Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikrokontroller merupakan sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol
rangkaian elektronik dan umumnya dapat menyimpan program didalamnya.
Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O
tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah
terintegrasi di dalamnya. Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya
RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi
sangat ringkas. Salah satu macam dari mikrokontroller adalah Minimum System
(Minsys).
Minsys adalah sistem elektronika yang terdiri dari komponen-komponen dasar
yang dibutuhkan oleh suatu mikrokontroler untuk dapat berfungsi dengan baik. Pada
umumnya, suatu mikrokontoler membutuhkan dua elemen (selain power supply)
untuk berfungsi: Kristal Oscillator (XTAL), dan Rangkaian RESET. Analogi fungsi
Kristal Oscillator adalah jantung pada tubuh manusia. Perbedaannya, jantung
memompa darah dan seluruh kandungannya, sedangkan XTAL memompa data. Dan
fungsi rangkaian RESET adalah untuk membuat mikrokontroler memulai kembali
pembacaan program, hal tersebut dibutuhkan pada saat mikrokontroler mengalami
gangguan dalam meng-eksekusi program. Pada sistem minimum AVR khususnya
ATMEGA8535 terdapat elemen tambahan (optional), yaitu rangkaian pengendalian
ADC: AGND (= GND ADC), AVCC (VCC ADC), dan AREF (= Tegangan Referensi
ADC). Macam IC yang digunakan untuk Minimum System adalah ATmega 16,
ATmega 32, dan ATmega 8535. Untuk memprogram minimum system membutuhkan
sebuah downloader USBASP.
Downloader USBASP adalah alah satu downloader yang support untuk atmel
mikrokontroller dan yang pada penggunaannya memakai jalur komunikasi melalui
“port usb”. Dahulu kala pada era tahun 2000 ke bawah(era 90’an) proses
mendownload suatu program(firmware) ke mikrokontroller masih menggunakan /
melalui “port parallel(DB25)” tepatnya yang biasa digunakan untuk mesin printer
pada era tersebut. Untuk software yang digunakan untuk memprogram biasanya
dengan khazama AVR, extreme burner, bascomAvr, atau AVRdude.

1.2 Perumusan Masalah


Permasalahan yang akan dibahas pada Laporan ini sebagai berikut :
1. Bagaimana cara memprogram pada minimum system.
2. Bagaimana cara memprogram pada downloader USBASP.

1.3 Tujuan
Tujuan yang akan didapat pada Laporan ini sebagai berikut :
1. Bisa melakukan pemograman yang dibutuhkan di Minimum System.
2. Bisa melakukan pengisian pada program Downloader USBASP sehingga bisa
digunakan oleh Minimum System.

1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat dari Laporan ini sebagai berikut :
1. Bisa mengimplementasikan Minimum System untuk membuat sesuatu yang
membutuhkan mikrokontroller.
2. Dapat memahami cara mengisi program pada Downloader USBASP.

BAB II Tinjauan Pustaka


2.1 Minimum System ATmega 16
Untuk membuat Minimum System memerlukan beberapa komponen yaitu:

2.1.1 Mikrokontroller ATmega 16


Mikrokontroller ATmega 16 merupakan otak dari seluruh kegiatan
Minimum System, jika di motherboard yaitu processor. Bentuk dari
ATmega 16 bisa dilihat pada gambr 2.1.1

Gambar 2.1.1 ATmega 16

2.1.2 Soket ATmega 16 40 Pin


Soket ATmega 16 ini berfungsi sebagai tempat untuk ATmega 16.
Bentuk dari soket pin bisa dilihat pada gambar 2.1.2

Gambar 2.1.2 Soket Pin 40

2.1.3 Capacitor 22pF, 10nF , 100nF.


Pengertian capacitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat
menyimpan dan melepaskan muatan listrik atau energi listrik.
Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada capacitor disebut
dengan kapasitansi atau kapasitas. Bentuk dari capacitor bisa dilihat pada
gambar 2.1.3

Gambar 2.1.3 Capacitor

2.1.4 Crystal 12 Mhz


Fungsi crystal pada Minimum System (Minsys) adalah sebagai
pembangkit/ pemompa data yaitu bersifat timer (semacam clock)/pulsa
digital oleh karena itu crystal memiliki sebuah frekuesi, untuk standart
pemakaian kali ini saya memakai yang tipe crystal berfrekuensi 12 mhz,
atau bisa lebih detail 11.0592 mhz. Bentuk dari crystal 12 MHz bisa
dilihat pada gambar 2.1.4

Gambar 2.1.4 Crystal 12 MHz

2.1.5 Push Button 2 pin / Reset Button


Reset Button berfungsi untuk membuat mikrokontroller kembali pada
setingan awal, yang artinya mikrokontroller tersebut memulai membaca
program kembali. Bentuk dari pushbutton bisa dilihat pada gambar 2.1.5
Gambar 2.1.5 Pushbutton
2.1.6 LED
Fungsi LED indikator berfungsi untuk mengetahui status alat/detektor.
Pengecekan atas koneksi pada mikrokontroler diperlukan sehingga tidak
terjadi kegagalan dalam proses pengiriman data. Bentuk dari LED bisa
dilihat pada gambar 2.1.6

Gambar 2.1.6 LED

2.1.7 Resistor
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk
menghambat arus listrik. Bentuk dari resistor bisa dilihat pada gambar

2.1.7
Gambar 2.1.7 Resistor

2.2 Downloader USBASP


Unruk membuat Downloader USBASP memerlukan beberapa komponen
yaitu:
2.2.1 Mikrokontroller ATmega 8
Mikrokontroller ATmega 8 merupakan otak dari seluruh kegiatan
Minimum System, jika di motherboard yaitu processor. Bentuk dari
ATmega 8 bisa dilihat pada gambar 2.2.1
Gambar 2.2.1 ATmega 8

2.2.2 Soket ATmega 8 20 Pin


Soket ATmega 16 ini berfungsi sebagai tempat untuk ATmega 16.
Bentuk dari soket pin bisa dilihat pada gambar 2.2.2

Gambar 2.2.2 Soket Pin

2.2.3 Capacitor 18pF, 10nF , 100nF.


Pengertian capacitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat
menyimpan dan melepaskan muatan listrik atau energi listrik.
Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada capacitor disebut
dengan kapasitansi atau kapasitas. Bentuk dari capacitor bisa dilihat pada

gambar 2.2.3
Gambar 2.2.3 Capacitor

2.2.4 Crystal 12 Mhz


Fungsi crystal pada Minimum System (Minsys) adalah sebagai
pembangkit/ pemompa data yaitu bersifat timer (semacam clock)/pulsa
digital oleh karena itu crystal memiliki sebuah frekuesi, untuk standart
pemakaian kali ini saya memakai yang tipe crystal berfrekuensi 12 mhz,
atau bisa lebih detail 12 mhz. Bentuk dari crystal bisa dilihat di gambar
2.2.4
Gambar 2.2.4 Crystal 12 MHz
2.2.5 LED
Fungsi LED indikator berfungsi untuk mengetahui status alat/detektor.
Pengecekan atas koneksi pada mikrokontroler diperlukan sehingga tidak
terjadi kegagalan dalam proses pengiriman data. Bentuk dari LED bisa
dilihat di gambar 2.2.5

Gambar 2.2.5 LED

2.2.6 Resistor
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk
menghambat arus listrik. Bentuk dari resistor bisa di lihat di gambar 2.2.6

Gambar 2.2.6 Resistor

BAB III Prinsip Kerja


3.1 Minimum System
Rangkaian Minimum System dapat digunakan untuk microcontroller
ATmega 16 keluarga 40 pin. Rangkaian sistem minimum microcontroller ini
dapat diaplikasikan dalam pembuatan rangkaian pengendali bebasis
mikrokontroler yang stand alone atau berdiri sendiri.
Mikrokontroller Minimum System merupakan rangkaian dasar aplikasi
mikrokontroller ATmega 16 pin dengan 4 port I/O yang dapat dihubungkan ke
sensor, indikator, dan perangkat input/output lain. Dengan rangkaian
mikrokontroler, maka dalam perancangan suatu perangkat pengendali
menggunakan mikrokontroller, dapat ditambahnkan rangkaian interface ke
beban dan ke operator secara langsung ke port mikrokontroller.
Proses pemrograman mikrokontroller ATmega 16 dapat langsung
dilakukan ke mikrokontroller yang terpasang pada minimum system apabila
menggunakan mikrokontroller seri “S” yang telah dilengkapi dengan jalur I/O
pemrograman serial. dan dapat dilepas dahulu apabila menggunakan
mikrokontroller atau downloader yang tidak suport dengan pemrograman
serial. Rangkaian Minimum System mikrokontroller ATmega 16 membutuhkan
sumber tegangan DC sebesar 5 volt.

3.2 Downloader USBASP


Untuk sistem kerja dari downloader,  terutama USB-ASP yaitu dengan
cara memberikan pin MISO, MOSI, SCK, RESET, dan GROUND pada
rangkaian downloader, dipasangkan ke mikrokontroler terutama ATMega
yaitu pada pin yang sama MOSI, MISO,SCK, RESET, GROUND. Untuk
pemasangan downloader dengan paralel port sama dengan USB-ASP
yaitu menggunakan MOSI,  MISO,  SCK, RESET dan GND, namun
berbedanya yaitu pada konektornya yang menggunakan DB25, sehingga dari
mikrokontroler langsung didownload ke komputer melalui kabel paralel.
Untuk skema menggunakan USB-ASP sama seperti menggunakan
downloader paralel port yang mana menggunakan media kabel sebagai media
penghubunganya, namun perbedaannya jika pada paralel port 
menggunakan kabel paralel, pada USB-ASP menggunakan kabel USB male to
male sehungga tinggal colok dari usb komputer ke kepala USB-ASP dan dari
USB-ASP dihubungkan ke minimum system.

BAB IV Gambar Schematic dan Board


4.1 Minimum System ATmega 16

4.2 Downloader USBASP

Anda mungkin juga menyukai