Anda di halaman 1dari 63

Job-sheet 1

Judul:
Konfigurasi Hardware DCS-PCS7

1. Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengkonfigurasikan hardware DCS-PCS7.
b. Mahasiswa dapat mengoperasikan DCS-PCS7 dari software SIMATIC
MANAGER.
2. Landasan Teori
Konfigurasi hardware merupakan langkah yang harus dilakukan
sebelum memprogram pada software SIMATIC MANAGER. Sebelum
melakukan konfigurasi hardware, pengguna harus mengetahui nomer seri
dari masing-masing hardware misalnya pada CPU, Power Supply, I/O dan
lain-lain. Jika konfigurasi telah berhasil dilakukan maka pengguna dapat
memulai untuk pemrograman DCS-PCS7.
3. Alat dan Bahan
a. Komputer yang sudah terinstal software SIMATIC MANAGER
b. DCS-PCS7 dengan seri S7-400
4. Langkah Percobaan
1. Buka software SITMATIC Manager. Pilih ''File'' untuk membuat

projek baru pilih ''New Project Wizard''


2. Setelah itu akan muncul gambar seperti di bawah ini. Pilih ''next''

untuk melanjutkan ke langkah berikutnya.

3. Ketika ''New Project Wizard'' telah terbuka, pilih jenis CPU yang

sesuai dengan kontroler yaitu AS416-2 dan dengan nomer seri yang

sesuai.
4. Pilih ''PCS7 OS'' pada OS objects dan centang ''CFC chart'' dan

''SFC chart'' pada AS objects. Pada Plant Hierarchy, tepatnya pada

Number of Levels isikan angka sesuai yang dibutuhkan. Setelah itu klik

'Next'.

5. Ubah nama file di Directory name sesuai nama yang diinginkan,

dan tentukan lokasi penyimpanan yang dituju di menu Storage Location.

Klik ''Finish''.
6. Setelah langkah di poin 5 selesai. kemudian akan muncul dua

windows yang berorientasikan Plant View dan Component View, namun

masih secara acak. Untuk mengaturnya klik ''Window'' kemudian

''Arange'' pilih ''Horizontally''.

7. Setelah klik ''Horizontally'' maka tampilan di monitor akan seperti

gambar di bawah ini.


8. Pada windows Component View klik label yang bergambarkan

kompter, setelah itu rename menjadi nama ''PC''.

9. Kemudian rename komponen menjadi 'AS1' seperti gambar

dibawah ini.
10. Kemudian pada S7 Program(1) diganti menjadi nama ''AS1_Prog''.

11. Double klik pada ''Configuration'' di windows Component View.


12. Setelah itu akan muncul Windows HW Config yaitu seperti gambar di

bawah ini.
13. Pilih ''IE General'' kemudian pilih ''SW V6.2 SP1'' dan drag untuk

diletakkan pada indeks nomer 4 pada (0) PC.

14. Kemudian windows berikut akan muncul setelah anda men-drag-nya ke

dalam indeks tersebut. Setelah itu ubah 'MAC Address' sesuai dengan

alamat CP pada SITMATIC PCS7.


15. Berikut ini adalah tampilan saat memberikan alamat MAC address.

16. Klik ''New'' setelah mengubah alamat MAC, ubah nama menjadi

SYSTEM pada kolom name dan klik ''OK'' setelah selesai. Kemudian

pilih ''Save and Compile'' dan pilih ''Download to module''.


17. Setalah pilih pilih ''Download to module'' maka akan muncul tampilan

seperti di bawah ini. Pilih ''Select All'' dan klik ''OK''.

18. Pastikan alamat yang digunakan sudah sesuai dengan alamat pada

properties di Eternet Properties. Kemudian klik ''OK''.


19. Kemudian akan muncul gambar seperti di bawah ini dan pilih ''OK''.

20. Klik 'Yes', maka pengaturan OS telah selesai.


21. Setelah langkah configurasi selesai. Kemudian klik ''Hardware'' pada

component view.

22. Setelah melakukan langkah 21, maka akan muncul gambar seperti
dibawah ini

23. Cek tipe semua modul apakah tipe modul sesuai dengan modul yang

telah digunakan yaitu dengan cara klik ''object Propertise''.

24. Kemudian akan muncul seperti tampilan di bawah ini. Lihat seri pada
modul tersebut dan cocokkan dengan modul yang digunakan.

25. Jika nomer order beda dengan modul yang digunakan maka bisa di delete

dan digantikan dengan tipe no order yang sama.

26. Pilih IO yang sesuai dengan modul yang digunakan. Klik ''PROFIBUS-
DP'' kemudian ET200M dan ''IM 153-2 HF''. Sesuaikan urutan modul.

27. Drag ''IM 153-2 HF'' ke dalam tabel kedua. Kemudian tambahkan modul

PS yang sesuai. Klik ''SIMATIC 400'' kemudian ''PS-400'' dan pilih PS

yang sesuai dengan seri yang digunakan.

28. Setelah itu klik pada icon ''PROFILBUS DP'' sehingga akan muncul
kolom untuk konfigurasi tipe I/O yang digunakan. Masukkan semua tipe

hardware yang digunakan sesuai dengan nomor serinya seperti gambar di

bawah ini.

29. Setelah selesai mengkonfigurasikan hardware I/O, langkah selanjutnya

''Save and Compile'' kemudian klik ''Download to module''.

30. Untuk mengecek secara online pertama-tama klik icon ''offline''


kemudian ''ONLINE'', setelah itu klik ''Configure network'', maka

hasilnya akan seperti gambar dan windows ''NetPro'' akan terbuka.

31. Untuk mengetes modul secara online, maka kembali ke HW Config

window dan pilih ''monitor/modify''

32. Setelah itu pilih channel yang ingin di tes misalnya pada DI. Kemudian
ketik logika ''1'' pada Modify value di address yang diinginkan. Centang

pilihan pada ''Monitor'' dan untuk mengaktifkan pada ''Modify''.

5. Hasil

6. Kesimpulan
7. Tugas

Job-sheet 2
Judul:
Wiring pada Modul Analog dan Digital IO.

1. Tujuan
a. Mahasiswa mengerti bagaimana cara wiring yang benar dan baik.
b. Mahasiswa mampu menyeting aplikasi penamaan alamat yang benar dan
baik pada SITMATIC PCS 7.

2. Alat dan Bahan


a. Komputer yang sudah terinstal software SIMATIC MANAGER
b. DCS-PCS7 dengan seri S7-400
c. Shield kabel hitam 6 mm / 3 mm.
d. Kabel berwarna.
e. Obeng minus.

3. Dasar Teori
Pada plant terdapat beberapa instrument seperti pada gambar dibawah

ini. Tiap perangkat memiliki fungsi yang berbeda seperti yang dijelaskan

pada tabel 1.

tabel 1. Keterangan Fungsi-fungsi perangkat


No Keterangan Keterangan

1 Tangki 1 Tangki ini digunakan untuk oleh sistem kontrol


aliran air maupun sistem kontrol suhu.

2 Tangki 2 Tangki ini digunakan sebagai sistem kontrol


aliran air maupun sistem kontrol ketinggian air.

3 Manual Valve 1 Manual Valve 1 ini digunakan untuk


memberikan disturbance/ gangguan pada
proses pemabasan air dengan cara membuka
valve 25%, 50%, 75%,100%.

4 Sensor Lm35 Sensor Lm35 ini digunakan sebagai sensor


temperatur dalam proses pemanasan air pada
tangki satu.

5 Water Heater Water Heater digunakan sebgai pemanas air


yang ada pada tangki 1.

6 Pompa DC Brushless 1 Pompa motor DC 1 dengan tipe satu ini


digunakan pada sistem ketinggian level air yang
mengirimkan air dari tangki satu ke tangki dua.

7 Sensor aliran air Sensor aliran air yang bertipekan HZ21WA ini
digunakan untuk mengukur debit serta
kecepatan aliran air.

8 Manual Valve 2 Manual Valve 2 digunakan untuk memberikan


disturbance/ gangguan pada kontrol aliran air.

9 Directional Control Directional Control Valve ini digunakan sebgai


Valve aktuator feedback dari sensor aliran air sebagai
kontrol bukaan air.

10 Selenoid Valve Selenoid Valve ini digunakan untuk aktuator


dari sistem kontrol ketinggian air yang bekerja
secara on dan off

11 Pipa Pipa digunakan sebagai tempat sirkulasi air.

12 Pompa Motor DC 2 Pompa motor DC 2 digunakan untuk memompa


air dari tangki satu ke tangki dua.

13 Sensor Ultrasonik Sensor ultrasonik ini digunakan untuk sensor


dari level air pada tangki 2.

14 Penyangga Tangki Penyangga tangki digunakan untuk


memberikan efek grafitasi pada proses kontrol
aliran air.

15 Manual Valve 3 Manual valve 3 digunakan untuk menguras air


pada tangki 1 agar air dan tangki tetap terjaga
kebersihannya.

4. Langkah Percobaan
1. Untuk wiring analog input, hubungkan ground (-) pada kabel berwana

biru dan sumber (+) pada kabel berwarna biru dari rangkaian driver.

Untuk sensor aliran air kabel merah terhubung pada channel no 26, dan

kabel biru terhubung pada channel no 27.


2. Buka HWConfiguration, kemudian pada tabel analog input klik kanan

pada blok alamat Kemudian pilih Monitor/modify. Maka terlihat bahwa

sensor aliran air “FLOW” dengan alamat IW 516 bernilai hexa sebesar

60A1 atau sebesar 4,5 volt.


3. Untuk wiring analog output hubungkan GND(-) pada pin no 13 dan

sumber pada no 12.

4. Dengan melakukan langka yang sama sepeti pada point 2, cek apakah

analog output bekerja atau tidak.


5. Pada bagian digital output cara mem-wiring perangkat berbeda, ikuti

sesuai dengan gambar berikut.


5. Hasil
6. Kesimpulan

7. Tugas
Job-sheet 3

Judul:
Pemrograman CFC (Continuous Function Chart).

1. Tujuan
c. Mahasiswa dapat membuat program CFC (Continuous Function Chart).
d. Mahasiswa dapat mengimplementasikan kontrol PID pada program
(Continuous Function Chart).
e. Mahasiswa dapat membuat program analog dan digital pada DCS-PCS7.
2. Landasan Teori
CFC merupakan program yang menjalankan plant dengan proses
kontiyu, program CFC ini menggunakan bahasa pemrograman Function
Block yang terdiri dari beberapa blok dan dikoneksikan dengan alamat I/O
serta memberikan nilai parameter pada blok yang digunakan. Blok tersebut
dapat diambil dari dalam library yang telah disediakan oleh software
SIMATIC MANAGER.

3. Alat dan Bahan


f. Komputer yang sudah terinstal software SIMATIC MANAGER
g. DCS-PCS7 dengan seri S7-400

4. Langkah Percobaan
6. Pada panel Plant view, pilih Buat program pada CFC dengan mengklik

Plant View, kemudian pada file function klik menu CFC. Untuk

mendesain program kontrol PID dapat dilakukan dengan mengklik 2x file

CFC yang telah dibuat. Maka akan masuk pada lembar kerja CFC seperti

gambar berikut.
7. Klik 2x file baru yang berorientasikan file CFC tersebut.

8. Untuk membuat sebuah program, pada bagian kiri worksheet terdapat

library blok yang memiliki fungsi berbeda, seberti gerbang logika AND,

OR, NOR yang terletak pada bagian kiri panel. Untuk meletakkan fungsi

blok, klik dan drag kedalam worksheet pada bagian kanan.

9. Untuk Mengubah Address dari program klik kanan pada bagan CFC.

Kemudian Pilih Interconnection To Address.


10. Setelah itu akan muncul tampilan seperti gambar berikut, isi koneksi

sesuai alamat yang diinginkan.

11. Buatlah program CFC seperti gambar berikut dengan menggunakan

library yang terdapat pada worksheet.


12. Setelah selesai membuat program CFC maka berikan parameter nilai

sesuai dengan kebutuhan yaitu dengan cara klik kanan pada

''CTRL_PID'' kemudian pilih ''properties'' dan pilih I/Os.


13. Untuk menjalankan program klik icon download pada menu. Jangan

lupa menutup jendela HWConfiguration untuk mendownload program.

14. Tunggu beberapa saat hingga proses download selesai. Setelah

tampilan seperti gambar 2 selesai maka program dapat dijalankan.

Balik pada CFC worksheet, pada menu bar atas pilih icon test mode

untuk melihat jalannya proses (lihat gambar 1).

Gambar 1. Nama menu bar


Gambar 2. Proses Download to CPU

Gambar 3. Report hasil download


15. Setelah memilih menu test mode untuk menampilkan trend atau grafik,

pilih menu edit kemudian pilih Optimize PID controller.

Gambar 4. CFC dalam keadaan test mode

Gambar 5. Tampilan trend pada CFC


5. Hasil
6. Kesimpulan

7. Tugas
Job-sheet 4

Judul:
Pemrograman SFC (Sequential Function Chart).

1. Tujuan
a. Mahasiswa dapat memahami fungsi program SFC (Sequential Function
Chart).
b. Mahasiswa dapat membuat program SFC (Sequential Function Chart).

2. Landasan Teori

SFC merupakan sebuah sistem kontrol sekuensial yang terpisah dan

berfungsi untuk mengeksekusi langkah demi langkah secara berurutan dari

satu keadaan ke keadaan selanjutnya sesuai dengan kondisi program yang

telah dibuat. Sebelum memulai mendesain SFC terlebih dahulu mengetahui

dasar-dasar pada SFC.

Gambar 1. Worksheet pada SFC


Gambar 2. Menu Inti pada perancangan SFC

Berikut fungsi-fungsi menu utama yang terdapat pada gambar 2:

1. Select

Menu ini digunakan sebagai selector. Dengan menu ini dapat memilih

blok, dan menu ini dapat diubah bentuknya ke bentuk panah.

2. Step + Transition

Menu ini digunakan untuk memasukkan sekuen blok step dan blok

transition pada baris sekuen. Ketika memilih menu ini maka cursor

akan berubah menjadi Step + Transition.

Gambar 3. Keluaran Menu Step + Transition

3. Simultaneous Branch

Menggunakan menu ini, maka tampilan akan menjadi 2 cabang sekuen.

Dimana tiap sekuennya berisi 1 blok step dan 1 blok transition. Dengan

memasukkan blok ini maka dapat memasukkan dua kondisi atau sekuen
yang berbeda. Ketika memilih menu ini maka cursor akan berubah

menjadi tampilan Simultaneous Branch.

Gambar 4. Keluaran Menu Simultaneous Branch

4. Alternative Branch

Fungsi ini memiliki fungsi yang sama seperti Simultaneous Branch,

dimana tampilan akan menjadi 2 cabang sekuen. Dimana tiap

sekuennya berisi 1 blok step dan 1 blok transition. Dengan

memasukkan blok ini maka dapat memasukkan dua kondisi atau sekuen

yang berbeda. Ketika memilih menu ini maka cursor akan berubah

menjadi tampilan Alternative Branch.

Gambar 5. Keluaran Menu Alternative Branch


5. Loop

Dengan menggunakan menu loop ini yang terdiri dari sebuah transisi,

jalan balik, dan jika diperlukan penambahan step atau transisi dapat

dilakukan pada garis sekuen. Ketika memilih menu ini maka cursor

akan berubah menjadi tampilan loop.

Gambar 6. Keluaran Menu Loop

6. Jump

Menu ini digunakan untuk meloncati suatu transisi dan menuju tempat

lain yang sesuai dengan persyaratannya. Ketika memilih menu ini maka

cursor akan berubah menjadi tampilan Jump.

Gambar 7. Keluaran Menu Jump

7. Text Field

Menu ini digunakan untuk menambahkan huruf/kata sesuai yang

diinginkan oleh operator atau pengguna.


Setelah mengetahui dasar-dasar menu bar tersebut maka selanjutnya

dapat merancang atau mendesain SFC sesuai kebutuhan. Berikut rancangan

desain keseluruhan plant.


3. Alat dan Bahan
a. Komputer yang sudah terinstal software SIMATIC MANAGER.
b. DCS-PCS7 dengan seri S7-400

4. Langkah Percobaan
1. Untuk mengubah blok step atau transisi, dapat dilakukan dengan

mengklik 2x, pada bagian blok. Kemudian pada bagian tab general

berisikan list name untuk mengisi nama sesuai yang diinginkan. Pada tab

initialization berisi list atau komponen-komponen yang akan

dideklarasikan, atau digunakan.

Pada blok step START pilih tab Initialization, dan pilih file-file sesuai

file berikut:

 Plant1\RMT1\PID_HEATER\\CFC_TICHEATER\KONTROL

HEAT.AUT_L =false

 Plant1\RMT1\PID_LEVEL\\CFC_TICLEVEL\KONTROL LEVEL.AUT_L

=false
 Plant1\RMT1\PID_FLOW\\CFC_TICFLOW\KONTROL

FLOW.AUT_L=false

 Plant1\RMT1\VALVES\\CFC_NK111\VALVE.AUT_ON_OP=Auto

 Plant1\RMT1\PID_HEATER\\CFC_TICHEATER\KONTROL

HEAT.SP_OP=0.0

 Plant1\RMT1\PID_LEVEL\\CFC_TICLEVEL\KONTROL LEVEL.SP_OP

=0.0

 Plant1\RMT1\PID_FLOW\\CFC_TICFLOW\KONTROL

FLOW.SP_OP=0.0

 Plant1\RMT1\VALVES\\CFC_NK111\VALVE.AUTO_OC=false

 Plant1\RMT1\MOTOR_FLOW\\CFC_NP112\MOTOR.AUTO_ON=false

 Plant1\RMT1\MOTOR_FLOW\\CFC_NP112\MOTOR.AUT_ON_OP=

Auto
Pada blok step nomer 7, ubah penamaan menjadi MOTOR_FLOW,

pada tab processing isi file-file berikut:

 Plant1\RMT1\MOTOR_FLOW\\CFC_NP112\MOTOR.AUTO_ON=True

Pada blok step nomer 5, ubah penamaan menjadi FLOW, pada tab

processing isi file-file berikut:

 Plant1\RMT1\PID_FLOW\\CFC_TICFLOW\KONTROL

FLOW.SP_OP=60.0
 Plant1\RMT1\PID_FLOW\\CFC_TICFLOW\KONTROL

FLOW.AUT_L=True

 Plant1\RMT1\PID_LEVEL\\CFC_TICLEVEL\KONTROL

LEVEL.AUT_L=True

 Plant1\RMT1\PID_LEVEL\\CFC_TICLEVEL\KONTROL

LEVEL.SP_OP=9
Pada blok step END, pilih tab processing dan isi file-file berikut:

 Plant1\RMT1\MOTOR_FLOW\\CFC_NP112\MOTOR.AUTO_ON=False

 Plant1\RMT1\PID_LEVEL\\CFC_TICLEVEL\KONTROL

LEVEL.SP_OP=0.0

 Plant1\RMT1\PID_FLOW\\CFC_TICFLOW\KONTROL

FLOW.SP_OP=0.0
2. Pada blok transisi 5 dan 6, klik 2x dan pilih tab condition dan isi sesuai

dengan gambar berikut ini.

Gambar 8. Blok transisi 5


Gambar 9. Blok Transisi 6

3. Jangan lupa untuk men-compile dan men-download. Gunakan menu bar

pada gambar 2 agar lebih praktis.

4. Sebelum menjalankan test mode terlebih dulu untuk memilih pilihan tata
cara menjalankan SFC. Pada gambar dibawah terdapat pilihan T yang

berarti automatic sehingga operator tidak perlu menempatkan keputusan

selanjutnya ketika blok step akan berpindah pada blok berikutnya.

Sedangkan O adalah Operator yang berarti setiap transisi blok harus

sesuai dengan kehendak operator.


5. Hasil
6. Kesimpulan

7. Tugas
Job-sheet 5

Judul:
Pemrograman HMI

1. Tujuan
a. Mahasiswa dapat membuat HMI di WinCC.
b. Mahasiswa dapat mengimplementasikan kegunaan HMI dengan benar.
2. Landasan Teori
WinCC merupakan sebuah software yang berada di dalam menjadi
satu dengan SIMATIC MANAGER yang dikeluarkan oleh Siemens dan
digunakan untuk merancang, mendesain atau memprogram HMI/OP (Human
Machine Interface/Operator Control) untuk keperluan mengontrol dan
memonitoring plant. WinCC sangatlah ideal sebagai perangkat lunak dari
HMI disemua aplikasi seperti operator kontrol dan pemantauan apakah
sedang dalam proses produksi atau otomatisasi (Robby Wirza, 2013). Gambar
di bawah ini merupakan salah satu contoh tampilan WinCC.

3. Alat dan Bahan


a. Komputer yang sudah terinstal software SIMATIC MANAGER
b. DCS-PCS7 dengan seri S7-400
4. Langkah Percobaan
1. Setelah pembuatan program SFC selesai maka selanjutnya

membuat desain HMI. Yaitu dengan cara Klik ''RMT1''.

2. Klik View kemudian pilih Library untuk membuat desain HMI.


3. Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini dengan klik 2 kali

pada ''Global Library''.

4. Klik pada Siemens HMI Symbol Library 1.4.1 kemudian pilih

valves dan drag rotary plug untuk design valve 1.


5. Untuk desain valve 2, pada folder yang sama pada library pilih

Hand Valve 3.

6. Kemudian untuk memudahkan operator, sebaiknya objek pada

HMI sesuai dengan kerja plant yang sesungguhnya, maka dari itu tiap

objek dapat dibuat berkedip atau berubah warna apabila dalam keadaan

aktif atau non aktif. Unuk menjalankan fungsi ini klik kanan pada objek

yang diinginkan, dan pilih properties.


7. Lakukan seperti gambar berikut. Klik kanan kemudian pilih tag.
8. Pada menu Tags selanjutnya pada deskripsi Data source centang bagian

ES variabels dan pilih tag sesuai gambar berikut. Kemudian pilih OK.
9. Pada menu Object Properties, Blinkcolor adalah warna yang digunakan

di tampilan objek saat sedang aktif, sedangkan Basiccolor adalah warna

yang digunakan pada saat objek sedang tidak aktif. Setelah seluruh

proses selesai, maka jangan lupa untuk men-compile dan men-download

HMI.
5. Hasil
6. Kesimpulan

7. Tugas

Anda mungkin juga menyukai