Muhammad Al Azim
Muhammad Al Azim
Nim : 2017113350021
Pembahasan
Asea brown Boveri (ABB) sebagai suatu perusahaan hasil merger dari dua industri
raksasa peralatan elektronik di eropa yaitu Asea AB of Sweden dan BBC Brown boveri
merupakan sebuah perusahaan industri bisnis elektroteknikal yang menjadi pesaing terbesar di
dunia dalam menghasilkan, mentranmisi, dan mendistribusikan energi. Selain itu, perusahaan
yang digabung akan mampu menjadi pemimpin supplier sistem proses otomatis, robotik,
lingkungan dan lokomotif yang sangat cepat, dan peralatan pengendalian polusi di dunia.
Bergerak dibidang teknologi otomatisasi yang berusaha untuk menggantikan tenaga manusia
dengan tenaga yang dihasilkan dari energi untuk mengoperasikan dan mengendalikan operasi
suatu perusahaan. Menunjukan bahwa ABB bergerak dalam industri yang bersifat khusus dan
memerlukan modal juga keahlian yang terspesialis dan kompleks, melihat peningkatan skala
industrinya setelah melakukan integrasi, sekitar 65000 karyawan Asea akan bergabung dengan
85000 karyawan BBC untuk menciptakan sebuah perusahaan yang terdiri dari 850 perusahaan
yang terpisah secara hukum yang beroperasi pada 140 negara. Tentunya membutuhkan kontrol
yang tepat (efektif dan efisien) juga berkualitas tinggi. strategi yang di gunakan oleh ABB untuk
menjadi yang terdepan, yaitu Strategi Ekspansi yaitu strategi yang menekankan pada
penambahan atau perluasan produk, pasar dan fungsi dalam perusahaan sehingga aktivitas
dan pertumbuhan permintaan perusahaan meningkat.
Barnevik berperan sebagai Controller di perusahaan ABB, dia banyak melakukan desain
dalam sistem ABB juga menerangkan peran laporan sebagai alat evaluasi kinerja dengan
menetapkan adanya profit center di setiap wilayah. Sebagai seorang controller Barnevik
menyadari arti penting dari suatu strategi dan upaya menerapkannya yaitu:
1. Kemampuan membentuk perusahaan baru dengan baik dan terstruktur dengan cepat
2. Pengelolaan kinerja organisasi dengan baik
3. Pengoperasian perusahaan yang efektif
ABB sebagai perusahaan yang berhubungan dengan dunia teknologi tentunya harus
mampu tanggap dalam memantau perkembangan teknologi yang berlangsung bukan hanya
secara lokal tapi juga dunia. Masyarakat di setiap Negara tentu memiliki selera dan tingkat
penguasaan teknologi yang berbeda-beda, sehingga dengan sistem desentralisasi ini proses
memantau pasar akan menjadi lebih sederhana daripada menggunakan sistem sentralisasi. Tetap
meski menerapkan sistem desentralisasi, untuk masalah pelaporan sistem sentralisasi lah yang
diterapkan oleh ABB, langkah ini diambil tentunya untuk memastikan setiap keputusan yang
diambil di setiap region telah tepat dan sesuai.
Konsep desentralisasi ini sendiri sebagai wujud dari span of attention yang merupakan
tujuan utama dari tiga mekanisme yang dijalankan dalam perusahaan. Yaitu :
1. Unit kerja dalam unit kerja ini setiap individual dikelompokkan untuk bekerja
berdasarkan tugas tertentu (spesifik). Tujuannya adalah menghasilkan suatu output /
produk dengan jumlah standar tertentu yang telah ditetapkan oleh manajemen yang
disebut sebagai Tanggung Jawab (Accountability).
2. Span of control yang menunjukan berapa banyak, siapa saja dan bagaiamanaa fungsi
pelaporannya, karena terlihat pada EXHIBIT 1, ABB memiliki wilayah yang luas
dalam pemasaran produknya, ABB juga 65 Bisnis Area dengan total 1300
Perusahaan yang terlihat pada EXHIBIT 2. Dengan skala perusahaan sebesar ini
tentu rentan kendalinya akan sangat luas.
3. Span of Accountability yang luas. Karena terlihat ketika usaha transmisi energi
sebagai bagian dari perusahaan ABB, dimana terdapat 750 profit center yang berbeda
dengan setiap profit center rata-rata mengasilkan $7 juta peenjualan dengan total 45
orang didalamnya.
Sistem Kontrol Mengenai sistem control yang diterapkan oleh ABB sebenarnya sudah
dijelaskan secara tidak langsung pada keunggulan kompetitif diatas, secara ringkas sebagai
berikut :
Kesimpulan
Asea brown Boveri (ABB) sebagai suatu perusahaan hasil merger dari dua industri raksasa
peralatan elektronik di eropa yaitu Asea AB of Sweden dan BBC Brown boveri. Melihat skala dan bidang
usahanya yang besar tentunya ABB memerlukan strategi usaha yang tepat yaitu Strategi Ekspansi.
Melalui berbagai keunggulan kompetitif dan struktur organisasi yang baik ABB mampu menjadi
pemimpin dibidang teknologi otomatisasi dan mengimplementasikan strateginya dengan efektif dan
efisien. Selain itu kesuksesan ABB juga didukung dengan adanya berbagai sistem control yang memadai
agar tidak hanya pembentukannya yang sukses tetapi juga pengimplementasian dan operasi
perusahaannya.