan manusia dan
kesehatan. Fenomena ini dapat terjadi dimana saja dan kapan saja tanpa memberikan
peringatan sebelumnya. Faktor alam dan perbuatan manusia dapat menyebabkan terjadinya
bencana. Kejadian bencana menimbulkan banyak kerugian bagi manusia karena peristiwa
bencana dapat merusak infrastruktur yang sangat diperlukan masyarakat. Salah satu jenis
bencana yang berkaitan langsung dengan kesehatan adalah bencana epidemi dan wabah
penyakit.

Bencana epidemi yang bersifat global bahkan menular hingga lintas negara disebut
pandemi. Isu mengenai munculnya penyakit infeksi atau emerging infectious diseases timbul
sejak tahun 2006 dengan adanya kekhawatiran akan terjadinya pandemi flu. Perkiraan akan
terjadi pandemi flu,baik akibat virus strain burung maupun virus influenza lainnya, telah
membuat sibuk para ahli virologi, epidemiologi, pembuat kebijakan, maupun pihak media
dan masyarakat. Keadaan seperti ini dapat menimbulkan ketakutan yang tak beralasan di
kalangan masyarakat maupun komunitas tertentu, bila tidak dilakukan persiapan upaya
pencegahan dan pengendalian infeksi. Komunitas bidang kesehatan yang bekerja di fasilitas
kesehatan termasuk kelompok berisiko tinggi untuk terpajan oleh penyakit infeksi yang
berbahaya dan mengancam jiwa.

Bencana geologi seperti gempa bumi sangat rawan terjadi di Indonesia. Keadaan seperti
itu membuat masyarakat siap ataupun tidak siap harus mengkondisikan diri. Bukan hanya
secara fisik bangunan, kondisi mental juga menjadi perhatian dimana trauma akibat peristiwa
masa lalu akan mengganggu kehidupan ke depan. Lenawida (2011) menunjukkan bahwa
pengalaman gempa dan tsunami mempengaruhi psikologis masyakarat daripada peningkatan
pengetahuan menghadapi bencana.

Keadaan bencana alam dapat menjadi situasi yang serius bagi rumah sakit berkaitan
dengan jumlah korban dan penanganannya, karena itu perlu kesiapan yang spesifik dari pihak
rumah sakit menanggapi ancaman tersebut (Zaboli et al, 2016). Menurut informasi yang
peneliti dapatkan bahwa rumah sakit juga bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, Dinas
Kesehatan, RSU dr, Zainoel Abidin, dan unsur-unsur Dinas Kesehatan Provinsi yang
bertujuan untuk meningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat (RSIA, 2018) Perawat
sebagai tenaga kesehatan harus selalu siap dalam keadaan darurat, diakibatkan bencana selalu
bisa terjadi kapan saja. Kesiapsiagaan perawat sebelum bencana merupakan salah satu kunci
keberhasilan dalam mencegah atau mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat bencana
seperti tingginya angka mortalitas korban. Tujuan dalam kesiapsiagaan adalah memiliki
kemampuan dalam melaksanakan kegiatan tanggap darurat sebelum bencana terjadi (LIPI &
UNESCO/ISDR, 2006, p.6). Hasil penelitian yang dilakukan di tiga rumah sakit terkait
dengan kesiapsiagaan bencana melaporkan, 474 responden dengan karakteristik perawat
pelaksana menggambarkan saat ini kesiapsiagaan bencana dalam kategori lemah. Penilaian
yang dilakukan berdasarkan kesiapsiagaan perawat menunjukkan hanya 11% yang pernah
berpartisipasi secara nyata dalam drill bencana (Al Khalaileh et al., 2010). Tujuan penulisan
literatur ini adalah untuk mengidentifikasi hasil penelitian yang ada tentang kesiapan rumah
sakit dan perawat dalam menghadapi bencana.

Rumusan Masalah

Bagaimana kesiapsiagaan rumah sakit dan perawat dalam menghadapi bencana?


Penulisan artikel ini mencoba mengkaji kesiapsiagaan rumah sakit dan perawat dalam
menghadapi bencana berdasarkan tinjauan literatur.

Anda mungkin juga menyukai