Anda di halaman 1dari 18

Tugas Kelompok

PERENCANAAN STRATEGIS
“Kerangka Analisis Strategis”

OLEH
KELOMPOK 1
KELAS AKK 018

INTAN PERMATASARI (J1A118001)


IKRAWATI SUMI (J1A118003)
LISNAWATI (J1A118013)
ZULIANTI (J1A118020)
LULUH OCTO ASTARINA (J1A118021)
KURDIYANTO HASARIY (J1A118033)
ADELIA PRATIWI (J1A118038)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh,


Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Ucapan syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah
Perencanaan Strategis dengan judul “Kerangka Analisis Strategis”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terima kasih. Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Kendari, 23 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
2.1 Pengertian Kerangka Analisis Strategis..............................................................3
2.2 Proses Pengambilan Keputusan Strategis...........................................................3
2.3 Kerangka Penyusunan Strategis..........................................................................6
2.4 Implementasi Strategi.........................................................................................7
2.5 Formulasi Strategi...............................................................................................8
2.6 Pemetaan Strategi................................................................................................9
2.7 Manfaat Dan Keterbatasan Dari Perencanaan Strategi....................................10
BAB III PENUTUP...................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................13
3.2 Saran.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut David (2006), Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan-tujuan
jangka panjang dan merupakan tindakan yang menurut keputusan manajemen
puncak dan sumber daya perusahaan yang banyak untuk merealisasikannya.
Strategi akan mempengaruhi kehidupan organisasi dalam jangka panjang
(minimal 5 tahun), oleh karena itu sifat strategi adalah berorientasi ke masa
depan. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
strategi adalah suatu tindakan yang telah diputuskan oleh suatu organisasi untuk
membawa organisasi tersebut untuk berpindah.
Strategi merupakan tindakan yang senantiasa bersifat meningkat, terus
menerus, dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan di masa depan. Selain memilih strategi yang ingin
dijalankan, analisis dan pilihan strategi berfokus pada usaha menciptakan dan
mengevaluasi strategi-strategi alternatif.Sebagian besar analisis dan pemilihan
strategi melibatkan pengambilan keputusan subjektif berdasarkan informasi
objektif.
Strategi, tujuan, dan misi perusahaan ditambah dengan informasi audit
internal dan eksternal, memberikan dasar atau landasan untuk menghasilkan dan
mengevaluasi alternatif strategi yang layak. Strategi alternatif cenderung
menggambarkan langkah-langkah berjenjang yang membawa perusahaan ke
posisi masa depan yang diinginkan, kecuali jika perusahaan menghadapi situasi
yang berat.
Dengan melakukan penerapan strategi pemasaran yang akurat melalui
pemanfaatan peluang dalam meningkatkan penjualan, sehingga posisi atau
kedudukan perusahaan di pasar dapat ditingkatkan atau dipertahankan
Sehubungan dengan hal tersebut pelaksanaan pemasaran modern dewasa ini

1
mempunyai peranan yang sangat besar sebagai penunjang langsung terhadap
peningkatan laba perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian kerangka analisis strategis?
2. Bagaimana proses pengambilan keputusan strategis?
3. Bagaimana Kerangka perumusan strategis?
4. Bagaimana implementasi strategis?
5. Bagaimana formulasi strategis?
6. Bagaimana pemetaan strategis?
7. Apa manfaat dan keterbatasan dari perencanaan strategis?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengetahui kerangka analisis strategis.
2. Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan strategis.
3. Untuk mengetahui kerangka perumusan strategis.
4. Untuk mengetahui implementasi strategis.
5. Untuk mengetahui formulasi strategis.
6. Untuk mengetahui pemetaan strategis.
7. Untuk mengetahui manfaat dan keterbatasan dari perencanaan strategis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kerangka Analisis Strategis


Fomulasi Strategis atau disebut juga dengan Perencanaan Strategis
merupakan proses penyusunan perencanaan jangka panjang. Karena itu
prosesnya lebih banyak proses analitis. Tujuannya adalah untuk menyusun
strategi sehingga sesuai dengan misi, sasaran serta kebijakan perusahaan.
Hubungan Perencanaan Strategis Dengan Formulasi Strategi Ditarik
perbedaan antara dua proses manajemen, yaitu formulasi strategi dan
perencanaan strategis. Karena “strategi” atau “strategis” digunakan dalam kedua
istilah, maka ada kemungkinan timbul kebingungan. Perbedaannya adalah bahwa
formulasi strategi merupakan proses untuk memutuskan strategi baru, sementara
perencanaan strategis merupakan proses untuk memutuskan bagaimana
mengimplementasikan strategi tersebut.
Perencanaan strategis adalah sistematis; ada proses perencanaan strategis
tahunan, dengan prosedur dan jadwal yang sudah ditentukan. Sedangkan
formulasi strategi adalah tidak sistematis. Strategi diperiksa kembali sebagai
respons terhadap kesempatan atau ancaman yang dirasakan. Dengan demikian,
idealnya, inisiatif strategis yang mungkin dapat muncul kapanpun dari siapapun
di dalam organisasi. Jika dinilai patut dikejar, maka inisiatif tersebut sebaiknya
dianalisis segera, tanpa menunggu jadwal yang telah ditentukan. Sekali suatu
strategi diterima, perencanaan untuk strategi tersebut menyusul secara sistematis.
(Asri 2013).

2.2 Proses Pengambilan Keputusan Strategis


Proses analisis dan pilihan strategis tersebut terdiri dari tiga tahap, baik
pada tingkat korporat maupun pada tingkat unit bisnis. Hal ini disebabkan karena

3
pilihan strategis berasal dari proses analitis untuk mengetahui dampaknya dimasa
yang akan dating terhadap kinerja perusahaan. Meskipun demikian, sebelum
menentukan alternative strategis yang layak, perencana strategis harus
mengevaluasi dan meninjau kembali misi dan tujuan perusahaan. Setelah itu baru
tahap selanjutnya dapat dilaksanakan, yaitu generation, evaluasi dan pemilihan
alternatif yang terbaik.
Analisis situasi membutuhkan keterlibatan manajemen puncak secara
penuh untuk menentukan strategi yang sesuai dengan peluang eksternal dan
kekuatan internal agar dapat menghasilkan corporation’s distrinctive competence
(perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak muddah ditiru oleh perusahaan
pesaing).
1. Strategi Ditingkat Korporat (Corporate Strategi)
Strategi corporate adalah strategi yang disusun dalam suatu bisnis,
dimana perusahaan akan bersaing dengan cara mengubah distinctive
competence menjadi competitive advantage. Pada tingkat corporate ini,
strategi corporate berusaha menjawab dua pertanyaan berikut:
a. Kegiatan bisnis apa yang akan diunggulkan untuk dapat bersaing?
b. Bagaimana masing-masing kegiatan bisnis tersebut dapat dilakukan
secara terintegrasi?
c. Kesimpulannya adalah strategi pada tingkat korporat ini merupakan
landasan dan acuan untuk penyusunan strategi-strategi ditingkat yang
lebih rendah (strategi bisnis dan strategi fungsional). Dengan demikian,
strategi yang telah disusun diketiga tingkatan strategi (korporat, unit
bisnis dan fungsional) merupakan satu kesatuan strategi yang saling
mendukung dan terkait untuk menciptakan sinergi bagi performasi
perusahaan.
2. Strategi Ditingkat Unit Bisnis (Strategic Business Units)
Perusahaan yang menghasilkan berbagai jenis produk akan bersaing
diberbagai tingkatan bisnis atau pasar. Dengan demikian strategi bisnisnya

4
dapat ditekankan pada Strategic Business Units (SBU), Strategic Business
Groups, Strategic Business Segments, Natural Business Unit atau Product
Market Units (PMU). Pada prinsipnya, SBU memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a. Memiliki misi dan strategi.
b. Menghasilkan produk atau jasa yang berkaitan dengan misi strategi.
c. Menghasilkan produk atau jasa spesifik.
d. Bersaing dengan pesaing yang telah diketahui dengan jelas.
e. Konsep strategi berkembang menggunakan konsep kompetensi inti yang
merupakan sekumpulan keterampilan dan teknologi dan bukan satu
keterampilan atau teknologi yang berdiri sendiri. Untuk memiliki
kompetensi inti, perusahaan harus memiliki tiga kriteria :
1) Nilai Bagi Pelanggan (Customer Perceived Value), yaitu
keterampilan yang memungkinkan suatu perusahaan menyampaikan
manfaat yang fundamental kepada pelanggan.
2) Diferensiasi bersaing (competitor differentiation), yaitu kemampuan
yang unik dari segi daya saing. Jadi ada perbedaan antara
konpetensi yang diperlukan (necessary) dan kompetensi pembeda
(differentiating).
3) Dapat diperluas (extendability), karena kompetensi inti merupakan
pintugerbang menuju pasar masa depan, kompetensi ini harus
memenuhi criteria manfaat bagi para pelanggan dan keunikan
bersaing. Selain itu kompetensi inti harus dapat diperluas sesuai
dengan keinginan konsumen masa depan.
3. Strategi Fungsional
Strategi yang dirumuskan bersifat lebih spesifik tergantung pada
kegiatan fungsional manajemen. Jika ditingkat perusahaan telah menetapkan
suatu strategi untuk membuat unit kegiatan baru ditingkat unit bisnis,
misalnya unit pembelian, strategi fungsional yang disususn mengacu pada

5
semua kegiatan pembelian, seperti membuat strategi penetapan harga standar
berdasarkan persentase margin keuntungan tertentu untuk masing-masing
jenis barangg yang dibeli. Strategi pengendalian kualitas barang yang dibeli
juga dapat dilakukan atau bahkan diserahkan kepada pemasok yang sudah
diseleksi secara ketat. Strategi fungsional ini lebih bersifat operasional
karena akan langsung diimplementasikan oleh fungsi-fungsi manajemen
yang ada dibawah tanggung jawabnya, seperti fungsi manajemen
produksi/operasional, fungsi manajemen pemasaran, fungsi manajemen
keuangan dan fungsi manajemen sumber daya manusia.

2.3 Kerangka Penyusunan Strategis


1. Tahap Pertama adalah Tahap Input (input stage), merupakan tahapan dalam
meringkas informasi input dasar yang dibutuhkan dalam perumusan strategi.
Informasi diperoleh dari analisa kondisi internal, eksternal, dan profil
kompetitif. Alat-alat input mendorong para penyusun strategi untuk:
a. Mengukur subjektifitas selama tahap awal proses perumusan strategi.
b. Membuat berbagai keputusan-keputusan kecil dalam matriks input
menyangkut signifikansi relatif faktor-faktor eksternal dan internal.
c. Menciptakan serta mengevaluasi strategi alternatif secara lebih efektif.
2. Tahap kedua adalah Tahap Pencocokan (matching stage), merupakan
tahapan dalam menghasilkan strategi alternative yang layak dengan
memadukan faktor eksternal dan internal. Teknik-teknik tahap kedua
meliputi:
a. Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT Matrix),
b. Matriks Posisi Strategi dan Evaluasi Tindakan (SPACE),
c. Matriks Boston Consulting Group (BCG),
d. Matriks Internal-Eksternal (IE) dan
e. Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix).

6
Alat-alat ini bergantung pada informasi yang diperoleh dari tahap
input untuk memadukan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan
dan kelemahan internal. Mencocokkan (matching) faktor-faktor keberhasilan
penting eksternal dan internal merupakan kunci untuk menciptakan strategi
alternatif yang masuk akal.
Setiap organisasi harus mengembangkan dan menjalankan strategi
yang tepat agar berhasil.Serangan yang bagus tanpa pertahanan yang baik,
atau sebaliknya, biasanya mengakibatkan kekalahan.Mengembangkan
gagasan yang memanfaatkan kekuatan untuk menangkap peluang dapat
dianggap sebuah serangan, sementara strategi yang dirancang untuk
memperbaiki kelemahan sembari menghindar dari ancaman bisa diistilahkan
sebagai pertahanan.Setiap organisasi memiliki peluang dan ancaman
ekternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat dipelajari untuk
merumuskan strategi alternatif yang masuk akal.
3. Tahap ketiga adalah tahap keputusan (decision stage), merupakan tahap
menggunakan informasi input dari tahap pertama untuk secara objektif
mengevaluasi strategi-strategi alternatif yang diidentifikasi dalam tahap
kedua. Tahap keputusan hanya melibatkan satu teknik saja yaitu matrik
perencanaan strategi kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix –
QSPM) (David, 2010).

2.4 Implementasi Strategi


Implementasi strategi adalah sebuah proses yang mana strategi dan
kebijakan diarahkan kedalam tindakan melalui pengembangan program,
anggaran, dan prosedur. Proses ini memerlukan perubahan dalam budaya,
struktur, dan sistem manajemen pada seluruh organisasi atau perusahaan
(Wheelen and Hunger, 2012:69).

7
1. Program
Program merupakan pernyataan aktivitas atau langkah yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah perencanaan. Program dibuat
sebagai tindakan orientasi strategi.

2. Anggaran
Anggaran adalah pernyataan dari program perusahaan dalam kondisi
keuangan. Dalam anggaran digunakan perencanaan dan kontrol
anggaran,supaya anggaran dapat diketahui secara detail berapa besarnya
biaya yangdibutuhkan dari suatu program.
3. Prosedur
Prosedur terkadang dikatakan Standard Operating Procedures
(SOP), adalah sebuah sistem yang berisi langkah atau teknik yang
mendeskripsikan secara detail bagaimana tugas khusus atau pekerjaan
dilakukan secara benar.

2.5 Formulasi Strategi


Formulasi strategi merupakan pengembangan perencanaan jangka
panjanguntuk manajemen yang efektif melalui analisis lingkungan. Termasuk
juga di dalamnya terdapat misi, visi, dan tujuan dari perusahaan,
mengembangkanstrategi, dan pengarahan kebijakan (Wheelen and Hunger,
2012:65).
1. Misi
Misi dapat didefinisikan sebagai alasan atau tujuan suatu organisasi
berdiri. Misi merupakan langkah awal dari proses pengembangan strategi
perusahaan. Oleh karena itu, sebuah misi yang efektif akan sangat membantu
perusahaan dalam memformulasikan strateginya (Luis et al, 2011:41).
Pengertian lain dari misi yaitu maksud unik yang membedakan suatu
perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasikan

8
lingkup operasinya dalam hal produk, pasar, serta teknologi (Pearce &
Robinson, 2008:31).
Misi merupakan langkah awal dari proses pengembangan strategi
perusahaan. Oleh karena itu, sebuah misi yang efektif akan sangat membantu
perusahaan dalam memformulasikan strateginya. Adapunenam kriteria
sebuah misi yang efektif adalah (Luis et al, 2011:41).
2. Visi
Visi menggambarkan aspirasi dasar atau mimpi dari sebuah
organisasi, yang biasanya merupakan inisiatif pendiri atau pemimpin
organisasi dengan dukungan dari semua karyawan. Visi menggambarkan
keberhasilan masa depan yang ingin dicapai, berjangka waktu 10-20tahun,
bahkan 50 tahun kedepan (Luis et al, 2011:43). Pernyataan visi menyajikan
maksud strategis perusahaan yang memfokuskan energi dan sumber daya
perusahaan pada pencapaian masa depan yang diinginkan(Pearce &
Robinson, 2008:44).

2.6 Pemetaan Strategi


Dalam merumuskan suatu strategi, formulasi strategi merupakan awal
keberhasilan implementasi strategi. Selanjutnya, strategi yang telah
diformulasikan perlu dipetakan dalam peta strategi untuk mempermudah
komunikasi dan internalisasi.
Pemetaan strategi (strategy mapping) berbasis Balanced Scorecard
merupakan cara yang efektif untuk menggambarkan hubungan logis sebab-akibat
dari strategi yang telah ditentukan. Visualisasi strategi dalam bentuk peta strategi
akan memastikan fokus dan keterpaduandari berbagai aktivitas strategis yang
telah ditentukan.
Juga, peta strategi akan mempermudah komunikasi dan pemahaman
strategi sehingga meningkatkan tingkat keberhasilan implementasi strategi
tersebut (Luis et al, 2011:139).

9
Berfungsi sebagai alat untuk membantu mengimplementasikan strategi,
pemetaan strategi berbasis Balanced Scorecard memiliki sejumlah komponen
sebagai berikut (Luis et al, 2011:91):
1. Implementasi strategi ditujukan untuk mendongkrak kinerja organisasi. Jadi,
kita perlu menetapkan area kinerja yang memberikan gambaran yang utuh
tentang keadaan strategi. Dalam kerangka kerja Balanced Score Card, area
kinerja dikenal dengan istilah perspektif. Secara garis besar, perspektif
dipilah menjadi dua kelompok : hasil (result) dan pendorong hasil (driver).
Perspektif result, yaitu finansial atau keuangan dan pelanggan,
mencerminkan hasil yang diperoleh oleh suatu perusahaan atas sukses
mereka menjalankan strategi.
2. Di dalam setiap perspektif, strategi dijabarkan lebih lanjut ke dalam
sejumlah sasaran strategis. Sasaran strategis menjabarkan apa yang perlu
dicapai untuk memastikan strategi berjalan sesuai dengan arah yang
diinginkan. Rangkaian sasaran strategis dalam keempat perspektif dalam
bentuk hubungan sebab-akibat disebut peta strategi.
3. Pencapaian sasaran strategis ekuivalen dengan peningkatan kinerja strategis
organisasi. Untuk mengetahui apakah suatu organisasi telah mencapai
sasaran strategis yang telah ditetapkan maka diperlukan sejumlah indikator
kinerja utama untuk mengukur pencapaian masing masing sasaran strategis.
Setiap indikator kinerja utama perlu memiliki target.

2.7 Manfaat Dan Keterbatasan Dari Perencanaan Strategi


Proses perencanaan strategis formal dapat memberikan manfaat kepada
organisasi:
1. Kerangka Kerja Untuk Pembangunan Anggaran
Suatu anggaran operasi memerlukan memerlukan komitmen sumber
daya untuk tahun mendatang. Maka dari itu penting bahwa manajemen
membuat komitmen sumber daya semacam itu dengan ide yang jelas

10
mengenai kemana arah organisasi untuk beberapa tahun kedepan. Suatu
rencana strategis menyediakan kerangka kerja yang lebih luas tersebut.
Dengan demikian, manfaat penting dari pembuatan suatau rencana strategis
adalah bahwa rencana tersebut memfasilitasi formulasi dari anggaran operasi
yang efektif.

2. Alat Pengembangan Manajemen


Perencanaan strategi formal adalah alat pendidikan dan pelatihan
manajemen yang unggul dalam memperlengkapi para manajer dengan suatu
pemikiran mengenai strategi dan implementasinya.
3. Mekanisme Untuk Memaksa Manajemen Memikirkan Jangka Panjang
Manajer cenderung khawatir mengenai masalah-masalah taktis dan
pengelolaan urusan-urusan bisnis rutin saat ini dibandingkan mengenai
penciptaan masa depan. Proses perencaan strategis formal memaksa manajer
untuk menyediakan waktu guna memikirkan masalah-masalah jangka
panjang yang penting.
4. Alat Untuk Menjajarkan Manajer Dengan Startegi Korporat
Debat diskusi dan negoisasi yang terjadi selama proses perencanaan
mengklarifikasi strategi korporat, menyatukan dan menyejajarkan manajer
dengan strategi semacam itu, dan mengungkapkan implikasi dari strategi
korporat bagi manajer individual.
Manfaat lain dari perencanaan strategis adalah :
1. Menentukan batasan usaha/bisnis. Fokus terhadap semua lapisan manajemen.
2. Memberikan arah perusahaan dalam menentukan kebijakan perusahaan dalam
menghadapi perubahan lingkungan.
3. Pembentukan budaya perusahaan lewat proses interaksi, tawar menawar, atau
komunikasi timbal balik.
4. Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
5. Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.

11
6. Memudahkan dalam menyusun rencana kegiatan dan anggaran tahunan.
Namun ada beberapa kekurangan dari perencanaan strategis formal, yaitu:
1. Selalu ada bahaya bahwa perencanaan berakhir menjadi “pengisian formulir,”
latihan birokrasi, tanpa pemikiran strategis. Guna meminimalkan resiko dan
birokrasi ini, organisasi secara periodik sebaiknya mempertanyakan, “Apakah
perusahaan memperoleh ide-ide segar sebagai akibat dari proses perencanaan
strategis?”
2. Organisasi mungkin menciptakan departemen perencanaan strategis yang
besar dan mendelegasikan pembuatan rencana strategis kepada para staf dari
departemen tersebut. Untuk peranannya sebaiknya sebagai katalis, pendidik,
dan fasilitator dari proses perencanaan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Fomulasi Strategis atau disebut juga dengan Perencanaan Strategis
merupakan proses penyusunan perencanaan jangka panjang. Karena itu
prosesnya lebih banyak proses analitis. Tujuannya adalah untuk menyusun
strategi sehingga sesuai dengan misi, sasaran serta kebijakan perusahaan.
2. Proses analisis dan pilihan strategis tersebut terdiri dari tiga tahap yaitu
Strategi ditingkat Korporat (Corporate Strategi), Strategi ditingkat Unit
Bisnis (Strategic Business Units), dan strategi fungsional.
3. Kerangka penyusunan strategi terdiri dari 3 tahap yaitu, tahap pertama tahap
Input (input stage), tahap kedua adalah Tahap Pencocokan (matching stage),
dan tahap ketiga adalah tahap keputusan (decision stage).
4. Implementasi strategi adalah sebuah proses yang mana strategi dan
kebijakan diarahkan kedalam tindakan melalui pengembangan program,
anggaran, dan prosedur. Proses ini memerlukan perubahan dalam budaya,
struktur, dan sistem manajemen pada seluruh organisasi atau perusahaan
(Wheelen and Hunger, 2012:69).
5. Formulasi strategi merupakan pengembangan perencanaan jangka
panjanguntuk manajemen yang efektif melalui analisis lingkungan.
Termasuk juga di dalamnya terdapat misi, visi, dan tujuan dari perusahaan,
mengembangkanstrategi, dan pengarahan kebijakan (Wheelen and Hunger,
2012:65).
6. Pemetaan strategi (strategy mapping) berbasis Balanced Scorecard
merupakan cara yang efektif untuk menggambarkan hubungan logis sebab-
akibat dari strategi yang telah ditentukan. Visualisasi strategi dalam bentuk

13
peta strategi akan memastikan fokus dan keterpaduandari berbagai aktivitas
strategis yang telah ditentukan.
7. Manfaat dari perencanaan organisasi yaitu, menentukan batasan
usaha/bisnis, fokus terhadap semua lapisan manajemen, memberikan arah
perusahaan dalam menentukan kebijkan perusahaan dalam menghadapi
perubahan lingkungan, pembentukan budaya perusahaan lewat proses
interaksi, tawar-menawar, atau komunikasi timbal balik, menjaga kebijakan
yang taat asas dan sesuai, menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.

3.2 Saran
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik
yang sifatnya membangun sangat saya harapkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Asri, Dewi (2013, 02 April). Analisis dan Pilihan Strategi. Diakses 25 November
2014, dari http://www.manajementelekomunikasi.org/2013/04/06-analisis-
dan-pilihan-strategi.html

David, Fred R. 2010. Manajemen Strategis Konsep Buku 1 Edisi 12. Jakarta: Salemba
Empat

David, Fred R. (2006). Manajemen Strategis : Konsep, Edisi 10 Buku 1. Jakarta :


Salemba Empat.

Hunger, D.J., dan Wheelen, L. Thomas, (2012), Strategic Management and Business
Policy,(13th Edition). United States of America: Pearson.

Pearce, John A dan Robinson, Richard B. (2008). Manajemen Strategis – Formulasi,


Implementasi, dan Pengendalian, Edisi 10 Buku 1. Jakarta : Penerbit Salemba
Empat

15

Anda mungkin juga menyukai