Anda di halaman 1dari 52

Motor listrik DC

Catatan:

Faraday’s Law of induction: moving a conductor through a


magnetic field produces a voltage

Lorentz’s force: charged particle moving in an electromagnetic


field will experience a force.
KONTRUKSI MOTOR DC
Bagian yang diam (Stator)
 Kerangka motor/gandar
 Magnet & kutub
 Sikat-sikat

Bagian yang Berputar (rotor)


 Poros
 Kumparan jangkar (armatur )
 Komutator/cincin belah
Kelebihan motor AC :
❖lebih kecil
❖lebih handal
❖tidak terlalu mahal
❖kecepatan motor AC tidak dapat diatur, kecepatannya
selalu tetap sesuai dengan frekuensi sumber tegangan
…..variable speed drive ( dengan mengubah frekwensi
tegangan ke motor, rpm=(120f)/p )

Kelebihan motor DC
❖ Kecepatan/laju dan arah putarnya dapat diatur
dengan mudah sesuai dengan keinginan.
The brushed DC electric motor : generates torque directly
from DC power supplied to the motor by using internal
commutation, stationary magnets
(permanent or electromagnets), and rotating electrical
magnets.

Advantages : low initial cost, high reliability, and simple control


of motor speed.

Disadvantages: high maintenance and low life-span for high


intensity uses. Maintenance involves regularly replacing the
carbon brushes and springs which carry the electric current, as
well as cleaning or replacing the commutator.
Prinsip Kerja Motor DC

➢ Adanya garis-garis gaya medan magnet (fluks) antara


kutub yang berada pada stator
➢ Penghantar yang dialiri arus ditempatkan pada
jangkar yang berada dalam medan magnet
➢ Pada penghantar timbul gaya yang menghasilkan
torsi
F =BxIxL
Dimana:
F = Gaya Lorentz (Newton)
B = Medan magnet (Tesla)
I = Arus listrik (Ampere)
L = Panjang kawat yang dialiri listrik (Meter)
Motor dc seri
• Series motors connect the ia Ra Rf

field windings in series


with the armature.
• Series motors lack good M Ea VT (dc
speed regulation, but are supply)

well-suited for high-


torque loads like power
tools and automobile VT  Ea  ia ( Ra  R f )
starters because of their
high torque production
and compact size.
note : ia  iL

Ea  K1 K 2 I a
MOTOR DC SERI

Torsi awal motor sangat besar contohnya adalah motor


starter mobil. Torsi terbesar terjadi pada saat beban sangat
besar dan motor tidak dapat bergerak. Torsi maksimum ini
disebut Torsi diam (Stall Torque).
Motor lilitan seri pada saat tidak ada beban menghasilkan
putaran yang sangat besar yang disebut laju tanpa beban
(no-load speed). Pada beberapa motor yang besar bila
tidak ada beban akan mudah rusak karena terjadi laju
putaran yang sangat besar.
Motor ini, kurang stabil. Pada torsi yang tinggi kecepatannya
menurun dan sebaliknya. Namun, pada saat tidak terdapat
beban motor ini akan cenderung menghasilkan kecepatan yang
sangat tinggi. Tenaga putaran yang besar ini dibutuhkan pada
elevator dan Electric Traction. Kecepatan ini juga dibutuhkan
pada mesin jahit.
Motor DC seri mampu menghasilkan torsi awal yang besar
dan stabil untuk memindahkan beban yang amat berat.

Dalam industri, motor ini digunakan sebagai electric traction,


elevator, kompresor udara, penyedot debu, dan pengering
rambut. Contoh yang nyata, dapat kita temui pada mesin
mobil. Ketika pada saat pertama kali dihidupkan, mobil
memerlukan tenaga putaran yang kuat untuk membuat mesin
dalam mobil hidup.
Series Motor Power Flow Diagram

Pcf=ia2Rf P

Pin= VTiL Pm Pout

Pca=ia2Ra

 60P 
   
P is normally given  2 N 
 60Po 
Pin = Pout + total losses for output / load torque, o   
 2 N 
Where,  60Pm 
for mechanicaltorque, m   
Pca =armature copper loss  2 N 
Pcf =field copper loss P 
P=stray, mech etc Efficiency,    out 
 Pin 
Pm= Ea ia
Series Motor (contoh)
• Example 1: Ra Rf
ia
A dc machine in Figure 1 is
consumed a 6.5kW when the
12.5 A of armature current is
passing thru the armature and M Ea VT (dc
field resistance of 3.3 and supply)

2.0 respectively. Assume stray


losses of 1.2kW. Calculate
a) terminal voltage, VT Figure 1
b) back emf, Ea
c) net torque if the speed is at
3560rpm
d) efficiency of the machine
Series Motor
• Example 2:
A 600V 150-hp dc machine in Ra Rf
Figure 2 operates at its full rated ia
load at 600rpm. The armature and
field resistance are 0.12 and
0.04 respectively. The machine
draws 200A at full load. Assume M
stray losses 1700W. Determine Ea VT (dc
a) the armature back emf at full load, supply)

Ea
b) developed/mechanical power and
developed/mechanical torque
c) assume that a change in load Figure 2
results in the line current
dropping to 150A. Find the new
speed in rpm and new developed
torque. {Hint: Ea=K1K2ia}
Motor shunt
ia iL
• Shunt motors use high- Ra

resistance field windings


connected in parallel with the if
armature.
• Varying the field resistance
changes the motor speed. Rf
Ea VT (dc
• Shunt motors are prone to M
supply)
armature reaction, a distortion
and weakening of the flux
generated by the poles that
results in commutation
problems evidenced by
sparking at the brushes.
• Installing additional poles,
called interpoles, on the stator
between the main poles wired
VT  Ea  ia ( Ra )
in series with the armature
reduces armature reaction.
note : iL  ia  i f
VT  i f R f
Series Excited DC Motor Torque-Speed Characteristics

RA

Armature

Series Field Coil

Tdev

m

19
MOTOR DC SHUNT

Pada motor lilitan shunt (shunt-wound motor), lilitan


armatur dan lilitan medan dihubungkan secara paralel
akibatnya arus medan tidak berpengaruh pada perubahan
arus suplai dan hanya terpengaruh oleh tegangan suplai.
Motor DC shunt digunakan untuk keperluan dengan laju yang
relatif konstan (stabil), misalnya pada kipas angin, blower,
ban berjalan (conveyer belt). Motor lilitan shunt memiliki
stall torque dan no-load speed yang rendah dibandingkan
motor lilitan seri.
Motor jenis ini memiliki kecepatan yang stabil sehingga motor ini
digunakan ketika membutuhkan kecepatan yang hampir sama sekali
constant dari saat terdapat beban maupun tidak terdapat beban.

Karena medan kumparan parallel terbuat dari kabel yang kecil. Motor ini
tidak dapat memproduksi arus yang besar ketika mulai melakukan
putaran seperti pada medan kumparan seri. Hal ini berarti motor parallel
mempunyai torsi awal yang lemah.

Dalam industry, motor shunt digunakan pada mesin bubut, Drills, Boring
Mills, pembentuk, dan Spinning.
Shunt Motor (power flow diagram)
Pcf=if2Rf P
Pin=VTiL Pm Pout

Pca=ia2Ra

 60P 
   
P is normally given  2 N 
 60Po 
Pin = Pout + total losses for output / load torque, o   
 2 N 
Where,  60Pm 
for mechanicaltorque, m   
Pca =armature copper loss  2 N 
Pcf =field copper loss P 
P=stray, mech etc Efficiency,    out 
 Pin 
Pm= Ea ia
Separately Excited DC Motor Torque-speed Characteristics

RA

+
Vf Armature
-

Field Coil

Tdev

m

23
Shunt Motor

• Example :
– A voltage of 230V is applied to armature of a
machines results in a full load armature currents
of 205A. Assume that armature resistance is 0.2.
Find the back emf, net power and torque by
assuming the rotational losses are 1445W at full
load speed of 1750rpm.
Motor kompon
• the concept of the ia Ra Rf2 iL

series and shunt if

designs are
combined. M Ea Rf1 VT (dc
supply)

VT  Ea  ia ( Ra  R f 2 )

note : iL  ia  i f
VT  i f R f 1
MOTOR DC KOMPON

Motor lilitan gabungan (compound-wound motor)


menggabungkan kelebihan dari seri dan shunt motor. Jenis
ini ada dua yaitu short shunt dan long shunt. Lilitan seri
membuat motor memiliki torsi awal yang besar, setelah
berjalan berjalan, EMF mengurangi tegangan pada lilitan seri
sehingga lilitan shunt lebih dominan dan terjadi self-
regulation speed yang menyebabkan laju putar motor
menjadi konstan.
Kumparan yang parallel memberikan kecepatan yang
constant. Sementara kumparan yang seri dapat
menyumbangkan torsi yang besar ketika motor dinyalakan
meski pada saat terdapat beban berat.

Dalam industri, motor ini digunakan untuk pekerjaan yang


membutuhkan torsi besar dan kecepatan yang constant.
Compound motor (power flow diagram)
Pca=ia2Ra Pcf2=ia2Rf2 P

Pin=VTiL Pm Pout

Pcf1=if2Rf1

 60P 
   
P is normally given  2 N 
 60Po 
Pin = Pout + total losses for output / load torque, o   
 2 N 
Where,  60Pm 
for mechanicaltorque, m   
Pca =armature copper loss  2 N 
Pcf =field copper loss P 
P=stray, mech etc Efficiency,    out 
 Pin 
Pm= Ea ia
Motor dc penguat terpisah
Circuit analysis: Rf Ra La
If ia

2 pnZ
Ea   K f if n  K f n Vf Lf M Ea VT

60C
Where p= jumlah pasang kutub
n= speed (rpm)
Z=jumlah konduktor Vf  if Rf
=Flux per pole (Wb)
C= no of current/parallel path
=2p (belitan jerat)
=2 (belitan gelombang)
VT  Ea  ia Ra

note : ia  iL
Permanent Magnet motors
• Digunakan magnet permanen untuk menyediakan
fluksi medan magnet.
• Karena daya listrik tidak diperlukan untuk mencatu
medan maka tidak ada rugi-rugi tembaga pada
medan.
• Karena tidak menggunakan lilitan medan maka
motor jenis ini ukurannya lebih kecil dan lebih ringan.
• Kekurangan dari motor ini, tidak dapat
membangkitkan fluks yang besar, sehingga ggl
induksinya rendah.
Starting Motor DC
Pada saat start motor dc EA = 0, sehingga

Untuk mebatasi arus IA, dipasang tahanan seri dengan


kumparan medan. Setelah EA dibangkitkan maka
tahanan seri dilepas.
PENGATURAN KECEPATAN

Vt  Ea  Ia.Ra

Ea  Cn

Vt  Ia.Ra
n
C

Dari persamaan kecepatan (n) dapat diatur dengan


mengubah Φ, Ra atau Vt
PENGATURAN KECEPATAN DENGAN MENGATUR
MEDAN SHUNT

• Dengan menyisipkan tahanan variabel yang


dipasang seri terhadap kumparan medan
dapat diatur If dan fluksnya
Keuntungannya : sederhana, murah dan rugi
panas sangat kecil
pengaruhnya.

Kerugiannya : fluks yang dicapai terbatas shg


kecepatan yang diatur juga
terbatas

Untuk mengatur motor shunt dan motor kompon.


PENGATURAN KECEPATAN DENGAN MENGATUR
TEGANGAN Vt
• Dikenal sebagai sistem Ward Leonard
• Dipakai untuk motor berpenguatan bebas.
• Penggerak mula (motor induksi ) digunakan
untuk menggerakkan generator G pada suatu
kecepatan konstan.
• Perubahan RG akan mengubah tegangan Vt
yang diberikan pada motor.
• Keuntungannya : pengaturannya sangat
halus
• Kerugiannya : biaya yang sangat tinggi
• Dipakai : lift, mesin bubut
PENGATURAN KECEPATAN DENGAN MENGATUR
TAHANAN Ra
• Dengan menyisipkan tahanan variabel secara
seri terhadap jangkar.
• Sistem ini jarang dipakai : menimbulkan rugi-
rugi panas yang besar.
PENGEREMAN MOTOR DC

Ada tiga cara dalam pengereman motor DC :

• Pengereman dinamik

• Pengereman regeneratif

• Pengereman mendadak
Pengereman dinamik

Menghentikan motor dengan cara menghilangkan


tegangan terminal Vt dan diganti dengan Rl. Energi
putaran diberikan kepada tahanan Rl, menyebabkan
putaran turun. Dalam keadaaan ini motor berfungsi sebagai
generator tanpa penggerak mula. Untuk menjaga
penurunan kopel yang konstan, hambatan Rl harus
diturunkan.
Pengereman regeneratif

Energi yang tersimpan pada putaran dikembalikan kepada


sistem jala-jala/batere. Cara ini biasanya dipakai pada
kereta api listrik. Ketika kereta api berjalan menurun,
kecepatan motor laju sekali. Karena Eo>Vt, yang
mengakibatkan daya dikembalikan kepada sistem jala-
jala/batere.
Pengereman mendadak

Pengereman suatu motor dalam waktu yang sangat


singkat dan tiba-tiba, dengan cara membalikkan
polaritas motor. Harga hambatan dipilih agar arus
armatur yang mengalir pada saat pengereman tidak
terlalu besar.
Permanent Magnet motors
• Digunakan magnet permanen untuk menyediakan fluksi
medan magnet.
• Karena daya listrik tidak diperlukan untuk mencatu
medan maka tidak ada rugi-rugi tembaga pada medan.
• Karena tidak menggunakan lilitan medan maka motor
jenis ini ukurannya lebih kecil dan lebih ringan.
• Kekurangan dari motor ini, tidak dapat membangkitkan
fluks yang besar, sehingga ggl induksinya rendah.
These motors are commonly used as starter
motor in automobiles, for blowers used in
heaters and air conditioners, to raise and lower
windows, it also extensively used in toys.

As the magnetic field strength of a permanent


magnet is fixed it cannot be controlled
externally.
Rugi-rugi daya terdiri dari :
1. Rugi-rugi tambaga
2. Rugi-rugi besi
3. Mekanis

Daya Dari Daya Daya Pada Pout =


ElektroMag Armature= Vt * Ia
Penggerak Vt * IL
Mula net = Ea*Ia Vt’ * Ia

Rugi2 If2Rsh
2
Rugi2 Is2Rs
Rugi beban Rugi2 Ia Ra
Rugi
Rugi Putaran
tersebar Sikat
tanpa Beban

46
Rugi-rugi tembaga
Rugi-rugi Tembaga(Cu losses)
.Armature copper loss = Ia2Ra
.Field copper loss = If2Rf
.Loss due to brush contact resistance; usually included in
the armature copper loss.

Rse

Ra Rsh Ra
Rsh V
E E V

47

47
Rugi-rugi besi

• Hysteresis Loss
– This loss is due to the reversal of magnetism of the armature
core.
– (Every portion of the rotating core passes under N and S pole
alternately, thereby attaining S and N polarity respectively.

48

48
Rugi-rugi edy current
.The core material is electrically conductive.

.When it rotates, it also cuts the flux.

.Hence, an emf is induced in the body of the core.

.This emf sets up current in the body of the core..

49 49
Rugi-rugi mekanik

.Friction loss at bearings and commutator


.Air-friction or windage loss of rotating armature

Poles Fan
Brushes

Rotor winding

Bearing Commutator

50 50
• Stray Losses: usually magnetic and mechanical losses are
collectively known as Stray Losses.
• Constant Losses: Wc, consists of stray losses and shunt Cu
losses.
• Variable Loss: varied with the load current -> armature Cu
loss.

51
RUGI DAN EFISIENSI DALAM MESIN ARUS
SEARAH
Rugi-rugi pada mesin arus searah:
➢Rugi besi
➢Rugi tembaga
➢Rugi mekanik

Pout
Efisiensi( ) 
Pout   rugi

Anda mungkin juga menyukai