Anda di halaman 1dari 10

Nadhilah Celsa Syafrullah

2215030087

BAB 1
PENDAHULUAN

PT. SINAR SOSRO merupakan perusahaan minuman Teh siap minum dalam
kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia. Produk PT. Sinar Sosro telah
menjelajahi ke seluruh pelosok Nusantara dan telah terdistribusi dengan baik oleh lebih dari
150 kantor cabang yang ada di seluruh Nusantara.

Pada proses pembuatan teh, air yang digunakan adalah air dari sumur dengan
kedalaman 150m dan diolah dengan teknik proses pengolahan air atau Unit Water
Treatment dan proses pengolahan uap panas atauUnit Boiler. Proses ini bertujuan untuk
mensterilisasikan air sehingga bakterinya hilang dan musnah. Hal ini mutlak diperlukan agar
memenuhi syarat mutu sebagai bahan baku.

Tehnya juga terpilih karena hanya pucuknya yang diambil. Kemudian teh itu
dikeringkan dan dimasukkan ke dalam bungkus kemudian dikirim ke pabrik-pabrik. Proses
pemasakan teh dengan menggunakan air baku dari tangki Buffer terjadi pada unitKitchen,
dimana sistem yang digunakan adalah sistem batch yaitu proses pengolahan
berkesinambungan dengan prosedur masukan yang bervariasi dengan beberapa keuntungan
seperti proses tidak mudah berhenti oleh kerusakan satu buah mesin, mesin yang digunakan
bersifat “general purpose” serta mudah beradaptasi dengan perubahan permintaan pasar.

Kemudian untuk gula murni, agar mendapatkan larutan gula murni, dilakukan proses
penyaringan melalui dua sistem yaitu penyaringan kasar sebagai pemisahan awal larutan
sirup dari partikel atau kotoran kemudian disaring melalui cosmos filter. Hal ini bertujuan
untuk menyerap partikel-partikel yang berukuran lebih besar dari larutan sirup. Setelah itu
dilakukan pemerikasaan mutu meliputi kadar gula dan kesadahan, dimana keduanya sangat
penting untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

Sebelum dikemas, dilakukan pemeriksaan mutu akhir Teh Cair Manis yang meliputi
kadar tanin dan kadar gula. Lalu pengisian Teh Cair Manis melalui sistem hot filling untuk
mencegah terjadinya kontaminasi. Kemudian dilakukan proses pasteurisasiyang bertujuan
untuk membunuh mikroorganisme yang masih ada tanpa terjadi kehilangan flavor alami teh
secara berlebih sehingga dapat memperpanjang umur simpan produk. Proses ini dilakukan
baik pada produk teh cair maupun pada pengemas botol secara terpisah.

Kemudian untuk sistem pembotolan digunakan teknik Bottling Line. Bottling


Linemerupakan sistem pembotolan yang menggunakan mesin serba otomatis sehingga
produk yang dihasilkan dapat terjamin kualitasnya.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LabView

LabVIEW adalah sebuah software pemograman yang diproduksi oleh National instruments
yang mempunyai fungsi dan peranan yang sama, perbedaannya bahwa labVIEW
menggunakan bahasa pemrograman berbasis grafis atau blok diagram sementara bahasa
pemrograman lainnya menggunakan basis text. Program labVIEW dikenal dengan sebutan Vi
atau Virtual instruments karena penampilan dan operasinya dapat meniru sebuah instrument.
Pada labVIEW, user pertama-tama membuat user interface atau front panel dengan
menggunakan control dan indikator, yang dimaksud dengan kontrol adalah knobs, push
buttons, dials dan peralatan input lainnya sedangkan yang dimaksud dengan indikator adalah
graphs, LEDs dan peralatan display lainnya.
PCB titik

2.2 PCB titik


Ada dua macam PCB titik yang umumnya beredar, yaitu PCB titik besar dan PCB
titik kecil atau PCB titik untuk IC. PCB titik besar biasanya digunakan untuk merakit
rangkaian-rangkaian power berarus besar seperti DC regulator atau rangkaian power
tegangan AC tinggi. PCB titik kecil biasanya digunakan untuk merakit rangkaian-rangkaian
berarus kecil yang umum seperti rangkaian pre-amp, audio amplifier, rangkaian dengan IC
digital atau yang lain-lainnya.

Gambar 1. PCB titik

2.3 Arduino Uno


Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328 .
Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan
sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB,
sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat
semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke
sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke
DC atau menggunakan baterai untuk memulainya. 

2
Gambar 2. Arduino Uno

2.4 Sensor suhu LM35


Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk
mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu
LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang
diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan
kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga
mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat
dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan
penyetelan lanjutan.

Gambar 4. Sensor Suhu LM35

2.5 Motor DC
Motor Listrik DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per menit atau biasanya
dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan dapat dibuat berputar searah jarum
jam maupun berlawanan arah jarum jam apabila polaritas listrik yang diberikan pada Motor
DC tersebut dibalikan. Motor Listrik DC tersedia dalam berbagai ukuran rpm dan bentuk.
Kebanyakan Motor Listrik DC memberikan kecepatan rotasi  sekitar 3000 rpm hingga 8000
rpm dengan tegangan operasional dari 1,5V hingga 24V. Apabile tegangan yang diberikan ke
Motor Listrik DC lebih rendah dari tegangan operasionalnya maka akan dapat memperlambat
rotasi motor DC tersebut sedangkan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan operasional
akan membuat rotasi motor DC menjadi lebih cepat. 

3
Gambar 5. Motor DC 5V

BAB III
REFRENSI DESAIN

3.1 Proses pada TCM


Pencampuran Syrup dan TCP dilakukan di mix tank dalam keadaan panas. Kapasitas mix
tank 6200 liter yang dilengkapi dengan pemanas yang berbentuk spiral menggunakan media
steam dan thermometer. Temperature di dalam mix tank berkisar 90 – 95 0C dilakukan
pengendalian kualitas standar produksi untuk kadar kemanisan dan warna teh cair. Campuran
sirup dan TCP filtrate volume 5000 liter dikirim ke mix tank dengan lama waktu berkisar 45 –
60 menit diaduk untuk dihomogenkan. Pada saat volume 1000 liter, dengan menjalankan
pompa transfer syrup di transfer dengan volume 1000 liter dari buffer tank. Operator QC
mengambil sample melalui kran melalui mix tank untuk diukur tingkat kemanisannya di
laboratorium QC. Penentuan tingkat kemanisan dilakukan dengan menggunakan
refractometer. Warna disuaikan dengan warna yang telah menjadi standar sosro, dimana
standar warna sosro ada 3 yaitu A, B, dan C. Standar warna A berwarna pucat, standar warna
B gelap dan standar warna C lebih gelap dari B. Standar warna yang dipakai adalah standar
warna B+ yaitu antara warna B dan C. Bila tingkat warna dan tingkat kemanisan teh sesuai
dengan standar sosro, maka TCM siap ditransfer ke bottling line dengan lama waktu berkisar
90 menit maka dilanjutkan
dengan penyaringan di bag filter yang tujuannya hanya untuk memastikan tidak masuknya
benda asing ke TCM pada saat sirkulasi yang dapat mempengaruki produk akhir

3.2 Penjelasan Desain

4
Gambar 7: Proses pada ekstrak teh di LabView

Berdasarkan gambar 7, merupakan gambar desain dari proses di extract tank di program
LabView. Cara kerjanya adalah ketika tombol run diaktifkan, maka pada tangki air akan
mengalir melalu katup dan pipa 2. Air ini mengalirkan dari tanki air ke extrak tank untuk
diberi suhu tinggi. Pada set level ini di setting suhu hingga 100ºC. Dan pengaduk ini
diibaratkan motor pada real plant. Sehingga motor akan menyala ketika di run dan akan
berhenti ketika temperature melebihi set point 100ºC.

BAB IV
DESAIN SISTEM KONTROL

Control
Design

Control
Modeling
Analysis

Select Of
Sensor Simulation
Actuator

Implemen
tation

Gambar 7 Diagram alir desain sistem kontrol

5
4.1 Select Of Sensor Actuator
Pemilihan sensor dan actuator sangat penting dalam pembuatan suatu desain sistem
kontrol karena yang akan di kontrol adalah actuator yang akan dibaca errornya oleh sensor.
Pemilihan sensor dan actuator yang sangat tepat akan mempengaruhi kinerja dari suatu sistem
yang akan dibuat. Berikut merupakan pemilihan dari sensor dan actuator yang akan
digunakan:

1. Sensor Suhu (LM 35)

Gambar 8 LM35
Merupakan komponen elektronik dalam bentuk chip IC dengan 3 kaki (3 pin) yang berfungsi
untuk mengubah besaran fisis, berupa suhu atau temperature sekitar sensor menjadi besaran
elektris dalam bentuk perubahan tegangan. Sensor suhu LM35 memiliki parameter bahwa
setiap kenaikan 1 ºC tegangan keluarannya naik sebesar 10 mV dengan batas maksimal
keluaran sensor adalah 1,5 V pada suhu 150 °C. Misalnya pada perancangan menggunakan
sensor suhu LM35 kita tentukan keluaran adc mencapai full scale pada saat suhu 100 °C,
sehingga saat suhu 100 °C tegangan keluaran transduser (10mV/°C x 100 °C) = 1V.
Karakteristik Dari Sensor Suhu LM35.
 Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10
mVolt/ ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
 Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .
 Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
 Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
 Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
 Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada
udara diam.
 Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
 Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.

4.2 Modeling
Pemodelan yang diinginkan seperti gambar daiagram blok sistem dan keluaran sensor
diperlukan untuk melakukan identifikasi supaya mendapatkan transfer function:

6
Gambar 10 Blok Diagram sistem

Sinyal hasil dari indentifikasi model tersebut sebagai berikut :

150

100
TEMPERATURE

50

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
TIME (s)
Gambar 11 Sinyal Sensor Suhu

Sinyal gambar 11 untuk mencari Transfer Function dengan pendekatan orde 1:

Untuk mencari nilai k :

Untuk mendapatkan nilai τ

Y (τ )=0,632×Yss
=0,632×149,9
=94 ,736
(τ )=37

7
150
X: 71
Y: 149.9

X: 37
100 Y: 94.73
TEMPERATURE

50

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
TIME (s)

Sehingga didapatkan nilai transfer function :


k
TF=
τs+1
2, 098
TF=
37 s+1

4.3 Control Design


Hasil dari transfer function tersebut di lakukan untuk menentukan kontroller yang
akan di berikan. Untuk kontroller yang akan di berikan yaitu PID sebagai berikut :\

Setpoint Temp 2, 098 Temp.


PID 37 s +1

Gambar 12 Kontrol Desain PID

4.4 Control Analysis


Control design memerlukan Analisa dari nilai Kp, Ki, Kd yang akan diberikan pada
system kontrol design tersebut dengan menggunakan kontrol PID, metode yang digunakan
beragam, contohnya menggunakan metode Ziegler Nicklaus dan metode rout hurtwir. Sinyal
yang didapatkan ketika modeling tidak sesuai dengan spesifikasi dari metode tersebut.
Sehingga untuk memberi nilai PID dilakukan dengan cara melakukan uji coba pada Simulink
di MATLAB hingga mendapatkan bentuk sinyal cepat steady state tanpa adanya overshoot.

4.5 Simulation

8
Uji coba di Simulink sebagai berikut dengan memberikan nilai Kp=1, Ki=0, dan Kd =
0 pada simulink sehingga sinyal yang di hasilkan sebagai berikut :

0.7

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Gambar 13 Sinyal kontrol dengan PID

Sinyal yang dihasilkan pada gambar 13 setelah diberi kontroller PID dengan simulasi
di Simulink yaitu untuk mencapai steady state lebih cepat. Karena proses pemanasan yang
dibaca oleh LM35 sangat cepat sehingga sinyal kontrolnya menghasilkan sinyal yang bagus
dan langsung steady satate.

4.6 Implementation
Bentuk implementasi yang dibuat berupa real plan yang akan bekerja ketika setpoint
temperatur diatur maka LM35 akan membaca nilai suhu terukur sehingga nilainya akan
keluar di lebview yang memberikan niai realnya. Setponit temperatur akan diatur 100ºC.
Ketika suhu belum mencapai 150ºC, maka motor akan menyala yang di ibaratkan
sebagai mxer

9
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Nilai dari real plan dari sensor yang terukur pada lebview sudah terbaca dengan benar
sehingga DAC dan ADC dari Arduino yang digunakan sudah tepat. Pengaturan setpoint dari
lebview juga sudah memmpengaruhi real plan yang dibuat. Real plan yang dibuat berupa
proses pengekstrasian pada teh , ketika diaktifkan maka proses mixing akan berjalan. ketika
suhu yang diminta memenuhi setpoint yang dinginkan maka mixer akan mati, bila masih juh
dari setpoint maka mixer akan terus berputar.

5.2 Saran
Untuk pengerjakan disarankan dengan matang karena keterbatasan pengetahuan yang
kurang sehingga tugas yang dikerjakan masih kurang maksimal sehingga dibutuhkan
perbaikan.penggunaan sensor disesuaikan dengan kebutuhn yang akan dibuat sesuai dengan
plan yang direalisaikan. Saran yang membangun dari luar juga merupakan bentuk perbaiakan
dari tugas ini.

DAFTAR PUSTAKA

Piping and Instrument Diagram steam boiler package B1102 PT. Petrokimia Gresik

10

Anda mungkin juga menyukai