OLEH
NAMA : SYAMSIAH
NIM : 16120146
MK : MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUT
UNIVERSITAS ABULYATAMA
ACEH BESAR
2020
1
KATA PENGANTAR
Aceh Besar, 14 September 2020
i
DAFTAR ISI
3. Perencanaan Kapasitas.................................................................................... 7
Daftar Pustaka....................................................................................................... 13
ii
1. Perencanaan Produk
Berbagai jenis metode produksi, seperti pembuatan barang tunggal, produksi batch,
produk massal, produksi berkelanjutan, dll, memiliki jenis perencanaan sendiri.
Perencanaan ini dapat dikombinasikan dengan kontrol produksi, atau dapat
dikombinasikan dengan perencanaan sumber daya perusahaan.
Perencanaan ini akan memastikan aliran produksi yang teratur dan stabil. Di sini, semua
mesin digunakan secara maksimal dan menghasilkan produksi reguler yang membantu
memberikan pasokan rutin kepada pelanggan.
1
5. Mengkoordinasikan kegiatan departemen
Pelatihan diberikan kepada para pekerja. Keuntungan dibagi dengan pekerja dalam
bentuk peningkatan upah dan insentif lainnya. Pekerja termotivasi untuk melakukan
yang terbaik sehingga menghasilkan peningkatan efisiensi tenaga kerja.
Perencanaan produksi menyediakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi para pekerja.
Pekerja mendapatkan peningkatan kondisi kerja, jam kerja yang tepat, cuti dan liburan,
kenaikan upah dan insentif lainnya. Ini karena perusahaan bekerja dengan sangat
efisien.
2
10. Memfasilitasi peningkatan kualitas
Perencanaan produksi membantu memberikan pasokan barang dan jasa secara teratur
kepada konsumen dengan harga jauh. Ini menghasilkan kepuasan konsumen.
Yang terakhir, perencanaan yang baik dapat membuat pemanfaatan sumber daya secara
optimal, dan meminimalkan pemborosan. Ini juga mempertahankan ukuran persediaan
yang optimal dan pada akhirnya mengurangi biaya produksi.
2. Proses produksi
Bisa juga diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengolah bahan baku dan bahan
pembantu tambahan beserta bantuan peralatan menjadi suatu produk yang lebih bernilai
guna dari bahan awalnya. Hasil dari kegiatan produksi adalah barang dan jasa.
Barang sendiri merupakan sesuatu yang bersifat fisik dan kimia serta mempunyai masa
waktu. Sedangkan jasa merupakan sesuatu yang tidak mempunyai sifat-sifat fisik dan
kimia, serta tidak memiliki jangka waktu antara produksi dengan masa konsumsi.
Tujuan Produksi
Sebuah proses pemproduksian baik itu berupa barang ataupun jasa tentunya memiliki
tujuan untuk apa produk itu dihasilkan. Secara garis besar dilakukannya proses produksi
antara lain dengan tujuan sebagai berikut:
3
1. Untuk menghasilkan suatu produk baik barang atau jasa
2. Untuk menjaga keberlangsungan hidup suatu perusahaan
3. Untuk mendapatkan keuntungan sehingga tercapainya tingkat kemakmuran
yang diinginkan
4. Untuk memberikan nilai tambahan atau value terhadap suatu produk
5. Untuk memenuhi permintaan pasar, baik pasar domestik ataupun pasar
mancanegara
6. Untuk mengganti produk yang rusak atau yang telah kadaluwarsa atau telah
habis masa berlakunya dan menggantinya dengan produk baru yang layak untuk
dikonsumsi.
3. Perencanaan Kapasitas
Perencanaan Kapasitas adalah proses untuk menentukan kapasitas produksi yang
diperlukan sebuah organisasi untuk memenuhi permintaan yang terus berubah. Istilah
“kapasitas” adalah jumlah maksimum pekerjaan yang organisasi tersebut mampu untuk
menyelesaikannya dalam waktu yang ditentukan.
Perbedaan antara kapasitas organisasi dan permintaan pelanggan akan menghasilkan
inefisiensi, baik berupa sumberdaya yang menganggur atau pelanggan yang tidak puas.
Sasaran perencanaan kapasitas adalah meminimalkan perbedaan ini. Permintaan
bervariasi berdasarkan perubahan keluaran produksi misalnya kenaikan atau penurunan
jumlah produk yang ada, atau memproduksi produk baru. Penggunaan kapasiats yang
ada agar lebih optimal dapat dicapai dengan perbaikan-perbaikan pada Efektivitas
Peralatan Total (OEE – overall equipment effectiveness). kapasitas dapat dinaikkan
melalui pengenalan teknik-teknik, peralatan dan bahan-bahan yang baru, menambah
jumlah pekerja atau mesin, menambah jumlah shift, atau menambah fasilitas produksi.
Tujuan Perencanaan Kapasitas
4
1. Aspek Biaya
2. Modal Kerja
3. Kualitas Produk atau Jasa
Kualitas produk atau jasa akan dipengaruhi oleh keputusan perencanaan
kapasitas, terutama pada perencanaan kapasitas yang melibatkan perubahan
besar di tingkat kapasitas, seperti melalui perekrutan tenaga kerja baru untuk
sementara waktu. Perlu diperhatikan bahwa staf atau tenaga kerja yang baru,
besar kemungkikan dapat meningkatkan tingkat kesalahan dalam proses operasi.
5
akan mengulas tentang apa itu perencanaan lokasi produksi. Tahukah kamu apa yg
dimaksud perencanaan lokasi produksi? Seperti apa perencanaan lokasi produksi
itu? Mungkin di antara kamu ada yang sudah mengetahuinya, namun bagi yang
belum mengetahuinya bisa menyimak apa yang akan kami jelaskan di sini. Selain
menjelaskan tentang pengertian perencanaan lokasi produksi di sini juga akan
jelaskan tentang tujuan perencanaan lokasi dan produksi bagi perusahaan, beberapa
faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi produksi dan tahapan perencanaan
lokasi produksi.
5. Perencanaan Layout
Layout atau tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah
operasi dalam jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil
keputusan tentang layout, diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas
lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra perusahaan. Layout yang efektif
6
membantu perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang strategi bisnis yang
telah ditetapkan diantara diferensiasi, biaya rendah maupun respon cepat. Layout pabrik
disebut juga tata letak atau tata ruang didalam pabrik. Layout pabrik adalah cara
penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang efektif
dan efisien. Fasilitas pabrik dapat berupa mesin-mesin, alat-alat produksi, alat
pengangkutan bahan, dan peralatan pengawasan. Perencanaan layout menurut James A
Moore adalah rencana dari keseluruhan tata letak fasilitas industri yang didalamnya,
termasuk bagaimana personelnya ditempatkan, alat-alat operasi gudang, pemindahan
material, dan alat pendukung lain sehingga akan tercipta suatu tujuan yang optimum
dengan kegiatan yang ada dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada
dalam perusahaan.
7
Perancangan sistem kerja merupakan faktor penting dalam manajemen operasi karenaselain
berkaitan dengan produkti vitas juga menyangkut faktor tenaga kerja
yangmelaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Perusahaan harus memiliki suatu
sistemkerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efesien dan
efektif,mampu merangsang para karyawannya untuk bekerja secara
produktif, mampu menekan rasa kebosanan dan meningkatkan kepuasan
dalam bekerja.
Terdapat 2e l e m e n p e n t i n g d a l a m p e r a n c a n g a n s is t e m k e r j a , y a i t u
rangcangan kerja d a n pengukuran kerja.A.Rancangan Kerja (Job
design)Rancangan kerja adalah rincian isi dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan,
yangmencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu
dilaksanakan,d i m a n a tugas itu dikerjakan, dan hasil apa yang
diharapkan.
7. Perencanaan Agregat
8
dengan mudah bila produksi menghasilkan hanya satu jenis produk, hal ini disebabkan
karena output dihitung langsung dalam jumlah unit yang dihasilkan. Tetapi rata-rata
perusahaan menghasilkan beberapa macam jenis produk sehingga perhitungan output
menjadi hal yang tidak mudah. Dalam lingkungan industri, pertimbangan perencanaan
agregat mencakup persediaan, penjadwalan, kapasitas, dan sumber daya (Hendra
Kusuma, 2004:60).
Menurut Mohamad Syamsul Ma’arif dan Hendri Tanjung (2006:412) perencanaan
agregat memiliki karakteristik horizon waktu sekitar 12 bulan, dengan memperbarui
rencana secara berkala. Tingkat agregate demand terdiri dari satu atau beberapa produk.
Permintaan diasumsikan berfluktuasi, tidak pasti, atau musiman. Terdapat kemungkinan
berubahnya variabel supply dan demand. Variasi sasaran manajemen yang mungkin
adalah inventory yang rendah, biaya yang rendah, hubungan pekerja yang baik,
pelayanan pelanggan yang baik, dan keluwesan untuk meningkatkan output mendatang.
Dalam perencanaan agregat, fasilitas dianggap tetap dan tidak dapat diperluas.
Dengan definisi luas tersebut, maka tugas dan tanggung jawab perencanaan dipikul oleh
3 pihak pada umumnya. Pihak pertama adalah eksekutif puncak yang bertugas dan
bertanggung jawab dalam perencanaan jangka panjang. Biasanya, jangka waktu lebih
dari satu tahun ke depan. Perencanaan yang dilakukan eksekutif puncak meliputi
rencana produk baru, rencana modal, dan rencana fasilitas.
Pihak kedua adalah manajer operasi yang bertugas dan bertanggung jawab dalam
perencanaan jangka menengah. Biasabya, jangka waktunya adalah 3 sampai dengan 18
bulan. Perencanaan yang dilakukan manajer operasi meliputi rencana penjualan,
rencana produksi dan budget,menetapkan tenaga kerja, sediaan serta analisis rencana
operasi.
Pihak ketiga adalah supervisor atau foreman yang bertugas dan bertanggung jawab
dalam perencanaan jangka pendek. Biasanya, jangka waktunya adalah 0 sampai 3 bulan
ke depan. Perencanaan yang dilakukan supervisor atau foreman meliputi penugasan,
pesanan, penjadwalan, dan pengiriman.
9
Perencanaan agregat bertujuan untuk meminimumkan biaya dengan melakukan
penyesuaian terhadap perencanaan di tingkat produksi, tingkat tenaga kerja, dan tingkat
persediaan, serta beberapa variabel lain yang dapat dikendalikan.
a. Pengumpulan (Aggregation)
Perusahaan dapat mengelompokkan tenaga kerja melalui beberapa cara (tergantung dari
fleksibilitas tenaga kerja).
d. Waktu (Time)
Waktu perencanaan: jangka menengah, yaitu antara 3 bulan sampai dengan 18 bulan.
Biasanya perencanaan ini dilakukan secara bulanan atau triwulanan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11