Anda di halaman 1dari 14

PERENCANAAN PRODUK

OLEH

NAMA : SYAMSIAH
NIM : 16120146
MK : MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUT

UNIVERSITAS ABULYATAMA
ACEH BESAR
2020
1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha


Pengasih lagi Maha Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang
Perencanaan Produk. Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai blog sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Terlepas dari semua itu,
kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata dari kami berharap
semoga makalah tentang Perencanaan Produk ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

    
                                                                  Aceh Besar, 14 September 2020
  
                                                                                   

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi ............................................................................................................. ii
1. Perencanaan Produksi .................................................................................... 1

2. Proses Produksi .................................................................................... 6

3. Perencanaan Kapasitas.................................................................................... 7

4. Perencanaan Lokasi Produksi ........................................................................ 9

5. Perencanaan Layout .................................................................................... 10


6. Perancangan Sistem Kerja ............................................................................. 11

7. Perencanaan Agregat .................................................................................... 12

Daftar Pustaka....................................................................................................... 13

ii
1. Perencanaan Produk

Perencanaan produk adalah perencanaan kegiatan produks dan manufaktur di


perusahaan atau industri. Hal ini memanfaatkan alokasi sumber daya kegiatan
karyawan, bahan dan kapasitas produksi, untuk melayani pelanggan yang berbeda.

Berbagai jenis metode produksi, seperti pembuatan barang tunggal, produksi batch,
produk massal, produksi berkelanjutan, dll, memiliki jenis perencanaan sendiri.
Perencanaan ini dapat dikombinasikan dengan kontrol produksi, atau dapat
dikombinasikan dengan perencanaan sumber daya perusahaan.

Tujuan Perencanaan Produk

1. Pemanfaatan sumber daya secara efektif

Perencanaan akan menghasilkan pemanfaatan sumber daya, kapasitas dan peralatan


pabrik secara  efektif dan pata akhirnya akan menghasilkan pengembalian berbiaya
rendah dan pemasukan tinggi bagi organisasi.

2. Aliran produksi yang stabil

Perencanaan ini akan memastikan aliran produksi yang teratur dan stabil. Di sini, semua
mesin digunakan secara maksimal dan menghasilkan produksi reguler yang membantu
memberikan pasokan rutin kepada pelanggan.

3. Perkirakan sumber daya

Perencanaan produksi juga membantu memperkirakan sumber daya seperti manusia,


bahan, dll. Perkiraan dibuat berdasarkan perkiraan penjualan, jadi seluruh proses
produksi direncanakan untuk memenuhi persyaratan penjualan.

4. Memastikan jumlah stok yang optimal

Perencanaan produksi memastikan persediaan optimal untuk mencegah kelebihan stok


dan kekurangan stok. Stok selalu di jaga agar sesuai permintaan pasar. Stok bahan baku
juga dipertahankan pada tingkat yang tepat untuk memenuhi permintaan produksi. Stok
barang jadi juga dipertahankan untuk memenuhi permintaan reguler dari pelanggan.

1
5. Mengkoordinasikan kegiatan departemen

Perencanaan ini dapat membantu mengoordinasikan kegiatan berbagai departemen.


Misalnya, departemen pemasaran berkoordinasi dengan departemen produksi untuk
menjual barang untuk menghasilkan keuntungan bagi organisasi.

6. Meminimalkan pemborosan bahan baku

Perencanaan produksi meminimalkan pemborosan bahan baku. Ini memastikan


inventaris bahan baku dan penanganan bahan yang tepat. Perencanaan yang baik juga
memastikan memproduksi produk atau barang berkualitas dan menghasilkan penolakan
minimum. Jadi perencanaan produksi dan kontrol yang tepat menghasilkan pemborosan
minimum.

7. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja

Perencanaan produksi meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Di sini, ada


pemanfaatan tenaga kerja secara maksimal.

Pelatihan diberikan kepada para pekerja. Keuntungan dibagi dengan pekerja dalam
bentuk peningkatan upah dan insentif lainnya. Pekerja termotivasi untuk melakukan
yang terbaik sehingga menghasilkan peningkatan efisiensi tenaga kerja.

8. Membantu memimpin pasar

Perencanaan produksi membantu memberikan pengiriman barang kepada pelanggan


tepat waktu. Ini karena aliran kualitas produksi yang teratur sehingga perusahaan dapat
menghadapi persaingan secara efektif, dan dapat memimpin pasar.

9. Memberikan lingkungan kerja yang lebih baik

Perencanaan produksi menyediakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi para pekerja.
Pekerja mendapatkan peningkatan kondisi kerja, jam kerja yang tepat, cuti dan liburan,
kenaikan upah dan insentif lainnya. Ini karena perusahaan bekerja dengan sangat
efisien.

2
10. Memfasilitasi peningkatan kualitas

Perencanaan produksi memfasilitasi peningkatan kualitas karena produksi diperiksa


secara berkala. Kesadaran kualitas dikembangkan di antara karyawan melalui pelatihan,
skema saran, lingkaran kualitas, dll.

11. Menghasilkan kepuasan konsumen

Perencanaan produksi membantu memberikan pasokan barang dan jasa secara teratur
kepada konsumen dengan harga jauh. Ini menghasilkan kepuasan konsumen.

12. Mengurangi biaya produksi

Yang terakhir, perencanaan yang baik dapat membuat pemanfaatan sumber daya secara
optimal, dan meminimalkan pemborosan. Ini juga mempertahankan ukuran persediaan
yang optimal dan pada akhirnya mengurangi biaya produksi.

2. Proses produksi

Proses produksi merupakan suatu kegiatan  yang menggabungkan berbagai faktor


produksi suatu produk yang ada dalam upaya menciptakan produksi suatu produk, baik
itu berupa barang atau jasa yang bernilai guna bagi konsumen.

Bisa juga diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengolah bahan baku dan bahan
pembantu tambahan beserta bantuan peralatan menjadi suatu produk yang lebih bernilai
guna dari bahan awalnya. Hasil dari kegiatan produksi adalah barang dan jasa.

Barang sendiri merupakan sesuatu yang bersifat fisik dan kimia serta mempunyai masa
waktu. Sedangkan jasa merupakan sesuatu yang tidak mempunyai sifat-sifat fisik dan
kimia, serta tidak memiliki jangka waktu antara produksi dengan masa konsumsi.

Tujuan Produksi
Sebuah proses pemproduksian baik itu berupa barang ataupun jasa tentunya memiliki
tujuan untuk apa produk itu dihasilkan. Secara garis besar dilakukannya proses produksi
antara lain dengan tujuan sebagai berikut:

3
1. Untuk menghasilkan suatu produk baik barang atau jasa
2. Untuk menjaga keberlangsungan hidup suatu perusahaan
3. Untuk mendapatkan keuntungan sehingga tercapainya tingkat kemakmuran
yang diinginkan
4. Untuk memberikan nilai tambahan atau value terhadap suatu produk
5. Untuk memenuhi permintaan pasar, baik pasar domestik ataupun pasar
mancanegara
6. Untuk mengganti produk yang rusak atau yang telah kadaluwarsa atau telah
habis masa berlakunya dan menggantinya dengan produk baru yang layak untuk
dikonsumsi.

3. Perencanaan Kapasitas
Perencanaan Kapasitas adalah proses untuk menentukan kapasitas produksi yang
diperlukan sebuah organisasi untuk memenuhi permintaan yang terus berubah. Istilah
“kapasitas” adalah jumlah maksimum pekerjaan yang organisasi tersebut mampu untuk
menyelesaikannya dalam waktu yang ditentukan.
Perbedaan antara kapasitas organisasi dan permintaan pelanggan akan menghasilkan
inefisiensi, baik berupa sumberdaya yang menganggur atau pelanggan yang tidak puas.
Sasaran perencanaan kapasitas adalah meminimalkan perbedaan ini. Permintaan
bervariasi berdasarkan perubahan keluaran produksi misalnya kenaikan atau penurunan
jumlah produk yang ada, atau memproduksi produk baru. Penggunaan kapasiats yang
ada agar lebih optimal dapat dicapai dengan perbaikan-perbaikan pada Efektivitas
Peralatan Total (OEE – overall equipment effectiveness). kapasitas dapat dinaikkan
melalui pengenalan teknik-teknik, peralatan dan bahan-bahan yang baru, menambah
jumlah pekerja atau mesin, menambah jumlah shift, atau menambah fasilitas produksi.

Tujuan Perencanaan  Kapasitas

Sebuah keputusan yang diambil oleh seorang manajemen operasi dalam merencanakan


kapasitas akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap performa. Menurut Pycraft
(2000), pengaruh-pengaruh tersebut antara lain biaya, pendapatan, modal
kerja, kualitas, dan kecepatan dalam merespons kebutuhan konsumen.

4
1. Aspek Biaya

Aspek biaya dipengaruhi oleh keseimbangan antara kapasitas


dan permintaan (tingkat output). Tingkat kapasitas yang melebihi permintaan berarti
terjadi under-utilization atas kapasitas, atau tingkat utilitas kapasitasnya rendah. Hal
tersebut akan menghasilkan biaya per unit yang tinggi pendapatan juga terkena
pengaruh atas keseimbangan kapasitas dengan permintaan, tetapi berkebalikan dari
aspek biaya yang telah disebutkan sebelumnya. Jika tingkat kapasitas sama atau
lebih tinggi dari permintaan, semua permitaan terpenuhi dan tidak ada pendapatan
yang hilang.

2. Modal Kerja

Modal kerja akan dipengaruhi apabila ada keputusan operasi untuk


memproduksi persediaan barang jadi. Hal ini berarti permintaan akan terpenuhi,
tetapi perusahaan harus mengeluarkan biaya persediaan sampai produk tersebut
terjual.

3. Kualitas Produk atau Jasa
Kualitas produk atau jasa akan dipengaruhi oleh keputusan perencanaan
kapasitas, terutama pada perencanaan kapasitas yang melibatkan perubahan
besar di tingkat kapasitas, seperti melalui perekrutan tenaga kerja baru untuk
sementara waktu. Perlu diperhatikan bahwa staf atau tenaga kerja yang baru,
besar kemungkikan dapat meningkatkan tingkat kesalahan dalam proses operasi.

4. Kecepatan Merespons Kebutuhan Konsumen

Kecepatan merespons kebutuhan konsumen juga terkena dampaknya, seperti


melaksanakan kebijakan persediaan akan menghasilkan kepuasan bagi
konsumen karena konsumen dapat cepat menikmati produk yang berasal dari
persediaan, tanpa harus menunggu produksi barang tersebut.

4. Perencanaan Lokasi Produksi


Dalam perencanaan fasilitas produksi dibedakan menjadi 2 yaitu perencanaan
lokasi produksi dan perencanaan tata letak pabrik. Dalam pembahasan kali ini kami

5
akan mengulas tentang apa itu perencanaan lokasi produksi. Tahukah kamu apa yg
dimaksud perencanaan lokasi produksi? Seperti apa perencanaan lokasi produksi
itu? Mungkin di antara kamu ada yang sudah mengetahuinya, namun bagi yang
belum mengetahuinya bisa menyimak apa yang akan kami jelaskan di sini. Selain
menjelaskan tentang pengertian perencanaan lokasi produksi di sini juga akan
jelaskan tentang tujuan perencanaan lokasi dan produksi bagi perusahaan, beberapa
faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi produksi dan tahapan perencanaan
lokasi produksi.

Tujuan Dan Fungsi Rencana Produksi


1.Tujuan rencana produksi
Meminimalkan biaya / memaksimalkan laba
Memaksimalkan layanan nasabah
Meminimalkan investasi inventaris
Meminimalkan perubahan dalam nilai produksi
Meminimalkan perubahan dalam tingkat tenaga kerja
Memaksimalkan pemanfaatan pabrik dan perlengkapan

2.Fungsi rencana produksiFungsi dari perencanaan dan pengendalian produksi adalah:


Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana
strategisperusahaan
Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi
Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi
Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat
penyesuaian.
Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana
startegis

5. Perencanaan Layout

Layout atau tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah
operasi dalam jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil
keputusan tentang layout, diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas
lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra perusahaan. Layout yang efektif

6
membantu perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang strategi bisnis yang
telah ditetapkan diantara diferensiasi, biaya rendah maupun respon cepat. Layout pabrik
disebut juga tata letak atau tata ruang didalam pabrik. Layout pabrik adalah cara
penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang efektif
dan efisien. Fasilitas pabrik dapat berupa mesin-mesin, alat-alat produksi, alat
pengangkutan bahan, dan peralatan pengawasan. Perencanaan layout menurut James A
Moore adalah rencana dari keseluruhan tata letak fasilitas industri yang didalamnya,
termasuk bagaimana personelnya ditempatkan, alat-alat operasi gudang, pemindahan
material, dan alat pendukung lain sehingga akan tercipta suatu tujuan yang optimum
dengan kegiatan yang ada dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada
dalam perusahaan.

Mengapa harus melakukan penataan layout

 guna mencapai efisiensi


 karena adanya high cost dalam kegiatan operasi perusahaan
 menghindari/mengurangi terjadinya bottleneck
 mencegah terjadinya kecelakaan dalam kegiatan operasi perusahaan
 dalam rangka memperkenalkan produk baru
 perubahan desain

Apa saja tujuannya

 memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik


 meminimumkan kebutuhan tenaga kerja
 agar aliran dan produk menjadi lancar
 memaksimumkan hasil daripada produksi
 menghindari hambatan operasi & tempat yang terlalu padat dalam kegiatan
operasi produksi khususnya, dan operasi umumnya
 memberikan kesempatan berkomunikasi bagi para karyawan dengan
menempatkan mesin dan proses secara benar

6. Perancangan Sistem Kerja

7
Perancangan sistem kerja merupakan faktor penting dalam manajemen operasi karenaselain
berkaitan dengan produkti vitas juga menyangkut faktor tenaga kerja
yangmelaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Perusahaan harus memiliki suatu
sistemkerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efesien dan
efektif,mampu merangsang para karyawannya untuk bekerja secara
produktif, mampu menekan rasa kebosanan dan meningkatkan kepuasan
dalam bekerja.

Terdapat 2e l e m e n p e n t i n g d a l a m p e r a n c a n g a n s is t e m k e r j a , y a i t u
rangcangan kerja d a n pengukuran kerja.A.Rancangan Kerja (Job
design)Rancangan kerja adalah rincian isi dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan,
yangmencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu
dilaksanakan,d i m a n a tugas itu dikerjakan, dan hasil apa yang
diharapkan.

T u j u a n d a r i rancangan kerja adalah untuk menciptakan suatu sistem kerja yang


produktif danefesien. Rancangan kerja harus dalam bentuk tertulis, sehingga ada
dokumen yangdapat menjadi rujukan, dan dimengerti serta disepakati oleh
pihak manajemenperusahaan maupun para karyawan. Kesepakatan ini
diperlukan agar terjadi keseimbangan, yaitu dapat dilakukan secara wajar
oleh karyawan, tetapi tetapmampu merangsang produktivitas karyawan yang
tinggi seperti yang diinginkanoleh manajemen perusahaan.1.Pendekatan dalam
Rancangan Kerja.
Terdapat 3 jenis pendekatan dalam kegiatan rancangan kerja (Herjanto,1997), yaitu:
Manajemen IlmiahPendekatan manajemen ilmiah yang dikembangkan oleh Frederick
Taylor(1947) mendasarkan pada konsep bahwa dalam mencapai efesiensi
yangtinggi seorang karyawan harus dapat menguasai pekerjaannya. Hal
inidapat diperoleh apabila karyawan yang bersangkutan hanya menangani suatu
jenis pekerjaan tertentu saja dan tidak berganti-ganti pekerjaan atauspesialisasi.

7. Perencanaan Agregat

Perencanaan agregat adalah penghubung antara perencanaan harian atau penjadwalan


dengan perencanaan jangka panjang. Untuk menyusun rencana agregat, pertama-tama
harus di temu-kenali arti penting dari pengukuran output. Pengukuran dapat dilakukan

8
dengan mudah bila produksi menghasilkan hanya satu jenis produk, hal ini disebabkan
karena output dihitung langsung dalam jumlah unit yang dihasilkan. Tetapi rata-rata
perusahaan menghasilkan beberapa macam jenis produk sehingga perhitungan output
menjadi hal yang tidak mudah. Dalam lingkungan industri, pertimbangan perencanaan
agregat mencakup persediaan, penjadwalan, kapasitas, dan sumber daya (Hendra
Kusuma, 2004:60).
Menurut Mohamad Syamsul Ma’arif dan Hendri Tanjung (2006:412) perencanaan
agregat memiliki karakteristik horizon waktu sekitar 12 bulan, dengan memperbarui
rencana secara berkala. Tingkat agregate demand terdiri dari satu atau beberapa produk.
Permintaan diasumsikan berfluktuasi, tidak pasti, atau musiman. Terdapat kemungkinan
berubahnya variabel supply dan demand. Variasi sasaran manajemen yang mungkin
adalah inventory yang rendah, biaya yang rendah, hubungan pekerja yang baik,
pelayanan pelanggan yang baik, dan keluwesan untuk meningkatkan output mendatang.
Dalam perencanaan agregat, fasilitas dianggap tetap dan tidak dapat diperluas.
Dengan definisi luas tersebut, maka tugas dan tanggung jawab perencanaan dipikul oleh
3 pihak pada umumnya. Pihak pertama adalah eksekutif puncak yang bertugas dan
bertanggung jawab dalam perencanaan jangka panjang. Biasanya, jangka waktu lebih
dari satu tahun ke depan. Perencanaan yang dilakukan eksekutif puncak meliputi
rencana produk baru, rencana modal, dan rencana fasilitas.

Pihak kedua adalah manajer operasi yang bertugas dan bertanggung jawab dalam
perencanaan jangka menengah. Biasabya, jangka waktunya adalah 3 sampai dengan 18
bulan. Perencanaan yang dilakukan manajer operasi meliputi rencana penjualan,
rencana produksi dan budget,menetapkan tenaga kerja, sediaan serta analisis rencana
operasi.

Pihak ketiga adalah supervisor atau foreman yang bertugas dan bertanggung jawab
dalam perencanaan jangka pendek. Biasanya, jangka waktunya adalah 0 sampai 3 bulan
ke depan. Perencanaan yang dilakukan supervisor atau foreman meliputi penugasan,
pesanan, penjadwalan, dan pengiriman.

Tujuan Perencanaan Agregat

9
Perencanaan agregat bertujuan untuk meminimumkan biaya dengan melakukan
penyesuaian terhadap perencanaan di tingkat produksi, tingkat tenaga kerja, dan tingkat
persediaan, serta beberapa variabel lain yang dapat dikendalikan.

Kombinasi optimal tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Maria


dkk, 2011:156):

a. Pengumpulan (Aggregation)

1. Berfokus pada general course of action.


2. Konsisten dengan tujuan strategik dan tujuanumumperusahaan.
3. Rencana produksi dan staffing dikelompokan menurutpengelompokan besar,
produk-produk yang sejenis, jasa-jasa, unit tenaga kerja maupun unit waktu.

b. Kelompok Produk (Product families)


Perusahaan dapat mengelompokkan produk/jasa ke dalam kelompok-kelompok besar,
dengan tujuan menghindari detail yang terlalu banyak pada tahap-tahap proses
perencanaan.
c. Tenaga kerja (Labor)

Perusahaan dapat mengelompokkan tenaga kerja melalui beberapa cara (tergantung dari
fleksibilitas tenaga kerja).

d. Waktu (Time)
Waktu perencanaan: jangka menengah, yaitu antara 3 bulan sampai dengan 18 bulan.
Biasanya perencanaan ini dilakukan secara bulanan atau triwulanan.

10
DAFTAR PUSTAKA

 Hendra Kusuma. 2004. Manajemen Produksi. ANDI. Yogyakarta.


 Maria Pampa Kumalaningrum, Kusumawati Heni, dan Hardani Rahmat
Purbandono. 2011. Manajemen Operasi. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
 Mohammad Syamsul Ma’arif dan Tanjung Hendri. 2006. Manajemen Operasi.
Cetakan kedua. Grasindo. Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai