Anda di halaman 1dari 11

 Chu et al.

(2004) meneliti efek dari lopinavir/ritonavir secara klinis pada


41 pasien yang terinfeksi SARS-CoV-1.52 Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa penggunaan lopinavir/ ritonavir yang dikombinasi
dengan ribavirin efektif menurunkan kematian dan kejadian ARDS
dibandingkan dengan periode ketika pengobatan dilakukan tanpa
menggunakan obat tersebut, yakni 2,4% dibandingkan dengan 28,8%,
secara berturut-turut (p<0,001).
 Penelitian in-vitro oleh Wang et al. (2020) mengungkapkan bahwa
remdesivir dapat menghambat infeksi SARS-CoV-2 dalam konsentrasi
molekuler rendah dan memiliki SI yang tinggi.28 Potensi aktivitas
antivirus remdesivir diamati pada EC50=0,77 μM; CC50 >100 μM; SI
>129,87)

3. Kesimpulan Penelitian
Simpulan dari penelitian ini, menunjukan bahwa tatalaksana pasien
dengan COVID-19 dapat berbeda antar-setting dan negara dengan
mempertimbangkan ketersediaan sumber daya, khususnya obat, belum
terdapat obat khusus yang direkomendasikan untuk menekan replikasi
SARS-CoV-2 meskipun berdasarkan data hasil penelitian in-vitro yang
tersedia, urutan Selectivity Index (SI) dari yang paling kuat adalah
remdesivir (SI>129,87), klorokuin (SI=88,50), favipiravir (SI>6,46), dan
ribavirin (SI>3,65 )

1
BAB III
TELAAH JURNAL

Validitas Seleksi
A. Komponen validitas seleksi
1. Kriteria seleksi
2. Metode alokasi subjek
3. Concealment
4. Angka drop out
5. Jenis analisis
B. Uraian validitas seleksi
1. Kriteria seleksi
Semua artikel terpublikasi sampai tanggal 24 Maret 2020 berpotensi untuk
dilibatkan dalam kajian literatur ini
2. Metode alokasi subjek
Database utama pada proses penelusuran artikel dalam kajian pustaka ini adalah
PubMed dengan kata kunci (“corona virus”) OR (“covid-19”) OR (“SARS-CoV-2”)
and (“treatment”) OR (“therapy”).
3. Concealment
Concealment adalah prosedur untuk menyembunyikan tabel hasil randomisasi.
Pada penelitian ini pengambilan sample menggunakan metode randomised control
trials; RCTs sehingga ada concealment.

4. Angka drop out


Pada penelitian ini tidak ada drop out.

5. Jenis analisis: intention to treat atau perprotocol analysis.


Pada analisis per protokol, subyek yang dianalisis adalah subyek yang
mengikuti protokol penelitian secara penuh. Pada analisis intention to treat, subyek
yang dianalisis adalah semua subyek penelitian yang telah mengikuti penelitian
yang ditandai oleh proses konsekutif. Pada penelitian ini analisis yang digunakan
adalah
analisis intention to treat.
C. Kesimpulan validitas seleksi
Penelitian ini mempunyai validitas seleksi yang baik dari aspek metode alokasi
subjek dan tidak ada angka drop out pada penelitian ini.

Validitas pengontrolan perancu


A. Komponen validitas pengontrolan perancu
1. Pengontrolan perancu pada tahap desain dengan restriksi.
2. Pengontrolan perancu pada tahap desain dengan cara rendomisasi.
3. Analisis terhadap komparabilitas baseline data.
4. Pengontrolan perancu pada saat analisis (bila diperlukan).
B. Uraian validitas perancu
Pada penelitian ini peneliti tidak mencantumkan pengontrolan perancu.

C. Kesimpulan validitas pengontrolan perancu


Karena pada jurnal ini tidak tercantumnya pengontrol perancu maka untuk
validitasi pengontrol perancunya buruk.

Validitas informasi
A. Komponen validitas informasi
1. Blinding (penyamaran).
2. Komponen pengukuran variabel penelitian (kualifikasi pengukur, kualifikasi alat
ukur, kualifikasi cara pengukuran, kualifikasi tepat pengukur).
B. Uraian validitas informasi
1. Blinding (penyamaran)
Pada penelitian ini tidak perlu dilakukan blinding (penyamaran). Blinding
bukanlah suatu hal yang wajib dan berpengaruh jika tidak dilakukan pada uji non-
klinis.
2. Komponen pengukuran variabel penelitian
Data penelitian ini menggunakan Semua artikel terpublikasi sampai tanggal 24
Maret 2020 berpotensi untuk dilibatkan dalam kajian literatur ini, menggunakan
desain acak terkontrol (randomised control trials; RCTs) untuk membuktikan
efektivitas dan keamanan terapi. Namun demikian, keberadaan bukti penelitian
berkualitas mungkin tidak selalu tersedia dalam literatur terpublikasi pada saat
kondisi pandemi yang relatif baru terjadi. Oleh sebab itu, bukti penelitian klinis
dengan berbagai desain dan juga penelitian nonklinis (baik pada hewan coba
maupun in-vitro) diikutsertakan dalam kajian pustaka ini

C. Kesimpulan validitas informasi


Penelitian ini mempunyai validitas informasi yang cukup baik.

Validitas analisis
A. Komponen validitas analisis
1. Analisis terhadap baseline data.
2. Analisis dan interpretasi terhadap hasil utama dan hasil tambahan.
3. Bila dilakukan analisis interim, jelas stopping rule nya.
4. Dilakukan analisis lanjutan bila baseline data tidak sama.
B. Uraian validitas analisis
Metode teknis penelitian in-vitro, dengan desain yang baik (randomised
controlled trial; RCT) yang dapat digunakan untuk menarik simpulan terkait
superioritas suatu jenis obat tertentu dibandingkan alternatif yang lain

B. Kesimpulan validitas analisis

Penggunaan metode penelitian, hasil dan interpretasi penelitian ini baik.


Sehingga validitas analisis penelitian ini dapat disimpulkam baik dan
walaupun masih ada bebrapa yang belum memenuhi syarat validitas
analisis
Validitas internal kausal
A. Komponen validitas internal kausal
1. Temporality
2. Spesifikasi
3. Kekuatan hubungan
4. Dosis respons
5. Konsistensi interna
6. Konsistensi eksterna
7. Biological plausibility
B. Uraian validitas internal kausal
1. Temporality
Pada penelitian ini bukan uji klinis dan tidak ada temporally.
2. Spesifikasi
Pada penelitian ini, spesifikasi sudah terpenuhi sesuai dengan baseline data
antara subkelompok subjek.
3. Kekuatan hubungan
Dalam penelitian dilakukan analisa terapi tatalaksana terhadap covid-19 dalam
penelian ini dapat dinilai.
4. Dosis respons
Pada penelitian ini tidak ada dosis respons.
5. Konsistensi internal
Konsistensi internal terpenuhi.
6. Konsistensi eksternal
Konsistensi eksternal terpenuhi karena hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian lainnya.
7. Biological plausibility
Dalam penelitian dilakukan pada pasien dengan COVID-19 dan hubungannya
dengan penggunaan terapinya dalam penelian ini dapat dibuktikan.

C. Kesimpulan validitas internal kausal


Penelitian ini memiliki validitas internal yang baik.

Validitas eksterna
A. Komponen validitas eksterna
1. Validitas eksternal 1
a. Besar sampel
b. Participation rate
2. Validitas eksternal 2
a. Validitas eksternal 1
b. Logika akademik untuk generalisasi penelitian
B. Uraian validitas eksterna
Sampel penelitian ini. Perancis (n=36) menunjukkan bahwa pasien yang
mendapatkan hidroksiklorokuin mengalami penurunan jumlah virus (viral load) yang
signifikan dibandingkan kelompok kontrol (pemeriksaan PCR negatif pada hari ke-6:
70% versus 12,5%, secara berurutan; p=0,001). di China pada 6–25 Februari 2020—
melibatkan 30 pasien COVID-19 yang dirandomisasi untuk mendapatkan
hidroksiklorokuin versus terapi konvensional—tidak menunjukkan adanya perbedaan
yang signifikan terkait eliminasi virus (throat swab negatif pada hari ke-7: 86,7%
versus 93,3%, secara berurutan; p>0,05)

C. Kesimpulan validitas eksterna


Validitas eksterna pada penelitian ini baik.

Importancy
A. Komponen Importancy
1. Perbandingan efek size yang diperoleh dengan efek size yang diharapkan oleh
pembaca
2. Bila outcome kategorik: nilai relative risk, relative riks reduction, absolute risk
reduction, number needed to treat dan cost analysis
B. Uraian Importancy
1. Efek size penelitian ini dirasa cukup menurut penelaah karena sudah sesuai dengan
kriteria sampling kecil serta tujuan penulisan berupa angka insiden terpenuhi
dengan sampel penelitian memiliki kriteria inklusi yang jelas.
2. Penelitian ini menggunakan skala kategorik untuk melihat angka insiden. Tetapi
tidak menggunakan uji analisa sehingga nilai relative risk, relative riks reduction,
absolute risk reduction, number needed to treat dan cost analysis tidak dapat
ditentukan.

C. Kesimpulan Importancy
Penelitian ini memiliki aspek importancy karena penting bagi peneliti dan
pembaca.
Applicability
A. Komponen Applicability
1. Transportability.
2. Kemampuan pelayanan, ekonomi, dan social budaya.

B. Uraian Applicability
1. Transportability
Dari segi transportabilitas, jurnal ini telah memenuhi salah satu kriteria
aplikabilitas (dapat diaplikasikan dalam kehidupan).
2. Kemampuan pelayanan, ekonomi, dan sosial budaya
Dalam segi pelayanan secara teknis, jurnal ini dapat diaplikasikan
dikarenakan sumber untuk penelitian tersedia dan resmi serta tenaga medis
kesehatan secara umum dapat melakukan evaluasinya.
Dalam segi non-teknis, jurnal ini dapat diaplikasikan pada berbagai macam
sosial budaya dan ekonomi. Hal ini dicermati bahwa penelitian pada jurnal ini
menjaga etika dan budaya serta tidak memiliki pengaruh timbal balik signifikan
dari
ekonomi individu/kelompok.
C. Kesimpulan Applicability
Hasil penelitian utama mampu untuk diterapkan pada dunia medis.

Kesimpulan dan Saran


A. Kesimpulan
Penelitian ini memiliki validitas seleksi yang baik. Pada jurnal ini juga tidak
tercantumnya pengontrol perancu maka untuk validitasi pengontrol perancunya buruk.
Untuk aspek informasi pada kasus ini mempunyai validitas informasi yang cukup baik.
Untuk aspek validitas analisis pada kasus ini sudah terpenuhi dengan baik dan juga
memiliki validitas internal kausal yang cukup baik. Untuk validitas eksterna pada
penelitian ini sudah baik. Penelitian ini memiliki aspek importancy karena penting bagi
peneliti dan pembaca dan hasil penelitian utama mampu untuk diterapkan pada dunia
medis.
Fakta = Hasil penelitian ± (kesalahan validitas seleksi (0) + kesalahan validitas
informasi (0) + kesalahan pengontrol perancu (+) + kesalahan validitas analisis (0) +
kesalahan validitas internal kausal (0) + kesalahan validitas eksterna (0))
Jadi, Fakta = Hasil penelitian ± (kesalahan pengontrol perancu). Dengan
demikian, hasil penelitian cukup untuk menggambarkan fakta yang ada meskipun
masih
ada kekurangan.
B. Saran
Peneliti seharusnya mencantumkan validitas perancu dengan penjelasan
mengenai populasi dan sampel yang digunakan serta kriteria eksklusi yang spesifik
sehingga pembaca bisa menarik kesimpulan dengan jelas dari hasil penelitian.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Jurnal dengan judul “Tata Laksana Terapi Pasien dengan COVID-19”
telah memenuhi persyaratan validitas, penting, dan relevan untuk
dipublikasikan sebagai evidence based medicine. Walaupun masih terdapat
kekurangan pada salah satu persyaratan validitas.
Penelitian ini memiliki validitas seleksi yang baik. Pada jurnal ini juga
tidak tercantumnya pengontrol perancu maka untuk validitasi pengontrol
perancunya buruk. Untuk aspek informasi pada kasus ini mempunyai
validitas informasi yang cukup baik. Untuk aspek validitas analisis pada
kasus ini sudah terpenuhi dengan baik dan juga memiliki validitas internal
kausal yang cukup baik. Untuk validitas eksterna pada penelitian ini sudah
baik. Penelitian ini memiliki aspek importancy karena penting bagi peneliti
dan pembaca dan hasil penelitian utama mampu untuk diterapkan pada dunia
medis.
DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, S, 2010. Membaca dan Menelaah Jurnal Uji Klinis. Salemba Medika.
Jakarta, Indonesia.
Dahlan, S, 2011. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 5. Salemba
Medika. Jakarta, Indonesia.
Sastroasmoro, S. 2014. Menelusur Asas dan Kaidah Evidence Based Medicine.
Sagung Seto. Jakarta, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai